Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P.M. Laksono
Abstrak :
Pemahaman mengenai struktur masyarakat Jawa dirasakan sangat perlu bagi penelitian tentang pengaruh terobosan unsur-unsur sosial budaya Barat terhadap Jawa. Berkenaan dengan hal ini, maka abad XIX merupakan periode yang sangat penting diperhatikan. Sebab pada masa ini berlangsung perubahan-perubahan di dalam masyarakat Jawa yang digerakkan oleh penumpangan kekuasaan langsung kolonial Belanda di Jawa. Peneliti bermaksud menganalisis tradisi dalam kerangka suatu struktur masyarakat. Disini tradisi ditempatkan sebagai bagian dinamis dalam struktur itu. Pendekatan serupa ini tentu saja belum jelas, karena struktur masyarakat yang merupakan medan bagi berlakunya tradisi sering ditafsirkan secara berlainan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rachmat Arifianto
Abstrak :
Studi tentang pesantren selama ini masih banyak dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek fungsional kelembagaan dan struktur fungsi yang ada di pesantren. Misalnya Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholis Madjid (1997), dan Azyumardi Azra (1998). Sementara itu, dinamika, gerak dan perubahan, telah menjadi wacana mutakhir dalam ilmu sosial di abad modern ini. Sehingga memengaruhi cara pandang dan paradigma seseorang dalam melihat gejala-gejala sosial di tengah-tengah masyarakat. Demikian pula pesantren, sebagai lembaga pendidikan di Indonesia yang indegenous juga tak luput dari dinamika, gerak dan perubahan. Penelitian ini adalah penelitian antropologi di pesantren yang mengharuskan turun di lapangan, keterlibatan peneliti dan penggalian fakta-fakta empirik. Penelitian ini hendak memahami bagaimana disiplin sebagai suatu teknik dan metode kekuasaan, dapat terlaksana di pesantren. Bagaimana relasi-relasi kuasa yang dibangun dan bekerja pada jaringan kekuasaan di pondok. Bagaimana para aktor-aktor sebagai sarana kekuasaan memproduksi dan mereproduksi kekuasaannya. Penekanan pada aspek kultural dilakukan melalui etnografi. Penelitian ini berusaha menggunakan paradigma konstruktivis untuk menganalisa isu-isu kekuasaan dan simbol-simbol yang ditemukan. Penelitian berlangsung di Pesantren Gontor. Salah satu pesantren modern yang dikenal dengan disiplinnya. Kenapa para santri mau berdisiplin, apa sasaran dan tujuan mereka berdisiplin. Dari analisa disimpulkan bahwa dinamika kegiatan santri yang interaktif, mentalitas saling mengatur, pribadi yang refleksif dan kreatif, menjadi kunci utama diterimanya disiplin. Proses kaderisasi menjadi rangkaian beroperasinya kekuasaan antara relasi-relasi santri, guru, kyai, yang cair, mengalir dan produktif, bekerja pada sistem-sistem sebagai sirkuit yang menggerakkan mesin-mesin disiplin secara efektif. Teknik dan metode di antaranya dengan norma, teknik penyeragaman, pengelompokan identitas, kegiatan terstruktur, pengawasan terpadu, dan ujian. Sasarannya adalah pendidikan mental dan daya tahan santri, agar menjadi pribadi yang produktif dan mampu mendisiplinkan diri (self discipline). Disiplin dimaknai sebagai latihan dan perbaikan (in uriidu illal islah).
