Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Mayasari
Abstrak :
Dalam merancang, berbagai unsur dan prinsip-prinsip digunakan dalam mendesain bentuk massa dan tampak bangunan. Salah satu prinsip tersebut adalah asimetri. Asimetri merupakan salah satu unsur yang sudah banyak diterapkan dalam perancangan sebuah bangunan. Apakah arti dan asimetri ini? Apakah asimetri dapat menciptakan sesuatu yang serasi, selaras, dinamis dan seimbang ? Pengolahan secara asimetri, tidak hanya muncul dari sebuah fungsi yang mendasari perancangan bangunan tersebut, namun juga prinsip-prinsip yang dapat menciptakan keindahan. Ketidaksamaan antara kanan dan kiri, ketidakteraturan dalam bentuk dan penyusunan, bukan berarti kekacauan dan keburukan dalam sebuah desain. Kecenderungan manusia untuk mencapai keharrnonisan dan keseimbangan tidak hanya diwujudkan dari keteraturan, melainkan variasi dari berbagai bentuk. Vanasi ini dapat dicapai dengan penyusunan yang asimetris.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Griffine Meliani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi dengan menggunakan efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta siklus hidup perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Tingkat pengungkapan risiko diukur dengan metode content analysis berdasarkan pengembangan framework oleh Linsley dan Shrives (2006) dan regulasi pengungkapan risiko berlaku di Indonesia. Efektivitas dewan komisaris dan komite audit diukur berdasarkan skor yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Pengujian hipotesis diukur dengan menggunakan regresi berganda dengan sampel 215 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan dari tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi. Pengaruh negatif ini diperkuat oleh efektivitas komite audit secara signifikan, namun tidak ditemukan pengaruh dari efektivitas dewan komisaris dan siklus hidup perusahaan dalam memperkuat pengaruh negatif tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi. Pengujian tambahan dilakukan pada variabel efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta siklus hidup secara terpisah. Hasil pengujian tambahan ini mendukung hasil penelitian secara konsisten, sedangkan siklus hidup ditemukan memperkuat secara marginal.
This research aims to know the effect of risk disclosures on the asymmetry information with board of commissioner and audit committee effectiveness and firm life cycle as moderating variable. Risk disclosures are measured through content analysis based on framework developed by Linsley and Shrives (2006) and regulation applied in Indonesia. Board of commissioners and audit committee are assesed by using a score that is developed by Hermawan (2009). Hypothesis testing used multiple regression with sample of 215 companies that are listed at Indonesia Stock Exchange in 2012. The result of this study shows that risk disclosures is negatively associated with the asymmetry information. This relationship is stronger for firms with higher audit committee effectiveness score. There is no significant effect found in the board commissioner efectiveness and firm life cycle to moderate the relationship. Additional tests are performed to test board commissioner and audit committee effectiveness and firm life cycle in separately. Results of additional tests consistently support the research results, however firm life cycle is found to strengthen the effect marginally.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhamdi Alfi Fajri
Abstrak :
[Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh penerapan nilai wajar aset keuangan terhadap informasi asimetris pada sektor perbankan di Indonesia. Penelitian ini menguji implikasi dari dua aspek nilai wajar yaitu penggunaan nilai wajar berdasarkan PSAK 55 (revisi 2011) dan kehandalan pengukuran nilai wajar berdasarkan PSAK 60 (revisi 2010). Pengujian informasi asimetris menggunakan proksi dari persebaran closing bid-ask. Hasil pertama dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan nilai wajar berdasarkan PSAK 55 (revisi 2011) memiliki hubungan positif signifikan yang lebih besar dari pada penggunaan amortized cost pada aset keuangan perbankan. Hasil kedua dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan informasi asimetris memiliki korelasi positif paling besar pada penggunaan pengukuran hirarki kedua dan paling kecil pada penggunaan pengukuran hirarki pertama. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa kualitas tata kelola perusahaan, auditor spesialis, struktur kepemilikan pemegang saham pengendali asing dan keluarga mampu memoderasi hubungan dari kedua proksi nilai wajar tersebut terhadap informasi asimetris., The purpose of this study is to analyze and provide the empirical evidence of the effect of financial asset fair value implementation on information asymmetry of banking sector in Indonesia. This study examines the implementation of two aspects of fair value: fair value implementation based on PSAK 55 (revision in 2011) and the reliability of fair value measurement based on PSAK 60 (revision in 2010). The test for information asymmetry employs proxy of closing bid-ask spread. The result of this study indicates that the implementation of fair value has significantly a higher positive relation to information asymmetry than the usage of amortized cost on banking financial asset. The study also indicates that level 2 measurement of fair value has significantly a greater positive relation to information asymmetry than the level 1 measurement of fair value. Besides, quality of corporate governance, quality of audit, ownership structure of foreign and family controlling shareholders are successfully moderating the relation for both of fair value proxies to information asymmetry.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Sampurna Diputra
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas akrual untuk akses perusahaan kepada utang bank dalam perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara kualitas akrual dan utang bank, bahkan ketika mengendalikan faktor penentu lain dari utang bank dan untuk kemungkinan endogenitas antara utang bank dan kualitas akrual, yang menunjukkan bahwa presisi tinggi dari pendapatan mengurangi asimetri informasi dengan bank dan akses perusahaan untuk pinjaman bank. ABSTRACT
