Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Hastuti
Abstrak :
Enzim glucose oxidase (GOX) telah dikenal lama sebagai bahan baku biosensor glukosa. Enzim GOX mengkatalisis reaksi oksidasi dari β-D-glucose menjadi D-glucono-δ-lactone dan hidrogen peroksida (H2O2) dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron. Klona gen GOX yang berasal dari Aspergillus niger di dalam vektor ekspresi Saccharomyces cerevisiae INVSc1 pYES2/CT telah berhasil di dapatkan pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan gen GOX rekombinan di dalam S. cerevisiae INVSc1. Plasmid rekombinan pYES2/CT yang mengandung gen GOX berhasil ditransformasi ke dalam S. cerevisiae INVSc1 menggunakan metode LiAc. Protein total diekstraksi menggunakan berbagai variasi metode. Metode vortex dengan penambahan glass beads sebagai teknik ekstraksi yang optimal. Protein rekombinan diinduksi dengan konsentrasi induser 2, 4 dan 8% galaktosa. Hasil induksi ekspresi protein tidak terlihat secara jelas, walaupun kemungkinan besar protein rekombinan GOX terdapat pada fase supernatan. Berdasarkan uji menggunakan glucose assay dan analisis biosensor glukosa, protein rekombinan GOX induksi dengan 8% galaktosa selama 48 jam mempunyai aktivitas lebih tinggi dibandingkan GOX komersial. Pada masa datang, perbaikan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil ekspresi protein GOX rekombinan yang optimal. ......Glucose oxidase (GOX) enzyme has been applied as a raw material glucose biosensor. GOX enzyme catalyses the oxidation of β-D-glucose into D-glucono-δ-lactone and hydrogen peroxide (H2O2) using oxygen as an electron acceptor. Previously, GOX gene from Aspergillus niger was successfully cloned into Saccharomyces cerevisiae expression vector, pYES2/CT. The purpose of this study was to express recombinant GOX gene in S. cerevisiae INVSc1. Recombinant plasmid pYES2/CT containing GOX gene was successfully transformed into S. cerevisiae INVSc1 using the LiAc method. Then the total proteins were extracted using various protocols with glass beads lyses method as the optimal extraction technique. The recombinant protein was induced by of 2, 4 and 8% galactose inducer. However induced expression of this protein was not significantly observed, although it was shown that recombinant GOX protein was likely to be present in the supernatant phase. Based on glucose liquid assay and a preliminary glucose biosensor analysis, the recombinant GOX protein induced with 8% galactose for 48 hours had a higher activity than commercial GOX. In the future, further improvements need to be done to obtain optimal recombinant GOX protein expression.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Betawati Prihantini
Abstrak :
Dari genus Aspergillus, kapang-kapang kelompok Aspergillus niger paling umum dijumpai dibandingkan dengan kapang-kapang Aspergillus lainnya. Kapang-kapang tersebut dapat menghasilkan enzim amilase yang banyak digunakan dalam industri. Meskipun demikian, tidak semua jenis dari kelompok A. niger mempunyai aktivitas amilolitik. Dalam penelitian ini diidentifikasi sejumlah kapang dari kelompok A. niger yang diisolasi dari sumber-sumber karbohidrat. Medium yang digunakan adalah Taoge Extract Agar (TEA), Potato Dextrose Agar (PDA), Czapek Dox Agar (CDA), dan Malt Extract Agar (MEA). Sedangkan uji aktivitas amilolitiknya menggunakan medium Starch Agar (SA). Dari penelitian ini diketahui bahwa uji aktivitas amilolitiknya dari semua sampel kapang menunjukkan reaksi positif, meskipun dengan kekuatan yang berbeda. Kapang-kapang yang teridentifikasi adalah Aspergilus awamori, A. carbonarius, A. ficuum, A. foetidus, A. foetidus var. pallidus, A. heteromorphus, A. japonicus, A. niger, A. phoenicis, dan A. tubingensis. Dua biakan, no. 45 dan no.78, sukar untuk diidentifikasi. Strain dari spesies A. ficuum dan A. awamori menunjukkan aktivitas amilolitik yang kuat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Kosmartua
Abstrak :
ABSTRAK


Kemampuan enzim untuk dapat mengkatalis reaksi kimia secara stereospesifik telah dimanfaatkan untuk memisahkan obat yang memiliki molekul dalam bentuk rasemat, sehingga dihasilkan enansiomer tunggal yang mempunyai sifat aktif farmakologis dari enansiomer pasangannya yang bersifat tidak aktifdan toksik.

Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui kemampuan kapang Aspergillus niger UICC 159 dalam meresolusi (R,S )ester metil ibuprofen.

Untuk mengetahui kapang Aspergillus niger UICC 159 dalam proses biotransfonmasi resolusi dilakukan penentuan kondisi dimana proses tersebut dapat berlangsung. Hal mi dilakukan dengan menentukan aktivitas lipolitik optimum, kurva pertumbuhan, dan kecepatan gojogan. Setelah didapatkan data tersebut, kemudian dilakukan proses biotransformasi clan hasilnya dianalisis dengan kromatografi lapis tipis, KCKT, clan polarimeter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan campuran rasemat terjadi dengan waktu inkubasi 64 jam, waktu penambahan substrat pada jam ke-40, dan kecepatan gojogan 140 gojogan per menit. Didapatkan pemisahan yang nyata melalui kromatografi lapis tipis dengan Rf untuk ester metil ibuprofen 0,95 dan Rf ibuprofen 0,64, dengan menggunakan alat KCKT didapatkan waktu retensi sekitar 3,700 untuk ester metil ibuprofen dan 3,400 untuk ibuprofen. Dari analisis menggunakan alat polanimeter didapatkan hasil bahwa ester metil ibuprofen mempunyai derajat polanisasi spesifik 56,25 dan untuk ibuprofen sebesar - 37,40, sehingga dapat disimpulkan bahwa kapang Aspergillus niger UICC 159 mampu menghidrolisis ester metil ibuprofen pada konfigurasi R.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naili Karima
Abstrak :
Onggok adalah ampas tapioka yang masih mengandung kadar pati tinggi sehingga berpotensi sebagai pakan. Namun alternatif tersebut mempunyai kendala karena kandungan proteinnya rendah, serat kasarnya tinggi dan adanya sianida dapat menyebabkan keracunan. Untuk mengatasinya perlu dilakukan perbaikan misalnya melalui proses fermentasi dengan kapang Aspergillus niger UICC 159 yang mempunyai enzim amilase sehingga dapat memecahkan pati menjadi glukosa sebagai sumber hidupnya. Untuk peningkatan kadar proteinnya, media tersebut ditambahkan dengan urea karena urea dapat dipecah oleh Aspergillus niger menjadi amoniak dan CO2 kemudian disintesisnya menjadi asam-asam amino. Untuk mendapatkan produk fermentasi (biomassa) dengan kadar protein tinggi dilakukan variasi ketebalan media (1, 2 dan 3 cm), kadar air (30, 40 dan 50%) serta perbandingan sumber N dari (NH4)2SO4 dan urea (1:4; 2:3; 3:2; dan 4:1). Hasil optimum didapatkan pada ketebalan media 2 cm, kadar air 30% dan perbandingan (NH4)2SO4 dan urea 1:4. Biomassa tersebut mengandung protein kasar 10,05%, lemak kasar 3,60%, serat kasar 19,00% dan energi metabolis sebesar 3140,00 kkal/kg. Evaluasi biologis biomassa terhadap broiler dilakukan dengan mensubstitusikan biomassa sebesar 10% (R-|) dan 20% (R2) terhadap ransum kontrol/ransum tanpa produk biomassa (Ro) serta membandingkannya terhadap ransum komersial (R3) sampai usia 24 hari. Berat badan broiler yang didapat dari RO adalah 611,88 g, R-| adalah 618,13 g, R2 adalah 573,30 g dan R3 adalah 873,00 g.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nuraliyah
Abstrak :
Penggunaan lipase untuk skala komersial masih terbatas karena alasan ekonomis dimana lipase memiliki harga yang mahal dan sulit dipisahkan. Imobilisasi enzim secara adsorpsi-crosslinking dengan menggunakan lipase yang diproduksi secara fermentasi solid-state (SSF) merupakan solusi permasalahan tersebut. Penelitian ini diawali dengan membandingkan hasil imobilisasi lipase non komersial (crude powder A. niger) dan komersial (C. rugosa dan A.niger) pada support komersial (resin) dan non komersial (limbah pertanian). Semua support yang digunakan terlebih dilapisi dengan kitosan. Crude powder lipase A.niger diproduksi secara fermentasi solid state menggunakan limbah pertanian. Selanjutnya imobilisasi enzim juga dilakukan menggunakan support limbah pertanian. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa limbah pertanian terbukti dapat dijadikan sebagai substarat untuk produksi lipase maupun sebagai support untuk imobilisasi. Produksi lipase A.niger secara fermentasi solid state menggunakan substrat ampas tahu menghasilkan aktivitas optimum sebesar 14,14 U/g dss. Aktivitas hidrolisis yang diperoleh dari pemanfaatan support resin XAD7HP dan MP-64 masing-masing untuk C. rugosa (18,21 dan 24,69 U/g support), A. niger (28,3 dan 29,41 U/g support) dan crude A.niger 6,33 U/g support MP-64. Aktivitas sintesis fatty acid methyl ester (FAME) dari pemakain support resin masing-masing diperoleh sebesar 62% (C. rugosa), 83% (A. niger) dan 56% untuk crude A. niger. Pemanfaatan support kulit jagung dari C.rugosa dan crude A. niger diperoleh aktivitas hidrolisis masing-masing sebesar 20,83 dan 6,33 U/g support serta aktivitas sintesis biodiesel sebesar 59% untuk C. rugosa dan 50% crude A. niger. Berdasarkan studi ini, lipase yang diproduksi melalui metode fermentasi solid state menggunakan substrat limbah pertanian mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai enzim yang dapat diimobilisasi pada support yang mudah diperoleh dan tidak beracun (limbah pertanian). ......The use of lipase for commercial scale is still limited due to economic reasons, since lipase is expensive and difficult to separate. Adsorption-crosslinking enzyme immobilization using lipase produced by solid-state fermentation (SSF) is the solution of the problem. This study began by comparing the results of non-commercial (A. niger) and commercial (C. rugosa and A. niger) lipase immobilization in commercial (resin) and non-commercial support (agricultural waste). All supports used were dilapisi with chitosan. A. niger lipase crude powder was produced by solid state fermentation using agricultural waste as the substrate. In addition, enzyme immobilization was also carried out using agricultural waste as the support. The results showed that agricultural waste was proven to be used as the substrate for lipase production and immobilization support. Production of A. niger lipase by solid state fermentation using tofu pulp substrate, obtained an optimum activity of 8.48 U/mL. The hydrolysis activity were obtained using XAD7HP and MP-64 support resins for C. rugosa (18.21 and 24.69 U/g supports), A. niger (28.3 and 29.41 U/g supports), and crude A. niger (6.33 U/g supports MP-64). The fatty acid methyl ester (FAME) synthesis activity obtained using resin as the support were 62% (C. rugosa), 83% (A. niger) and 56% (crude A. niger). The utilization of corn husk as the support for C. rugosa and crude A. niger lipase, obtained the hydrolysis activity of 20.83 and 6.33 U/g support, respectively and fatty acid methyl ester synthesis activity of 59% for C. rugosa and 50% for crude A. niger. Based on this study, lipase produced by the solid state fermentation method using agricultural waste substrates has the potential to be developed as an enzyme that can be immobilized in an easily available and non-toxic support (agricultural waste).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajrina Adistiabudi Khairani
Abstrak :
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal (hiperglikemia). Bahan alami yang mengandung zat hipoglikemik dapat menjadi alternatif pengobatan DM, salah satunya adalah daun sambiloto (Andrographis paniculata). Daun sambiloto mengandung senyawa andrografolid dan flavonoid yang memiliki aktivitas anti-diabetes. Metode penelitian diawali dengan preparasi simplisia yang dilanjutkan dengan fermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan variasi suhu fermentasi 26°C, 30°C, 34°C, dan 37°C. Sampel kemudian diekstraksi sonikasi pada frekuensi 42 kHz dengan pelarut etanol 70%. Dari keempat variasi suhu fermentasi, yield terbaik didapatkan pada suhu fermentasi 37°C dengan yield sebesar 14,85%. Hasil ekstraksi digunakan pada uji antidiabetes dengan membandingkan sampel yang diberi enzim α-glukosidase dengan variasi konsentrasi ekstrak kasar 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, dan 5000 ppm dan dihitung absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Rata-rata nilai inhibisi terbaik ditunjukkan pada ekstrak dengan suhu fermentasi 37°C. Analisis komponen kimia dilakukan menggunakan GC-MS dan didapatkan komponen terbanyak yaitu asam karboksilat dan asam dekanoat. Jumlah kedua komponen tersebut lebih banyak pada ekstrak terfermentasi dibandingkan dengan ekstrak tidak terfermentasi.
