Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husni Mubarak
"Al-Kalam dan al-qaul merupakan dua buah kata yang berbentuk nomina, yang bermakna perkataan dan ucapan, penggunaan kedua kata ini dalam kehidupan seharihari dapat saling menggantikan atau merupakan sinonim, akan tetapi tidak demikian di dalam Al-Quran, kedua kata ini dan derivasnya tidak dapat saling menggantikan, bahkan merupakan dua kata yang berbeda. Ada tiga permasalahan yang akan di bahas yaitu: _apa komponen makna umum kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_ dan _komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_, dan apa perbedaan dan persamaan makna kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran. Analisis kata al-kalam dan al-qaul menggunakan teori analisis komponen yang dikemukakan Nida, yang terdiri atas empat langkah kerja, yaitu: Penamaan, Parafrasa, Pendefinisian, dan Pengklasifikasian. Melalui empat langkah kerja analisis komponen makna tersebut, diharapkan komponen makna umum, dan komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran dapat diketahui. Penelitian Pustaka tentang kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran Al-Karim dimaksudkan untuk mengetahui bentuk serta kasusnya sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat.Hasil dari analisis ini yaitu Komponen makna umum kata al-kalam dan alqaul yaitu berkata, komponen makna pembeda kata al-kalam yaitu: Ketetapan,keputusan, ketentuan, janji, Al-Quran, kalimat-kalimat-Nya, kalimat-Nya, kalimat,kalimat tauhid, kalimat kun (jadilah), firman, berfirman, perintah & larangan, kalimat , hukuman, menunjukkan kebenaran, taubat, perkataan yang mengubah arti kata, kalimat Kufur, taurat, ayat-ayat-Nya, kitab suci, ilmu dan Hikmat Allah SWT, dan komponen pembeda kata al-qaul yaitu: Menjawab, jawabannya, berfirman, difirmankan, memfirmankan, firman, ucapkan, ucapkanlah, mengucapkan, ucapanucapan, diucapkannya, berdoa, berdoalah, bertanya, azab, keputusan, mengadaadakan, mengadakan, membuat-buat, perintah, diperintahkan, perintahkan, orang yang berkata, pembicaraan, berbicara, tuduhan, dituduhkan, wahyukan, wahyu, suara, membacakan, bacaan, sindiran, ucapan buruk, berpendapat, mengaku, sebutan, amanat, bernama, hukuman, menyatakan, ditanyakanlah, pendapat. Persamaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kedua kata dapat disandarkan kepada Allah SWT, manusia, malaikat, dan hewan, dan perbedaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kata al-kalam dapat bermakna janji Allah SWT yaitu janji umum baik tentang ancaman hukuman, atau tentang kabar bahagia, tetapi kata al-qaul hanya dapat bermakna janji tentang hukuman. Kata al-kalam yang terdapat dalam Al-Quran penempatannya sebagian besar digunakan pada saat percakapan, atau perkataan antara dua pihak, walaupun tidak semua demikian, sedangkan kata al-qaul digunakan sebagian besar untuk pendapat atau perkataan dan bagaimana pendapat dan perkataan itu disampaikan. Kemudian dari beberapa contoh dari Al-Quran terlihat bahwa kata al-kalam dapat berarti perkataan yang bukan hanya berasal dari lisan, fikiran atau hati, tetapi juga berdasarkan amal perbuatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rizki Pratomo
"Skripsi ini membahas kosakata dalam situs jejaring sosial facebook yang dilihat dari segi morfologi dan semantik. Analisis ini adalah analisis kualitatif dengan desain deskriptif. Signifikansi analisis ini adalah untuk memaparkan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk dan makna-makna kosakata yang terdapat dalam facebook bahasa Arab. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari situs jejaring sosial facebook bahasa Arab. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori morfologi dari Bakalla, Peter About dan Versteegh dan teori semantik dari J.D. Parera.
Hasil analisis ini "dari sisi morfologi" menyatakan bahwa kosakata dalam facebook bahasa Arab ada yang berbentuk nisbah, arabisasi, derivasi, hibrida, dan gabungan kata sedangkan dari sisi semantik, kosakata dalam facebook bahasa Arab terdapat kosakata yang mengalami pergeseran makna, dan beberapa kata yang memiliki makna sepadan/ekuivalensi dengan makna asalnya.

This thesis discusses about the analysis of the vocabulary of the social networking site facebook registers from morphology and semantic perspective. This thesis using qualitative method with a descriptive-analyzed. This thesis purpose is to explain to the reader about the forms and meanings of the vocabulary contained in the Arabic facebook registers in the term of morphology and semantics process. The data in this thesis largely obtained from the social networking site Facebook in Arabic. This research's use morphology theory from Bakalla, Peter About, and Versteegh and Semantic theory from J.D. Parera.