This study analyzed the effect of accruals quality access to the company's bank debt in manufacturing companies. The results showed a positive relationship between the quality of accruals and bank debt, even when controlling determinants other than bank debt and for possible endogeneity between bank debt and the quality of accrual, which indicates that the high precision of income reduces information asymmetry with banks and companies access to bank loans.;This study analyzed the effect of accruals quality access to the company's bank debt in manufacturing companies. The results showed a positive relationship between the quality of accruals and bank debt, even when controlling determinants other than bank debt and for possible endogeneity between bank debt and the quality of accrual, which indicates that the high precision of income reduces information asymmetry with banks and companies access to bank loans., This study analyzed the effect of accruals quality access to the company's bank debt in manufacturing companies. The results showed a positive relationship between the quality of accruals and bank debt, even when controlling determinants other than bank debt and for possible endogeneity between bank debt and the quality of accrual, which indicates that the high precision of income reduces information asymmetry with banks and companies access to bank loans.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fathiyya Gabriella
Abstrak :
Latar belakang: Maloklusi skeletal menjadi salah satu etiologi asimetri mandibula karena dapat mengakibatkan distribusi tekanan yang abnormal pada permukaan kondilus mandibula. Asimetri mandibula sendiri adalah ketidakseimbangan atau disproporsionalitas antara sisi kanan dan kiri pada sepertiga bagian bawah wajah atau mandibula. Tujuan: Mengetahui perbedaan proporsi terjadinya asimetri mandibula antara pasien dengan pola skeletal yang berbeda. Metode: Studi analitik komparatif dengan desain cross-sectional pada 105 pasien di RSKGM FKG UI. Perhitungan menggunakan metode Kjellberg pada analisis radiograf panoramik secara digital melalui software EzOrtho. Hasil: Terdapat 55,2% subjek mengalami kejadian asimetri mandibula. Uji bivariat Pearson Chi Square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna proporsi terjadinya asimetri mandibula antara pasien dengan pola skeletal kelas I, II dan III. Uji bivariat Continuity correction menunjukan terdapat perbedaan bermakna proporsi terjadinya asimetri mandibula pada kelompok pola skeletal kelas I dibandingkan dengan kelompok pola skeletal kelas III, dan terdapat perbedaan bermakna proporsi terjadinya asimetri mandibula pada kelompok pola skeletal kelas II dibandingkan dengan kelompok pola skeletal kelas III. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna proporsi terjadinya asimetri mandibula pada kelompok pola skeletal kelas I dibandingkan dengan kelompok pola skeletal kelas II. Kesimpulan: Terdapat perbedaan proporsi terjadinya asimetri mandibula pada pasien dengan pola skeletal yang berbeda. ......Background: Skeletal malocclusion is one of the etiology of mandibular asymmetry because it caused abnormal pressure distribution on the mandibular condyle’s surface. Mandibular asymmetry is an imbalance or disproportionality between the right and left sides of the lower third of the face or mandible. Aim: The aim of this study was to assess the difference in the proportion of mandibular asymmetry between patients with different skeletal patterns. Methods: A comparative analytical study with a cross-sectional design on 105 patients at RSKGM FKG UI were conducted. Calculations were performed using the Kjellberg method on digital panoramic radiographic analysis using EzOrtho software. Results: The results of this study showed that 55.2% of subjects experienced mandibular asymmetry. The Pearson Chi-Square bivariate test showed that there was a significant difference in the proportion of mandibular asymmetry between patients with class I, II, and III skeletal patterns. The bivariate continuity correction test showed that there was a significant difference in the proportion of mandibular asymmetry in the class I skeletal pattern group compared to the class III skeletal pattern group, and there was a significant difference in the proportion of mandibular asymmetry in class II skeletal pattern group compared to the class III skeletal pattern group. However, there was no significant difference in the proportion of mandibular asymmetry in the class I skeletal pattern group compared to the class II skeletal pattern group. Conclusion: There was a difference in the proportion of mandibular asymmetry in patients with different skeletal patterns.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasilah
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan antara informasi asimetri dan praktek perataan laba di Indonesia This paper conducts an empirical investigation about the relations/zip between information asymmelly and earnings management in Indonesia. When information asymmetry is high, the stakeholders do not have any information or resources to monitor and to know manager's activities which give rise to the practice of earnings management. To provide evidence practices of earning managements and information asymmetry, this paper uses aggregate accruals with modified Jones model and market microstructure theory. This paper employs return vtflatility, trading volume and quotes price for bid ask spread to proxy in market microstructure. This paper employs generalized least squares with 60 firm balanced panel data in the 1994-199, and also addresses about the effect of Indonesian financial crisis to the relationship between information asymmet1y and earnings management. We compare sub-sample before and in the financial crisis period. Empirical result suggests a positive relationship between information asymmetry as measured by bid ask spreads and the level of earnings management in Indonesia. This positive relationship is not ~ffected by Indonesian financial crisis.