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels above normal (hyperglycemia). Natural ingredients containing hypoglycemic substances can be an alternative treatment for DM, one of which is bitter leaf (Andrographis paniculata). Sambiloto leaves contain andrographolide and flavonoid compounds that have anti-diabetic activity. The research method began with simplicia preparation followed by fermentation using Aspergillus niger with variations in fermentation temperature of 26 ° C, 30 ° C, 34 ° C, and 37 ° C. The sample was then extracted with sonication at a frequency of 42 kHz with 70% ethanol solvent. Of the four fermentation temperature variations, the best yield is obtained at 37 ° C fermentation temperature with yields of 14.85%. Extraction results were used in antidiabetic tests by comparing samples given α-glucosidase enzymes with variations in crude extract concentrations of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, and 5000 ppm and the absorbance was calculated using UV-Vis spectrophotometry. Crude extract with fermentation in 37 ° C showed the biggest mean inhibition effect. Chemical component analysis was carried out using GC-MS and obtained the most components, namely carboxylic acid and dexoic acid. The amount of the two components is more in the fermented extract compared to the unfermented extract.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Rineka Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian tentang potensi antagonis bakteri Gram-positif Bacillus siamensis LDR terhadap pertumbuhan 2 isolat Asp. niger ABP dan ART memiliki selesai. Uji antagonis dilakukan dengan menggunakan metode kultur ganda yang berbeda, yaitu: kultur cakram ganda dan kultur piring tuang. Hasil pengujian pada metode kultur cakram ganda menunjukkan bahwa B. siamensis LDR mampu menghambat pertumbuhan diameter Asp. niger ART (44,83%) dan ABP (39,95%). Sedangkan pada metode pelat tuang, kultur, B. siamensis LDR mampu menghambat pertumbuhan Asp. niger ART (87,98%) dan ABP (92,43%). Fermentasi senyawa antijamur dari B. siamensis telah dilakukan dengan metode fermentasi menggunakan media Potato Dextrose Broth untuk inkubasi 10, 12 dan 14 hari. Filtrat hasil fermentasi digunakan sebagai pelarut untuk medium medium PDA dan PDB dalam uji antibiotik. Uji antibiotik menunjukkan bahwa efektivitas terbesar diperoleh dari filtrat fermentasi 14 hari. Hasil pengujian pada media PDA berdasarkan diameter pertumbuhan koloni menunjukkan terhambatnya pertumbuhan Asp. niger ART (74,53%) dan ABP (62,13%). Sedangkan penghambatan pertumbuhan pada medium PDB yang ditentukan berdasarkan produksi biomassa menunjukkan penurunan sebesar 79,80% pada Asp. niger ART dan 51,22% pada Asp. niger ABP versus kontrol. Uji antibiosis dengan metode difusi cakram pada waktu inkubasi media fermentasi hari ke 14 juga selesai. Hasil pengujian pada metode difusi cakram menunjukkan bahwa penghambatan pertumbuhan Asp. niger ART dan ABP pada konsentrasi 2.500 ppm hingga 20.000 ppm.
