Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"PEMBUATAN Zr(SO4)2.xH2O MELALUI JALUR ZIRCONIUM BASIC SULPHATES (ZBS) SEBAGAI UMPAN PADA CONTINUOUS ANNULAR CHROMATOGRAPHY (CAC). Zirkonium sulfat Zr(SO4)2.xH2O merupakan umpan awal pada CAC yang akan digunakan pada pemisahan zirkonium (Zr) dari hafnium (Hf). Dalam industri nuklir, Hf mempunyai tampang lintang sekitar 600 kali Zr sehingga akan mengganggu efektifitas reaksi fisi nuklir. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat umpan pada CAC yaitu Zr-sulfat melalui jalur ZBS agar pengotor-pengotor seperti Fe, Si, Ti, U dan Th berkurang saat centrifuge dan pencucian. Centrifuge bertujuan untuk menghilangkan silica, sedangkan pencucian untuk menghilangkan Th dan uranium serta pengotor lainnya karena sifat ZBS yang berbentuk koloid atau slurry dan tidak larut dalam air. Zirconium Basic Sulphates (ZBS) dibuat dengan cara mereaksikan ZrOCl2·xH2O 0,2 M dengan NH4(SO4) pada perbandingan dan kondisi tertentu agar diperoleh endapan ZBS dengan jumlah pengendapan tertinggi. Kemudian, ZBS dikonversi ke Zr(SO4)2·xH2O dan dilarutkan dengan H2SO4 2M agar menjadi bentuk anion. Bentuk anion tersebut dibuktikan dengan penyerapan dalam resin penukar anion Dowex1-X8. Diperoleh hasil ZBS pada perbandingan Zr/SO4 = 5/2 dan waktu reaksi =1 jam yaitu pH optimum 1,9 dengan Zr terendapkan 92,8%. Diperoleh umpan CAC berbentuk Zr-Sulfat anion sebagai Zr(SO4)3-2atau ZrO(SO4)2-2 atau bentuk anion yang lain dapat dibuktikan dengan penyerapan dalam resin penukar anion Dowex 1-X8 sebesar 29,75%. Prosentase penyerapan yang masih rendah tersebut dimungkinkan karena konversi dari ZBS ke Zr-sulfat belum sempurna yang ditunjukkan oleh data FTIR yaitu adanya puncak pada bilangan gelombang 1404 cm-1, ikatan O=O menunjukkan masih adanya senyawa ZBS.
"
620 JTBN 9 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Benedictus
"ABSTRAK
Limbah cair fotografi mengandung logam perak dalam bentuk ion kompleks Ag(S2O3)2 . Berbagai metode pengambilan logam perak dari Iimbah cair fotografi telah banyak dikembangkan, antara lain metode pemindahan logam, pengendapan, elektrolisis dan penukar ion. Metode penukar ion memiliki keunggulan yaltu dapat memekatkan konsentrasi dan memisahkan perak dan bahan-bahan kimia lain yang terkandung dalam limbah cair fotografi.
Penelitian ini bertujuan mengambil perak dan Iimbah cair fotografi dengan metode penukar ion. Resin penukar ion yang digunakan yaitu Lewatit MP-64, suatu resin penukar anion basa Iemah. Pertukaran ion dilakukan dengan variasi pH dan kecepatan alir influen, sedangkan regenerasi dilakukan dengan variasi jenis regeneran dan konsentrasi regeneran. Untuk mendapatkan logam perak dilakukan elektrolisis larutan hasil regenerasi resin penukar ion dengan melakukan variasi potensial katoda terkontrol. Perak yang dihasilkan diamati secara fisik dan kekuatan lapisan diuji dalam HNO3 4 M.
Dan hasil penelitian disimpulkan penggunaan resin penukar anion basa lemah Lewatit MP-64 efektif untuk mengambil perak dan Iimbah cair fotografi dengan kondisi operasi : pH influen 4,00 dengan kecepatan alir 0,21 - 0,15 BV/menit, regenerasi dengan (NH4)2S203 2 M memberikan efisiensi regenerasi 90,6 %. Elektrolisis hasil regenerasi dengan elektroda Pt pada potensial -0,23 V vs EKJ menghasilkan perak dengan kemurnian 98,7 %. Daya tahan produk menurun apabila proses elektrolisis berjalan cepat dan meningkatnya pengotor yaftu sulfur pada lapisan katoda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Kusuma Ardani
"Silver Nano Particle (NPP) can be used to detect heavy metals using colorimetry method. In this research, SNP was modified with polivinyl alcohol (PVA) as the stabilizer agent and anion as agregating agent. The biosynthesis of SNP was conducted through reacting AgNO3 1 mM with the water extract of velvet apple (Diospyros discolor Wild.) leaves as reductor agent with the ratio of (10:1). The formation of NPP was confirmed from the result of UV-vis spectroscopy with the absorption of 400-500 nm wavelength maximum (λmax). Based on the result of TEM (Transmission Electron Microscopy), NPP was spherical shaped with the particle size of <10 nm. While PSA (Particle Size Analyzer) shows that the size of the particle around 4.6-16.8 nm. SNP was then modified with PVA as the ligan with the concentration of 1-5% and 10:1:3 ratio. The PVA 1% modified NPP indicator has a value of zeta potential +90.76 mV and monodysperse (IP = 0,293).
It shows that the indicator tends to be stabile. The increase of PVA's concentration also shows the increase of size. The detection of Cu2+ by the indicator can only be conducted in around 1000 ppm. The sensitivity increase of the indicator was conducted with the anion addition with NPP_PVA of 10:2 ratio (v:v). Qualitatively, the anion addition (Cl-) has a big influence to the change of colour and UV-vis spectrum shifting. The maximum wavelength on the detection shifted to the red shifting in around 500 nm. The anion addition based on TEM gave an aggregation effect. This indicator is proven to detect the existence of Cu2+ in 1 ppm.

Nanopartikel perak (NPP) dapat digunakan untuk mendeteksi logam berat dengan metode kolorimetri. Dalam penelitian ini, nanopartikel perak dimodifikasi dengan polivinil alkohol (PVA) sebagai agen penstabil dan anion sebagai agen pengagregat. Biosintesis nanopartikel perak dilakukan dengan mereaksikan larutan AgNO3 1 mM dengan ektrak air daun bisbul (Diospyros discolor Wild.) sebagai agen pereduksi dengan rasio (10:1). Terbentuknya nanopartikel perak dikonfirmasi dari hasil spektroskopi UV-vis dengan serapan pada panjang gelombang 400-500 nm. Berdasarkan hasil TEM (Transmission Electron Microscopy), nanopartikel perak berbentuk bulat (spherical) dengan ukuran partikel < 10 nm. Sementara itu, hasil PSA (Particle Size Analyzer)menunjukkan bahwa ukuran partikel berkisar 4,6 - 16,8 nm. Selanjutnya, nanopartikel perak dimodifikasi dengan PVA (Polivinil Alkohol) sebagai ligan dengan konsentrasi 1-5% dengan rasio (10:1:3). Indikator NPP yang dimodifikasi PVA1% memiliki nilai zeta potensial 90,76 mV dan monodisperse (IP = 0,293).
Hal tersebut menunjukkan larutan indikator cenderung stabil. Bertambahnya konsentrasi PVA juga menunjukkan adanya pertambahan ukuran. Pendeteksian larutan indikator terhadap ion logam terhadap ion Cu2+ hanya dapat mendeteksi pada kisaran 1000 ppm. Peningkatan sensitivitas dari indikator dilakukan dengan penambahan anion dengan NPP_PVA pada rasio 10:2 (v:v). Secara kualitatif, penambahan anion (Cl-) memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan warna dan pergeseran spektrum UV-vis. Panjang gelombang maksimum (λmax) pada pendeteksian tersebut bergeser ke arah red shifting dikisaran 500 nm. Penambahan anion berdasarkan hasil TEM memberikan efek agregasi. Indikator ini terbukti maupun mendeteksi keberadaan analit ion Cu2+ di 1 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chiraz Hannachi
"An anion exchange membrane, (AMX) that carries a quaternary ammonium functional group has been investigated for its adsorption of fluoride, nitrate and sulfate from aqueous solutions. Fitting of the Freundlich, Langmuir, and Dubinin–Radushkevich adsorption models to the equilibrium data was performed at different temperatures in the range of 283?313K. The sorption parameters of the studied models were determined by linear regression and discussed. Adsorption analysis results obtained at various temperatures showed that the adsorption pattern on the membrane followed Langmuir isotherms. Thermodynamic studies revealed that the adsorption of the AMX membrane to the studied ions was spontaneous. The 0 ?GT values suggested the affinity order of the membrane for the studied anions. At 283K and 298K, the affinity order was: ? ? ? SO ? NO3 ? F 2 4 . This order was: ? ? ? ? ? 3 2 F SO4 NO at 313K. The standard enthalpy change and the standard entropy change were found to be ?11.63 kJ/mol and ?9.93 J/mol. K for the adsorption of nitrate, 7.42 kJ/mol and 58,73 J/mol. K for the adsorption of sulfate, and 74.21 kJ/mol and 274.9 J/mol. K for the adsorption of fluoride, respectively. The negative values of standard free energy 0 ?GT indicate the spontaneous natures of adsorption of studied anions onto the AMX membrane."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2014
UI-IJTECH 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Smirnov, B.M.
New York: McGraw-Hill, 1982
530.43 SMI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1980
615.3 ANI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library