Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh keberadaan anemon dalam pemeliharaan ikan badut (Amphiprion ocellaris Cuvier,1830 dan Amphiprion sebae Bleeker, 1853 ) terhadap kesehatan ikan dan mengidentifkasi nilai infestasi ektoparasit. Percobaan ini dilakukan di farm ikan hias laut dengan menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) dengan empat perlakuan yaitu ikan badut (A. ocellaris) yang dipelihara bersama simbionnya (Heteractis magnifica Quoy & Gaimard, 1833), ikan badut (A. ocellaris) yang dipelihara tanpa simbionnya (H. magnifica), ikan badut (A. sebae) yang dipelihara bukan dengan simbionnya dan ikan badut (A. sebae) dipelihara tanpa simbionnya (anemon) dengan ulangan 3 kali. Parameter yang dilihat pada penelitian ini adalah melihat ikan badut yang dipelihara dengan simbion spesifik dan ikan badut yang dipelihara dengan simbion yang tidak spesifik. Ektoparasit yang ditemukan pada dua jenis ikan badut (A. ocellaris dan A. sebae) terdiri dari Brooklynella hostilis, Cryptocaryon irritans, Trichodina sp , Monogenea dan Crustacea. Nilai intensitas ektoparasit pada akuarium pemeliharaan A.ocellaris selama penelitian menunjukan bahwa nilai tertinggi dengan nilai 24.5 untuk jenis parasit Brooklynella hostilis dan ektoparasit jenis Cryptocaryon irritans dengan nilai intensitas tertinggi sebesar 17.5. Pada akuarium pemeliharaan A. sebae, nilai intensitas tertinggi dengan nilai 35 untuk jenis ektoparasit Cryptocaryon irritans dan nilai 30 untuk jenis ektoparasit Brooklynella hostilis

---

ABSTRACT
The aim of these research was to measure effect of anemone presence in clownfish maintenance (Amphiprion ocellaris Cuvier,1830 dan Amphiprion sebae Bleeker, 1853) on the health of fish and identify the value of ectoparasite infestation. The research was conducted in the marine ornamental fish farm using the CRD (completely randomized design) with four treatments that clownfish (A. ocellaris) that maintained together with their symbions (Heteractis magnifica, Quoy & Gaimard, 1833), clownfish (A. ocellaris) are maintained without their symbionts (H. magnifica), clownfish (A. sebae) are maintained not by their symbionts (H. magnifica) and clownfish (A. sebae) are maintained without their symbionts (H. magnifica) with 3 repetition. The parameter observed in this research is observing the clownfish reared with specific symbionts and with non-specific symbionts. The result found was that the ectoparasites founded in two types of clownfish are Cryptocaryon irritans, Brooklynella hostilis, Monogenea and Crustacea. The intensity value of the ectoparasites, in the A. ocellaris aquarium during the research showed that the highest value with 24.5 for the Brooklynella hostilis and Cryptocaryon irritans parasites with the highest intensity rate 17.5. In the A. sebae aquarium, the highest rate with 35 points on Cryptocaryon irritans and 30 for Brooklynella hostilis.

Abstrak :
Ikan badut merupakan salah satu jenis dari ikan hias laut yang menjadi primadona di pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini mempengaruhi ketersediaan ikan badut di alam sehingga perlu ditunjang dengan usaha budidaya. Pendekatan secara molekuler sebagai penunjang pendekatan secara morfologi dibutuhkan untuk mendapatkan induk dan benih yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies ikan badut menggunakan teknik DNA barcode dengan gen penanda 16S rRNA dan merekonstruksi pohon filogenetik molekuler ikan badut. Hasil amplifikasi PCR menghasilkan fragmen DNA berukuran 600 panjang basa (pb). Hasil analisa jarak genetik menunjukkan nilai antara 0,00-0,07. Hasil rekonstruksi pohon filogenetik membentuk pohon kekerabatan dengan 7 kluster utama. Hasil penelitian berupa informasi genetik dan hubungan kekerabatan molekuler dari tiap sampel ikan badut dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk upaya pengelolaan, pemuliaan, dan konservasi lebih lanjut. ......Clownfish is one type of marine ornamental fish that is excellent in the market both domestically and abroad. This affects the availability of clownfish in nature so that it needs to be supported by cultivation efforts. A molecular approach to support the morphological approach is needed to get quality broodstock and seeds. This study aims to identify clownfish species using DNA barcode techniques with 16S rRNA marker genes and reconstruct the clownfish's molecular phylogenetic tree. The results of PCR amplification produced DNA fragments measuring 600 base pair (bp). The results of genetic distance analysis showed a value between 0.00-0.07. The results of the reconstruction of phylogenetic trees formed a family tree with 7 main clusters. The results of the research in the form of genetic information and molecular relationships from each clownfish sample can be used as a basic reference for further management, breeding, and conservation efforts.