Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Satria
Abstrak :
Campuran aspal emulsi mulai dilirik sebagai lapis-an sub base, base, maupun lapisan permukaan (aus) dan patching (penambahan). Campuran ini dibuat tanpa proses pemanasan, memiliki nilai struktural setara hot mix, dapat dibuat dengan menggunakan peralatan yang sederhana seperti beton molen dan campuran dapat disimpan (stock) beberapa hari. Studi karakteristik campuran aspal emulsi ini dilakukan untuk melihat sampai berapa lama campuran ini dapat disimpan (stock). Proses penelitiannya dimulai dari pemeriksaan masing-masing material campuran, pemeriksaan kadar air pelekatan, pemeriksaan kadar air pemadatan, pemeriksaan kadar aspal emulsi campuran, pemadatan benda uji, dan pengujian Marshall. Pengujian dilakukan dalam tahapan watt 0 hari sampai dengan 21 hari, sehingga dapat dilihat parameter Marshall yang bergeser atau berobah dan dibandingkan antara campuran Dense Graded dengan Open Graded berdasarkan spesifikasi Asphalt Institute. Parameter yang paling menentukan adalah total void dan stability, dan dari basil pengujian Marshall untuk campuran aspal emulsi CSS-1 dengan aggregat bergradasi rapat bisa disimpan (stock) maksimum selama 7 hari. Dan untuk campuran bergradasi terbuka tidak dapat ditentukan karena salah sate parameter Marshall yaitu Total Void tidak memenuhi persyaratan spesifikasi Asphalt Institute sehingga pengujian harus diulang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Fahmi
Abstrak :
Guna mengantisipasi pesatnya pembangunan sarana perhubungan darat, dikembangkan campuran yang menggunakan aspal emulsi sebagai bahan perekatnya. Campuran aspal emulsi bisa digunakan sebagai lapisan pondasi atas, maupun lapisan permukaan. Campuran ini memiliki nilai struktura! hampir setara dengan hot mix, dan dapat dibuat dengan menggunakan peralatan yang sederhana, karena tidak memerlukan proses pemanasan. Kelemahan campuran dengan menggunakan aspal emulsi adalah nilai rongganya yang cukup besar. Hal ini akan mempengaruhi sifat-sifat campuran seperti stabilitas sisa (immersed stability). keawetan (durability}, dan permeability nya. Dalarn penelitian ini dicoba untuk membuat campuran yang menggunakan aspat emulsi CSS-1, sebagai bahan perekatnya, dengan aggregat bergradasi rapat. Hasilnya dibandingkan dengan campuran aspal emulsi CSS-1 dengan aggregat bergradasi rapat ditambah 2 % semen. Proses penelitiannya dimulai dari pemeriksaan masing-masing material campuran, pemedksaan kadar air pelekatan. pemeriksaan kadar air pemadatan, pemeriksaan kadar aspal emulsi optimum, pembuatan benda UJl, dan ·pengujian mars-haiL Nilai parameter yang dlperbandingkan adalah stabilitas, rongga, berat isi kering, dan kelelehan. Dari hasil penelitian didapat bahwa campuran emutsi bergradasi rapat ditambah 2% semen memiliki stabilitas 21,05 % lebih tinggi (perawatan dengan perendaman), dan 6,64 % (perawatan tanpa perendarnan) dibandingkan dengan campuran emulsi bergradasi rapat tanpa semen. Total rongga campuran emulsi bergradasi rapat ditambah 2% semen memiliki nilai 5,79 % lebih kecil dari campuran emulsi bergradasi rapat tanpa semen. Berat isi kering campuran emulsi bergradasi rapat ditambah 2 % semen memiliki nilai 0,96 % lebih besar dari campuran emulsi bergradasi rapat tanpa semen. Sedangkan nilai kelelehan campuran emulsi bergradasi rapat ditambah 2 % semen lebih kecil 36,23 % dibandingkan campuran emulsi bergradasi rapat tanpa semen. Fleksibilitas campuran emulsi bergradasi rapat ditambah 2 % semen memiliki nilai lebih rendah dari campuran emulsl bergradasi rapat tanpa semen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover