Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Archadius Aldy Rama
Abstrak :
Melalui bukti-bukti sejarah, konflik Palestina-Israel sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Dari perang David melawan Goliath, dan sekarang pertempuran agama di komuniti Israel. Bukti-bukti tersebut merupakan pernyataan bahwa region ini adalah yang terpanas konfliknya di dunia. Turut campurnya beberapa aktor yang tertarik dengan minyak dan pengaruh politik, seperti negara-negara barat sebagai aktor politik yang mewarnai konflik dan menajamkan tensi politik, membuat konflik tersebut menjadi tidak terpecahkan. Oleh sebab itu, masalah tersebut harus dilihat secara fenomena sejarah. Amerika Serikat mengarahkan ke double standard di dalam politik luar negeri kepada region Timur Tengah, dimaksudkan untuk mempertahankan keinginan mereka di bidang minyak dan membela politik Israel khususnya. Amerika Serikat mempunyai peranan besar dalam menjaga segala pengaruh politik di Timur Tengah, terutama untuk mendukung Israel. Amerika Serikat secara agresif mengontrol permainan ini. Di era perang dingin, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara super power yang sangat vital dalam mendukung keberadaan Israel. Diplomasi, resolusi dan kegiatan non-perang adalah merupakan usaha dimana sulitnya pemecahan konflik dan perdamaian yang dapat dicapai. Sebagai anggota Dewan Kearnanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, posisi Amerika Serikat sangat kritis posisinya dalam menangani politik Israel. Sudah banyak resolusi yang di hasilkan untuk eliminasi konflik tersebut dengan persetujuan Amerika Serikat. Segala resolusi dipantau langsung oleh Amerika Serikat untuk keuntungan Israel.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri, 1986
320.9 MAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Kuncahyono
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009
303.6 TRI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Juwarti Hafsah
Abstrak :
Barat menemukan sebuah teori yang cocok untuk menyimpulkan makna dan motivasi di belakang aksi syahid yang dilakukan oleh bangsa Palestina.. Defrivasi relatif, adalah sebuah teori yang dianggap mampu mewakili pemaparan tentang sebab dan alasan dilakukannya aksi syahid tersebut. Barat menganggap bahwa bangsa Palestina adalah bangsa yang frustrasi akibat ketidakmampuan mereka menandingi Israel, sehingga melancarkan sebuah agregat psikologis yang terefleksikan dalam bentuk aksi bom bunuh diri. Keminiman dana dan persenjataan telah membuat bangsa Palestina mencari jalan lain untuk melakukan perlawanan terhadap Israel. Disisi lain, bangsa Palestina yang mayoritas beragama Islam teramat yakin akan anjuran Jihad dalam agama mereka, khususnya bagi orang-orang yang teraniaya dalam upaya memperjuangkan tanah air, kemerdekaan dan atau agama mereka. Dan untuk keberaniannya itu, kaiak mereka tewas, Allah swt menghadiahi mereka dengan kenikmatan syurga. Hal itulah yang menanamkan keyakinan di hati bangsa Palestina bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan mass transisi memasuki kehidupan baru di alam yang baru. Berdasarkan pada pandangan Islam dan Barat yang sangat berseberangan tentang aksi born bunuh diri oleh bangsa Palestina, maka permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa raja yang mendorong bangsa Palestina melakukan aksi bom bunuh diri atau aksi syahid dalam perang melawan Israel dan benarkah defrivasi relatif menjadi sebuah teori yang signifikan untuk membahas aksi tersebut.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Siddiq
Abstrak :
Konflik antara umat manusia bisa terjadi karena masalah dan ideologi apa saja, seperti, kepentingan ekonomi, perebutan batas wilayah, faktor etnis, bahkan perebutan wanita atau harta. Bahkan, banyak konflik yang melibatkan faktor agama dan umat beragama, tidaklah murni menunjukkan semata-mata faktor perbedaan konsepsi agama itu sendiri sebagai penyebab konflik. Konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi hingga saat ini berpangkal dari dicetuskannya Gerakan Zionisme International oleh seorang tokoh Bangsa Yahudi bernama Theodor Herzl pada tahun 1894. Gerakan politik dengan berlandaskan scmangat keagamaan ini bertujuan untuk kembali mempersatukan bangsa Yahudi yang hidup berpencar dalam diaspora ke dalam suatu tanah air nasional di Palestina, namun hal tersebut berdampak pada munculnya konflik antara bangsa Yahudi dengan bangsa Palestina yang sebelumnya telah menempati tanah tersebut. Tidak hanya sampai di situ, efek yang muncul juga terasa hingga ke negara-negara lain khususnya negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mengedepankan perspektif emik, serta melalui wawancara mendalam, dan penggunaan data-data sekunder berupa artikel, biografi, dan pernyataan-pernyataan informan di media massa, penelitian ini membahas tentang Sikap Opinion Leader Cendekiawan Kristen dan Islam terhadap konflik Israel-Palestina dan pemikiran mereka berkaitan dengan 'konflik tersebut. Cendekiawan tersebut ialah pertama, Abdurrahman Wahid, kedua, Hidayat Nur Wahid, opinion leader ketiga, Andreas Anangguru Yewangoe, keempat, adalah Benny Susetyo. Umumnya, responden memandang bahwa persoalan konflik Israel-Palestina bukanlah persoalan agama semata, melainkan konflik politik, meskipun di daiamnya terdapat nuansa keagamaan. Pada responden dari kalangan cendekiawan Islam, meskipun sedikit terlihat sentirnen keagamaannya, namun mereka tetap melihat bahwa konflik tersebut merupakan konflik "universal yang memiliki dimensi kemanusiaan yang juga bersifat "universal". Responden dari kalangan cendekiawan Kristen simpatik terhadap perjuangan bangsa Palestina, semata-mata bukan karena faktor agamanya, melainkan faktor kemanusiaannya yang lebih menonjol. Dalam pandangan mereka bangsa Palestina di situ jelas menjadi objek tertindas.
Conflict among humans can caused by ideology differences or anything, such as, economic needs, ethnical factors territorial factors, even women or treasure. Therefore, many conflicts involve religion factor, but it is not fair enough to show to point out only the differences in the religion conceptual itself as the reason of the conflict. Conflicts between Palestine and Israel that happened until this day was caused by the declaration of International Zionism movement by a Jewish figure named Theodore Herzl in the year of 1894. The politic movement that based on the religious spirit is aiming to re-unite the Jewish Nations that lived separately in Diaspora into a nation in Palestine, even tough it has an impact on the conflict that rise between Jewish with Palestinian and has settled that ground before. Not only till there, the effect that shown up also felt to other countries especially in the nation that have Moslem majority as the citizen. With using qualitative approach that put forward epic perspective, this research discussed about the Christians and Moslem intellectual opinion Leader attitude in the Israel-Palestine conflict and their background opinion, which related to the conflict. Those intellectual are Abdurrahman Wahid then Hidayat Nur Wahid, and from the Christians Andreas Anangguru Yewangoe and Benny Susetyo. Commonly, the respondents point of view obviously visible that the conflict between Israel and Palestine is not a matter of religion, the respondents point of view focus on that the Israel and Palestine conflict is a political conflict, even if the religion sentimental often attached on the respondents point of view, especially among the Moslem. But even thought, because the conflict is an "universal" conflict and have an humanity dimension so that the reason why the Christian side got sympathy to the effort of the Palestinian, not because the religion factor, but the humanity factor that must be supported, the respondents obviously viewed that Palestine is becoming the object of harassment and etc.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Polk, William R. (William Roe), 1929-
New York: St. Martin's Press, 1979
327.5694 POL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schoenman, Ralph
Surabaya: Pustaka Progresif, 1998
320.5 SCH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dam, Nikolaos van
Amsterdam: Bulaaq, 1998
BLD 303.6 DAM v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arya Santa Pandora
Abstrak :
ABSTRAK
Menutupi akhir tahun 2008, tepatnya tanggal 27 Desember 2008, militer Israel menyerang dan membombardir wilayah Jalur Gaza yang dipimpin oleh Hamas. Pada hari pertama saja, Israel mengerahkan 50 pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache meluluhlantakan wilayah Gaza serta menjatuhkan lebih dari 100 bom pada 100 target.

