Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Azhra Latifa
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh temperatur dan pembebanan terhadap sifat mekanis beton aspal campuran panas gradasi agregat menerus AC-WC dan senjang HRS. Dilakukan pengujian menggunakan Umatta serta Wheel Tracking Device. Data diolah dengan faktorial desain analisis. Kesimpulan: Kedua macam gradasi, variasi temperatur serta pembebanan berpengaruh signifikan terhadap regangan tarik, tegangan tarik, modulus resilien, stabilitas dinamis, nilai serta laju deformasi permanen dalam merespon variasi pembebanan dan temperatur, namun HRS lebih kuat dari AC-WC. ......This thesis discusses the temperature and loading's influence on the hot mix asphaltic concrete's mechanical properties AC-WC dense graded and the HRS aggregate's gap. The test is done using UMATTA and Wheel Tracking Device. The data is analyzed using factorial design analysis. Conclusions: Both kinds of gradation, temperature and loading variation have significant effect on strain tensile, tensile strength, modulus resilient, dynamic stability, the rate of permanent deformation and deformation value. Both types of aggregate gradation show the same pattern and tendency to respond the loading and temperature variation, but HRS is stronger.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Jayanthi
Abstrak :
Kekesatan permukaan jalan merupakan kondisi tahanan gesek antara permukaan jalan dan ban kendaraan sehingga tidak mengalami selip atau tergelincir baik pada kondisi basah waktu hujan ataupun kering. Kekesatan permukaan jalan bergantung pada jenis tekstur permukaan, apabila tekstur yang kasar akan memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan dengan permukaan yang licin. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis tingkat kekesatan permukaan perkerasan dengan alat British Pendulum Tester pada sampel campuran Asphalt Concrete ? Wearing Course dan pada sampel yang telah terjadi akibat perubahan alur karena terlintas oleh mesin Wheel Tracking sebagai simulasi roda kendaraan di lapangan. Dimana campuran Asphalt Concrete ? Wearing Course yang telah dicampur limbah serat serabut kelapa dengan kadar komposisi 0% ; 0,75% dan 1,5% terhadap aspal modifikasi. Pengujian dilakukan dengan variasi suhu 26°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C dalam keadaan kondisi basah. Dengan penambahan serat serabut 0,75% pada aspal modifikasi ini, menghasilkan nilai kekesatan permukaan yang lebih tinggi sehingga menambah kestabilan jalan dan memiliki kemampuan tahanan yang tinggi terhadap perubahan suhu pada permukaan aspal dimana yang bersentuhan langsung dengan roda pada kendaraan.
Skid resistance is the frictional condition resistance between road surface and vehicle tires that are not encountering either slip when wet conditions or dry conditions. Skid resistance depends on the type of surface texture if the rough texture will provide more power than the slip surface. This research is done measurement and analysis of skid resistance number with British Pendulum Tester for mix specimen of Asphalt Concrete ? Wearing Course and specimen has happened due to changes of flow because passed by Wheel Tracking machine as simulation of vehicle wheels on the ground. Which mixture Asphalt Concrete ? Wearing Course has mixed fiber of coconut with content 0% ; 0,75% and 1,5% to asphalt modification. Testing is done with temperature variations 26°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C on wet conditions. The addition fiber of coconut 0,75% on this asphalt modification will result higher values skid resistance due add the stability of road and have the ability of high resistance to temperature changes on the surface of the asphalt which in direct contact with the wheels on the vehicle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Haryo Atmodjo
Abstrak :
Kondisi permukaan jalan dipengaruhi oleh suhu dan air. Penelitian ini menggunakan ButonNatural Asphalt (BNA) ditambahkan pada Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) denganjenis aspal pen 60/70. Penambahan BNA 20% dan 30% terhadap aspal optimum ACWC danselanjutnya disebut ACWC Modifikasi. Campuran beton aspal jenis ini selanjutnya dilakukanpengujian dengan uji marshall standar dan marshall immersi. Proses uji sebelumnya adalah ujikarakteristik agregat dan uji karakteristik aspal. Pengujian lainnya untuk mengetahuikarakteristik campuran aspal beton ini adalah uji stabilitas kekuatan sisa dan uji modulusresilient dengan menggunakan Umatta. Pengujian Umatta dilakukan pada temperatur chamber27°C 30°C, 45°C dan 50°C. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai modulus resilient menurundengan peningkatan temperatur. Berdasarkan uji marshall dengan perendaman diperoleh bahwaIndeks Kekuatan Sisa (IKS) pada campuran beton aspal AC-WC sebesar 65.82 %, campuranbeton aspal AC-WC modifikasi BNA 20% dengan nilai IKS sebesar 78.34% dan AC-WCmodifikasi BNA 30% diperoleh nilai sebesar 94.59%. Penambahan BNA dapat meningkatkanketahanan terhadap air. Tetapi berdasarkan uji perendaman Indirect Tensile Strenght (ITS) diperoleh bahwa campuran beton aspal AC-WC direndam 30 menit menghasilkan IKS sebesar93.72% dan 360 menit diperoleh sebesar 88.57 %. Sedangkan campuran beton aspal AC-WC modifikasi BNA 20% diperoleh nilai sebesar 78.22 % dan 360 menit dengan nilai sebesar 72.33%. Sedangkan untuk campuran beton aspal AC-WC modifikasi BNA 30% diperoleh nilai IKSsebesar 76.84 % dan 360 menit diperoleh nilai sebesar 65.83 %.
