Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farhan Ramadhan
Abstrak :

Pasien pediatri merupakan golongan yang rentan terkena tuberkulosis. Kompleksnya regimen terapi serta masih minimnya sediaan yang ramah pasien pediatri menjadi suatu tantangan dalam pengobatan tuberkulosis. Hal tersebut memberikan potensi pengembangan suatu sediaan yang dapat menyederhanakan regimen terapi serta ramah bagi pasien pediatri. Film berlapis cepat hancur kombinasi dosis tetap menjadi solusi dari tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses pengobatan tuberkulosis pada pasien pediatri. Penelitian bertujuan untuk memperoleh film cepat hancur berlapis kombinasi dosis tetap yang mengandung rifampisin dan isoniazid dengan metode solvent casting. Terdapat tujuh formula film lapis rifampisin dan tujuh formula film lapis isoniazid dengan masing-masing formula memiliki variasi konsentrasi HPMC dan PVA yakni R1 (100:0); R2 (75:25); R3 (60:40); R4 (50:50); R5 (40:60); R6 (25:75); R7 (0:100). Ketujuh formula dari masing-masing film lapis dikarakterisasi dengan tujuan menentukan formula film terbaik yang nantinya akan dikombinasikan menjadi sediaan utuh. Karakterisasi tersebut mencakup evaluasi organoleptis, kekuatan peregangan, waktu disintegrasi dan persentase kelembapan. Setelah ditentukan formula terbaik dari masing-masing film, kedua film dikombinasikan dan diuji kembali. Uji yang dilakukan diantaranya uji yang telah dilakukan pada proses karakterisasi ditambah dengan uji penetapan kadar serta uji disolusi. Hasil karakterisasi menunjukkan formula R6 dari masing-masing formula film lapis memiliki karakteristik terbaik dari segi organoleptis dan waktu disintegrasi dengan waktu disintegrasi sebesar 49,94 ± 3,38 detik untuk film lapis rifampisin dan 38,84 ± 4,27 detik untuk film lapis isoniazid. Film lapis rifampisin R6 memiliki nilai tensile strength sebesar 0,7478 ± 0,0233 N/mm2 dan persentase kelembapan 15,29 ± 1,36%. Sedangkan film lapis isoniazid R6 memiliki nilai tensile strength sebesar 0,8136 ± 0,0612 N/mm2 dan persentase kelembapan 15,60 ± 1,23%. Film cepat hancur kombinasi dosis tetap yang diperoleh memiliki organoleptis yang baik, waktu disintegrasi yang cepat yakni 52,82 ± 2,76 detik namun tidak memenuhi kriteria uji penetapan kadar dan uji disolusi yang diinginkan. ......Pediatric patients are vulnerable group susceptible to tuberculosis. The complexity of the treatment regimen and the limited availability of pediatric-friendly formulations pose challenges in tuberculosis treatment. This presents an opportunity for the development of a formulation that can simplify the treatment regimen and be patient-friendly for pediatric patients. Fast-disintegrating multilayer films with fixed-dose combinations offer a solution to the challenges faced in the tuberculosis treatment process in pediatric patients. The research aimed to obtain fast-disintegrating multilayer films with fixed-dose combinations containing rifampicin and isoniazid using the solvent casting method. There were seven formulations of rifampicin films and seven formulations of isoniazid films, each with variations in HPMC and PVA concentrations, namely R1 (100:0); R2 (75:25); R3 (60:40); R4 (50:50); R5 (40:60); R6 (25:75); R7 (0:100). The seven formulations of each film were characterized to determine the best film formulation that would later be combined into a complete formulation. The characterization included organoleptic evaluation, tensile strength, disintegration time, and moisture content. After determining the best formulation for each film, the two films were combined and retested. The tests conducted included the previously performed characterization tests, as well as assay and dissolution testing. The characterization results showed that formulation R6 of each film had the best characteristics in terms of organoleptic properties and disintegration time, with a disintegration time of 49.94 ± 3.38 seconds for rifampicin film and 38.84 ± 4.27 seconds for isoniazid film. Rifampicin film R6 had a tensile strength of 0.7478 ± 0.0233 N/mm2 and a moisture content of 15.29 ± 1.36%. Meanwhile, isoniazid film R6 had a tensile strength of 0.8136 ± 0.0612 N/mm2 and a moisture content of 15.60 ± 1.23%. The obtained fast-disintegrating multilayer films with fixed-dose combinations had good organoleptic properties and fast disintegration time of 52.82 ± 2.76 seconds but did not meet the criteria for assay and desired dissolution testing.

