Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Triandi Tjahjanto
"Beberapa teknik proses sol-gel untuk mengimobilisasi T'02
dipelajari dan dicobakan pada substrat aluminium dan kaca, kemudian
sifat semikonduktor dan aktivitas fotokatalitiknya diuji. Selain
itu juga dilakukan usaha optimalisasi dengan meragamkan pelarut yang
digunakan dan suhu kalsinasi. Prekursor yang digunakan dalam semua
teknik proses sol-gel di sini adalah Ti( O iPr),. Pengujian hasil
imobilisasi T'02 yang dilakukan meliputi uji aktivitas fotokatalitik
terhadap
I
4-kiorofenol, dan karakterisasi lapisa n dengan TLCScanner,
Scanning Electron Microscope (SEM) , Spektrofotometer IR, dan Dif raksi
Sinar-X (XRD) . Spektra XRD menunjukkan teknik proses sol-gel yang memperlambat hidrolisis menghasilkan kadar kristal anastase, yang
diinginkan, relatif kecil. Sedangkan serapan spektrum IR pada 1382
cm- 1 dan 1632 cm-
.
1 memperkuat dugaan masih terdapatnya gugus alkil.
Sedangkan teknik proses sol-gel yang tidak memperlambat hidrolisis
walaupun relatif lebih kristalin dan . memberikan kadar anatase yang
relatif sangat tinggi, hidrolisisnya terlalu cepat. Penggantian pelarut
metanol dengan propanol memberikan proses sol-gel yang cukup baik.
Ketebalan.yang diperole h dari sol ini antara 0,6175 p dan 0,6781
Rm. Hasil u ii kualitas lapisan dengan TLCScanner menunjukkan
homogenitas ketebalan lapisan teknik pertama tidak sebaik teknik
kedua yang tidak memperlambat hidrolisis. Uji fotokatalitik terhadap
4-klorofenol memperlihatkan aktivitas katalis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nofec Budiarto
"EZDA 3 merupakan paduan seng alumunium (Zn-4%Al) yang memiliki kombinasi yang baik dengan sifat mekanis, castability, dan stabilitas dimensi. oleh karena itu, paduan ini banyak dipakai pada pengecoran die casting. Pada industri peleburan seng pemanfaatan scrap masih kurang banyak dilakukan. Hal ini disebabkan karena adanya unsur pengotor yang dapat mengurangi castability. Untuk mendapatkan seng yang bebas dari pengotor relatif mahal karena diperlukan proses pemumian terlebih dahulu. Salah satu elemen pengotor yang terkandung dalam seng adalah unsur Fe. Adanya unsur Fe di dalam seng merugikan sifat mekanis(keuletannya turun) dan fluiditas Akibat permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan menambahkan unsur besi ke dalam paduan EZDA 3 (Zn-4%Al) yang bertujuan mendapatkan nilai fluiditas, kekerasan dan kekuatan tarik. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi penambahan besi (0%, 0,1% dan 0,2%) terhadap morfologi struktur paduan ini pada temperatur tuang 420°C dengan menggunakan metode pengujian fluiditas vacuum section test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mikrostruktur seng alumunium (Zn4%Fe) berwama putih merupakan fasa 11 dengan bulatan hitam didalamnya merupakan fasa a. Peningkatan komposisi Fe 0,04% dan 0,19%, membentuk fasa intermetalik dengan senyawa yang terbentuk FeAh. Penambahan Unsur Fe meningkatkan jumlah dan ukuran fasa intermetalik yang terbentuk, menurunkan nilai fluditas dari 27,2 hingga 21 em, dan meningkatkan kekerasan dari 38,4 hingga 45 HRB dan meningkatkan nilai kekuatan tarik pada angka 232 Mpa di komposisi 0,04% Fe dan menurun pada angka 77 Mpa di komposisi 0,19% Fe.

EZDA 3 is an aluminum zinc alloy (Zn-4% AI) which has a good combination of mechanical properties, castability, and dimensional stability. therefore, this alloy is widely used in die casting foundry. On the utilization of scrap zinc smelting industry is still lacking a lot done. This is because the impurity element which can reduce castability. To get free from the impurities of zinc is relatively expensive because of the purification process is required in advance. One of the impurity element contained in the zinc is the element Fe. The appearance of Fe element in the reduce zinc alloy ductility and fluidity. The research done by adding iron to the alloy elements EZDA 3 (Zn-4% AI) which aims to get the fluidity, hardness and tensile strength. This study specifically aims to study the effect of variations in the addition of iron (0%, 0.1% and 0.2%) of the morphological structure of these alloys at temperatures of 420°C castings testing using vacuum fluidity test section. These results showed that the microstructure of aluminum zinc (Zn-4% Fe) in white color is the phase 11 with black dots inside is a phase. Increased in the composition of Fe 0.04% and 0.19%, formed intermetallic phases with a compound formed FeAh. The addition of Fe element increases the number and size of the intermetallic phases, the lower the value of fluidity from 27.2 to 21 em, and increased the hardness of 38 to 45 HRB and increased the value of tensile strength of 232 MPa at number the composition of 0.04% Fe and decreased in number 77 MPa at 0.19% Fe composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S65236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Indra Anwar
"Paduan aluminium - seng memiliki respons yang paling tinggi terhadap perlakuan panas dibandingkan dengan paduan luang aluminium lainnya. Rasio Zn:Mg di dalam paduan sangat menentukan sifat paduan ini. Komposisi ruangan paduan dihasilkan dari peleburan dengan menggunakan dapur krusibel tipe ciduk, sedangkan cetakan yang dipergunakan adalah cetakan pasir dengan standar ASTM B 26M-92a, yang hasilnya sudah merupakan sampel uji tarik. Variasi jumlah penambahan unsur magnesium dalam paduan ini adalah 0%. 1%. dan 2%. Proses perlakuan panas yang dilakukan meliputi perlakuun pelarutan pada temperatur 480'C. 500'C, dan 520'C selama 12 jam, dengan pencelupan media air diikuti dengan penuaan buatan pada temperatur 175'C selama 10 jam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa paduan yang tidak mengandung unsur Mg, maupun yang memiliki unsur Mg tidak memperlihatkan respons yang berarti terhadap proses perlakuan panas sehingga tidak menunjukkan perubahan sifat mekanis yang cukup berarti. Tetapi peningkatan kekuatan mekanis yang sangat drastis terjadi setelah dilakukan penambahan Mg .sebesar 1%, pada penambahan dari 1% ke 2% tidak memperlihatkan perubahan sifat mekanis yang besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library