In the past, major studies on pesantren (Islamic boarding school) were undertaken mostly to notice the institutional as well as structural functions of pesantren. We might refer to works such as of Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholish Madjid (1997), and Azyumardi Azra (1998). For the time being, however, the dynamics, motion, and change have been becoming popular discourses in the contemporary modern social sciences. These have brought about a huge effect to the point of view and paradigm one embraces in dealing with social phenomenon among society. Even as an indigenous educational institution, Pesantrens have no way out to escape from these trends. The pesantren survives also by way of dynamics, motions, and changes. This research is an anthropological research which necessitates the researcher to descend and engage along with the subject. The research would identify with how discipline as a technique and method of power works in pesantren; how is the power relation maintained within the pesantren?s power network; and how would actors as the means of power produce and reproduce their powers. Stressing upon cultural aspects is made through ethnography. The research embarks on a constructivist paradigm to analyse issues of power and symbolic realm around them. The research was conducted in Pesantren Gontor, the so-called modern pesantren which is well-known with its discipline. Why should the pupils embrace discipline? What are their objectives in attaching with discipline? The analysis concludes that the dynamics of interactive santri's activities, the co-governing mentality, and the reflexive and creative personality constitute the key reason why discipline is accepted. The forming of cadres processes become a chain through which power operates within the flux, flowing, and productive relations among santri, teacher, and kyai. Those work systematically as a circuit that effectively generates disciplinary engines. Among techniques and methods which adopted are normalization, homogenization, identity-based classification, structured activities, incorporated surveillance, and examination. The target is mentality as well as survivability education each santri must have in order to become the productive person who is able to maintain self discipline. Thus, a discipline is meant to be exercise and correction (in urîdu illal ishlah).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26769
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sekar Wangi
Abstrak :
Skripsi ini membahas fenomena recreated tradition atas kain cual yang dipercaya berasal dari Kota Muntok pada abad ke-16. Recreated tradition dilakukan dengan tujuan pembentukan identitas di Kabupaten Bangka Barat. Pemerintah daerah setempat berusaha untuk menjadikan kain cual dikenal kembali di kalangan masyarakatnya dan memperomosikan kain cual ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Hal ini menjadi penting setalah Kabupaten Bangka Barat berbentuk wilayah administratif yang otonom di masa otonomi daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat membuat beberapa program yang telah diterapkan beberapa tahun belakangan untuk mencapai tujuan tersebut, namun hal itu sulit terlaksana karena komposisi masyarakat Kabupaten Bangka Barat masa lalu sangat berbeda dengan masa kini. Selain itu, tren berbusana di wilayah Kabupaten Bangka Barat pun telah berubah sehingga usaha untuk menciptakan kembali kain cual merupakan sebuah nostalgia yang sulit terlaksana. ...... This undergraduate thesis examines the phenomenon of "recreated tradition" in regards to the kain cual (a traditional textile from Banka) which is believed to have come from Muntok in the 16th century. This textile has been utilized by the local government with the purpose of establishing identity in the West Bangka area. The local government have attempted to make kain cual popular again in local society and promote kain cual to people outside the area. This became especially important after West Bangka became an autonomous administrative region within the regency. The local government of West Bangka has made some programs for supporting this purpose, but these has proven problematic due to the differences in the composition of society in West Bangka in the past compared to now. Furthermore, trends in fashion have transformed over time and so the efforts by the local government in “recreating tradition” through kain cual seem nostalgic rather than something practically and/or culturally important to the local populace.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Puspitasari
Abstrak :
Skripsi ini menjelaskan tentang pengelolaan sumber daya alam berbasis pranata sasi di kawasan Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Sasi merupakan sebuah pranata yang menjadi tradisi di masyarakat Maluku yang sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya alam yang bersifat common property. Dalam prakteknya sasi mengalami perubahan dari waktu ke waktu juga kaitan terhadap akses yang membentuk siapa saja yang memiliki hak dan keuntungan dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut. Keberlangsungan sasi sebagai suatu pranata secara berkelanjutan terus dilakukan dengan pertimbangan ekonomi sebagai factor utama dan konservasi sebagai keuntungannya. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan studi literatur. Proses pengumpulan data dan penulisan secara keseluruhan dilakukan sejak Desember 2012 hingga Mei 2013. ......This undergraduate thesis explains the management of natural resources that are Sasi-institution based in the area of Adaut Village, Selaru District, Maluku Tenggara Barat Regency, Maluku Province. Sasi is an institution that has become a tradition among people of Maluku which has a strong relation with natural resources management with common property characteristic. In the practice, Sasi encountered changes from time to time and also the relation to the access of those who can have rights and benefits in managing natural resources. Sasi as an institution os continously carried out by economic considerations as the main factor and the conservation benefits. The research methodology used in this research is qualitative method by collecting data through in-depth interview, participant observation, and literature study. The whole field observation and writing process has been done since December 2012 until May 2013.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Tauhid