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athalla Syahandana Sydqi Rahadi
Abstrak :
Tuberkulosis merupakan penyakit kuno yang telah berevolusi bersama manusia sejak ratusan tahun lalu dan jutaan orang di seluruh dunia hingga saat ini masih menderita akibat penyakit ini. Resistansi terhadap beberapa agen terapeutik merupakan masalah yang signifikan. Hal ini mendesak peneliti untuk menemukan obat antitubercular lain untuk menekan penyebaran. Polyketide Synthase 13 (Pks 13) merupakan enzim yang berperan dalam proses pembentukan asam mikolat penyusun dinding sel Mycobacterium Tuberculosis (Mtb) yang memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup dan virulensi Mtb. Penelitian ini bertujuan menemukan obat antituberkular baru yang dapat digunakan sebagai inhibitor dari Pks 13. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi terhadap senyawa turunan oxazole menggunakan metode scaffold replacement untuk menghasilkan ligan yang berpotensi menjadi kandidat inhibitor Pks13. Pemilihan senyawa turunan Oxazole mengacu pada kemampuannya sebagai antibakteri. Metode Scaffold Replacement dilakukan menggunakan software Molecular Operating Simulator (MOE). Senyawa turunan oxazole yang akan dimodifikasi, dilakukan penapisan terlebih dahulu dengan perangkat lunak OSIRIS Data Warior dan dilakukan simulasi penambatan molekul dengan protein target enzim Pks 13, yang diperoleh dari Protein Data Bank (PDB). Simulasi ini menghasilkan 6 ligan terbaik dengan nilai energi bebas Gibbs terendah terhadap Pks 13. Ligan terpilih diprediksi sifat farmakologinya secara komputasi dan menghasilkan dua ligan OXMCTR13431 dan OXMCTR13432 yang memiliki karakter absorpsi, distribusi, metabolisme, eksresi, dan toksisitas yang sesuai. ......Tuberculosis is an old disease that originated alongside humans hundreds of years ago, and millions worldwide are still affected by it today. Resistance to several therapeutic agents is a significant problem. This spurred researchers to seek other antitubercular medications to combat the spread of the disease. Polyketide Synthase 13 (Pks 13) is an enzyme that facilitates the formation of mycolic acid, which forms the cell wall of Mycobacterium tuberculosis (Mtb) and is essential for Mtb survival and virulence. This research aims to identify novel antitubercular medicines that can be employed as Pks13 inhibitors. In this work, oxazole compounds were modified through the scaffold replacement approach to develop ligands with the potential to be Pks 13 inhibitor candidates. The selection of Oxazole derivatives is based on their antibacterial properties. Molecular Operating Simulator (MOE) program was used to perform the Scaffold Replacement method. Before modifying the oxazole derivatives, it must be screened using the OSIRIS Data Warrior program and simulated molecular docking with the Pks 13 enzyme's target protein, obtained from the Protein Data Bank (PDB). This simulation generated the top six ligands for Pks 13 with the lowest Gibbs free energy values. The chosen ligands were computationally predicted for their pharmacological properties, identified two ligands, OXMCTR13431 and OXMCTR13432, with the necessary absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity characteristics.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World health organization, 1993
616.9 TRE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sisfa Shabela
Abstrak :
Kebanyakan orang mengetahui bahwa tuberkulosis mempengaruhi paru-paru, tetapi jarang mengetahui bahwa TB dapat mempengaruhi tulang belakang. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit Pott. Pasien penyakit Pott sering diresepkan dengan beberapa obat anti-tuberkulosis dalam formulasi obat tunggal dan kombinasi biner. Namun, beberapa pasien menjadi resisten terhadap obat anti-tuberkulosis karena penggunaan yang tidak tepat. Kekhawatiran telah dikemukakan oleh peneliti mengenai degradasi rifampisin (RIF) yang disebabkan oleh oksigen. Obat tunggal dan biner yang tidak stabil dan tidak aktif dapat mengganggu efektivitas pengobatan dan meningkatkan kemungkinan resistensi obat pada pasien. Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), untuk penentuan stabilitas obat anti tuberkulosis tunggal dan biner dalam 4 jam, digunakan untuk menyelidiki degradasi obat anti-tuberkulosis (OAT) di dalam larutan PBS pada pH 7.4 di suhu kamar dengan variasi H2O2 (0%, 0,3%, 3%, dan 30% b/v). RIF terdegradasi hingga 14.92% setelah ditambahkan H2O2 3% dan menghasilkan turunan RIF-Q dengan konsentrasi sebesar 4.57 PPM, 3.38 PPM, 2.52 PPM, and 0.87 PPM untuk variasi H2O2 0%, 0,3%, 3%, dan 30% b/v. Setelah ditambahkan H2O2 3% INH, PZA, dan ETH terdegradasi sebesar 5.70%, 13.58%, dan 3.48% secara berurutan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa semua OAT tunggal dan biner terdegradasi, tidak tahan oksidasi alami, dan oksidasi H2O2. Oleh karena itu, semua obat membutuhkan antioksidan alami seperti gingerol, kurkumin, mangostin, dan asam askorbat sebagai penstabil untuk menstabilkan obat. ......Most people knew that tuberculosis affect the lungs, but rarely knew it may affect other sites including spine. The disease is known as the pott’s disease. Pott’s disease patients are often prescribed with a few anti-tubercular drugs in a single and binary drug formulation. Concern has been arises regarding the degradation of rifampicin (RIF) caused by oxygen that produce inactive rifampicin quinone (RIF-Q) and isonicotinyl hydrazone (HYD) in the presence of isoniazid (INH). Unstable and inactive single and binary drugs may compromise treatment effectiveness and enhance the possibility of drug resistance in patient. An HPLC method, for the determination of single and binary anti-tuberculosis drugs stability in 4 hours, was employed to investigate the degradation in PBS solution at pH 7.4 in ambient temperature with H2O2 variation (0%, 0.3%, 3%, and 30% w/v). RIF degraded up to 14.92% after 3% H2O2 was added and produced RIF-Q with concentrations of 4.57 PPM, 3.38 PPM, 2.52 PPM, and 0.87 PPM for 0%, 0.3%, 3%, and 30% w/v H2O2. Meanwhile, INH, PZA, and ETH degraded by 5.70%, 13.58%, and 3.48%, respectively after 3% H2O2 was added. It was found that all single and binary anti- tuberculosis drugs are degraded, did not resist natural oxidation, and H2O2 oxidation. Therefore, all drugs need natural antioxidant such as gingerol, curcumin, mangostin, and ascorbic acid the stabilizer to stabilize the drugs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiilah Risa Widaad
Abstrak :
Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius dimana Indonesia merupakan negara kedua dengan beban tuberkulosis tertinggi. Strategi penanggulangan penyakit tuberkulosis dapat dilakukan dengan memperkuat sistem manajemen pengelolaan obat tuberkulosis. Pengelolaan logistik yang baik dapat menjamin ketersediaan logistik yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi sistem manajemen logistik program penanggulangan tuberkulosis di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara mendalam, observasi, FGD, dan telaah dokumen. Validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kekosongan logistik yaitu pada OAT kategori anak dan pot dahak akibat tidak tersedianya stok di tingkat provinsi. Selain itu, terjadi kelebihan stok pada cartridge TCM akibat keterlambatan distribusi dari provinsi berada di waktu yang berdekatan dengan pengadaan UPTD Farmasi Kota Depok. Proses pengelolaan logistik telah dilakukan sesuai panduan. Namun, kondisi ruang penyimpanan belum sepenuhnya baik di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan penggunaan SITB belum maksimal. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu dengan melakukan upgrade pada sistem informasi, menguatkan monitoring dan evaluasi ketersediaan logistik, melakukan observasi pada ruang penyimpanan obat secara berkala, memperbaiki kondisi ruang penyimpanan obat, dan melakukan penguatan jaringan internet. ......Tuberculosis is still become a serious health problem, where Indonesia is the second country with the highest burden of tuberculosis. Tuberculosis control strategies can be implemented by strengthening the management of tuberculosis drugs. Therefore, the purpose of this study is to discover ther overview of the implementation logistics management of the tuberculosis control program in Depok City. This research was conducted using a qualitative approach with in-depth interviews, observation, focus group discussion, and document review as the data collection methods. Validation of the data used is triangulation of sources and triangulation of methods. The results in this study indicate that there was a logistical stock out in tuberculosis drugs for children and sputum pots due to unavailability of stock at the provincial level. In