Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nely Suryani Nopi
Abstrak :
ABSTRAK
Lamun Thalassia hemprichii telah dilaporkan mengandung senyawa fenolik dengan aktivitas antioksidan, yang berpotensi untuk mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet UV . Penelitian ini bertujuan mendapatkan krim ekstrak T. hemprichii yang memiliki aktivitas antioksidan, proteksi sinar UV yang dinyatakan dengan nilai Sun Protection Factor SPF , penghambatan tirosinase, stabil secara fisik dan dapat terpenetrasi secara in-vitro. Kondisi ekstraksi dioptimasi menggunakan variasi konsentrasi etanol, penambahan 1 v/v HCl 1 N, dan suhu. Pengujian kadar fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu, aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH , dan penghambatan tirosinase diuji secara enzimatis menggunakan substrat L-tirosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekstraksi optimum diperoleh pada etanol 50 yang ditambahkan 1 v/v HCl 1 N, dan suhu 60oC. Krim ekstrak etanol lamun 2 memiliki kadar fenolik 47,5 mg GAE/g ekstrak dengan aktivitas antioksidan IC50 111,39 g/mL, penghambatan tirosinase IC50 1448,36 g/mL, nilai SPF 28,27, dan menunjukkan stabilitas fisik krim yang baik selama 12 minggu. Hasil uji penetrasi dengan sel difusi Franz menunjukkan jumlah kumulatif fenolik terpenetrasi 72,58 g/cm2 3,58 dengan fluks 3,337 g/cm2.jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa krim kosmetik ekstrak T. hemprichii memiliki aktivitas antioksidan, penghambat tirosinase, proteksi tabir surya dengan nilai SPF yang relatif tinggi, stabil secara fisik, dan dapat terpenetrasi.
ABSTRACT
Thalassia hemprichii seagrass has been reported contain phenolic compounds with antioxidant activity, which potential to overcome skin damage from UV exposure. This study was aimed to obtain cream of T. hemprichii extract with antioxidant activity, UV protection expressed with Sun Protection Factor SPF , tyrosinase inhibition, physically stable, and penetrate into the skin. The extraction condition was optimized using ethanol concentration, 1 v v HCl 1 N, and temperature. Phenolic content was examined using the Folin Ciocalteu method, the antioxidant activity with 2,2 Diphenyl 1 picrylhydrazyl DPPH method, and the inhibition of tyrosinase through enzymatic reaction with L tyrosine. The results showed the optimum extraction condition was obtained using 50 ethanol added with 1 v v HCl 1 N, and 600C. The cream with 2 ethanolic extract has phenolic content 47,5 mg GAE g extract with antioxidant activity IC50 111,39 g mL, tyrosinase inhibition IC50 1448,36 gg mL, SPF value 28,27, and showed physically stable for 12 weeks. Result of the in vitro penetration test showed cumulative amount of phenolic 72,58 g cm2 3,58 with flux of 3,337 g cm2.hour. Based on these, it can be concluded that cosmetic cream of T. hemprichii extract has the antioxidant activity, inhibition of tyrosinase, sunscreen protection with relatively high SPF value, physically stable and able to penetrate.
