Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novia Osian Ayu Pramita
Abstrak :
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Inpres No. 2 Tahun 1996 tentang Proyek Mobil Nasional untuk meningkatkan kemandirian industri mobil dalam negeri. PT Timor Putra Nasional dipilih menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapat fasilitas keringanan pajak oleh pemerintah sebagai pemegang merk mobil nasional. Mobil Timor dijual dengan harga separuh lebih murah dari harga mobil sedan di pasaran. Hal ini dianggap merugikan bagi Jepang dan Amerika Serikat, sehingga membawa permasalahan ini ke WTO. Lalu saat krisis ekonomi, Presiden Soeharto menandatangani kesepakatan peminjaman hutang dengan IMF dengan salah satu syaratnya yaitu mencabut kebijakan mobil nasional. Setelah itu, keluarlah Keppres No. 20 Tahun 1998 Tentang Pembuatan Mobil Nasional. ......Indonesian Government pass the President's Order (Inpres) No. 2/1996 about the National Car Project to push the nation's independency in the domestic car industries and manufacture. Timor Putra Nasional, Ltd. had been chosen to be the only corporate that is subsidized by the government as the only brand for the national car project. Timor's car was sold publicy with the price half cheaper than any other sedan class car during that time. This was considered as a profit-killing situation for Japan and US, so that makes both countries sent a report to WTO. Then, during the economy crisis, president Soeharto signed a letter of intent with IMF in a certain condition: The Withdrawal of National Car Project's Policy. Later on, the President's Decision (Keppres) No. 20/1998 policy about the Cancellation of National Car Project.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LPM FEUI, 1996
338.476 292 ASI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Aksara Karunia, 2005
796.7 SOE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Agustina
Abstrak :
ASEAN didirikan pada tahun 1967 bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara. Untuk itu Asean Free Trade Area (AFTA) secara efektif diberiakukan oleh negara-negara anggota ASEAN mulai 1 Januari 2003. Dengan demikian di kawasan negara-negara anggota ASEAN dberlakukan tarif antara 0% - 5% untuk barang dagangan dari negara anggota ASEAN dan tidak boleh lagi ada hambatan non-tariff. Siap atau tidak siap ketentuan tersebut tetap harus dilaksanakan oleh setiap anggota ASEAN, karena mekanisme pelaksanaan zona perdagangan babas AFTA telah secara bertahap diberlakukan dari tahun 1993 melalui skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff). AFTA bertujuan liberalisasi perdagangan regional ASEAN sejalan dengan tujuan GATT/WTO yang berorientasi pasar bebas outward looking oriented dan akan menunjang percepatan liberalisasi perdagangan dunia. AFTA merupakan kesepakatan bersama untuk tujuan bersama, karena adanya kebutuhan bersama. Namun, dalam kondisi Indonesia saat ini sangat patut dipertanyakan siapkah Indonesia mewujudkan kawasan perdagangan bebas, terutama dengan persaingan dagang dengan anggota ASEAN seperti antara lain Singapore, Malaysia, Philippines dan Thailand. Untuk itu pelaku usaha di Indonesia perlu memahami kendala yang mesti dihadapi dan usaha yang perlu dilakukan dengan menimbang usaha bersama pelaku usaha dan pemerintah sebagai antisipasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Furaida
Abstrak :
Saat ini, kondisi industri otomotif di Indonesia terus berkembang. Munculnya model, harga dan merek kendaraan membuat industri otomotif lebih kompetitif. Hasilnya dapat membuat pelanggan dengan mudah beralih dari satu merek ke merek lain. Mempertahankan pelanggan penting bagi perusahaan agar tidak kehilangan pelanggan. Layanan purna jual khususnya perbaikan mobil menjadi salah satu pertimbangan pelanggan memilih merek. Penelitian ini memiliki tujuan merancang model hubungan antar faktor untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini untuk mengukur kesenjangan antar kualitas yang dirasakan dengan yang diharapankan menggunakan metode gabungan Servqual dan AutoServqual dan merancang model hubungan antar variabel menggunakan Structural Equation Model. Atribut kualitas diperoleh dari wawancara lima ahli dan didistribusikan kepada 257 responden yang mobilnya bergaransi dan 177 responden yang mobilnya tidak bergaransi. Dimensi keseluruhan kualitas layanan untuk perbaikan mobil ditemukan di bawah harapan. Hasil SEM pada responden bergaransi menunjukan bahwa variabel yang signifikan berpengaruh pada customer satisfaction adalah resposiveness, assurance, dan empathy serta customer satisfaction mempengaruhi customer loyalty. Sedangkan untuk responden yang tidak bergaransi, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction adalah assurance, responsiveness, reliability dan empathy serta customer satisfaction mempengaruhi customer loyalty. ......Nowadays, the condition of the automotive industry in Indonesia continues to grow. The emergence of models, price and vehicle brands make the automotive industry more competitive. The result can make customers easily switch from one brand to another brand. Maintaining customers is an important item for companies not to lose their customers. After sales service especially car repair becomes one of consideration of customer choose brand. This study has the purpose of designing the relationship model between factors to improve customer satisfaction and loyalty. After sales service especially car repair becomes one of consideration of customer choose brand. This study has the purpose of designing the relationship model between factors to improve customer satisfaction and loyalty. This research is to measure the gap between perceived quality and expected quality used combination of Servqual and AutoServqual method and design the relationship model using Structural Equation Model. Quality attributes were obtained from five expert interviews and distributed to 257 respondents whose cars were warranted and 177 respondents whose car status was not guaranteed. The overall dimensions of service quality for car repairs are found below expectations. The result of SEM on the warranty respondent shows that the significant variables affecting customer satisfaction are resposiveness, assurance, empathy and for improve customer loyalty affected is customer satisfaction. As for the respondents are not guaranteed to show the variables that have a significant effect on customer satisfaction are assurance, responsiveness, reliability, empathy and a significant effect on customer loyalty is customer satisfaction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Nabila Anwar
