Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nova Wijayanti
Abstrak :
Faktor manusia atau human factor memiliki kontribusi terbesar pada kecelakaan pesawat, sedangkan perilaku tidak aman atau unsafe acts dari personel perawatan pesawat menjadi salah satu contributor pada faktor manusia atau human error. Namun kesalahan manusia atau perilaku tindakan yang tidak aman juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan eksternal, pengaruh organisasi, supervisor yang tidak aman, dan prasyarat tindakan tidak aman sebagai keadaan dalam Analisis Faktor Manusia dan Sistem Klasifikasi atau Human Factor Analysis and Classification System (HFACS). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari akar penyebab tindakan tidak aman dalam Personil Pemeliharaan Pesawat menggunakan Kerangka HFACS. Dengan menggunakan PLS-SEM untuk mengeksplorasi dampak positif dari masing-masing Lingkungan Eksternal, Pengaruh Organisasi, Pengawas yang Tidak Aman, dan Prasyarat tindakan tidak aman untuk tindakan yang tidak aman dari Personil Pemeliharaan Pesawat, survei kuesioner kuantitatif didistribusikan kepada 150 responden personel pemeliharaan pesawat. Hasil penelitian ini, prasyarat tindakan tidak aman memiliki dampak terbesar pada tindakan tidak aman atau unsafe acts. Kondisi lingkungan kerja tanpa suara, bau, dan pencahayaan yang lebih baik adalah penting untuk mencegah tindakan personil pemeliharaan pesawat yang tidak aman. Alat-alat yang memadai dan pengarahan kelompok rutin penting untuk memastikan bahwa personil perawatan pesawat siap untuk tugas yang ditugaskan. Hanggar khusus untuk pengecatan dan investasi untuk alat khusus yang diperlukan untuk melakukan perawatan tingkat lanjut dapat membantu mencegah kejadian yang tidak aman. ......Human factor is the most contributing factor for aircraft accident and incident, aircraft maintenance personnel unsafe acts is one of contribution factor for human factor error. However human error or unsafe acts behavior could also affect by other factors such as external environment, organization influence, unsafe supervisor, and precondition of unsafe acts as the state in Human Factor Analysis and Classification System (HFACS). This research aims to study the root cause of unsafe acts in Aircraft Maintenance Personnel using Human Factor Analysis and Classification System (HFACS) Framework. Using PLS-SEM to exploratory the positive impact from each External Environment, Organization Influence, Unsafe Supervisor, and Precondition of unsafe acts to unsafe acts of Aircraft Maintenance Personnel, a quantitative questionnaire survey distributes to 150 respondent of aircraft maintenance personnel. The result of this study, the precondition of unsafe acts has the greatest impact on unsafe acts. The condition of the working environment with no noises, smells, and better lighting is important to prevent unsafe acts of aircraft maintenance personnel. Adequate tools and routine group briefing are important to ensure that aircraft maintenance personnel ready for the assigned task. Dedicated hangar for painting and investment for special tools needed to perform enhance maintenance could help to prevent unsafe events.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Andoryati
Abstrak :
Pemeliharaan pesawat terbang pada line maintenance dilakukan disela jam operasi, yaitu pada saat transit dan istirahat malam hari (Remain Over Night). Pemeriksaan dilakukan langsung oleh tenaga kerja yang ahli diantara waktu kedatangan dan keberangkatan pesawat. Meskipun dikerjakan dengan waktu yang terbatas dan kedatangan pesawat tidak merata disetiap waktu, setiap pemeriksaan harus diselesaikan tepat waktu dan tanpa menurunkan tingkat keamanan penerbangan. Oleh karena itu, dibutuhkan optimasi terhadap jam mulai shift kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan beban kerja. Optimasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan metaherusitik, yaitu algoritma tabu search dan menggunakan perangkat lunak Matlab. Algoritma ini akan