Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Puspita Deasi Wulandari
Abstrak :
Ikan badut merupakan salah satu jenis dari ikan hias laut yang menjadi primadona di pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini mempengaruhi ketersediaan ikan badut di alam sehingga perlu ditunjang dengan usaha budidaya. Pendekatan secara molekuler sebagai penunjang pendekatan secara morfologi dibutuhkan untuk mendapatkan induk dan benih yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies ikan badut menggunakan teknik DNA barcode dengan gen penanda 16S rRNA dan merekonstruksi pohon filogenetik molekuler ikan badut. Hasil amplifikasi PCR menghasilkan fragmen DNA berukuran 600 panjang basa (pb). Hasil analisa jarak genetik menunjukkan nilai antara 0,00-0,07. Hasil rekonstruksi pohon filogenetik membentuk pohon kekerabatan dengan 7 kluster utama. Hasil penelitian berupa informasi genetik dan hubungan kekerabatan molekuler dari tiap sampel ikan badut dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk upaya pengelolaan, pemuliaan, dan konservasi lebih lanjut.
......Clownfish is one type of marine ornamental fish that is excellent in the market both domestically and abroad. This affects the availability of clownfish in nature so that it needs to be supported by cultivation efforts. A molecular approach to support the morphological approach is needed to get quality broodstock and seeds. This study aims to identify clownfish species using DNA barcode techniques with 16S rRNA marker genes and reconstruct the clownfish's molecular phylogenetic tree. The results of PCR amplification produced DNA fragments measuring 600 base pair (bp). The results of genetic distance analysis showed a value between 0.00-0.07. The results of the reconstruction of phylogenetic trees formed a family tree with 7 main clusters. The results of the research in the form of genetic information and molecular relationships from each clownfish sample can be used as a basic reference for further management, breeding, and conservation efforts.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fikrialdi Aditya
Abstrak :
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor merupakan anemon yang dapat berasosiasi dengan banyak jenis ikan giru. Hal tersebut membuat komoditi E. quadricolor sebagai hewan hias akuarium laut meningkat, namun informasi mengenai aspek biologinya tidak banyak tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku makan, laju pencernaan, dan efisiensi penyerapan pakan untuk dapat menunjang pemeliharaan E. quadricolor. Perilaku makan anemon diamati dengan cara dilaparkan selama dua hari terlebih dahulu sebelum diberikan pakan. Anemon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi pakan udang dan kelompok yang diberi pakan ikan. Hasil penelitian didapatkan perilaku seperti memendekkan tentakel dan melipat keping mulut ketika fase feeding response dan belum terlihatnya fase pre-feeding response. Laju pencernaan didapatkan E. quadricolor waktu mengeluarkan sisa pencernaan awal selama 22--25 jam dan waktu mengeluarkan sisa pencernaan hingga selesai selama 46--48 jam setelah pemberian pakan. Efisiensi penyerapan pakan udang dan ikan pada E. quadricolor sebesar 40,60 dan 39,87 . Analisis dengan uji t didapatkan tidak ada perbedaan nyata efisiensi penyerapan pakan antara kelompok yang diberikan pakan udang dan yang diberikan pakan ikan.
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor is an anemone that can be associated with many jenis of clownfish. This facts increases the commodity of E. quadricolor as a marine aquarium ornamental fish, however information about biological aspects of E. quadricolor is not widely available. The purpose of this study was to determine the feeding behaviour, digestion rate, and feeding absorption efficiency to support the maintenance of E. quadricolor. Feeding behavior has been observed by feeding the anemones prior to not feeding it for 2 days. Anemones were diveded into two groups, a groups fed with shrimp and a groups fed with grouper. The result shows feeding behaviour such as shortening of the tentacles and folding of the oral disc during the feeding response phase and the absence of pre feeding response phase. Digestion rate obtained by E. quadricolor has produced egesta indegestible residue as early as 22 25 hours prior to feeding and ended in the course of 46 48 prior to feeding. Feeding absorption efficiency fed by shrimps and groupers of E. quadricolor was 40,60 and 39,87 respectively. Analysis with t test showed no significant difference in feeding absorption efficiency between E. quadricolor fed with shrimps and fed with groupers.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library