Abstrak :
ABSTRAK
Industri Otomotif merupakan industri yang prospektif dan memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Bapak Isnendar dengan mendirikan PT. Moreen Indonesia, perusahaan manufaktur komponen yang diperlukan oleh produsen komponen untuk kendaraan bermotor. Saat ini PT. Moreen Indonesia mempekerjakan 70 karyawan. Di tengah persaingan bisnis yang semakin kuat, Bapak Isnendar harus mengoptimalkan kapabilitas internal perusahaan, salah satunya adalah kinerja karyawan. Kendala utama yang dihadapi menurut Bapak Isnendar adalah motivasi karyawan masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya Peraturan Perusahaan yang menerangkan tentang penghargaan dan tidak adanya hukuman yang tegas dalam bentuk Surat Peringatan. Oleh karena itu, kegiatan business coaching ini berfokus pada penyusunan Peraturan Perusahaan dan Surat Peringatan, dimana kedua alat tersebut memiliki peran yang penting untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
ABSTRACT
The Automotive Industry is one of the most prospective industry and has a significant contribution to the economic growth of Indonesia. This opportunity is seized by Mr. Isnendar by establishing PT. Moreen Indonesia, a manufacturing business that is producing spareparts that are required by another companies who are manufacturing spareparts for motorized vehicles. PT. Moreen Indonesia is now employing 70 employees. Within the high intensity of competition, Bapak Isnendar is obliged to optimize the internal capabilities of the company, where one of them is related human resources. The main obstacles that Bapak Isnendar need to face in optimizing the human resources are the employee motivation that needs to be improved. This is caused by not owning clear and written rewards in Company Regulation and the disciplinary intervention system has not been implemented. Therefore, the activities of business coaching will consist of drafting Company Regulation and Disciplinary Form, which both of them are important tools in order to enhance the employee motivation.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rayinda Nur Ilmiawani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak dari global value chains terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri otomotif di Indonesia dalam periode 1995-2014. Dengan menggunakan metode Inter-Country Input Output ICIO , penelitian ini mengukur tingkat keterlibatan industri otomotif Indonesia dalam global value chains melalui GVC participation, GVC position dan net gains sebagai tingkat keterlibatan dalam global value chains. Dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, penelitian ini menganalisa dampak dari keterlibatan di global value chains terhadap produktivitas tenaga kerja. Data yang digunakan diperoleh dari World Input Output Database WIOD , dan BPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dalam global value chains memiliki hubungan yang searah dengan produktivitas tenaga kerja. ......This study attempts to analyze the impact of global value chains on labor productivity in the Indonesia's automotive industry during 1995 2014. Using Inter Country Input Output ICIO analysis, this study determines the involvement of global value chains in Indonesia's automotive industry which describes GVC's participation, position and net gains as the involvement in GVC. Related to employment, this study analyzes the impact of GVC on labor productivity using descriptive analysis. The data were collected by World Input Output Database WIOD and BPS. It found that the involvement in global value chains in line with labor productivity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Agung Romy
Abstrak :
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam partisipasi di jaringan produksi otomotif internasional. Akan tetapi Indonesia belum mampu memperoleh manfaat dari tingginya perdagangan di sektor tersebut. Di wilayah Asia Tenggara, performa industri otomotif Indonesia kalah saing dengan Thailand meskipun Indonesia memiliki pasar paling besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan mengapa industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand dan strategi apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Penelitian ini melakukan analisis komparatif terkait kebijakan industri kedua negara. Hasil menunjukkan kebijakan industri Indonesia yang bersifat proteksionis menyebabkan industri otomotif Indonesia tertinggal dari Thailand. Kebijakan proteksionis yang paling berpengaruh adalah program Mobil Nasional. Penelitian ini juga melakukan studi empiris terkait determinan ekspor komponen otomotif Indonesia dengan pendekatan gravity model. Analisis dengan menggunakan teknik regresi random effect RE menemukan bahwa peningkatan kualitas jasa penghubung dan peningkatan ketersediaan infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap ekspor komponen otomotif Indonesia. ...... Indonesia has a long story in participating the international automotive production network. Unfortunately, Indonesia is not able to reap gains from the rapid growth in automotive and auto parts trade. In Southeast Asia region, Indonesian automotive industry is lagging behind Thailand even though Indonesia has the largest market in ASEAN. Therefore, this paper aims to answer questions on why Indonesia is lagging behind Thailand and what strategies Indonesian government could use to catch up Thailand. Through comparative analysis on both Indonesian and Thai industrial policies, this paper finds that Indonesian protectionist industrial policies are the major cause of the underdeveloped Indonesian automotive industry. The most important of protective policy is Mobil Nasional. This paper also employs empirical studies concerning the determinants of Indonesian auto part exports. Using random effect RE as method of estimation, this paper finds that improvement in service link costs and road infrastructure have positive effect on Indonesian auto parts exports.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>