2018
T50462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenita Rahmi
Abstrak :
Antioksidan merupakan suatu zat yang mampu menghambat atau menunda stres oksidatif yang muncul akibat radikal bebas. Ketersediaan antioksidan cukup banyak ditemukan di alam. Senyawa lawson diperoleh dari hasil isolasi tanaman Pacar Kuku dengan nama latin Lawsonia inermis. Senyawa lawson merupakan senyawa turunan dari 1,4-naftakuinon yang memiliki aktivitas antioksidan. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis derivat lawson menggunakan katalis GO/Fe3O4/L-prolin dan dilakukan uji aktivitas antioksidan. Kondisi optimum reaksi sintesis derivat senyawa lawson dengan benzaldehid adalah menggunakan katalis GO/ Fe3O4/L-prolin sebanyak 0,04 gram, dengan waktu reaksi selama 8 jam dan suhu reaksi 780C dengan %massa produk I sebesar 36,08% sedangkan %massa produk II sebesar 43,87%. Karakterisasi produk sintesis dilakukan dengan menggunakan KLT, Uji Titik Leleh, FT-IR, UV-Vis dan LCMS/MS. Senyawa produk I memiliki nilai IC50 80,88 ppm, senyawa produk II memiliki nilai IC50 67,39 ppm. Senyawa produk memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dari lawson. ......Antioxidant is a substance that is able to inhibit or delay oxidative stress from free radicals. The availability of antioxidants is quite widely found in nature. Lawsone is isolation product of the Henna plant, Lawsonia inermis. Lawsone is a derivative compound of 1,4-naphthaquinone that has antioxidant activity. In this study, the synthesis of lawson derivates by using GO/Fe3O4/L-prolin catalyst and antioxidant activity test have done. Optimum reaction of the synthesis lawson derivats with benzaldehyd were using 0.04 grams of GO/Fe3O4/L-prolin catalyst, with reaction time for 8 hours and reaction temperature was 780C. The yields of product I was 36.08% while product II was 43.87%. Characterization of products was confirmed using KLT, melting point test, FT-IR, UV-Vis and LCMS/MS. IC50 of product I was 80.88 ppm and IC50 of product II was 67.39 ppm. The products have better antioxidants activity than lawsone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Triastuti
Abstrak :
Indonesia termasuk salah satu Negara tropis yang kaya akan tanaman rempah, salah satunya adalah kunyit. Kunyit memiliki banyak manfaat, antara lain mengobati beberapa penyakit, sebagai bumbu masak dan sebagai zat warna. SeJain itu kunyit juga memiliki aktivitas biologi seperti anti bakteri, antioksidan, anti inflamasi, anti mutagen, serta anti kanker. Antioksidan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, dalam hal mempertahankan tubuh dari kerusakaFfakibat radikal bebas. Untuk itu diperJukan antioksidan aJami yang aman serta memiliki aktivitas antioksidan yang besar. Pada penelitian ini diJakukan isolasi senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dari kunyit yaitu kurkumin. Jsolasi dilakukan dengan menggunakan soklet dan pelarut etanol. Kemudian dilakukan reaksi reduksi yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dari kurkumin menggunakan UAIH4. Reduksi dilakukan dengan peJarut eter. Hasil isolasi kunyit, kurkumin, dan kurkumin tereduksi kemudian diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode Radical Scavenger. Hasil isolasi kunyit menghasilkan kurkumin sebesar 0,8589 gram (2,86%), dan hasil kurkumin ter.e duksi sebesar 0,1397 gram (37,92%). Dari uji aktivitas antioksidan diketahui bahwa kurkumin yag tereduksi memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar, yaitu 12 kali dari kurkumin tanpa direduksi. Nilai IC50 kurkumin adalah 872,425 g/ml dan kurkumin yang tereduksi, adalah 67,798 g/ml.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurun Nisa Maulida
Abstrak :
ABSTRAK
Fukoidan merupakan jenis heteropolisakarida yang terdiri dari fukosa dan gugus ester sulfat sebagai penyusun utamanya. Salah satu sumber fukoidan adalah rumput laut cokelat Sargassum crassifolium. Isolasi fukoidan dari rumput laut cokelat menggunakan HCl 0,1 N diperoleh fukoidan sebesar 44,46 gram dengan persentase rendemen fukoidan dari berat kering sebesar 23,82 . Kemudian, dilakukan karakterisasi fukoidan yang meliputi uji total polisakarida dan uji kadar sulfat, dimana total polisakarida dari crude fucoidan sebesar 50,69 dan kadar sulfatnya sebesar 19,44 . Lalu, dilakukan proses hidrolisis fukoidan dengan TFA 1,5 M. Dari hasil penelitian waktu optimum hidrolisis fukoidan yaitu pada waktu 90 menit dengan total polisakarida dan sulfatnya masing-masing 43,56 dan 13,09 . Uji antioksidan fukoidan dilakukan dengan metode DPPH dan diperoleh nilai IC50 fukoidan dalam kemampuannya menangkap radikal bebas. Diperoleh nilai IC50 dari crude fucoidan sebesar 1,49 mg/mL dan untuk fukoidan hasil hidrolisis sebesar 27,08 mg/mL.
