Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
"Dari kalimat-kalimat yang diucapkannya diatas dapat diketahui, betapa besar Kafta telah menggantungkan harapannya pada bab terakhir dari roman ini yaitu bab Das Naturtheater von Oklahoma. Kalimat-kalimat yang tersebut di atas, yang diucapkannya pada sahabatnya Max Brod, mengatakan bahwa bagaikan suatu muzizat surga, menurut Kafta pahlawannya akan menemukan kembali kebebasan, tempat berpijak bahkan tanah air dan orang tuannya, melalui sebuah pekerjaan yang hampir tak terpisahkan dari kegitan theater."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S14665
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Madjid
"Pembahasan dalam karya tulis ini terbatas pada pembahasan tokoh-tokoh utama dalam empat tales Poe yang tergolong ke dalam kategori grotesque. Karya tulis ini ingin membuktikan bahwa tokoh-tokoh utama tersebut merupakan tokoh yang tidak dapat hidup dalam dunia nyata; tokoh yang ingin mengutuhkan kembali eksistensinya. Ditemukan bahwa tokoh-tokoh utama dalam empat tales Poe melakukan pembuntuhan terhadap tokoh lain untuk mengembalikan atau membuktikan keber-ada_annya. Juga ditemukan bahwa mereka mengalami suatu kehancuran kepribadian (disintegration of personality). Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan terhadap empat karya prosa Poe (William Wilson, The Black Cat, The Tell-Tale Heart, The Imp of the Perverse). Teori-teori psikologi (seperti Fromm) dan eksistensialisme (seperti Sartre) serta beberapa pernikir lain yang tidak dikategorikan sebagai pemikir eksisteasialisme seperti Karl Marx-digunakan untuk membuktikan ketidak-utuhan eksistensi tokoh utamanya. Selain sumber-sumber tadi, teori-teori kesusastraan seperti perlambangan dan perwatakan dalam sastra juga digunakan. Kesimpulan pertama adalah, jika dilihat dari aspek penggunaan gaya penceritaan orang pertama tunggal yang aktif oleh Poe, ternyata tercipta suatu subyektifitas pencerita; yaitu bahwa gaya penceritaan ini memberikan kekuasaan penuh kepada pencerita (yang sekaligus sebagai tokoh utama) untuk menyaring dan memberikan pandangan atau pendapat terhadap informasi yang sampai ke pembaca.. Ke dua, jika diIihat Bari aspek keterasingan tokoh utama, temyata tokoh utama dalam cerita-cerita Poe melakukan pengasingan diri untuk melepaskan din dari dunia nyata (yang dirasakan mengekang), sehingga yang tercipta di hadapan pembaca adalah suasana dunia lain-dunia yang diciptakan sendiri oleh tokoh utama (mimpi)-yang berbeda dari dunia nyata. Ke tiga, perverseness (kecenderungan manusia untuk berbuat jahat karena menyadari bahwa hal itu tidak baik) merupakan usaha tokoh utama untuk mengutubkan eksistensinya-untuk melepaskan segala kekangan hidup yang menyusutkan kepemilikan atas eksistensinya sebagai manusia. Dari semua aspek tersebut, akan terlihat bahwa tokoh-tokoh utama Poe merupakan individu yang tidah utuh eksistensinya. Tokoh utama itu selalu dalam keadaan mencari dan mengutuhkan eksistensi pribadinya baik dalam usahanya untuk melepaskan diri dari kenyataan, maupun pada saat dia menyadari bahwa usahanya itu gagal dan tersentuh kembali oleh dunia nyata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14076
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Malau, Tetty Mindaria
"Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan perlawanan-perlawanan yang ditampilkan dalam film serial Ally McBeal untuk mendobrak dominasi ideologi hegemonik dan mendebat peminggiran akibat praktik perwujudan ideologi yang dominan tersebut. Perwujudan ideologi hegemonik dalam keseharian hidup masyarakat secara berkelanjutan telah menjadi sebuah praktik yang meminggirkan dan mengakibatkan adanya tekanan dan batasan dalam realfta sosial. Gagasan dan aturan yang terkandung dalam ideologi tersebut telah mengkonstruksi sebuah dunia yang memisahkan dan memposisikan pihak tertentu di tempat yang sangat menguntungkan sedangkan pihak lain di tempat yang pentth dengan tekanan. Gagasan, nilai, dan aturan yang terkandung dalam ideologi hegemonik telah demikian mapan. Tiap individu telah menerima gagasan, nilai, dan aturan tersebut sebagai aturan yang seharusnya atau alami. Disadari atau tidak, sebenarnya yang terjadi adalah masing-masing individu tersebut diatur dan dikonstruksi sedemikian rupa melalui proses transmisi dan internalisasi depii berlangsungnya kemapanan dan bertahannya dominasi ideologi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39939
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
1978
RB 01 M 314
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library