The condition of the road surface is affected by temperature and water. This study uses Buton Natural Asphalt (BNA) was added to the Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) with thetype of bitumen pen 60/70. BNA addition of 20% and 30% of the optimum asphalt ACWC and here in after referred ACWC modification. This type of asphalt concrete mixture is then performed testing with marshall standards and marshall immersion. Previous testing process is the aggregate and asphalt test characteristics. Other tests to determine the characteristics of asphalt concrete mixtures are stability residual strength and resilient modulus using Umatta Test.Tests carried out at a temperature Umatta 27°C 30°C, 45°C and 50°C. The results showed that the resilient modulus values decreased with increase in temperature. Based marshall testwith immersion obtained that Remaining Strength Index (RSI) in a mixture of asphalt concreteAC-WC was 65.82%, mix asphalt concrete AC-WC 20% BNA modification of 78.34% and AC-WC 30% BNA modification of 94.59%. The addition of BNA can improve water resistance. Butbased on the immersion of Indirect Tensile Strength test (ITS) found that a mixture of asphaltconcrete ACWC soaked for 30 minutes resulted in RSI 93.72% and 360 minutes was obtainedfor 88.57%. Meanwhile, asphalt concrete mixtures AC-BNA modification WC 20% obtained avalue of 78.22% and 360 minutes with a value of 72.33%. As for the asphalt concrete mixturesAC-WC 30% BNA modification, RSI values obtained at 76.84% and soaked for 360 minutesobtained a value of 65.83%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggi Luftiawan
Abstrak :
Kerusakan jalan dapat diawali oleh adanya keretakan pada lapis permukaan. Pengaruh dari alur roda kendaraan menjadi salah satu penyebab keretakan atau deformasi alur roda kendaraan. Dengan menggunakan bahan additive pada campuran aspal beton sebagai salah satu yang dapat mengurangi kerusakan jalan tersebut. Penelitian ini membahas pengaruh deformasi pada campuran aspal dengan penambahan Buton Natural Aspal terhadap aspal pen 60/70 untuk campuran laston AC-WC. Penambahan additive sebesar 20%dan 30% telah dilakukan. Benda uji untuk pengujian marshall standar, marshall immersion dan uji deformasi dengan Wheel Tracking Machine pada kadar aspal optimum 5.5%. Beberapa pengujian untuk mengetahui pengaruh temperature telah digunakan suhu 30°C dan 60°C dan jumlah 1260 lintasan tiap benda uji. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan additive BNA telah menunjukkan adanya ketahanan campuran aspal beton akibat temperature. ......Road damage can be initiated by the presence of cracks in the surface layer. Influence of groove wheel vehicle to be one cause cracking or deformation of grooves wheel vehicle. By using additive materials in asphalt concrete mix as one that can reduce the damage to the road. This study discusses the effect of deformation on he asphalt mixture with theaddition of Buton Natural Asphalt to asphalt mix laston pen 60/70for AC-WC. The addition of the additive by 20% and 30% have done. Specimens for testing standar marshall, marshall immersion and deformation test with Wheel Tracking Machine at optimum bitumen content 5.5%. Some testing to determine the effect of temperature has been used a temperature of 30°C and 60°C and the number of 1260 trajectories for each test specimen. Based on the test results, we can conclude that the use of additive materials BNA have shown resilience mix asphalt concrete due to temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faiz Firdaus
Abstrak :
Pemanfaatan potensi Asbuton di Indonesia belum optimal karena mahalnya biaya produksi aspal. Produksi aspal dapat menggunakan pelarut asam kuat untuk melarutkan padatan CaCO3 dalam Asbuton, tetapi penggunaan asam kuat menghasilkan limbah yang berbahaya. Penggunaan pelarut asam lemah seperti H2CO3 dapat dijadikan sebagai alternatif. Untuk meningkatkan produksi aspal, digunakan pelarut tambahan berupa larutan garam klorida karena kekuatan ionik dari larutan ini dapat meningkatkan salinitas dan konstanta kelarutan padatan CaCO3. Ekstraksi dilakukan secara semi batch menggunakan ekstraktor dengan bantuan gelombang ultrasonik. Kondisi operasi optimal diperoleh pada waktu ekstraksi 80 menit, suhu 90°C, tekanan 3 bar, laju alir gas 0,4 liter/menit, konsentrasi pelarut tambahan 1 M, rasio padatan/larutan 0,02 g/ml. Persentase CaCO3 terlarut maksimal adalah 66,25%. Aspal yang dihasilkan mengandung 54,10 % aspal, 20,36% CaCO3, dan 25,54% padatan mineral lainnya.