addition, there was excess stock in the TCM cartridge due to delays in distribution from the province and the procurement of the Depok City Regional Pharmacy Technical Implementation Unit at the adjacent time. The logistics management process has been carried out in accordance with the guidelines. However, the condition of storage space at the level of health service facilities and the use of information systems are not entirely ideal. Suggestions that researchers can give are upgrading the information system, strengthening monitoring and evaluation of logistics availability, making periodic observations of drug storage rooms, improving drug storage room conditions, and strengthening the internet network.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Astram
Abstrak :
Obat anti tuberkulosis sudah ditemukan lebih dari 50 tahun akan tetapi sampai sekarang tuberkulosis masih saja menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Hal ini membuktikan masih ada kelemahan dari metode yang selama ini digunakan. Hal tersebut bisa berupa salah pemberian jenis obat, dosis yang kurang ataupun waktu pengobatan yang tidak cukup. Permasalahan yang diakibatkan karena kesalahan dalam pengobatan ini adalah resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat anti tuberkulosis termasuk salah satunya etambutol sebagai obat anti tuberkulosis lini pertama. Penelitian ini bertujuan menentukan pola resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap etambutol. Penting untuk mengetahui besarnya resistensi kuman tuberkulosis terhadap etambutol untuk meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data sekunder sebanyak 676 sampel dengan kultur positif dari Departemen Mikrobiologi FKUI pada September 2005 sampai Desember 2007 dan telah menjalani pemeriksaan resistensi sesuai dengan panduan WHO/IUATLD. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pemeriksaan kultur lebih sensitif bila dibandingkan dengan pemeriksaan BTA serta didapatkan pola resistensi terhadap etambutol sebanyak 16,7%.
Anti tuberculosis medicine had been discovered for more than 50 years; however tuberculosis still exists as one of Indonesia?s greatest health concerns. This proves that there are weaknesses of the current medication method, such as: prescription of incorrect medicine, lack of dosage, or insufficient medication period. The problem arising from these erroneous medications is the resistance of Mycobacterium tuberculosis towards anti tuberculosis medication including ethambutol as first-line anti tuberculosis medicine. This research aims to determine the resistance pattern of Mycobacterium tuberculosis towards ethambutol. It is of great importance to ascertain the resistance degree of tuberculosis bacteria towards ethambutol to enhance therapy success. This research was conducted by analyzing secondary data of 676 samples with positive cultures from the Department of Microbiology of FKUI on September 2005 to December 2007 and had gone through resistance examination in compliance with WHO/IUATLD guidelines. The analysis result shows that culture examination is more sensitive compared to BTA examination, while the resistance pattern towards ethambutol is at 16.7%.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
S09042fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Martinus
Abstrak :
Tuberkulosis merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menjadi sangat berbahaya karena kemampuan penularannya dan mortalitas yang cukup tinggi. Diperlukan metode standar dengan sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi dan pengobatan dini sehingga rantai transmisi dapat dihentikan. Salah satu OAT lini pertama yang menjadi dasar pengobatan tuberkulosis adalah streptomisin. Resistensi terhadap streptomisin menjadi salah satu kendala pemberantasan TB di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sensitivitas antara pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dan kultur dalam mendiagnosis TB serta pola sensitivitas M. tuberculosis terhadap streptomisin. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data sekunder di Departemen Mikrobiologi FKUI pada periode September 2005 hingga Desember 2007, sejumlah 676 sampel. Sampel tersebut merupakan sampel dengan hasil kultur positif dan telah dilakukan uji sensitivitas sesuai dengan panduan WHO/IUATLD. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa angka resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap streptomisin adalah sebesar 22.9%, pemeriksaan kultur lebih sensitif bila dibandingkan dengan pemeriksaan BTA dalam mendiagnosis penyakit TB, dan pola sensitivitas terhadap streptomisin menunjukkan penurunan angka resistensi setiap tahun dari tahun 2005 hingga 2007. Tuberculosis is a respiratory disease caused by Mycobacterium tuberculosis and becomes very dangerous because it?s high potency of contagion and high mortality rate. Standard method with high sensitivity was needed to early detect and treatment for stopping the transmission. One of the first line drugs that has been basically used to treat tuberculosis is streptomycin. Resistance against this drug has been the obstacle in stopping tuberculosis in Indonesia. This research was aimed to determine the sensitivity of acid fast bacilli method compared to culture in tuberculosis diagnosis and the resistance pattern of Mycobacterium tuberculosis against streptomycin. This research was done by collecting and analyzing 676 secondary samples from Microbiology Department Medical Faculty University of Indonesia in September 2005 until December 2007. These samples criteria are positive culture and had been undergone resistance tests based on WHO/IUATLD guidelines. The results of analysis were the resistance of streptomycin was 22.9%, culture test was more sensitive than acid fast bacilli method in tuberculosis diagnosis, and there was decline of resistance against streptomisin from 2005 until 2007.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
S09050fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delfina
Abstrak :
Prevalensi Potts Disease PD atau tuberkulosis tulang belakang adalah 3-5 dari seluruh kejadian tuberculosis dan 50 kasus tuberkulosis musculoskeletal. Pengobatan secara oral saat ini dilakukan dalam jangka lama 6 bulan dan berkali-kali dan seringkali terjadi kasus resistansi terhadap obat akibat ketidakteraturan konsumsi obat. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan sistem implan berupa hidrogel PVA dan pektin. Kedua polimer tersebut bersifat non-toksik, biodegradable, memiliki sifat adhesi sel dan sifat mekanisnya dapat disesuaikan. Pengujian hidrogel yang dilakukan adalah uji pelepasan secara in vitro, uji XRD dan uji SEM. Hasil uji pelepasan menunjukkan penambahan siklus FT hingga lima kali dan penambahan pektin sebesar 0,5, burst release yang dihasilkan oleh kn dapat dikurangi secara signifikan. Ditambah dengan hasil analisis kinetika, penambahan jumlah siklus FT dan konsentrasi pektin, konstanta laju pelepasan juga semakin berkurang yang menunjukkan bahwa laju pelepasan yang semakin lambat. Mendukung hasil uji pelepasan dan analisis kinetika, hasil XRD menunjukkan adanya peningkatan ukuran kristal akibat penambahan jumlah siklus FT 8,78 nm menjadi 9,81 nm dan penambahan pektin 9,81 nm menjadi 10,01 nm. Peningkatan ukuran kristal ini menyebabkan peningkatan daerah kristalin yang berujung pada struktur polimer yang lebih kuat dan padat dimana struktur yang lebih padat ini dapat dilihat dari hasil uji SEM. ...... Spondylitis tuberculosis accounts for 3,5 of all cases tuberculosis and half of all cases of musculoskeletal tuberculosis. The proposed regimen is total duration of 6 months which leads to poor compliance and potential for the development of drug resistance. In the present work, a hidrogel made from PVA and pectin are prepared by freeze thaw method to control release anti tuberculosis drugs as implantable delivery system. Both polymers are biocompatible in the long term, biodegradable, have cellular adhesive properties and their mechanical properties can be tuned easily. The release test show the addition of the FT cycle up to five times, and the incorporation of 0.5 pectin can decrease the burst release significantly. Coupled with the results of kinetic analysis, the increasing of the number of FT cycles and pectin concentrations, the release rate constant also decreases. XRD results showed an increase in crystal size due to increasing number of FT cycles 8.78 nm to 9.81 nm and the addition of pectin 9.81 nm to 10.01 nm. This increase in crystal size leads to an increase in the crystalline region which culminates in a stronger and denser polymeric structure where this denser structure can be seen from the SEM test results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library