mencari solusi terbaik dari setiap pencarian lokal dengan melakukan pengacakan terhadap jam mulai shift kerja dan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada shift tersebut. Hasil dari run model adalah jam mulai shift kerja dengan jumlah engineer 22 orang dan teknisi 34 orang yang harus ditentukan setiap harinya. Utilitas engineer maupun teknisi meningkat sekitar 40% dibandingkan dengan kondisi awal. Melalui hasil ini setiap pekerjaan dikerjakan tepat waktu, dengan biaya dan waktu menganggur minimal. ......Aircraft line maintenance work during operation time, when the aircraft transit and when the aircraft remain over night. This maintenance is done by professional manpower between aircraft arrival and departure time. Although this maintenance is done with limited time and aircraft arrival is not same in every time, the maintenance must be finished on time and without decreasing the safety of the flight. Therefore, need an optimization for the start time of work shift and the numbers of manpower that appropriate with the workforce. Optimization with metaheuristic approach, such as tabu search algorithm and used the software like Matlab. This algorithm will search the best solution with local search with randomization the start time of work shift and the numbers of manpower in every that work shift. The results from the run program are the start time of work shift, need 22 engineers and 34 technicians in a day.The utility of engineer and technician increase 40% compared with first condition. With this result, the maintenance will be finished on time, with minimal operational cost and idle time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Rendi Naufalah
Abstrak :
Perencanaan persediaan material pesawat adalah aspek penting dalam proses perawatan pesawat, guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya penyimpanan, perusahaan perlu melakukan peramalan berdasarkan data historis permintaan material. Studi ini diawali dengan klasifikasi material menggunakan sistem klasifikasi FSN, dimana 14 material penting teridentifikasi dalam kategori F. Selanjutnya, analisis permintaan terhadap 14 material tersebut menunjukkan bahwa semua memiliki karakteristik permintaan intermiten, yang merupakan tantangan dalam peramalan. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, penelitian membandingkan beberapa metode peramalan yaitu Moving Average, Exponential Smoothing, Syntetos-Boylan Approximation (SBA), Long Short-Term Memory (LSTM), dan Gated Recurrent Unit (GRU). Hasil analisis menunjukkan bahwa metode berbasis Recurrent Neural Network (RNN), khususnya LSTM dan GRU, memberikan akurasi peramalan yang paling baik dibandingkan dengan metode lainnya. Hal ini menegaskan keefektifan Artificial Neural Network, khususnya arsitektur RNN, dalam menghadapi tantangan peramalan untuk permintaan material intermiten. ......Aircraft material inventory planning is an important aspect in the aircraft maintenance process. In order to increase efficiency and reduce storage costs, companies need to forecast based on historical material demand data. This study begins with material classification using the FSN classification system, where 14 important materials are identified in category F. Furthermore, demand analysis for these 14 materials shows that all of them have intermittent demand characteristics, which is a challenge in forecasting. In an effort to overcome this challenge, research compares several forecasting methods, namely Moving Average, Exponential Smoothing, Syntetos-Boylan Approximation (SBA), Long Short-Term Memory (LSTM), and Gated Recurrent Unit (GRU). The analysis results show that Recurrent Neural Network (RNN) based methods, especially LSTM and GRU, provide the best forecasting accuracy compared to other methods. This confirms the effectiveness of Artificial Neural Networks, especially RNN architectures, in dealing with forecasting challenges for intermittent material demand.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kroes, Michael J.
