Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Iskandar
Abstrak :
Paduan AIMg9 dan AIMg5 dilebur dalam dapur krusibel lift out kapasitas 80 kg dengan variabel Fe 0,5 %, 1 % 1,5 %. Pengujian sifat mekanis kecuali pada kondisi as-cast, juga dilakukan setelah hasil solution treatment 430 ºC selama 12 jam yang diquench di dalam air. Proses penuaan buatan dilakukan pada 150 ºC dan 175 ºC selama 2 dan 4 jam. Bertambahnya kadar Fe pada AIMg5 menunjukkan tidak ada kenaikan sifat mekanis yang berarti, sedangkan untuk paduan AIMg9 dengan bertambahnya kadar Fe menunjukkan kenaikan sifat mekanis, walaupun pada beberapa kondisi kenaikan sifat mekanis tidak begitu menyolok yaitu berkisar antara 76,5 - 79 HB. Dari hasil penelitian ternyata pengaruh penambahan Mg dan Fe meningkatkan sifat mekanis paduan Al-Mg-Fe. Kemudian juga didapatkan komposisi ideal untuk paduan Al-Mg-Fe yaitu dengan AIMg9 dengan proses perlakuan panas pelarutan 430 ºC diikuti proses penuaan buatan pada temperatur aging 175 derajat C dengan waktu aging 4 jam. Setelah dilakukan proses perlakuan pelarutan pada temperatur 430 ºC dilanjuti dengan proses penuaan buatan (artificial aging) pada temperatur 150 ºC dan 175 ºC didapatkan nilai kekerasan maksimum pada kondisi Quench dan pada kondisi temperatur aging 175 ºC waktu 4 jam untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe yaitu sebesar 105,5 HB dan 107 HB. Dari data ini berarti untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe termasuk paduan dapat dilaku panaskan (Heat treatable).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imron Rosyadi
Abstrak :
ABSTRAK,
Suatu studi tentang pembuatan dengan proses roll-welding dilakukan dengan menggunakan paduan aluminium 5052 dan 6063. Mula-mula dilakukan pengerolan dalam kondisi dingin (terperatur kamar), namun tidak berhasil mendapatkan sambungan karena keterbatasan mesin rol dengan kemampuan reduksi maksimum hanya sebesar 40%. Kemudian dilakukan pengerolan panas, dengan variasi temperatur pengerolan pada level 200 °C, 300 °C, dan 400 °C dan prosen reduksi pada level 40%, 50%, dan 60%. Semua pengerolan bisa menghasilkan sambungan, kecuali untuk kondisi pengerolan 200 °C - 40% dan 200 °C - 50%. Dengan naiknya temperatur pengerolan danlatau prosen reduksi, dari pengamatan dengan SEM, pengujian geser (lap-shear), dan pengamatan SEM fraktografi, masing-masing diketahui bahwa kondisi sambungan semakin rapat, kekuatan ikatan semakin meningkat, dan titik-titik sambungan yang terbentuk semakin banyak sehingga kualitas sambungan makin baik.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudjito
Abstrak :
Di dalam merancang bangun konstruksi mesin, selalu diperlukan sifat bahan tertentu dengan tujuan agar komponen yang dirancang dapat bekerja dengan baik, memenuhi persyaratan fungsi konstruksi maupun kekuatannya dalam menerima beban. Sifat bahan yang dikenal dengan kekuatan tarik (tensile strength), tekan (compression), dan kekerasan (hardness) diperlukan untuk menentukan ukuran penampang bahan terhadap beban tarik atau tekan dan memperkirakan tingkat keausannya terhadap pemakaian konstruksi yang mengandalkan kekerasan bahan untuk menanggulangi gesekan yang terjadi. Sifat yang dikenal dengan sifat kelelahan (fatigue) bahan, khususnya bahan produksi dalam negeri Indonesia, perlu diteliti atau dikumpulkan datanya karena penting untuk menentukan umur kontruksi berdasarkan kelelahan (fatigue). Dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian kelelahan (fatigue) terhadap aluminium paduan type 2024-T351 dan 7075--T7351 yang diuji terhadap berbagai tingkat tegangan. Dimana paduan aluminium tersebut banyak digunakan pada pesawat