Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hening Suharno
Abstrak :
Keluarnya paket kebijaksanaan pemerintah 24 Desember 1978 telah memberikan opportunitas bagi badan-badan usaha untuk menghimpun dan memanfaatkan dana masyarakat melalui pasar modal. Obligasi konversi merupakan suatu alternatif bagi perusahaan-perusahaan publik untuk memanfaatkan opportunitas tersebut. Perlakuan akuntansi obligasi konversi menjadi topik utama penulisan skripsi ini. Untuk mewujudkan skripsi ini, penulis mengambil sumber dari literatur-literatur akuntansi dan beberapa diskusi dengan pihak-pihak yang terkait. Munculnya obligasi konversi di Pasar Modal Indonesia sebagai pilihan dari perusahaan publik memberikan fenomena baru, bagi perkembangan obligasi di Indonesia. Keilnikan yang dimiliki obligasi konversi sebagai perpaduan hutang dan ekuitas telah mengalihkan perhatiar pihak-pihak yang berkepentingan terhadap obligasi konversi ini. Bapepam sebagai lembaga yang berwenang dalam Pasar Modal Indonesia memberikan tanggapan bahwa perusahaan yang akan menawarkan obligasi konversi di pasar modal haru5 sudah go-public. Sifat konversi yang terkandung dalam obligasi konversi memberikan dampak terhadap perlakuan akuntansinya. Pandanganobligasi konversi sebagai inseperability securities lebih dapat diterima dan menjadi dasar perlakuan akuntansi dalam praktek. Pencatatan terhadap komponen-komponen yang muncul dari penerbitan obligasi konversi dapat disimpulkan sebagai berikut: - Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penerbitan obligasi konversi dipertanggungjawabkan sebagai biaya ditangguhkan (deferred charges). - Penerimaan hasil penerbitan obligasi konversi dipertanggungjawabkan sebagai hutang (debt). - Pengkonversian obligasi konversi ke saham dipertanggung jawabkan sebesar nilai nominal saham pada saham biasa (common stock) dan selisih lebihnya pada agio saham. - Premi obligasi konversi yang dijanjikan Emiten dipertanggungjawabkan sebagai beban pada saat pemegang obligasi meminta pelunasan lebih dini atau pada saat jatuh tempo. Melihat belum adanya standar perlakuan akuntansi obligasi konversi dalam Prinsip Akuntansi Indonesia (PAl), menuntut leinbaga yang berwenang Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk menyusun standar khusus obligasi konversi, guna memberikan keseragaman dan menghindari keraguan dalam praktek.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilde Magdalena Citrawardhani
Abstrak :
Skripsi ini adalah mengenai peranan produk-produk assets dan liabilities terhadap pendapatan usaha suatu bank. Fokusnya adalah bagaimana kontribusi dari produk-produk assets dan liabilities, terutama interest bearing products pada pendapatan operasional bank, dengan menggunakan dua fungsi utama pengelolaan assets-liabilities, yaitu Manajemen Likuiditas serta Manajemen Investasi dan Pendapatan. Untuk mengelola produk assets-liabilities secara terpadu dibentuk Assets-Liabilities Committee (ALCO) yang peranannya sangat penting dalam penataan portfolio neraca bank, dalam rangka memaksimumkan keuntungan dengan mengambil risiko yang dapat diterima. Sehingga memberikan arahan dalam hal investasi dan upaya memperoleh pendapatan bank. Dalam skripsi ini juga terdapat analisa kinerja bank, sebagai pelengkap dalam menganalisa fungsi ALMA yang dilakukan oleh ALCO, meliputi aspek-aspek likuiditas, profitabilitas, permodalan dan efisiensi usaha. Selain itu juga dilakukan analisa kinerja Bank-Bank Umum Persero di Indonesia sebagai pembanding. Penelitian dilakukan pada berbagai laporan yang dikeluarkan oleh Assets-Liabilities Committee dan juga laporan tahunan bank-bank yang bersangkutan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Arief Jatmiko
Abstrak :
