Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Taufik Awaluddin
Abstrak :
Salah satu usaha untuk meningkatkan pelaksanaan pengawasan adalah dengan melakukan pemeriksaan komprehensif sebagaimana yang telah diterapkan oleh pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku koordinator Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah mulai tahun anggaran 1995/1996. Dan hal ini oleh Pimpinan Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman telah mulai diterapkan secara bertahap pada tahun Anggaran 1997/1998 di lingkungan jajaran Departemen Kehakiman yang pada akhirnya berlaku penuh pada tahun 2000 sejak diberlakukannya jabatan fungsional. Sebelum diterapkannya konsep pemeriksaan komprehensif pemeriksaan dilakukan dengan konsep pemeriksaan parsial yakni hanya menyangkut aspek sesuai perbidang. Dengan perubahan konsep pemeriksaan parsial menjadi konsep pemeriksaan komprehensif dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup panjang bagi Auditor untuk dapat memahami berbagai bidang substansi yang ada. Untuk itu kesiapan Auditor dituntut untuk meningkatkan kemampuan operasionalnya dalam melaksanakan tugas pengawasan, karena mau tidak mau harus memahami seluruh aspek administratif maupun teknis substansi dimana sebelumnya hanya memahami salah satu bidang aspek saja. Penelitian deskriptif ini dirancang dengan bertujuan untuk memperoleh gambaran dan menjelaskan masalah pokok yang akan diteliti yaitu sejauh mana kesesuaian kompetensi Auditor Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan HAM RI dalam melaksanakan pemeriksaan komprehensif. Kesiapan Auditor dikembangkan dalam kerangka konsepsi pemeriksaan komprehensif sebagai audit kinerja (Performance Auditing). Menurut Herbert dalam Klarifikasi Istilah Teknis Auditing (Puslitbang Siswas BPKP 2001:27), Audit Kinerja adalah gabungan dari Audit Manajemen dengan Audit atas Program. Tujuan Audit Manajemen adalah untuk mengevaluasi apakah penggunaan sumber daya dalam operasi telah dilakukan sesuai dengan aturan dan dikelola secara efisien dan ekonomis. Sedangkan Audit atas Program mengkonsentrasikan pada hasil akhir dari suatu perusahaan/organisasi. Hasil akhir tersebut berhubungan dengan tujuan atau hasil yang akan dicapai. Tujuan Audit atas Program adalah untuk menilai efektivitas dari pencapaian program sesuai dengan standar yang diterapkan. Sementara di dalam PF.401 Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Komprehensif (BPKP 1995:28) dijelaskan bahwa pemeriksaan komprehensif ditujukan untuk menilai kinerja instansi pemerintah dengan cara melakukan audit terpadu dan menyeluruh pada semua aspek meliputi tugas pokok dan fungsi, termasuk aspek pendukung yaitu aspek keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan metode kerja. Karena secara esensial pemeriksaan komprehensif ditujukan untuk menilai kinerja suatu instansi, untuk itu kemampuan Auditor dituntut untuk dapat mengidentifikasi dan memilah serta menilai standar/indikator kinerja Auditan (obyek pemeriksaan). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan mendiskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti adanya. Untuk dapat menghasilkan informasi data yang refresentatif, obyek yang dipilih adalah seluruh pejabat fungsional dan HAM RI (Auditor) Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman RI sebanyak 57 orang (sampel jenuh / sensus). Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil data kualitatif yang diangkakan (dikuantitatifkan) dari jawaban responden dan mengolahnya dengan skala Likert kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden dengan skor 42% sampai dengan 45% menyatakan belum sepenuhnya memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi, memilah, dan menilai kinerja. Selain itu responden dengan skor 31 % sampai dengan 38% ,menyatakan bahwa ukuran kinerja atau indikator kinerja Auditan tidak tersedia dan kebanyakan bersifat teknis. Dapat disimpulkan bahwa Konsep Pemeriksaan Komprehensif sementara ini kurang efektif untuk diterapkan mengingat kesiapan ataupun kompetensi Auditor untuk memenuhi maksud atau hakekat dari konsep pemeriksaan komprehensif tersebut belum sepenuhnya dapat diharapkan. Untuk itu pemeriksaan per bidang (parsial) dapat dijadikan suatu solusi sebagai sarana profesionalisme Auditor yang kompeten.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iradhati Salsabila
