Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rohman Arif Anasa
Abstrak :
ABSTRAK
Dua puluh satu isolat kapang dan tujuh isolat khamir telah diisolasi berdasarkan perwakilan morfologi koloni dari setiap jenis ragi tapai menggunakan metode tebar dan streak plate method. Beberapa sampel ragi tapai didapatkan dari lima daerah (Surakarta, Grobogan, Purwokerto, Klaten, dan Kalasan) di Jawa Tengah, Indonesia. Penapisan aktivitas amilase dilakukan secara kualitatif dengan metode iodin dan hasil diekspresikan sebagai diameter zona bening. Isolat terpilih kemudian diukur aktivitas amilasenya menggunakan metode DNS pada panjang gelombang 540 nm. Penapisan khamir toleran terhadap konsentrasi gula tinggi dan penghasil alkohol dilakukan pada medium PDB yang ditambahkan 5%, 10%, dan 15% glukosa. Penapisan didasarkan atas pertumbuhan sel dan dan gas CO2 terbentuk dalam tabung Durham. Berdasarkan hasil penapisan kapang, tiga isolat dipilih berdasarkan diameter zona bening terbesar yaitu ZSL3 (57,52 mm), ZN1 (54,96 mm), dan ZGN1 (54,47 mm). Hasil uji menunjukkan bahwa isolat ZGN1 memiliki aktivitas enzim amilase tertinggi (13,18 U/mL) dan isolat ZN1 memiliki aktivitas terendah (5,95 U/mL). Hasil penapisan khamir menunjukkan isolat YN1, YN2, dan YK1 merupakan tiga isolat khamir terpilih. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa YN1 adalah isolat terbaik berdasarkan pertumbuhan sel dan gas CO2 yang terbentuk pada medium uji dalam 24 jam. Berdasarkan karaktermorfologi makroskopis dan mikroskopis, Isolat kapang ZSL3 diduga merupakan genus Rhizopus, sedangkan isolat kapang ZGN1 dan ZN1 merupakan genus Mucor. Isolat khamir YN1, YN2, dan YK1 diduga merupakan filum Ascomycota berdasarkan karakter morfologi dan kemampuan memfermentasi gula untuk menghasilkan etanol dan CO2.
ABSTRACT
Twenty one mould and seven yeast isolates have been isolated based on colony morphology that are representative from each ragi tapai sample using spread method and streak plate method. Ragi tapai samples were obtained from five regions (Surakarta, Grobogan, Purwokerto, Klaten, and Kalasan) in Central Java, Indonesia. Amylase enzyme activity was screened qualitatively using iodine method and the clear zone diameter was measured. Then, three isolates amylase activity was measured using DNS method on 540 nm wavelength. Sugar-tolerant and alcohol producing yeast screening was assayed in PDB + glucose (5%, 10%, and 15%). Screening was based on growth and gas produced in Durham tube. Based on the mould screening result, three isolates with the largest clear zone were selected. The selected isolates were ZSL3 (57,52 mm), ZN1 (54,96 mm), and ZGN1 (54,47 mm). The DNS assay resulted ZGN1 has the highest amylase enzyme activity (13,18 U/mL) and the ZN1 as the lowest (5,95 U/mL). The yeasts screening result showed that YN1, YN2, and YN3 were selected isolates. The result also showed that YN1 was the best isolate based on growth and gas produced in 24 hours. Isolate ZSL3 was assumed to belong to genus Rhizopus and isolate ZGN1 and ZN1 were assumed to belong to genus Mucor based on its morphological characters. Isolate YN1, YN2, and YK1 were assumed to belong to phylum Ascomycota based on its morphological characters and ability to ferment the sugar to produce ethanol and CO2.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Rheza Hilfaziyan
Abstrak :
Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan hiperglikemia sebagai karakteristik utamanya. Prevalensi DM meningkat setiap tahunnya. Apabila tidak diobati, DM dapat berkomplikasi menjadi retinopati, nefropati, mikroangiopati, stroke, hingga amputasi ekstremitas. Ekstrak n-heksana Mangifera indica diketahui memiliki aktivitas inhibisi terhadap α-amilase dan α-glukosidase. Oleh karena itu, ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida berpotensi memiliki aktivitas inhibisi serupa dan dapat menjadi alternatif terapi DM. Tujuan: Mengetahui kandungan senyawa fitokimia pada ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida dan aktivitas inhibisinya terhadap α-amilase dan α-glukosidase. Metode: Daging buah, kulit, dan biji Mangifera quadrifida kering diblender hingga menjadi bubuk dan dimaserasi dalam pelarut n-heksana. Ekstrak kemudian dianalisis menggunakan uji fitokimia dan kromatografi lapis tipis. Selanjutnya, uji inhibisi aktivitas ekstrak terhadap enzim α-amilase dan α-glukosidase dilakukan. Spektrofotometri digunakan untuk menilai absorbansi. Nilai absorbansi akan digunakan untuk menghitung persentase inhibisi. Hasil: Mangifera quadrifida berhasil diekstrak ke dalam pelarut n-heksana. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida mengandung tanin dan glikosida. Hasil kromatografi menunjukkan enam noda dengan nilai faktor retardasi (Rf) masing-masing 0,34; 0,48; 0,62; 0,72; 0,79 dan 0,90. Hasil uji aktivitas enzim menunjukkan nilai IC50 aktivitas inhibisi ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida terhadap α-amilase dan α-glukosidase berturut-turut adalah 40,72 ± 1,56 dan 12,23 ± 0,27 ppm. Diskusi: Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida, yaitu tanin dan glikosida, memiliki aktivitas inhibisi terhadap enzim α-amilase dan α-glukosidase pada uji in vitro. Aktivitas inhibisi ekstrak n-heksana Mangifera quadrifida terhadap α-glukosidase lebih baik dibandingkan terhadap α-amilase. Kesimpulan: Esktrak n-heksana Mangifera quadrifida memiliki potensi sebagai agen antidiabetes melalui mekanisme inhibisi aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. ......Background: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder with hyperglycemia as its main characteristic. The prevalence of DM increases every year. If left untreated, DM can lead to several complications, such as retinopathy, nephropathy, microangiopathy, stroke, and amputation of limbs. N-hexane extract of Mangifera indica known to have an inhibitory effect on α-amylase and α-glucosidase. Therefore, n-hexane extract of Mangifera quadrifida has the potential to exhibit same activity, thus making it as a alternative therapy for DM. Objective: This research was done to determine the phytochemical compound of n-hexane extract of Mangifera quadrifida and its inhibitory activity toward α-amylase and α-glucosidase. Methods: Dried flesh, peel, and seeds of Mangifera quadrifida were grinded into fine powder and macerated in n-hexane as a solvent. The extract was tested using phytochemical analysis and thin-layer chromatography. After that, inhibitory activity toward α-amylase and α-glucosidase was done and the absorbance value was observed. The absorbance value from spectrophotometry was then used to calculate inhibition percentage. Result: Mangifera quadrifida was successfully extracted to n-hexane solvent. Phytochemical analysis showed that the extract contains tannin and glycoside. Chromatography showed six stains with retention factor (Rf) of 0.34, 0.48, 0.62, 0.72, 0.79, and 0.90, respectively. Enzymatic activity test showed IC50 value of n-hexane extract of Mangifera quadrifida toward α-amylase and α-glucosidase were 40.72 ± 1.56 and 12,23 ± 0.27 ppm, respectively. Discussion: Tannin and glycoside, secondary metabolites contained in n-hexane extract of Mangifera quadrifida, have inhibitory activity toward α-amylase and α-glucosidase in an in vitro test. This action is greater in α-glucosidase compared to α-amylase. Conclusion: N-hexane extract of Mangifera quadrifida has a great potential as an antidiabetic agent through inhibition activity of α-amylase and α-glucosidase.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library