Depok: [Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2005
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Puspanita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari asimetri informasi, leverage, profitabilitas, dan set kesempatan lnvestasi terhadap manajemen laba, Asimetri informasi diukur dengan bid ask spreads, leverage diukur dengan total utang dibagi aktiva, profitabititas diukur dengan laba. bersih dikurangi discretionary accruals dibagi total assets, set kesempatan investasi diukur dengan market to book value of assets (MBA ratio). Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, uji beda dua rata-rata (independent sample i-test), uji korelasi. Pearson. Penelitian ini menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia dengan sampel sebanyak 126 Perusahaan untuk periode dari tahun 2005 sampai dengan 2007. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba adalah leverage dan profitabilitas. Variabelleverage dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Semakin besar leverage, semakin besar manajemen labanya Semakin besar profitabilitas. semakin besar manajemen labanya. Variabel asimetri informasi dan set kesempatan investasi tidak terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sriani
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan Integrated Reporting secara sukarela terhadap informasi asimetri dan efek ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.  Sebanyak 103 perusahaan di Asia dan Eropa pada tahun 2017 menjadi sampel dalam penelitian ini.  Metode analisis konten dengan dasar kerangka IIRC digunakan untuk menilai kualitas dari penerapan Integrated Reporting di perusahaan dan Ordinary Least Square digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara Integrated Reporting secara sukarela dengan informasi asimetri. Efek ukuran perusahaan sebagai variable moderasi juga tidak ditemukan. Hal ini juga didukung oleh analisis tambahan yang mendukung hasil analisis utama. Berdasarkan hasil pengujian tambahan diketahui bahwa penerapan Integrated Reporting secara sukarela tidak berpengaruh terhadap informasi asimetri, serta tidak ada hasil yang signifikan untuk ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.


ABSTRACT


This study examined the existence of a negative relationship between voluntary integrated reporting and information asymmetry and the size effect as the moderator of this relationship. Using a final sample of 103 firms in Europe and Asia in the period of 2017, the Ordinary Least Square is then performed to analyze the data. The results show that there is an insignificant relationship between the integrated reporting quality and information asymmetry which is captured by the spread. In addition, the insignificant effect of size to moderate this relationship is also found. Additional testing is performed to ensure the primary results. The findings also suggested the same results that in a nutshell, voluntary integrated reporting is not negatively associated with the information asymmetry and insignificant size effect as a moderator variable is also obtained. 