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi sistem pengendalian internal Rumah Sakit X pada siklus penggajian dengan menggunakan prinsip-prinsip pengendalian COSO dan mengidentifikasi penerapan COSO Enterprise Risk Management pada siklus penggajian Rumah Sakit X. Penelitian ini menggunakan data primer. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan Kuesioner Pengendalian Internal, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan bersifat spesifik berupa kuesioner pengendalian internal. Instrumen yang digunakan dalam kuesioner pengendalian internal ini dikembangkan berdasarkan komponen pengendalian internal COSO yang terdiri dari tujuh belas prinsip yang ada dan instrumen yang digunakan dalam penilaian manajemen risiko menggunakan lima komponen COSO ERM yang terdiri dari dua puluh tiga prinsip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus penggajian sendiri pengendalian internal belum berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya secara spesifik kebijakan yang dibuat sebagai acuan untuk pelaksanaan pengendalian internal siklus penggajian khususnya kepada dua bagian yang membawahi langsung proses penggajian, yaitu bagian SDM dan bagian keuangan. Terlihat dari hasil penilaian menggunakan COSO internal control yang mayoritas prinsipnya belum diimplementasikan pada siklus penggajian rumah sakit X. Untuk implementasi manajemen risiko pada Rumah Sakit X, sama seperti pengendalian internalnya, untuk siklus penggajian manajemen risiko belum dilakukan. Belum ada identifikasi risiko secara khusus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan bayar pada penggajian karyawan atau tenaga kesehatan. Hasil ini dilakukan dari penilaian dokumen manajemen risiko yang dimiliki oleh Rumah Sakit X. ......The purpose of this study was to analyze the condition of Hospital X's internal control system in the payroll cycle using COSO control principles and identify the application of COSO Enterprise Risk Management in the Hospital X payroll cycle. This research uses primary data. The research approach used in this research is a qualitative approach. This research method uses Internal Control Questionnaires, interviews and documentation. In this study, the questionnaire used is specific in the form of an internal control questionnaire. The instruments used in this internal control questionnaire were developed based on the COSO internal control components consisting of seventeen existing principles and the instruments used in the risk management assessment using five COSO ERM components consisting of twenty-three principles. The results of this study indicate that in the payroll cycle itself internal control has not gone well. This is indicated by the absence of specific policies made as a reference for the implementation of internal control of the payroll cycle, especially for the two sections that directly oversee the payroll process, namely the HR department and the finance department. It can be seen from the results of the assessment using COSO internal control that most principles have not been implemented in the X hospital payroll cycle. For the implementation of risk management at Hospital X, just like internal control, risk management has not been carried out for the payroll cycle. There has been no specific identification of risks to reduce the possibility of payment errors on employees or health worker payroll. This result is carried out from the assessment of risk management documents owned by Hospital X.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irhamsyah
Abstrak :
Kesalahan, kecurangan, pemborosan (ketidakefisienan) dan segala macam. penyelewengan lain baik yang dilakukan oleh karyawan perusahaan sendiri maupun yang berasal dari pihak Juan yang dalam kenyataan sehari-hari semakin berkembang, mendorong perusahaan untuk mengimbangi dan mencegah timbulnya hal-hal tersebut. Untuk itulah kehadiran Internal Auditing dirasakan sangat membantu dan bermanfaat hal ini tidak lepas dari pengertian dari Internal Auditing itu sendiri, yaitu : suatu aktivitas pemeriksaan yang mencakup kegiatan perusahaan secara keseluruhan yang meliputi bidang akuntansi, keuangan dan operasional, bahkan kadang-kadang termasuk juga pemeriksaan perencanaan. Dengan semakin disadarinya pentingnya Internal Auditing tersebut maka berarti peranan Internal Auditor pun semakin dirasakan pentingnya. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka peranan Internal Auditor semakin menetukan sehubungan dengan semakin meningkatnya kekayaan suatu perusahaan maupun pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam suatu grup perusahaan. Sehubungan dengan fungsinya yang demikian menentukan, maka sudah pada tempatnya apabila Internal Auditor pun mempunyai kedudukan dan persyaratan yang khusus dalam suatu perusahaan. Departemen Internal Audit haruslah merupakan salah satu bagian dari perusahaan dan haruslah independen terhadap departemen lainnya melihat fungsinya dalam menilai dan membahas berbagai kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan tanpa terlibat dalam kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan peranannya pada suatu perusahaan, departemen internal Audit melakukan aktivitas yang menyangkut tiga hal, yaitu : Financial Audit yang dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteria tertentu ; Operational Audit yang dilakukan melalui reviu terhadap setiap bagian dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai keefisienan dan keefektifannya ; serta Compliance Audit yang dilakukan. untuk mempertimbangkan apakah manajer/karyawan telah mengikuti. prosedur atau peraturan tertentu yang telah ditetapkan oleh yang berwenang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Rousyan Fikr
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi nilai temuan audit kepabeanan di Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai Direkorat Jenderal Bea dan Cukai atas perusahaan terdaftar importir pada tahun 2015. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi nilai temuan audit kepabeanan. Penelitian ini menemukan bahwa jenjang pendidikan auditor, pengalaman kerja auditor, ukuran importir, importir yang terdaftar di bursa dan nilai pabean memiliki pengaruh terhadap nilai temuan audit kepabeanan di Direkorat Audit Kepabeanan dan Cukai. ......This research analyzes about factors affecting customs audit rsquo s claim from compliance audit that done by Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai Direktorat, Jenderal Bea dan Cukai towards company that has been resgistered as general importer at 2015. Through this research, researcher want to analyzes factors which consist of internal factors and external factors that affect customs audit rsquo s claim. This research unveil that auditor rsquo s education level, auditor rsquo s works experience, importer rsquo s size, listed importer and import rsquo s volume affecting customs audit rsquo s claim in Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Afritan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kapitalisasi biaya riset dan pengembangan terhadap imbal jasa audit di 3 negara di ASEAN yaitu di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI , Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE dan Singapore Exchange SGX pada tahun 2013 - 2015. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapitalisasi biaya riset dan pengembangan terbukti berpengaruh terhadap imbal jasa audit di ASEAN khususnya pada negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa kapitalisasi biaya riset dan pengembangan memengaruhi imbal jasa audit. Temuan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya auditor melihat bahwa perusahaan cenderung memanfaatkan biaya riset dan pengembangan sebagai alat manajemen laba yang meningkatkan risiko audit
ABSTRACT
The purpose of this study is to provide empirical evidence about the effect of capitalization research and development on audit fee in three ASEAN countries, that is Indonesia, Malaysia and Singapore. Sample in this study is listed firms on Indonesia Stock Exchange IDX , Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE , and Singapore Exchange SGX in 2013 2015. This result showed that capitalization research and development costs has proven to effect on audit fee in ASEAN especially Indonesia, Malaysia and Singapore. Overall, this study suggests that capitalization research and development costs affect audit fee. These findings suggest that auditors basically see that firms tend to use capitalize on research and development costs as a earnings management tool that increases audit risk.
2017
S67653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kush, Brian D.
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2009
658.409 2 KUS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bromage, Mary C.