ABSTRACT
Fucoidan is a type of heteropolysaccharide consisting of fucose and sulfate ester groups as the main constituent. One of source of fukoidan is brown seaweed Sargassum crassifolium. Isolation of fukoidan from brown seaweed using HCl 0,1 N obtained fucoidan equal to 44,46 grams with percentage yield of fukoidan from dry weight of brown sea weed equal to 23,82 . Then, fucoidan characterization was performed which included total polysaccharide test and sulfate content test, in which total polysaccharide from fucoidan crude was 50,69 and its sulfate content was 19,44 . Then, the process of hydrolysis fukoidan with TFA 1,5 M. From the results of the optimum time of hydrolysis of fucoidan is at 90 minutes with total polysaccharides and sulfate respectively 43,56 and 13,09 . Antioxidant test of fucoidan was performed by DPPH method and obtained IC50 fucoidan value in capture ability of free radical. Obtained IC50 value of crude fucoidan of 1,49 mg mL and for fucoidan hydrolysis result of 27,08 mg mL.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Apriani
Abstrak :
Senyawa derivat kuinolin merupakan senyawa heterosiklik yang memiliki aktivitas biologis yang cukup baik seperti aktivitas antioksidan, antimikroba dan antivirus. Pada penelitian ini menggunakan alumunium klorida sebagai katalis yang dapat mempercepat laju reaksi serta hidrogen peroksida digunakan sebagai agen pengoksidasi yang dapat meningkatkan yield produk yang terbentuk. Hasil massa campuran sintesis derivat 1 menggunakan anilin diperoleh sebesar 48,2 mg dan sintesis derivat 2 dengan 4-nitroanlin sebesar 70,72 mg. Keberhasilan pembentukan senyawa derivat kuinolin dikarakterisasi dengan kromatografi lapis tipis, Uji titik leleh, Fourier Transform Infrared (FTIR) spectrophotometer, Ultraviolet- Visible (UV-Vis) spectrophotometer and Gas Chromatograph/Mass Spectrometer (GC-MS). Hasil sintesis senyawa derivat kuinolin kemudian diklorinasi menggunakan asam trikloroisosianurat dengan asetonitril (CH3CN). Hasil massa campuran derivat 1 terklorinasi diperoleh sebesar 70,1 mg dan derivat 2 terklorinasi sebesar 93,6 mg. Karakterisasi produk senyawa terklorinasi menggunakan gas chromatography mass spectrometry (GC-MS). Pengujian aktivitas antioksidan digunakan metode DPPH yang ditandai dengan perubahan warna ungu menjadi kuning. Hasil IC50 derivat 1 sebesar 311,5779 ppm, derivat 1 terklorinasi sebesar 276,785 ppm, derivat 2 sebesar 268,1427 ppm dan derivat 2 terklorinasi sebesar 192,8858 ppm. ......Quinoline derivate compounds are heterocyclic compounds that have a good biological activity such as antioxidant, antimicrobial, and antivirus activity. This study use aluminum chloride as a catalyst that can accelerate the reaction rate and hydrogen peroxide as an oxidizing agent that can increase the yield of the final product. The mass of a mixture of derivate 1 synthesis using aniline was 48,2 mg and the synthesis of derivate 2 with 4- nitroanline was 70,72 mg. The successful formation of quinoline derivate compounds was characterized by thin layer chromatography, melting point, Fourier Transform Infrared (FTIR) spectrophotometer, Ultraviolet-Visible (UV-Vis) spectrophotometer and Gas Chromatograph-Mass Spectrometer (GC-MS). The results of the synthesis of quinoline derivatives are then chlorinated using trichloroisocyanuric acid with acetonitrile (CH3CN). The mass of chlorinated derivate 1 mixture was obtained at 70,1 mg and chlorinated derivate 2 was obtained at 93,6 mg. Characterization of chlorinated compound products using Gas Chromatograph-Mass Spectrometer (GC-MS). The DPPH method was used to test for antioxidant activity which was marked by a change in color from purple to yellow. The result of IC50 for derivative 1 was 311.5779 ppm, chlorinated derivate 1 was 276.785 ppm, derivate 2 was 268.1427 ppm and chlorinated derivative 2 was 192.8858 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma
Abstrak :
Daun Moringa oleifera Lam. memiliki berbagai senyawa fenolik yang berperan pada aktivitas antioksidan. Penelitian bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan infusa daun M. oleifera Lam. nonfermentasi dan fermentasi dengan metode penangkapan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) pada konsentrasi 7,5%. Ekstraksi daun melalui metode infusa (85°C, 30 menit) dan fermentasi infusa daun M. oleifera Lam. dilakukan menggunakan Lactobacillus plantarum InaCC B997 selama 24 jam untuk meningkatkan konsentrasi senyawa tersebut. Aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh persentase hambatan dan nilai Inhibitory Concentration 50 (IC50). Nilai tersebut menunjukkan konsentrasi senyawa antioksidan yang mengakibatkan 50% dari senyawa DPPH kehilangan karakter radikal bebasnya. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada infusa nonfermentasi sebesar 261,69 ± 2,03 μg/mL, sedangkan nilai IC50 pada infusa fermentasi sebesar 275.98 ± 0.54 μg/mL pada konsentrasi 7,5%. Kenaikan nilai IC50 sebesar 0,05% menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang menurun pada infusa. ......Moringa oleifera Lam. leaf is known to contain various phenolic compounds with antioxidant activity. The objective of this research is to measure the antioxidant activity of the unfermented and fermented Moringa oleifera Lam. leaf through the method of 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) radical-scavenging Leaf extraction at 7,5% concentration was carried out using infusion method (85°C, 30 minutes) and fermentation using Lactobacillus plantarum InaCC B997 (24 hours) to increase those compounds. Antioxidant activity was evaluated based on the value of inhibitory concentration 50 (IC50). The IC50 value shows the concentration of antioxidant compounds that are able to inhibit 50 % of DPPH radicals. The result show that unfermented infusion had 261,69 ± 2,03 μg/mL, while the fermented infusion had 275.98 ± 0.54 μg/mL at 7,5% substrate concentration. The increase of IC50 values showed an decrease of antioxidant activity by 0,05% at 7,5% concentration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Fitri
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan minyak cengkeh sebagai antioksidan alami terbatas dalam makanan, karena baunya yang menyengat. Bau menyengat minyak cengkeh berasal dari senyawa fenolik eugenol yang jumlahnya cukup besar didalam minyak cengkeh. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minyak atsiri yang tidak signifikan mengandung komponen fenolik telah diklaim memiliki aktivitas antioksidan yang relevan. Aktivitas antioksidan dari senyawa non-fenolik ini dapat dimanfaatkan sebagai studi perbandingan kekuatan antioksidannya dengan senyawa fenolik yang kadarnya sangat besar di dalam minyak cengkeh, sehingga dapat berkontribusi untuk memperpanjang umur simpan makanan mudah teroksidasi. Untuk menganalisis aktivitas antioksidan senyawa non-fenolik diperlukan pemisahan dengan metode ekstraksi cair-cair, ektraksi fase padat dan kromatografi kolom. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa volatil yang terdapat dalam minyak cengkeh Manado dan Toli-Toli, memisahkan senyawa fenolik dan non-fenolik serja uji aktivitas antioksidan. Hasil yang diperoleh yaitu pada analisis minyak cengkeh Manado dan Toli-Toli terdapat 36 senyawa. Pemisahan senyawa fenolik eugenol dengan ekstraksi cair-cair, diperoleh penurunan eugenol optimum dengan 87,5 mmol NaOH 4 . Metil salisilat dan kavikol tidak terdeteksi setelah ekstraksi. Dua senyawa yaitu ? -ylangen dan kavikol asetat berhasil diidentifikasi setelah ektraksi. Pemisahan dengan kolom kromatografi dan ekstraksi fase padat masing-masing menghasilkan 3 fraksi yang setelah diuji aktivitas antioksidannya ternyata fraksi yang hanya mengandung senyawa non-fenolik masih memiliki aktivitas antioksidan namun cukup rendah apabila dibandingkan dengan senyawa fenolik.