Sebagaimana halnya perusahaan biasa, perbankan menghadapi adanya risiko usaha dalam menjalankan kegiatannya. Manajemen risiko, dalam hal ini, dapat digunakan oleh perbankan da1am mengelola risiko-risiko yang dihadapinya. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh perbankan adalah Metode "Asset/Liability Management", yaitu: pengelolaan daripada neraca perbankan disesuaikan dengan kondisi perbankan saat ini dan dengan perkiraan waktu akan datang. Metode analisa yang digunakan dalam pernbahasan skripsi ini adalah analisa kepustakaan, dan selanjutnya masing-masing pendekatan yang ada diterapkan secara langsung kedalam kondisi perbankan di Indonesia (sekarang dan perkiraan) dan kemudian dilakukan perbandingan terhadap kondisi yang benar-benar terjadi. Adapun untuk risiko yang dianalisa secara mendalam, dari tiga risiko utama yang dihadapi perbankan: risiko tingkat suku bunga, kredit, dan likuiditas, adalah risiko tingkat suku bunga. Hal ini disebabkan karena selain terjadinya perubahan tingkat suku bunga tidak dapat diperkirakan dengan mudah, adanya perubahan tingkat suku bunga juga mempengaruhi besarnya tingkat risiko kredit dan likuiditas. Dari hasil analisa risiko tingkat suku bunga yang dilakukan baik dengan analisa gap maupun duration, didapatkan bahwa kondisi neraca perbankan di Indonesia untuk tahun 1992 - 1993 berada dalam kondisi yang baik terlihat pada kondisi perbankan Indonesia di tahun 1993. Demikian Pula halnya untuk tahun 1993-1994 terutama jika dihubungkan dengan adanya perkiraan akan turunnya tingkat suku bunga di tahun 1994. Akan tetapi perbankan diharapkan agar tetap berhati-hati terutama dengan adanya kemungkinan terjadinya risiko kredit yang diakibatkan oleh adanya pengelolaan kredit yang salah pada periode sebelumnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peotiray, Ralph Birger
Abstrak :
Skripsi ini adalah mengenai peranan dari komite yang menangani pengelolaan dana suatu bank. Fokusnya adalah bagaimana komite ini bekerja pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) dengan menggunakan empat fungsi utama pengelolaan assets-liabilities. Dengan melihat keempat fungsi tersebut terlihat bahwa peranan dari komite tersebut pada bank ini adalah sangat penting dalam penataan portfolio neraca bank, dalam rangka memaksimumkan keuntungan dengan mengambil risiko yang dapat diterima. Sehingga memberikan arahan dalam hal investasi dan upaya memperoleh pendapatan bank. Dalam skripsi ini juga dilihat bahwa untuk melaksanakan pengelolaan assets-liabilities yang baik diperlukan paling tidak tiga hal pokok yaitu adanya suatu konsep pengelolaan assets-liabilities, sistem informasi yang dapat mempercepat proses pelaporan, dan yang terpenting terdapat komite yang menangani pengambilan keputusan tersebut yang disebut dengan Assets-Liabilities Committee. Penelitian dilakukan pada berbagai laporan yang dikeluarkan oleh Assets-Liabilities Committee dan juga laporan tahunan bank yang bersangkutan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganeca Widyastuti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku perbankan dalam menentukan besarnya resio excess reserve dihadapkan pada perubahan rasio cadangan wajib dan suku bunga pasar uang antarbank. Selain itu ingin diketahui mekanisme operasi dari masing-masing instrumen moneter dan dampak dari perubahan rasio cadangan wajib 1988 dan 1995. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan memakai data bulanan periode 1983.01-1996.04. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara rasio cadangan wajib dengan rasio excess reserve. Hal ini menunjukkan konsistensi antara tujuan dari diberlakukannya ketentuan rasio cadangan wajib dengan uang beredar. Sedangkan hubungan antara rasio excess reserve dengan suku bunga call money dipengaruhi oleh deregulasi pemerintah menunjukkan bahwa pada periode 1983.01-1988.10 terdapat hubungan negatif antara keduanya dan untuk periode 1988.11-1996.04 terdapat hubungan positiĀ£ Terjadi perubahan respon perbankan dilihat dari rasio excess reserve- terhadap perubahan suku bunga call money. Kemudian didapatkan bahwa elastisitas rasio excess reserve terhadap suku bunga call money meningkat dengan menurunnya rasio cadangan wajib dan demikian pula sebaliknya. Singkatnya penurunan rasio cadangan wajib mempunyai potensi untuk membuat excess reserve dan uang primer lebih volatile yang berarti melemahkan kendali moneter terhadap uang beredar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library