terbang. Guna menunjang hasil penelitian kelelahan ini maka dilakukan pula pengujian seperti : uji tarik (tensile stress) uji kekerasan (hardness), metallografi, fractografi, pengukuran kekasaran permukaan (surface roughness). Pada penelitian ini analisa statistik data lelah yang dilakukan menggunakan standart ASTM E739-91. Kurva S - N dibuat berdasarkan data pengujian rotating bending yang dilakukan pada tiger tingkat tegangan yaitu : 66,2 %; 55,4 %; 42,6 % pada type 2024-T351 dan 65,6 %; 52,4 %; 39,4 % pada type 7075-T7351 dari kekuatan tarik maksimum (ultimate strength) dan pada setiap tingkat tegangan diuji 5 buah benda uji. Dari diagram Wohler ( kurva S - N ) yang dihasilkan dari pengujian ditunjukkan bahwa siklus yang dicapai sebelum terjadi perpatahan pada tegangan tertentu akan meningkat pada paduan aluminium type 2024-T351. Adapun besarnya peningkatan tersebut pada probabilitas 50 % adalah sebesar 14,28 %. Hasil foto makro patahan menunjukkan adanya perbedaan prosentase luas permukaan daerah halus dan kasar. Luas daerah perpatahan halus dan kasar tergantung pada tingkat pembebanan, makin besar beban yang diberikan terhadap benda uji makin kecil luas daerah perpatahan halusnya.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhena Nugraha
Abstrak :
Aluminium adalah salah satu logam yang banyak digunakan di dunia otomotif seperti pada piston. Piston aluminium yang ringan akan mempertinggi efisiensi engine. Namun karena sifat dasar aluminium yang begitu lunak maka perlu perlakuan khusus agar sifat kekerasan, ketahanan terhadap aus, dan sifat ketahanan terhadap mulurnya dapat ditingkatkan. Salah satu metode perlakuan akhir yang dapat digunakan adalah anodisasi. Dalam proses anodisasi ini permukaan aluminium dipaksa untuk membentuk suatu lapisan yang berasal dari oksidanya (Al2O3), yang bersifat keras dan tahan aus. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukanlah penelitian terhadap parameter proses seperti jenis larutan, konsentrasi, dan tegangan. Jenis larutan yang dipakai pada penelitian ini adalah larutan asam sulfat ditambah asam oksalat. Dengan memvariasikan konsentrasi asam oksalat (0,5%, 1%, 1,5%, 2,4%, dan 4,8%) dan tegangan (20V, 25V, dan 27,5V) maka diperoleh kondisi optimum untuk mendapatkan sifat-sifat lapisan yang diinginkan. Kondisi optimum yang diperoleh adalah sebagai berikut: konsentrasi asam sulfat 14,6% + oksalat 2,4 %, pH = 1, waktu 60 menit, temperatur 23-25oC, tegangan 25V, dan rapat arus 1,30 A/dm2 dengan menghasilkan ketebalan lapisan optimum 25 µm dan kekerasan maksimum sebesar 250 VHN. Selain itu pada penelitian ini dikaji hubungan antara beberapa parameter yang didapatkan seperti konsentrasi asam oksalat, rapat arus, tegangan, ketebalan dan kekerasan lapisan anodik. ......Aluminium is one of metals that used many in Worlds of Otomotif like at piston. Light Aluminium Piston will heighten efficiency of the engine. But, because the behaviour of aluminium which so soften hence needing special treatment to improve the hardness, the creep resistance, and the abrasion resistance. One of the finishing methods is the anodizing. In the anodizing, aluminium surface is forced to form an oxide film (Al2O3). In this research, the parameters of process like electrolyte solution type, concentration, and voltage are combined to get the optimum properties of anodic coating. The sulphuric-oxalic acid is used as electrolyte solutions with combined concentration of oxalic acid ( 0,5%, 1%, 1,5%, 2,4%, and 4,8%) and used voltage ( 20V, 25V, and 27,5V) hence obtained optimum condition to get the wanted coating properties. The optimum condition are: 14,6% sulfhuric acid + 2,4% oxalic acid, pH = 1, 60 minutes, 23-25oC, 25V, and current density 1,30 A / dm2 that give the optimum anodic coating: 25 µm and 250 VHN. Beside that, in this research is studied the relation between some parameters that be compared with theory in some literatures.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Saidy