ABSTRACT
The use of clove oil as a natural antioxidant is limited in food, because of its stinging smell. The stinging smell of clove oil comes from the phenolic compound eugenol which is quite large in clove oil. However, in recent years, significant volatile essential oils containing phenolic components have been claimed to have antioxidant activity that is relevant. The antioxidant activity of this non phenolic compound can be utilized as a comparative study of its antioxidant strength with a very large amount of phenolic compounds in clove oil, thus contributing to prolong the storage life of food. To analyze the antioxidant activity of non phenolic compounds required separation by liquid liquid extraction method, solid phase extraction and column chromatography. This study aims to analyze the volatile compounds contained in Manado and Toli Toli clove oil, separating phenolic and non phenolic compounds as well as antioxidant activity test. The results obtained are the analysis of clove oil Manado and Toli Toli there are 36 compounds. Separation of phenolic eugenol compounds by liquid liquid extraction, obtained an optimum eugenol reduction with 87.5 mmol NaOH 4 . Methyl salicylate and chavicol are not detected after extraction. Two compounds were identified after extraction, ylangen and chavicol acetate. Separation with column chromatography and solid phase extraction each yielded 3 fractions which, after being tested for their antioxidant activity, found that the fraction containing only non phenolic compounds still had antioxidant activity but lower when compared to phenolic compounds.
2018
T51448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Amanda Putri
Abstrak :
Radikal bebas adalah salah satu masalah penting yang dihadapi oleh dunia kesehatan dalam beberapa dekade terakhir ini. Jati cina (Senna alexandrina) merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis yang banyak dijumpai di Indonesia dan dapat dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitokimia, dan aktivitas antioksidan daun jati cina yang dinyatakan dengan nilai IC50 melalui metode DPPH.. Pada penelitian ini, daun jati cina diesktraksi menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana. Ekstrak etanol, etilasetat dan n-heksana yang diperoleh kemudian diujikan kandungan fitokimianya, dan menunjukan hasil positif mengandung flavonoid dan tanin. Analisis kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa ketiga ekstrak jati cina mengandung satu hingga lima komponen senyawa kimia. Selanjutnya, ekstrak etanol dan etil asetat diujikan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan lima variasi konsentrasi, yaitu 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan sebanyak dua kali pengulangan (duplo) dengan menggunakan asam askorbat sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai IC50. Hasil menunjukan bahwa kedua ekstrak jati cina merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 < 100 ppm. Diantara kedua ekstrak daun jati cina yang diujikan, ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih rendah dibandingkan ekstrak etil asetat. Hal ini menunjukan bahwa ektrak etanol jati cina memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan ekstrak etil asetat. ......Free radicals are one of the important problems faced by the world of health in the recent decades. Alexandrian senna (Senna alexandrina) is a plant originating from the tropics that is often found in Indonesia and can be developed as an antioxidant. This research aims to determine the phytochemical composition and antioxidant activity expressed by IC50 values through the DPPH method. In this research, Senna alexandrian leaves extracted using ethanol, ethyl acetate and n-hexane solvents. The ethanol, ethylacetate and n-hexane extracts obtained were then tested for phytochemical content, and showed positive results for flavonoids and tannins. Thin layer chromatography analysis shows that all three alexandrian senna extracts contains one to five components of chemical compounds. Then, the ethanol and ethyl acetate extracts were tested for antioxidant activity using the DPPH method using five variations of the concentration of 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m:; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Testing of antioxidant activity was carried out twice (duplo) by usingascorbic acid as positive control. Data obtained were then analyzed to obtain IC50 values. The results showed that Senna alexandrian extracts were powerful antioxidants with IC50 values <100 ppm. Among two Senna alexandrian extracts, ethanol extract had lower IC50 value. This shows that the ethanol extract of Senna alexandrian has stronger antioxidant activity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library