The results of this thesis in the sight of morphology- states that the vocabulary in Arabic here formed through Arabization, derivation, hybrid, and the combination of the words. In the terms of semantic , vocabulary in Arabic there is a vocabulary of up to a shift of meaning, and some of the words have equal significance/equivalence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1997
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahri Helmi Zacky
"Jurnal ini dilatarbelakangi oleh perbedaan tata cara pembacaan kalimat “Wa Qutilū wa Qātalū” pada Qiraat Imam Ḥamzah dan Imam Al-Kisāī dengan “Wa Qātalū wa Qutilū” atau “Wa Qātalū wa Quttilū” pada Qiraat lainnya yang terdapat pada Q.S Ali-Imran ayat 195. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif. Teori yang digunakan merupakan teori Abul Faḍl Ar-Rāzī mengenai Sabʻatu Aḥruf. Ilmu Qirā’āt Sabʻah adalah ilmu mengenai tujuh tata cara membaca al-Quran yang sahih dan mutawatir karena memiliki sanad periwayatan tersambung hingga Rasulullah dan memiliki kaidah-kaidah dan aturannya tersendiri. Pembacaan “Wa Qutilū wa Qātalū” pada Q.S Ali-Imran ayat 195 di Qiraat Imam Ḥamzah dan Imam Al-Kisāī berkaitan dengan ciri khas kedua Qiraat tersebut yang memiliki kaidah Taqdīm, dan Ta’khīr. Berdasarkan tinjauan secara morfologis (ṣaraf), kata Qutilū merupakan verba pasif (fiʻil majhūl) yang bermakna dibunuh atau terbunuh, sedangkan Qātalū merupakan verba aktif (fiʻil maʻlūm) yang bermakna berperang. Berdasarkan tinjauan sintaksisnya (naḥwu) partikel و yang memiliki makna mendahulukan kata pertama (as-sābiq), mengakhirkan kata pertama (al-lāḥiq), dan berbarengan atau bersamaan (muṣāḥibun) antara 2 kata yakni Qutilū dan Qātalū. Berdasarkan tinjauan linguistik pragmatik (balāghah) Taqdīm dan Ta’khīr pada ayat ini dapat menimbulkan 2 makna diantaranya: Taqdīm dengan niat Ta’khīr yakni menyebutkan kata Qutilū di awal dengan maksud diakhirkan sehingga maknanya sama dengan mayoritas kaidah qiraat yang lain yaitu mereka berperang dan terbunuh. Makna yang kedua berkaitan dengan majaz mursal kulliyyah yakni menyebutkan keseluruhan pada kata Qutilū dengan maksud sebagian saja, sehingga maknanya adalah sebagian dari mereka terbunuh pada saat peperangan dan sebagian dari mereka tetap hidup, dan terus berperang meskipun beberapa sahabatnya terbunuh, sehingga makna yang kedua merupakan pujian bagi para sahabat Rasulullah yang tetap berperang meskipun beberapa sahabat mereka gugur.

This research journal discusses the difference of qiraat recitation that was used on a sentence in QS. Al-Imran verse 195. The difference being the use of "Wa Qutilū wa Qātalū" in Imam Hamzah’s and Imam Kisai's qiraat compared to the use of "Wa Qātalū wa Qutilū” or “Wa Qātalū wa Quttilū” that was used in other qiraats. Abdul Fadl Ar-Razi's theory on Sabʻatu Aḥruf and the method of descriptive-analysis was used in this research. Qirā’āt Sabʻah is the study of the seven styles of qiraat; the science of reading the Qur'an. These seven styles have their own characteristics and principles while still being shahih and mutawatir. Qiraa'at Sab'ah can be traced back to the times of the Prophet Muhammad PBUH. The sentence “Wa Qutilū wa Qātalū” in verse 195 of QS. Al-Imran follows both Imam Hamzah’s and Imam Kisai's qiraat. These two qiraat have a distinct Taqdīm and Ta’khīr qualities. In morphology (ṣaraf), “Qutilū” means “killed” and is a passive verb (fiʻil majhūl) while “Qātalū” on the other hand is an active verb (fiʻil maʻlūm) meaning “to go to battle/war”. Meanwhile, in syntax (naḥwu), the particle “و” can be interpreted as as-sābiq, al-lāḥiq and muṣāḥibun in its use between “Qutilū” and “Qātalū”. As-sābiq refers to the 1st verb in a sentence (in this case “Qutilū”) as the verb that happened first. While al-lāḥiq means the opposite. The 2nd verb in a sentence (“Qātalū”.) happened before the 1st verb. Muṣāḥibun means that both verb happens simultaneosly. In pragmatics (balāghah), the sentence “Wa Qutilū wa Qātalū” invoke two meanings. First, Taqdīm and Ta’khīr; “Qutilū” was mentioned in the beginning but with the intention of it being mentioned in the ending. Thus rendering the meaning the same like the other qiraat; they go to war then got killed at the war. Second, majaz mursal kulliyyah; “Qutilū” only refer to a part and not a whole with the intention being: not everybody was “Qutilū” or killed, some are still alive and continued fighting during the war. That’s why the second verb is “Qātalū” which is also a praise toward the sahabat that keeps on fighting bravely."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Baraniq, Muhammad Ahmad
"Buku ini mengajarkan tentang jumlah-jumlah yang ada dalam bahasa arab serta penulisan dalam bahasa arab yang baik dan benar."