New York: McGraw-Hill, 1984
657.45 BRO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Betarianti Darma
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas auditor terhadap reaksi pasar. Kualitas auditor sebagai variabel independen, dilihat dari pengalaman auditor melakukan penyajian kembali (restatement) atas laporan keuangan(restatement related auditor). Reaksi dari pasar sebagai variabel dependen dinilai menggunakan Cummulative Abnormal Return (CAR). Penelitian ini memiliki lima variabel kontrol yaitu rasio leverage, income before tax, ukuran perusahaan, danjenis KAP. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Berdasarkan pengujianempiris dengan Random Effect Model (REM) diperoleh hasil bahwa reaksi pasar berpengaruh signifikan lebih negatif pada perusahaan yang diaudit oleh restatement related auditor dari yang diaudit oleh non restatement related auditor. ......The objective of this research is to analyze the effect of auditor’squality on market reaction. Auditor’s quality as independent variable will be measured bythe auditor experience with restatement of the financial statements (restatement related auditor). Market reaction as dependent variable will be measured by Cummulative Abnormal Return (CAR).This research uses fivecontrol variables, leverage ratio, income before taxes, company’s size, and type of public accountant firm. The object of this research is manufacturing company that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010-2013. Based on empirical study with RandomEffect Model (REM) shows that market reaction hasa significantly negative effect to the company which have been audited by restatement related auditor, compare with audited bynonrestatement related auditor., The objective of this research is to analyze the effect of auditor’s quality on market reaction. Auditor’s quality as independent variable will be measured by the auditor experience with restatement of the financial statements (restatement related auditor). Market reaction as dependent variable will be measured by Cummulative Abnormal Return (CAR). This research uses five control variables, leverage ratio, income before taxes, company’s size, and type of public accountant firm. The object of this research is manufacturing company that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010-2013. Based on empirical study with Random Effect Model (REM) shows that market reaction has a significantly negative effect to the company which have been audited by restatement related auditor, compare with audited by non restatement related auditor]
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sarah Rosa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara hierarki nilai wajar terhadap audit fees dan spesialisasi industri auditor sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan sampel dari sektor perbankan yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand selama 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor mengenakan audit fees yang lebih tinggi atas nilai wajar aset keuangan yang lebih sulit diverifikasi level 2 dan level 3 dibandingkan nilai wajar aset keuangan yang lebih mudah diverifikasi level 1 . Spesialisasi industri auditor berpengaruh positif terhadap audit fees yang konsisten dengan strategi differentiation. Terakhir, keberadaan dari spesialisasi industri auditor dapat memperlemah hubungan positif nilai wajar aset level 3 terhadap audit fees. ......This research aims to test the effect of fair value hierarchy to audit fees and auditor industry specialization as moderating variable. This research uses sample from banking sectors which located in Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines, and Thailand for 2013 to 2015. The empirical results show, that auditors charge higher audit fees for auditing fair values of financial assets which are hard to verify level 2 and level 3 than easier to verify level 1. Auditor industry specialization has positive effect on audit fees, consistent with the differentiation strategy. Finally, the auditor industry specialization weakened the positive effect of level 3 fair valued assets to audit fees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Haryanti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bersifat kualitatif, yang menggunakan konsep Bourdieu sebagai pisau analisis dengan metode analisis fenomenologis interpretatif untuk menjelaskan strategi bahasa yang digunakan auditor BPK RI dalam arena pemeriksaan. Penelitian ini mengambil sudut pandang auditor sebagai bentuk kekhasan penelitian, untuk menggali kekerasan simbolik yang dilakukan oleh pihak yang didominasi. Perlawanan terhadap dominasi muncul dalam bentuk tindakan subversi, melalui pemberian dan ancaman kekerasan baik fisik maupun non fisik. Dalam menghadapi tindakan subversi, auditor memanfaatkan strategi bahasa sebagai bentuk resistensi terhadap kekerasan simbolik dan fisik, sekaligus menunjukkan kekuasaan simbolik yang dimilikinya. Dalam konteks akademis perlu kajian lebih mendalam mengenai strategi komunikasi auditor, dan dalam konteks praktis, auditor perlu memahami konsep kekerasan simbolik
ABSTRACT
This qualitative study using Bourdieu concepts to analyze, and interpretative phenomenological analysis as a method, to explain the language strategy used by BPK auditor in audit field. This study takes the BPK auditor viewpoint as a form of distinctiveness of this study, to explore the symbolic violence committed by the dominated parties. Opposition to dominance appears in the form of subversion, auditor using language strategy as a form of resistance to the symbolic and physical violence, as well as showing its symbolic power. In the academic context, needed deeper study on auditor communication strategy, and in a practical context, auditors need to understand the concept of symbolic violence
2016
T46678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>