ABSTRACT
Research on the potential antagonist of Gram-positive bacteria Bacillus siamensis LDR to the growth of 2 isolates of Asp. niger ABP and ART have finished. The antagonist test was carried out using different multiple culture methods, namely: double disc culture and pour plate culture. The test results on the double disc culture method showed that B. siamensis LDR was able to inhibit the growth of Asp diameter. niger ART (44.83%) and ABP (39.95%). While in the pour plate method, culture, B. siamensis LDR was able to inhibit the growth of Asp. niger ART (87.98%) and ABP (92.43%). Fermentation of antifungal compounds from B. siamensis has been carried out by fermentation method using Potato Dextrose Broth media for incubation 10, 12 and 14 days. The fermented filtrate was used as a solvent for PDA and PDB medium in the antibiotic test. Antibiotic tests show that the greatest effectiveness obtained from 14 days fermentation filtrate. The test results on PDA media based on the diameter of the colony growth showed inhibition of Asp growth. niger ART (74.53%) and ABP (62.13%). Meanwhile, the inhibition of growth in the GDP medium which was determined based on biomass production showed a decrease of 79.80% in Asp. niger ART and 51.22% on Asp. niger ABP versus control. Antibiosis test using the disc diffusion method at the incubation time of the 14th day of fermentation media was also completed. The test results on the disc diffusion method showed that the inhibition of the growth of Asp. niger ART and ABP at a concentration of 2,500 ppm up to 20,000 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inneke Kusanggraeni
Abstrak :
Berbagai masalah muncul dalam makanan dan produk pertanian yang tercemar dengan cetakan Aspergillus niger. Pertumbuhan A. niger dapat dikelola dengan metode biokontrol menggunakan senyawa antijamur yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Komposisi nutrisi merupakan faktor penting dalam proses fermentasi. Penelitian telah dilakukan terhadap produksi senyawa antijamur dari Bacillus siamensis LDR melawan dua galur A. niger ABP dan ART. Modifikasi media Czapek-Dox dengan Sumber karbon pati beras, sukrosa dan ekstrak ragi digunakan sebagai sumber karbon media fermentasi. Fermentasi dilakukan selama 10, 12, dan 14 hari dengan metode diam budaya. Uji antibiotik dilakukan dengan menggunakan filtrat fermentasi sebagai pelarut internal PDB dan PDA sedang. Hasil pengujian diukur berdasarkan biomassa pada medium cair PDB, dan diameter pertumbuhan dalam media padat PDA dari A. niger ABP dan ART. Uji Filtrat pertumbuhan antibiosis B. siamensis LDR terhadap A. niger menunjukkan ABP efektivitas tertinggi pada hari ke-10 fermentasi dengan penurunan biomassa hingga 99,20% dan penghambatan pertumbuhan diameter mencapai 83,25%. Efektivitas tertinggi terhadap A. niger ART pada hari ke-12 fermentasi dengan penurunan biomassa hingga 89,62% dan diameter penghambatan pertumbuhan mencapai 87,95%. Tes antibiotik juga dilakukan dengan metode difusi ekstrak kasar senyawa antijamur dari media fermentasi pada hari ke 12. Media diekstraksi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat. Uji antibiotik dengan ekstrak kasar dilakukan pada konsentrasi 2.500, 5.000, 10.000, dan 20.000 ppm. Secara kualitatif, ekstrak kasar bersifat antijamur menunjukkan penghambatan pertumbuhan terhadap A. niger ABP dan HAART pada konsentrasi 2.500 ppm. ......Problems arose in food and agricultural products tainted with Aspergillus niger molds. A. niger growth can be managed by biocontrol methods using antifungal compounds produced through the fermentation process. The nutritional composition is an important factor in the fermentation process. Research has been conducted on the production of an antifungal compound from Bacillus siamensis LDR against two A. niger ABP strains and ART. Modification of Czapek-Dox media with carbon sources of rice starch, sucrose and yeast extract were used as carbon sources in the fermentation medium. Fermentation was carried out for 10, 12, and 14 days with culture still method. Antibiotic test was carried out using fermentation filtrate as internal solvent of medium PDB and PDA. The test results were measured based on biomass in PDB liquid medium, and growth diameter in PDA solid media from A. niger ABP and ART. Test The antibiosis growth filtrate of B. siamensis LDR against A. niger showed the highest ABP effectiveness on the 10th day of fermentation with a decrease in biomass up to 99.20% and inhibition of diameter growth reaching 83.25%. Highest effectiveness against A. niger ART on the 12th day of fermentation with a decrease in biomass up to 89.62% and the diameter of growth inhibition reaching 87.95%. Antibiotic tests were also carried out by diffusion method of crude extract of antifungal compounds from the fermentation medium on day 12. The media was extracted by the liquid-liquid extraction method using ethyl acetate. Antibiotic assays with crude extracts were carried out at concentrations of 2,500, 5,000, 10,000, and 20,000 ppm. Qualitatively, the crude extract was antifungal and showed growth inhibition against A. niger ABP and HAART at a concentration of 2,500 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library