Indonesia's potential of Asbuton has not been utilized optimally due to the expensiveness of asphalt production cost. Strong acid solution can be used to produce asphalt by dissolving CaCO3 from Asbuton, but the waste from this solution can be harmful to the environment. Due to this problem, the usage of weak acid solution comes as an alternative way to produce asphalt. In order to increase asphalt production, salt chloride will be used as co-solvent because its ionic strength can increase salinity and solubility constant of CaCO3 solid. The extraction process will be performed on semi-batch extractor with the addition of ultrasonic wave. The optimum operating condition is achieved when the extraction process reaches 80 minutes at temperature 90°C, pressure 3 bar, CO2 flow rate 0.4 liter/minute, molarity of co-solvent 1 M, and the ratio of solid/liquid is 0.02 g/ml. The optimum percentage of dissolved CaCO3 is 66.25%. The yield of asphalt produced by this method has a composition of 54.10% asphalt, 20.36% solid carbonate, and 25.54% other solid impurities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muwatha Malik
Abstrak :
Hot Mix Asphalt HMA dan Warm Mix Asphalt WMA merupakan beberapa dari metode campuran aspal pada perkerasan lentur. Zeolit merupakan salah satu bahan aditif yang berkontribusi dalam metode WMA agar bisa dilaksanakan. Penggunaan Buton Natural Asphalt Rubber BNA-R sebagai bahan tambah yang dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kekuatan campuran aspal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi BNA-R pada campuran panas dan hangat, kemudian untuk mengetahui perubahan karakteristik tersebut akibat bahan aditif zeolit dalam campuran aspal hangat dengan menggunakan spesifikasi AC-BC. Prosedur pengujian yang dilakukan adalah uji karakteristik aspal dan aspal modifikasi, uji Marshall, dan uji Marshall Immersion dimana pada penelitian ini hasil tersebut akan dibandingkan. Hasil dari penelitian ini mengindikasi bahwa penggunaan aspal modifikasi BNA-R pada spesifikasi AC-BC kurang baik dimana karakteristiknya berada dibawah aspal pen 60/70 tetapi pada Indeks Kekuatan Sisa IKS sebesar 89.516 pada kadar BNA-R 5 . Indikasi yang berbeda didapat pada campuran hangat dimana nilai stabilitas tertinggi didapat pada kadar BNA-R 7,5 pada suhu campuran 1400C dengan nilai stabilitas 1140,46 kg. ......Hot Mix Asphalt HMA and Warm Mix Asphalt WMA are some of the asphalt mixture methods on flexible pavements. Zeolite is one of the additive materials that contribute in WMA method to be implemented. Use of Buton Natural Asphalt Rubber BNA R as an added ingredient that can contribute in improving the strength of the asphalt mixture. This research was conducted to know the contribution of BNA R on hot and warm mixture, then to know the characteristic change caused by zeolite additive in hot asphalt mixture by using AC BC specification. The test procedure performed is the asphalt and bitumen modification test, Marshall test, and Marshall Immersion test which in this study the results will be compared. The results of this study indicate that the use of BNA R modified asphalt on the AC BC specification is poor where its characteristics are below the asphalt pen 60 70 but in the Remaining Strength Index of 89.516 at BNA R 5. Different indications are obtained in warm mixtures where the highest stability values are obtained at 7.5 BNA R at a mixed temperature of 1400C with a stability value of 1140.46 kg.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatmawati
Abstrak :
Jalan yang yang terletak pada daerah sekitar pesisir pantai sering mengalami genangan air rob akibat pasang surut air laut. Air laut tersebut melimpas dalam bentuk air rob dengan salinitas tinggi. Air rob yang meresap ke dalam lapisan perkerasan akan mengakibatkan terjadi kerusakan. Solusinya adalah meningkatkan karakteristik campuran aspal beton. Salah satu metodanya adalah menambahkan zat aditif pada aspal yang digunakan. Penelitian ini menggunakan polimer jenis (Styrene Butadiene Styrene) sebagai bahan tambah untuk aspal. Simulasi kondisi perendaman dilakukan dengan melakukan dua jenis uji perendaman, yaitu continuous immersion dan intermittent immersion dengan waktu antara 6 jam sampai dengan 72 jam. Benda uji dibuat berdasarkan uji Marshall. Uji ekstraksi dilakukan