2018
T51776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nabila
Abstrak :
Latar belakang: Tujuan utama perawatan ortodonti bukan hanya untuk mendapatkan oklusi yang ideal tetapi juga meningkatkan estetika wajah. Profil wajah merupakan salah satu indikator untuk melihat estetika wajah. Persepsi Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam mengenai profil wajah perlu diketahui untuk mencapai tujuan perawatan ortodontik. Tujuan: Mengetahui perbedaan persepsi antara Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam tentang profil wajah berdasarkan analisis Arnett dan Bregman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan desain potong lintang. Penilaian profil wajah dengan sudut 50,80 ,110, 140 ,170 menurut analisis Arnett dan Bregman dilakukan oleh Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam yang masing-masing berjumlah 35 orang menggunakan VAS. Data diuji menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara persepsi Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam terhadap profil wajah (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna menurut statistik antara persepsi Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam terhadap profil wajah dengan sudut kecembungan 50,80, dan 110 pada laki-laki (p> 0,05) dan 50,110,140, dan 170 pada perempuan (p> 0,05). Ortodontis dan Dokter Gigi memiliki preferensi pada profil wajah lurus dan masyarakat awam memiliki perferensi pada profil wajah cekung. Kesesuaian paling tinggi terhadap analisis jaringan lunak menurut Arnett dan Bregman yaitu Ortodontis, diikuti oleh Dokter Gigi, dan kemudian masyarakat awam. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan persepsi antara Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam tentang profil wajah, namun terdapat perbedaan persepsi masing-masing Ortodontis, Dokter Gigi, dan masyarakat awam terhadap variasi sudut kecembungan wajah (50,80 ,110, 140 ,170) menurut Arnett dan Bregman. ......Background: The main purpose of orthodontics treatment is not only to achieve ideal occlusion but also to improve facial aesthetics. Facial profile is one of the indicators to show facial aesthetics. The facial profile perception of Orthodontists, Dentists, and Laypeople sometimes need to be assessed to meet the purpose of orthodontics treatment. Objectives: To compare facial profile perception between Orthodontists, Dentists, and Laypeople according to Arnett and Bregman facial profile analysis. Methods: This study was a comparative analytic with cross-sectional design. Facial profile convexity of 50, 80,110,140,170 in male and female were assessed using VAS by 35 Orthodontists, Dentists, and Laypeople respectively. Data were tested using the Kruskal-Wallis and the Mann Whitney test. Result: There was a significant difference of facial profile perception between Orthodontists, Dentists, and Laypeople (p< 0.05) There was no significant difference of facial profile perception with facial profile convexity of 50, 80,110 in male (p> 0.05) and 50,110,140,170 in female (p> 0.05) between Orthodontists, Dentists, and Laypeople. Orthodontists and Dentists preference was a straight facial profile and the Laypeople preference was a concave facial profile. The group that met the highest agreement with Arnett and Bregman facial profile analysis was the Orthodontists, followed by the Dentists, and Laypeople. Conclusion: There was no significant difference of facial profile perception between Orthodontists, Dentists, and Laypeople. However, there was significant difference of facial profile perception between Orthodontists, Dentists, and Laypeople with variation facial convexity (50, 80,110,140,170) according to Arnett and Bregman.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Hasan
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang: Asimetri pada wajah dan lengkung gigi merupakan fenomena yang dapat ditemui hampir pada seluruh individu sehingga saat ini asimetri dengan batas-batas tertentu masih dianggap seimbang secara klinis dan dinilai normal. Asimetri mandibula merupakan asimetri yang paling sering terjadi dan mudah terlihat dikarenakan mandibula adalah bagian wajah yang paling mudah bergerak dibandingkan bagian wajah lainnya. Asimetri mandibula ditemukan paling tinggi dan dapat memengaruhi perawatan. Untuk mendiagnosis asimetri mandibula dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis ekstra oral yang meliputi pemeriksaan smile symmetry. Tujuan: Mengetahui frekuensi dan distribusi terjadinya asimetri mandibula pada mahasiswa angkatan tahun 2016 FKG UI dan mengetahui berapa persen mahasiswa yang mengalami asimetri mandibula. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis gambaran klinis yang dilakukan untuk melihat adanya asimetri atau disporposi pada wajah tampak frontal khususnya pada mandibula. Analisis dilakukan dengan cara fotografi frontal dalam kondisi standar dan kondisi gigi tersenyum. Kesimpulan: Pada mahasiswa FKG UI angkatan 2016 terdapat 37 subjek (32,2%) dengan asimteri mandibula dan terdapat 57 subjek (49,6%) yang memiliki senyum tidak simetris.
ABSTRACT Background: Facial asymmetry is a phenomenon found in almost every individual, thus asymmetry within certain boundaries is accepted as clinically balanced and normal. Mandibular asymmetry is the most common asymmetry that can occur and is easily seen because the mandibula is the part of the face that is most mobile compared to the rest of the face. Mandibular asymmetry are the most common asymmetry that can affect treatment for asymmetry. Mandibular asymmetry can be diagnosed by extra oral clinical examination which includes smile symmetry. Objective: Knowing the frequency and distribution of mandibular asymmetry in In Faculty Of Dentistry batch 2016 students and knowing what percentage of students experience mandibular asymmetry. Method: The method used in this research is clinical image analysis which is used to see whether asymmetry or facial disproportion on the frontal face image, especially on the mandibula, is present. The analysis is done via frontal photography in a standard setting. Conclusion : In Faculty Of Dentistry batch 2016, there were 42 subjects with mandibular asymmetry and 58 subjects with asymmetry smile.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>