Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Hardiyanti Warmanda
"Orang tua dari anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memiliki tingkat stres pengasuhan yang lebih tinggi daripada orang tua dari anak tipikal atau anak dengan gangguan perkembangan lain. Menurut Transactional Theory of Stress and Coping, hal ini disebabkan oleh kesenjangan antara tuntutan pengasuhan yang dirasakan dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan tersebut. Salah satu sumber daya yang dimiliki orang tua dari anak dengan GSA adalah persepsi dukungan sosial. Penelitian terdahulu menemukan hubungan negatif signifikan antara persepsi dukungan sosial dengan stres pengasuhan. Hanya saja, penelitian mengenai hubungan dari kedua variabel tersebut serta hubungan dari tiap sumber persepsi dukungan sosial (teman, keluarga, dan significant other) dengan tiap sumber stres pengasuhan (parental distress, parent-child dysfunctional interaction, dan difficult child) masih jarang diteliti di Indonesia. Penelitian korelasional yang melibatkan 101 orang tua dari anak dengan GSA di Indonesia dilakukan untuk meneliti hubungan-hubungan tersebut. Hasil analisis regresi linear sederhana mengindikasikan bahwa persepsi dukungan sosial dapat memprediksi stres pengasuhan secara signifikan (β=-.354, p<.001). Selain itu, hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa persepsi dukungan sosial dari teman dapat memprediksi stres pengasuhan yang disebabkan oleh parental distress (β=-.294, p<.001) dan difficult child (β=-.331, p<.01) secara signifikan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya bagi orang tua dari anak dengan GSA di Indonesia untuk tidak hanya menerima dukungan sosial, tetapi juga mempersepsikan bahwa dukungan sosial tersebut ada dan cukup dalam menghadapi stres pengasuhan. Selain itu, penelitian ini menekankan bahwa stres pengasuhan yang datang dari sumber yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Parents of children with Autism Spectrum Disorder (ASD) have higher parental stress than parents of typically-developed children or children with other developmental disorders. According to Transactional Theory of Stress and Coping, this stems from the gap between perceived parenting demands and resources needed to handle it. One of the resources that parents of children with ASD have is perceived social support. Past findings found negative significant relationship between perceived social support and parental stress. Despite that, study on the relationship between the two variable, as well as sources of perceived social support (friend, family, and significant other) and sources of parental stress (parental distress, parent-child dysfunctional interaction, and difficult child), remain scarce in Indonesia. Correlational study consisting of 101 parents of children with ASD in Indonesia is done to uncover those relationships. Simple linear regression analysis found that perceived social support significantly predicts parental stress (β=-.354. p<.001). Moreover, multiple linear regression analysis indicated that perceived social support from friend is able to significantly predict parental stress stemming from parental distress (β=-.294, p<.01) and difficult child (β=-.331, p<.01). This research underlines the importance for parents of children with ASD in Indonesia to not only receive social support, but also to perceive that social support exists and sufficient to handle parental stress. Another findings also highlights that parental stress stemming from different sources requires different treatment as well."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library