Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S. J. K. Juniarti Hatta
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menilai, apakah tolok ukur prabedah yang selama ini dipergunakan untuk memperkirakan keberhasilan tindakan bedah ganti katup aorta di RSJHK sudah cukup memadai. Penelitian bersifat studi retrospektif terhadap semua penderita Regurgitasi Aorta yang dilakukan penggantian katup aorta di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta pada periode Februari 1986 s.d. 31 Desember 1989.
Terdapat 31 penderita yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri atas 9 penderita wanita dan 22 pria,umur berkisar antara 10-60 tahun, rata rata 33,77±14,58 tahun.
Empat belas variabel prabedah dan tiga variabel intrabedah .diteliti untuk melihat pengaruhnya terhadap kematian bedah dan perbaikan kelas fungsionalnya (NYHA) pascabedah. Dari hasil tindakan bedah penderita dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok A (hasil kurang baik) dan kelompok B (hasil baik). Kelompok A penderita yang mengalami kematian bedah atau penderita dengan kelas fungsional menetap atau bahkan memburuk (n : B). Kelompok B penderita yang hidup dan kelas fungsionalnya meningkat satu tingkat atau lebih dinilai secara kriteria NYHP (n : 23).
Angka kematian bedah 16.12%. Dari 14 variabel prabedah tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dari kelompok A dan kelompok B, dari 3 variabel intrabedah terdapat satu variabel yang berbeda bermakna yaitu lama klem aorta.
Kelompok A dengan rata rata 185±221,56 menit dan kelompok B 80,69±22,01 menit ( p:0.03 ).
Sebagai kesimpulan penelitian ini belum dapat mencari variabel prabedah mana yang berpengaruh terhadap kematian bedah ,pada tindakan bedah ganti katup aorta pada penderita Regurgitasi Aorta. Dengan tolok ukur yang lama tampaknya seleksi penderita prabedah sudah cukup ketat oleh karena nilai dari rata-rata tolok ukur dibawah nilai risiko tinggi yang dianjurkan peneliti sebelumnya.
Suatu penelitian prospektif dan jangka panjang perlu dilakukan agar dapat dicari variabel prognostiknya dan angka ketahanan hidup dari penderita Regurgitasi Aorta pascabedah ganti katup aorta di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budi Septani
"Latar belakang: Diseksi aorta merupakan salah satu penyakit di pembuluh darah aorta yang mengancam jiwa dengan angka kejadian yang jarang. Lima puluh persen pasien yang menderita diseksi aorta akut tipe A akan meninggal dalam 48 jam dan angka kematian meningkat 1% tiap jam karena perdarahan akibat robekan pada dinding aorta yang mengalami aneurisma (86%), gagal jantung kongestif (33%) dan uremia (2,9%). Dalam tata laksana pasien dengan diseksi aorta akut tipe A, angka ketahanan hidup tergantung dari strategi operasi yang tepat dan operasi darurat yang telah menjadi standar, tetapi faktor utama yang memengaruhi kematian masih belum jelas. Faktor risiko apa saja yang memengaruhi angka kematian dini pascaoperasi modifikasi Bentall dan hemiarch replacement pada kasus diseksi aorta tipe A.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif untuk mencari faktor risiko yang berhubungan dengan angka kematian dini pascaoperasi modifikasi Bentall dan hemiarch replacement. Pengumpulan data melalui rekam medis tahun Januari 2017 – Desember 2020. Pengambilan sampel menggunakan total sampling kemudian dilakukan analisis univariat antara dua kelompok studi dilakukan menggunakan uji Chi Square dan Fisher’s exact test.
Hasil: Terdapat 46 sampel pada penelitian ini. Sindrom malperfusi memiliki hubungan signifikan terhadap kematian dini diseksi aorta akut tipe A pascaoperasi Bentall dan Hemiarch Replacement dengan nilai odds ratio (OR) OR 7.333 (CI 95% 1.298-41.420, nilai p 0.031). Hasil analisa multivariat menunjukkan bahwa risiko meningkat 11.576 kali lipat CI 95% 1.195 – 110.173, p = 0.034) dengan durasi CPB ≥ 180 menit dan 7.326 kali lipat (CI 95% 1.286-41.731, p = 0.025) dengan durasi circulatory arrest ≥ 30 menit.
Kesimpulan: Sindroma malperfusi, durasi CPB >180 menit, dan circulatory arrest ≥ 30 menit merupakan faktor resiko yang meningkatkan angka kematian dini pada pasien diseksi aorta akut tipe A pasca operasi modifikasi Bentall dan hemiarch replacement.

Background: Aortic dissection is a rarely occurring but life-threatening disease. Fifty percent of patients with type A acute aortic dissection can die within 48 hours. The mortality rate increases by 1% hourly due to bleeding from the tear in the aortic wall in patients that have aneurysm (86%), congestive heart failure (33%) and uraemia (2,9%). In managing patients with type A acute aortic dissection, survival depends on the appropriate surgical strategy and standardized emergency surgery, but the main factors influencing mortality remain unclear. This study aims to evaluate the risk factors that may influence early mortality after Bentall modification surgery and hemiarch replacement in type A aortic dissection.
Methods: This retrospective cohort study explored the risk factors associated with early postoperative mortality (within 30 days) after Bentall modification and hemiarch replacement. Data collection was done through medical records from January 2017 – December 2020. Total sampling method was used. Chi Square test and Fisher's exact test was done to analyze the significance and the odds ratio of individual risk factors. Logistic regression was done to analyze all significant mortality risk factors.
Results: Malperfusion syndrome has a significant relationship with early death after Bentall and Hemiarch Replacement type A acute aortic dissection with an odds ratio (OR) value of 7.333 (95% CI 1.298-41,420, p value 0.031). The results of multivariate analysis showed that the risk increased 11.576-fold (95% CI 1,195 – 110,173, p = 0.034) with CPB duration ≥ 180 minutes and 7,326-fold (95% CI 1,286-41,731, p = 0.025) with circulatory arrest duration ≥30 minutes.
Conclusions: Malperfusion syndrome, CPB duration ≥ 180 minutes, and circulatory arrest ≥ 30 minutes are risk factors that increase early mortality in patients with acute type A aortic dissection after Bentall modification surgery and hemiarch replacement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library