Selama 22 hari, Israel tanpa henti menghujani ribuan bom ke wilayah Jalur Gaza yang masuk bagian dari Palestina. Lokasi yang menjadi sasaran bom militer Israel tak hanya basis militer Hamas. Tapi juga sekolah, rumah sakit, masjid, serta pemukiman penduduk juga menjadi sasaran dari serangan Zionis ini. Tidak tanggung-tanggung, hingga berakhirnya perang pada tanggal 18 Januari 2009, antara 1166 hingga 1417 warga tidak berdosa pun tewas akibat muntahan senjata dari pesawat-pesawat tempur, tank dan kapal militer Israel.

Israel berharap tindakan militer dapat meredam atau bahkan menghilangkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh para pejuang perlawanan Palestina. Namun, tindakan militer Israel, tidak dapat menghancurkan Hamas, bahkan Israel tidak memenangkan Perang Gaza tahun 2008-2009 dan bulan November 2012.

Tesis ini berusaha menjawab permasalahan tersebut: mengapa Israel yang memiliki kekuatan militer yang besar tidak mengalahkan Hamas yang tidak memiliki militer yang sebanding? Lalu strategi apa yang dipakai oleh Hamas dalam memenangi perang Gaza?
ABSTRACT
Starting on December 27, 2008 or four days before passing of the year 2009, Israel military attacked and bombarded the Gaza‟s controlled by Hamas, which is one of the Palestine factions. On the first day, Israel deployed 50 F-16 and Apache helicopter to devastated Gaza‟s area and dropped more than 100 bombs on 100 targets.

In 22 days, Israel continued bombing more than a thousand bombs to Gaza‟s area in Palestine. Target of locations of Israel military not only Hamas military basis but also public schools, hospital, mosque, and civil resident was being attacking by this Zionist. Until the end of war on January 18, 2009, in between 1166 to 1417 innocent people were killed by war planes, tanks, and ships of Israel military. Palestine People‟s was suffered in Gaza, after Israel blocked all medical and humanitarian aid, including the power and water supply.

Israel wished military actions would be stopped the actions of Palestine warrior. However, the actions of Israel military cannot destroy Hamas, even though Israel not winning Gaza‟s war in 2008 – 2009 also in November 2012.

This thesis report endeavor to answer the case: Why Israel with a huge military support cannot defeat Hamas with less military? Then, what Hamas strategy winning the Gaza‟s war?
2013
T33310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>