untuk mengevaluasi sifat dasar bahan campuran akibat perendaman. Sifat dasar bahan dianalisis menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menyatakan penambahan polimer sebanyak 1% meningkatkan karakteristik aspal pada penetrasi dan titik lembek aspal sebesar 5,55%. Stabilitas campuran dipengaruhi oleh penambahan polimer dengan tingkat kepercayaan sebesar 71,2%. Penambahan polimer lebih dari 2% menyebabkan aspal menjadi lebih keras meskipun titik lembeknya lebih tinggi. ......The road lies near the coastal areas often being flooded by tide water. Sea water overflows as a tide water with high salinity. Tide water that seeps into the pavement layers will cause damage. The solution is by improving the characteristics of asphalt concrete mixtures. One of the method is by adding additives to the asphalt which is used. Type of polymer which is used in this research is (Styrene Butadiene Styrene) as an ingredient added to the asphalt. Simulation of immersion is done in two types of immersion tests, i.e. continuous immersion and intermittent immersion with time of immersion is between 6 hours to 72 hours. The samples are made depend on Marshall test. Extraction test is conducted to evaluate raw material properties due to immersion. The raw material properties is analyzed with factor analysis. The result of research state that addition of the polymer as much as 1% is increased characteristics of asphalt in the penetration test and softening point of asphalt is 5.55%. Stability is affected by the addition of a polymer with a confidence level is 71.2%. The addition of polymer more than 2% causes the asphalt becomes harder though its softening points of asphalt is higher.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Salman al Farisi
Abstrak :
Lapisan perkerasan merupakan komponen struktur jalan yang langsung menerima beban lalu lintas sehingga bagian ini harus memiliki daya dukung yang memadai. Aspal sebagai komponen perkerasan yang berfungsi sebagai pengikat agregat sekaligus material yang menentukan besarnya kekuatan perkerasan jalan menjadi sangat vital fungsinya dalam struktur perkerasan jalan. Kendala utama yang sangat mempengaruhi kinerja aspal adalah hilangnya daya ikat aspal terhadap agregat dan ikatan kohesi sesama aspal akibat faktor eksternal berupa pembebanan lalu lintas dan pengaruh air hujan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban dan pH air hujan terhadap karakteristik campuran aspal maka dilakukan pengujian perendaman dengan 5 variasi pH dan repetisi pembebanan statis dengan beban sebesar 20% dari nilai runtuh campuran aspal. Pembebanan dilakukan dengan menggunakan alat Marshall dalam rentang waktu 60 menit. Pendekatan yang digunakan untuk repetisi pembebanan statis dengan alat Marshall adalah melalui penambahan beban setiap dua menit sehingga didapat data perubahan penurunan pembebanan dan nilai kelelehan dari campuran aspal. Karakteristik yang ditinjau untuk merepresentasikan pengaruh pembebanan dan derajat keasaman air rendaman adalah nilai stabilitas, kelelehan dan Marshall Quotient. Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin tinggi nilai pH maka penurunan kinerja campuran semakin rendah. Jika dibandingkan dengan karakteristik campuran pada pH 7 (air normal/aquades), perendaman pada pH asam menyebabkan penurunan nilai stabilitas dan kelelehan. Sedangkan pada pH basa justru sebaliknya, nilai stabilitas dan kelelehan yang didapat justru menjadi lebih tinggi dibanding nilai stabilitas dan kelelehan pada pH 7 (air normal/aquades). Akibat pembebanan dan perendaman pada pH 6 (asam) nilai penurunan stabilitas yang terjadi sebesar 4.52 % dan penurunan nilai kelelehan yang terjadi sebesar 4,25 %. Untuk pH 4,6 (air hujan) didapat penurunan stabilitas sebesar 6,16 % dan penurunan kelelehan sebesar 4,33 % . Sedangkan pada pH 8 (basa) nilai stabilitas yang didapat naik sebesar 7,31 % dan nilai kelelehan naik sebesar 23,92 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S53894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Abrar
Abstrak :