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan Aluminium-Seng (Al-Zn) dikenal sebagai paduan yang banyak digunakan pada Romponen-komponen otomotif, konstruksi, dehorasi, peranghai penerbangan maupun peralatan tranportasi lainnya. Paduan AL-Zn bila ditambahan unsur Mg dikenal mempunyai respon yang tinggi terhadap perlakuan panas. Penelitian ini dilakuhan untuh mengetahui sejauhmana pengaruh penambahan kadar Mg hingga 2 % terhadap sifat-sifat mekanis yang meliputi uji carik dan uji keherasan maupun struktur mikro paduan. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari kondisi as-cast, perlakuan pelarusan pada temperatur 480 OC, 500°C dan 520 °C selama f2 jam kemudian diquench serta penuaan buatan pada temperaaur 175 °C selama 10 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan kadar Mg akan meningkathan sifat-sifat mekanis paduan pada hampir seluruh kondisi. Peningkatan tersebut juga terjadi pada perlakuan penuaan buatan secara lebih nyata bila dibandingkan kondisi as-cast maupun perlakuan pelarutan yang dilakukan. Hasil kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi didapat pada penambahan kadar Hg 2 % dengan hondisi perlakuan pelarutan pada temperatur 500 OC disertai penuaan buatan. Pada kondisi tersebut dihasilkan kekerasan 106 BHN dan UTS sebesar 36 kg/mm2.
1996
S41181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Hanny Budi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Richard Moreland
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Aryo Tejo
Abstrak :
Direldorar T eimologi Maieria! BPPT belrerja soma dengan indus/ri UK M pengecoran logam di daera/1 Bandung dan Jurusan Memlurgi FTUI berupaya untuk mengembangkan blok mesin kapasilus 500 cc dengan malaria! aluminium cor jenis AC 4A-material AI~Si. Dalam pembuaian komponen bio/c mesin dengun merode gravity casling dan maleial AC -JA diperlu/ran kualilas hasil pengccorun yang baik (SMI me/mnik yang iinggz). Salah sum cara uniuk menghasi/kan kualitax hasil coran yang baik adalah dengan menggunaican perlaicuan Iogam cair degassing alan pang/zilangan gas-gas dalam logum cair. Umuk srudi ini dibuar delcipun bua/z sanzpel unluk mengem/mi pengurzih variabe/ tekanan degassing, yaifu 50 kg/mm2¢1an 130 /cg»)nm2_ dan pengaruh wakm degassing, yaitu 0, 5, 10, 15 meni! rerhadap /cekuutan tarik, ke/cerasun, makroslrukrur, %p0rosiias dan juga diiakukan uji komposisi kim ia. Dari hasil pengujian diperoleh /|a.s'i1 bahwu sampel hasil coran memiliki /radar Fe berlebih daiam icomposisi kimianya .se/zingga memberilrcm q/bk penurunan keuletan/ elongasi. Kekuaian iarik, c/ongasi dun nifai lcekerasan puck: aluminium AC 4 A has!! coran a/:an meninglca! seiring dengcm penamhahun wakm proscs degassing dar! 0 sampai 15 menii. Ke/ruarun Iurik, einngasi dam nilai kelrerascm pada aluminium AC -I A hasil coran lebih ringgi puda iekanun 130 kgmrrrz dibanding/fun paclu ielcanan 50 kgfmmz. Dimana hal ini dapul disebabkun semukin bunyalr gas argon yang ciimasukkan maka akan memperbcnivak gelembzmg yang lerbenruk .veizingga semakin bexar permukuan lconiak dengan laguna cuir unluir reijadi mekcmisme penyerapan hi¢/rogen ierlarut dan pe/epasan /zidrragen dari aluminium cair. Sedangkun persentase porosilas hasii coran akan menurun seiring dengun peningkumn waktu prose;-¢iegu.s'.s-ing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>