Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tresna Priyana Soemardi
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan Akhir tahap-II Penelitian Rekayasa Sendi Lutut Suatan ini merupakan kelanjutan Penelitian Tahap-I. Dalam Tahap-I dilaporkan Perancangan, Simulasi Siomekanik dan Prototyping melalui Rapid Prototyping. Pada tahap-ll dilaporkan Perancangan Proses Manufaktur dan Pembuatan Prototip Manufaktur.

Perancangan proses manufaktur yang baik didefinisikan sebagai implementasi perancangan proses (pabrikasi), yang dapat menghasilkan produk (sendi lutut buatan) yang sesuai dengan rancangan yang diharapkan (geometri, material dan finishing nya) serta fenomena dalam proses manufaktur, seperti faktor penyusutan material untuk suatu proses manufaktur. Perancangan proses manufaktur juga harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti: sifat mekanik, keakuratan dimensi dan kehalusan permukaan produk yang dihasilkan. Selain kriteria tersebut, faktor fungsi dan persyaratan khusus terhadap material yang digunakan seperti tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan efek alergi terhadap tubuh juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan material untuk sendi lutut buatan.

Pada implementasinya proses manufaktur yang digunakan untuk memproduksi komponen sendi lutut buatan adalah pengecoran invesmen (investment casting). Pengecoran invesmen adalah salah satu proses pengecoran presisi yang mampu menghasilkan produk dengan toleransi + 0,002 in setiap 1 in, dan + 0,004 in setiap 6 in, kehalusan permukaan yang bisa dicapai sekilar 63 - 25 mikro in dan kandungan karbon 0,03 %.

Setelah proses pengecoran selesai, spesimen produk diuji dengan beberapa pengujian diantaranya: uji komposisi, uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan dengan tujuan untuk memastikan bahwa sifat makanik dari produk sesuai dengan sifat mekanik dari spek material standar yang digunakan yaitu stainless steel 316 L
ABSTRACT
A good manufacturing process design defined as an implementation of process design (fabrication), which able to produce knee joint prostheses product that meet previous product design (geometry, material and product finish) manufacturing process phenomenon such as material shrinkage factor in relation with a selected process. Design of manufacturing process should consider the following factors: mechanical properties, dimensional accuracy, and surface roughness of the product. In addition to the above mentioned criteria's, function factor and special requirements(toxic and allergy) should be also considered in selecting the material for knee joint prostheses.

Manufacturing process applied for the implementation process of knee joint prostheses is investment casting. Investment casting is one of precision casting processes which could produce castings that have tolerance ± 0.002 inch per 1 inch, and ± 0.004 inch per 6 inch, surface roughness about 63 up to 25 pinch and carbon content 0.03 In.

After completion the casting process, the product specimen is subject to several testing procedures as follow: composition test, tensile test, compression test, and hardness test to ensure that the mechanical properties of the product meet all the mechanical properties required for stainless steel 316 L.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Radi Muharris Mulyana
Abstrak :
ABSTRAK
Operasi Total knee replacement (TKR) adalah prosedur pilihan pada penanganan osteoartritis berat. Terdapat dua jenis prostesis yang umum digunakan, yaitu cruciate retaining (CR) dan cruciate substituting (CS). Belum ada kesepakatan ahli mengenai mana prostesis yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan luaran fungsional pasien yang menjalani TKR menggunakan dua jenis prostesis tersebut. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda. Pasien dengan osteoartritis berat dibagi 2 kelompok dan dinilai luaran fungsional 3 bulan dan 6 bulan pasca-TKR. Hasilnya sudut fleksi lutut kelompok CS lebih baik 13,1 derajat setelah 3 bulan dan 12,9 derajat setelah 6 bulan. Penilaian subjektif menggunakan skor IKDC tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok.
ABSTRACT
Total knee replacement (TKR) is a procedure of choice in the management of severe osteoarthritis. Currently two types of prosthesis are widely used, cruciate retaining (CR) and cruciate substituting (CS). Experts has not yet reached agreement regarding which one is better. This study aims to compare functional outcome between the two types of prosthesis. This study was a randomized double-blind clinical trial. Patients with severe osteoarthritis were divided into two groups, and evaluated in 3 and 6 months after operation. Result of this study were that flexion angle of CS group was 13,1 degrees better in 3 months and 12,9 degrees in 6 months. Subjective evaluation using IKDC score did not show significant differences between two groups.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library