Kairo: Matba`ah Lajnah Al-bayan al-Arabi, 1959
ARA 492.7 BAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmedali, S.A.
Pakistan: Kashmiri Bazar, 1949
ARA 492.7 AHM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haas, W.P. de
"buku ini tentang semantik bahasa arab."
Holland: Agency Oriental Bookshop, [date of publication not identified]
ENG 492.7 HAA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali al-Lughawi al-Halabi, Abi al-Tayyib Abd al-Wahid bin
"buku ini tentang tata bahasa arab atau gramatika dalam bahasa arab."
Kairo: Maktabat Nahdat Mesir, 1953
ARA 492.7 ALI m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leiden: Martinus Nijhoff Publishers, 2011
492.759 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Setiawati
"Skripsi ini membahas bahasa Arab TKI di Arab Saudi yang dipandang dari aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif, yaitu dengan membandingkan bahasa Arab standar dan bahasa Arab nonstandar. Signifikansi analisis ini yaitu untuk memaparkan kepada pembaca mengenai perubahan fonologi, morfologi, dan bentuk kalimat dalam bahasa Arab nonstandar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendapat Lado mengenai bilingualisme. Data dalam skripsi ini secara garis besar berasal dari kuesioner, modul pengajaran, dan hasil pengamatan. Hasil analisis dari aspek fonologi menyatakan bahwa terdapat beberapa perubahan bunyi dalam bahasa Arab nonstandar yaitu afesis, apokop, sinkop, proteis, dan paragog. Dari Aspek morfologi ditemukan bahwa dalam bahasa Arab nonstandar juga terdapat proses derivasi dan infleksi. Dan dari aspek sintaksis, kalimat dalam bahasa Arab nonstandar terdiri dari kalimat minor, kalimat mayor, kalimat nomina, kalimat verba, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat larangan. Selain itu, penulis menganalisis bagaimana penguasaan bahasa Arab TKI di Arab Saudi.

This research describes about the Arabic language by Indonesian employers that looked from phonology, morphology, and syntactic aspect. An analysis method that used in this research is comperative analysis which compared standard Arabic with nonstandard Arabic. signification of this analysis are describe readers about changes of phonology, morphology and sentence form in nonstandard Arabic. This research using lado’s perfective about bilingualisme. The data in this paper outlines obtained from questionnaires, teaching modules, and from the observations. The results of analize phonological aspect states that there are some sound changes in Arabic nonstandard namely afesis, apokop, syncope, proteis, and paragog. From Morphology Aspect in Arabic found that there are processes nonstandard derivations and inflections. From syntax aspect, sentence in nonstandard Arabic consists of minor phrase, major phrase, noun phrase, verb phrase, interrogative, imperative, and negative commands. In addition, the writer analyze how Indonesian employers mastery nonstandar Arabic in Saudi Arabia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti
"This study discusses the formation of Arabic vocabulary terminology Mathematical be viewed from two perspectives, namely morphology and semantics. This research is a descriptive analysis that aims to identify the process of word formation and assorted shapes and semantic analysis in the vocabulary of Arabic terminology Mathematics. The data used as a corpus is the Dictionary of Mathematical Terms compiled by Qatar University and the English-Arabic Glossary Mathematics compiled The State Education Department, The University of the State of New York. Results of the study found that the vocabulary of Arabic terminology shaped Mathematics Arabization, derivation, combination of words, abbreviations and emblems of letters, eponymous, pluralization and preferences. In terms of semantics, vocabulary Arabic terminology Matematka formed by extension of meaning ( semantic extension ), translation ( calque ), and idiomatic meaning.
This thesis is dealing with the forming of arabic vocabulary in Mathematics terminology viewed by morph semantics perspectives. The method of the research used here is descriptive analysis in order to know the process of forming, the forms and analysis of semantics of Arabic vocabulary in Mathematics term. The Dictionary of Mathematical Terms from Qatar University and the English-Arabic Mathematics Glossary from The state Education Department, The University of The State of New York are the best data used in this research. By this research I found that the vocabulary in Mathematics term can be in forms of arabicization, derivation, abbreviation, composite word (phrase), eponym, plural, and preference. In semantics perspectives, the Arabic vocabulary in Mathematics term can be in forms semantic extension, calque, and idiomatic form as well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62385;S62385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>