Konstruksi perkerasan jalan yang baik haruslah tahan terhadap cuaca baik, tahan terhadap air dan juga memberikan rasa nyaman bagi pengendara. Pada penelitian ini digunakan zat additive yaitu crumb rubber yang ditambahkan pada campuran aspal pen 60/70 jenis Shell. Penambahan crumb rubber pada campuran aspal dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga aspal menjadi keras dan tahan terhadap beban kendaraan yang berulang, meningkatkan titik lembek, titik nyala dan berat jenis. Kadar crumb rubber yang digunakan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Semakin tinggi kadar crumb rubber yang ditambahkan pada aspal semakin tinggi pula kinerja campuran aspal dalam menahan beban lalu lintas. Untuk itu dilakukan uji wheel tracking untuk melihat ketahanan campuran aspal modifikasi dalam menahan beban kendaraan yang berulang. Pengujian wheel tracking ini dilakukan pada suhu 30 0C, 40 0C, dan 60 0C dengan 3 siklus atau 3 x 1260. Dari ketiga suhu pengujian ini yang hanya memenuhi persyaratan dari syarat yang ditetapkan oleh SNI yaitu 2500 lintasan/mm hanya pada suhu pengujian 30 0C dan 40 0C sedangkan pada suhu 60 0C tidak memenuhi persyaratan karena tingginya suhu yang digunakan. Pada pengujian wheel tracking ini kontribusi crumb rubber tidak kelihatan disebabkan nilai VIM yang terlalu kecil dan tidak dilakukannya uji viskositas. ...... A good pavement construction must be resistant to weather, water and also providing a sense of comfort for the rider. In this research, crumb rubber is used as an additive subtance added to the mixture of bitumen pen 60/70 Shell. The addition of crumb rubber in asphalt mixture can reduce the value of penetration, so that the asphalt becomes hard and resistant to repeated load of the vehicle, increasing the softening point, flash point and density. Levels of crumb rubber used is 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The higher levels of crumb rubber added to asphalt, the higher the performance of asphalt mixture in the weight of traffic. Therefore, the wheel tracking test was conducted to see the resilience of asphalt modification in the vehicle withstand repeated loads. Wheel tracking test is carried out at a temperature of 30 0C, 40 0C and 60 0C with 3 cycles or 3 x 1260. From all these three temperatures, the only sample meeting the requirements of this test set by Standart 2500 passes / mm at the testing temperature of 30 0C and 40 0C, while it does not pass at a temperature of 60 because of the high temperatures used. In this wheel tracking test, the crumb rubber contribution is not visible due to the smal VIM value that it has and the viscosity test is not conducted.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Renhard Halomoan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui kinerja mekanis dari Aspal Retona Refine Buton Asphalt , Agregat, dan campuran beraspal Asphalt Concrete Wearing Course AC ndash; WC yang menggunakan bahan modifikasi Crumb Rubber sebanyak 1,9 ; 3,3 ; dan 4,7 dari berat total agregat dan menggantikan gradasi agregat halus saja. Dari semua komposisi modifikasi didapatkan Kadar Aspal Optimum KAO dengan metode Marshall. Pengujian Marshall juga menggunakan metode Immersion untuk mengetahui Indeks Kekuatan Sisa IKS. Dalam penelitian ini juga mencari Modulus Resilien yang didapatkan dari hasil uji UMATTA Universal Material Testing Apparatus . Hasil terbesar Modulus Resilien didapat dari campuran 0 Crumb Rubber atau tanpa campuran dengan nilai 2805 MPa dengan suhu 250C dan nilai penurunan terbesar akibat Immersion adalah pada komposisi Crumb Rubber 1,9 di suhu 250C dengan penurunan sebesar 32,30. ......This research is intended to be able to know the mechanical performance of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC asphalt Retona Fixed Buton Asphalt , Aggregate and Asphalt Concrete Wearing Course AC WC with 1.9x Crumb Rubber modification 3.3 and 4.7 of the total aggregate weight and fine aggregate gradation. From the all modified composition of Asphalt Optimum KAO with Marshall method. Marshall tests also use Immersion method to find out the Time Strength Index IKS. The research also look for Resilient Modulus generated from the test results of UMATTA Universal Material Test Equipment . The highest yield of Resilient Modulus was obtained from a mixture of 0 Crumb Rubber or without mixture with a value of 2805 MPa with a temperature of 250C and the highest value due to Immersion was at 1.9 Crumb Rubber composition at a temperature of 250C with a decrease of 32.30.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>