Abstrak :
Skripsi ini mengaji proses sosialisasi nilai safety riding dalam komunitas sepeda motor ketika berinteraksi dalam berbagai wadah-wadah kegiatan dan melihat nilai-nilai yang sudah ditanamkan tersebut dipraktikan oleh anggotanya dalam kehidupan sosial masing-masing anggota. Wadah kegiatan yang ada di dalam komunitas sepeda motor ada banyak dan terjadi dalam konteks yang dinamis. Kegiatan tersebut mencakup dari kegiatan darat, online, hingga perjalanan jarak jauh dengan menggunakan sepeda motor. Kegiatan dalam komunitas Prides juga mencakup kegiatan-kegiatan yang ruang lingkupnya luas dan melibatkan banyak pihak seperti kegiatan kampanye. Tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah untuk membina anggota-anggota dalam komunitas agar menjadi pengendara sepeda motor yang memiliki nilai-nilai safety riding ketika berada di jalan raya. Skripsi ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipasi. Peneliti menjadi bagian dari komunitas tersebut sebagai anggota untuk kemudian mengikuti secara langsung kegiatan-kegiatan yang ada di dalam komunitas tersebut. Dalam proses penelitian ini, peneliti mendapatkan perasaan langsung sebagai anggota komunitas dan mendapatkan pemahaman langsung dari sudut pandang seorang anak baru yang mendapatkan sosialisasi mengenai nilai-nilai yang ada di dalam komunitas Prides. ...... This thesis is about the socialization process of safety riding values within the bike community when they interact in various kinds of activities and to see that values that have already been planted are put in practice by it’s member in their social life. There are plenty of places of activity that exist inside the community, which occur in dynamic contexts. Those activities include land activity, online, to long distance travelling with bikes. Activities inside Prides community also include the activites that have wide scope and involve many people. The purpose of the activities is to teach the members so that they become bike riders with safety riding values when they are in the street. This thesis uses collecting data methods by interview and participant observation. The reseacher becomes a member of the community and then follows every activity that consisted inside the community. In the process of the research, the researcher obtain directly the feeling of the members and getting the straight understanding, from the newbie point of view who get socialization about values inside Prides community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Ayu Sulistyani
Abstrak :
Jawara dan kyai merupakan dua sosok yang sangat berbeda jika ditinjau dari sisi perilaku moral (moral conduct)dan kepemimpinan kyai merupakan pemimpin sakral yang bertanggung jawab kepada moral umat, sementara jawara adalah orang yang bisa jadi pemimpin jika menempati posisi pemerintahan atau ekonomi, bahkan identitas jawara hari ini sudah semakin identik dengan kekerasaan, pemaksaan, dan pelanggaran hukum. Namun ada sebuah fenomena tentang tokoh di Banten yang merupakan penjelmaan dari dua orang tersebut, ia adalah jawara kyai (atau kyai jawara), dimana kyai dan jawara berada dalam satu sosok. Penelitian ini berfokus untuk melihat identitas seorang jawara kyai dengan menyelidiki bagaimana sosok tersebut menginterpretasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Jawara kyai merupakan status yang tidak dapat begitu saja dicapai oleh orang biasa, hanya bisa dicapai oleh seseorang yang memiliki kedudukan sebagai kyai maupun sebagai jawara melalui proses transformasi. Proses tersebut merupakan hal yang paling menentukan dalam pembentukan identitas jawara kyai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode immersion, inscription, wawancara mendalam dan studi literatur. ...... Jawara and kyai are both the uniqueness of leadership and culture in Banten. But these figure are two far different figures, especially viewed by it's moral conduct and leadership function. Kyai is a sacred leader that has responsibility to the people's moral, while jawara is a person that could be a leader, if only entered and have power in political (government) or economy. Even today, jawara is increasingly considered synonymous with violence, coercion, and violation of the law. But there's an unique phenomenon about figure in Banten thatBut there is an other unique leadership which is embodiment of jawara and kyai, it called jawara kyai (or kyai jawara). This research is focused to see jawara kyai's identity by investigating their interpretation of Islamic Values in their life history. Jawara kyai is a status that cannot simply be achieved by ordinary people, it can only be achieved by someone who has position as jawara or kyai at first, before transforming and achieved jawara kyai. This process is most crucial in the establishment of jawara kyai identity. This research is a qualitative descriptive study with immersion and inscription method, in-depth interview, and literature studies.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyah Ayu P.
