Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Eka Nurvazly
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2009 Lu menggunakan notasi graf ? yang merupakan graf amalgamasi sisi lingkaran yang dibangun oleh buah lingkaran dimana satu busur merupakan busur tetap. Graf ? ini bisa pula disebut sebagai graf buku dengan merupakan banyaknya lembaran dan merupakan banyaknya simpul pada setiap lembaran. Pada tesis ini dibahas mengenai pelabelan graceful, pelabelan , dan pelabelan graceful ganjil-genap pada graf serta pelabelan graceful pada graf untuk .
ABSTRACT
In 2009 Lu used to denote the graph that made from copies of cycle that has vertices that share an edge. We can call graph as book graph that has pages and is the total of vertices in each page. In this thesis we discuss about graceful labeling, labeling, and odd even graceful labeling of graph and graceful labeling of graph for .
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlen Elysia
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman. Dengan adanya interaksi, maka keberagaman ini dapat menciptakan hubungan yang mampu mewujudkan terjadinya amalgamasi. Salah satu etnis yang ada di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang cukup dikenal dengan tradisi menikah satu etnis. Menurut penelitian terdahulu, salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan budaya dan mengukuhkan identitas. Namun, adanya globalisasi membuat beberapa masyarakat etnis Tionghoa mulai mendukung dan melakukan amalgamasi. Hal ini menciptakan pertanyaan bagaimana keluarga amalgamasi antara individu etnis Tionghoa dengan etnis lain mewariskan nilai budaya dan tradisinya. Salah satu budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat etnis Tionghoa adalah Imlek, yang lebih kerap dikenal juga sebagai perayaan tahun baru Cina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan sumber informasi melalui wawancara dan menganalisis catatan dan jurnal yang berkaitan. Hasil yang ingin dicapai adalah jawaban mengenai cara keluarga amalgamasi mewariskan nilai budaya dan tradisi Imlek kepada keturunannya menghadapi adanya dinamika komunikasi antar budaya. ......Indonesia is a country full of diversity. With interaction, this diversity can create relationships that are capable of realizing amalgamation. One of the ethnic groups in Indonesia is the Chinese ethnicity, which is well known for its tradition of marrying someone from the same ethnic group. According to previous research, one of the reasons is to maintain culture and strengthen identity. However, the existence of globalization has made some Chinese-ethnic communities begin to support and carry out amalgamations. This raises the question of how amalgamated families between Chinese ethnic individuals and other ethnic groups pass on their cultural values and traditions. One of the cultures and traditions owned by the Chinese ethnic community is Chinese New Year, which is more commonly known as the celebration period of Chinese’s new year. This study used a qualitative method by collecting sources of information through interviews and analyzing related records and journals. The results to be achieved are answers regarding how amalgamated families pass on Chinese New Year cultural and traditional values to their descendants facing the existence of dynamics of intercultural communication.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Farida
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai saat ini amalgam masih banyak digunakan di Kedokteran Gigi sebagai bahan tumpatan, mengingat harganya yang relatif murah, cara penggunaannya sederhana dan cukup kuat untuk menerima daya kunyah. Tetapi akhir-akhir ini dilaporkan bahwa amalgam dapat menyebabkan keracunan. Uap merkuri dari amalgam yang terhisap secara langsung dapat menyebabkan antara lain kegelisahan, kehilangan konsentrasi, ketakutan, depresi, pusing, lelah, lemah, kehilangan daya ingat, sulit tidur, gejala penyakit ginjal, tremor, bahkan dapat mengenai susunan saraf pusat. Dari aspek imunologik, juga dilaporkan adanya pengaruh merkuri tersebut terhadap proses tanggap kebal. Merkuri-protein yang terbentuk dalam rongga mulut dilaporkan dapat bertindak sebagai imunogen yang dapat menimbulkan respons imun. Mengingat bahaya merkuri seperti yang telah dilaporkan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tumpatan amalgam yang mengandung merkuri tersebut berpengaruh terhadap proses tanggap kebal dalam rongga mulut dengan mengukur kadar IgA dalam saliva individu dengan tumpatan amalgam dengan alat turbitimer. Hasil kadar IgA dari masing masing grup dibedakan dengan Anova. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar IgA (x=99.25 IU/ml) dalam saliva individu dengan 1-4 tumpatan amalgam dan telah berada dalam rongga mulut kurang dari 5 tahun lamanya dibandingkan dengan kadar IgA dalam saliva kelompok individu tanpa tumpatan amalgam (x=59.88 IU/ml). Sedangkan grup individu dengan tumpatan amalgam lebih dari 5 tahun mempunyai kadar IgA yang lebih rendah (x=42.47 IU/ml) dibandingkan dengan grup kontrol maupun grup dengan tumpatan yang berada dalam rongga mulut lebih dari 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tumpatan amalgam dalam rongga mulut dapat bersifat imunogenik yang menimbulkan respons imun berupa peningkatan kadar IgA dalam saliva. Selain itu, tumpatan amalgam akan menekan proses tanggap kebal yang berupa penurunan jumlah kadar Ig-A dalam saliva apabila tumpatan ini dibiarkan lebih lama berada dalam rongga mulut (lebih 5 tahun). Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa tumpatan amalgam yang mengandung merkuri dapat mempengaruhi proses tanggap kebal terutama dalam rongga mulut sehingga kita perlu waspada dalam pemakaiannya sebagai bahan tumpatan gigi.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library