Abstrak :
Skripsi ini menjelaskan hubungan antara simbol dan ritual dalam kebudayaan masyarakat Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Hal tersebut dapat tergambarkan dalam tradisi ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng yang masih dianggap sakral hingga saat ini. Padahal, saat ini masyarakat Pondok Ranggon merupakan masyarakat yang terbuka, dengan akses transportasi yang memudahkan mereka berinteraksi dengan kehidupan kota dan lebih mengedepankan sifat-sifat rasional. Namun, dibalik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, masyarakat Pondok Ranggon masih mempertahankan tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng hingga saat ini. Oleh sebab itu Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan objek penelitian skripsi ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep penafsiran simbol dari Victor Turner yaitu: exegetical meaning, operational meaning, positional meaning. Ketiga konsep tersebut dapat mewakili kembali simbol yang terdapat dalam ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng pada masyarakat Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis bukan hanya mencari informasi, tetapi lebih kepada untuk memahami suatu objek penelitian berdasarkan makna dan nilai masyarakat yang bersangkutan. ...... This undergraduated thesis describes the relation between symbols and ritual of culture Pondok Ranggon village society in East Jakarta Province. That relation can be seen in Hajat Bumi Kramat Ganceng ritual, which still as sacred one until now. Although nowdays the society in Pondok Ranggon society is open minded society, which seen in a transportation acces to the city and trust to rational characteristic. However, behind the needs of an increasingly complex, society of Pondok Ranggon village still retain traditional ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng until now. Therefore, ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng is the object of research this essay. The research was conducted with the use of Interpretation symbols from Victor Turner, consist of: exegetical meaning, operational meaning, and positional meaning. They are a unit that capable of representing the symbols in the ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng and Pondok Ranggon village society in East Jakarta Province. The research method used in this research is Qualitative Method, by using this method, researcher not only looking for information but more to understand the object of research based on meaning and value of pertinent community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mephy Kusminardiela Rahayu
Abstrak :
Tulisan ini dilakukan dengan penelitian lapangan menggunakan metode entnografi yang membantu peneliti untuk mempelajari praktik petani dalam mengendalikan hama dan penyakit di Dusun Telogo Rejo, Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Perubahan dan keberlanjutan dalam pengetahuan dan praktik pengendalian hama dan penyakit merupakan fokus dari tulisan ini. Petani yang menghadapi keadaan fluktuatif pertaniandalam kehidupan kesehariannya didukung dengan introduksi Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), yang diikuti dengan introduksi agen hayati untuk mengatasi serangan wereng batang coklat (WBC) di tahun 2010—2011. Introduksi agen hayati mampu membantu mengembangkan pengetahuan dan praktik petani dalam mengendalikan WBC. Selain itu, petani mampu memproduksi dan mendistribusikan agen hayati kepada kelompok petani lainnya. Namun, beberapa petani kembali menggunakan strategi konvesional dalam mengendalikan hama dan penyakit dengan pestisida kimia. Hal itu disebabkan terjadinya lagi serangan WBC, berkurangnya kegiatan produksi agen hayati, dan terlambatnya informasi mengenai ketersediaan agen hayati. Perubahan dan keberlanjutan dalam mengendalikan hama dan penyakit oleh petani dapat terwujud karena motivasi dan ke-agensi-an petani PHT. ......This manuscript is based on fieldwork carried out by using ethnography method that helps researcher to study farmers’ knowledge and practices in controlling pests and diseases in Telogo Rejo Hamlet, Gampang Sejati Village, Laren District, Lamongan Regency, East Java. The changes and continuity of knowledge and practices in pest and desease management were the focus of this manuscript’examination. Farmers who had to face fluctuative conditions of farming in their life were supported by the implementation of Integrated Pest Management Farms Field School (IPM-FFS), followed by the introduction of biocontrol agent as a means to control the outbreaks of brown plant hopper (BPH) in 2010—2011. The introduction of biocontrol agent was able to help developing farmers’ knowledge and practices in BPH control. Furthermore, farmers’ were able to produce and distribute the biocontol agent to other farming communities. Nevertheless, some farmers’ return to their conventional strategy in controlling pests and diseases by chemical pesticides. The continuation of this strategy emerged under the condition of the recurring BPH infestation, the less continuity of biocontrol agent production, and the late information of the stock of biocontrol agent products. The changes and continuity in farmers pest management knowledge and practices became real because of motivation and agency of IPM farmers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997
301 KOE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1996
301 FUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>