New York: Glencoe, 1993
629.134 6 KRO a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arsya Rasyadan
Abstrak :
Pandemi 2019 berdampak pada berbagai sektor industri dengan berbagai protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas. Untuk meningkatkan potensi pendapatan, PT. XYZ, sebuah Approved Maintenance Organization (AMO) untuk sektor penerbangan bisnis, memutuskan untuk menambah kemampuan perawatannya untuk menembus segmen pasar baru. Diperlukan optimasi pemanfaatan sumber daya perushaan saat ini. Dengan menggunakan linear programming, jumlah proyek yang optimal antara dua jenis pesawat ditentukan dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Proyek-proyek ini dijadwalkan dalam waktu satu tahun dengan constraint manpower dan luasan hanggar per tahun yang tersedia saat ini. Lingkup operasi kemudian diperhitungkan dengan menambahkan data populasi pesawat yang beroperasi di Asia Pacific (APAC) sebagai constraint. Hasil yang didapatkan adalah jumlah proyek optimal per tahun adalah 38 proyek Embraer Legacy dan 4 proyek Cessna Caravan. Mempertimbangkan populasi pesawat APAC sebanyak 78 Caravan dan 18 Embraer, total proyek per tahun adalah 18 proyek Embraer Legacy dan 35 proyek Cessna Caravan dengan total potensi keuntungan sebesar $259,874, peningkatan 3 kali lipat dari rata-rata keuntungan saat ini. Wawancara dengan pihak manajerial di PT. XYZ menyimpulkan bahwa PT. XYZ perlu mengembangkan kemampuan fasilitas, tenaga kerja, dan logistiknya untuk mencapai potensi penuhnya. ......The 2019 pandemic affected various industrial sectors with health protocol and mobility restrictions. In order to increase potential revenue, XYZ inc., an Approved Maintenance Organization for business aviation sector, decided to add its maintenance capability in order to penetrate a new market segment. Optimization of current resource utilization is needed. Using linear programming, the optimal number of projects between two types of aircrafts are determined with the goal to maximize profit. These projects are scheduled within a year with the constraint of the current available man power and hangar space per year. Scope of operation is then taken into account by adding the population data of APAC operating aircrafts as constraints. Results are that the optimal number of Cessna Caravan Projects per year are 4 projects where as Embraer Legacy Projects per year are 38. Taking into account APAC aircraft population of 78 Caravans and 18 Embraer, total projects per year are 35 Caravan and 18 Embraer with a total potential profit of $259,874, an increase of 3 fold compared to the current average profit. Interview with managerial positions at XYZ inc. concluded that XYZ inc. needs to grow its facility, manpower, and logistics capability to reach its full potential.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Rachmat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni Diana Wati
Abstrak :
lndikator Kinerja Kunci dalam perawatan pesawat terbang harus sesuai dengan strategi, visi, misi dari organisasi perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Indikator kinerja kunci dirancang agar dapat memberikan acuan dan feed back terhadap proses penilaian kinerja manajemen perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) manajemen perawatan pesawat terbang pada perusahaan penerbangan nasional. Jumlah IKK yang direkomendasikan berjumlah tiga puluh sembilan. IKK yang berhubungan dengan keandalan, perencanaan dan penjadwalan perawatan pesawat terbang, biaya, tenaga kerja, material, sistem informasi, sistem organisasi, dan peraturan perawatan pesawat terbang merupakan indikator yang penting. Perusahaan penerbangan nasional mengontrakkan 30%-100% perawatan pesawat terbang pada Approved Maintenance Organization (AMO). Faktor yang menjadi pertirnbangan mengapa kontrak perawatan dilakukan adalah peralatan atau alat khusus yang dibutuhkan dan tenaga kerja dengan keahlian khusus. ......Key Performance Indicator in avaition maintenance management should be appropiate and match with the strategy, vision, mission of the company organization So the company can reach they goal. Key Performance Indicator is designed so it can give feed back in the measurement process of performances maintenance management. This paper identifies the need of Key Perfonnance Indicator (KPI) for managing aircraft maintenance in airlines industry. Respondents recommended thirty nine. Reliability, planning and schedulling aircraft maintenance, cost, labor, material, infomation system, organization system and maintenance rules are important group of indicators. Indonesian airlines companies outsourced the aircraft maintenance about 30%-100% to Approved Maintenance Organization (AMO). The major factors for outsourcing the aircraft maintenance are the need of special equipment, tooling and special labor skills.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Muna Adimah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis implementasi kebijakan implementasi kebijakan bea masuk 0 atas impor suku cadang dan komponen perbaikan/pemeliharaan pesawat terbang serta implikasinya terhadap produktivitas PT GMF AeroAsia. Penelitian kuantitatif ini bersifat deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang sudah diimplementasikan tersebut sudah berjalan dengan baik. Kemudian berdasarkan analisis terjadi peningkatan jumlah sumber daya manusia, raw material, modal dan volume pelayanan PT GMF AeroAsia setelah kebijakan tersebut diimplementasikan.
ABSTRAK
This research focused on implementation of the zero rate import duties policy on aircraft part and component for repair and or maintanance and it rsquo s implication to PT GMF AeroAsia rsquo s productivity. This is a descripitive quantitive research using in depth interview with informan. The result of this study indicate that the policy is successfully implemented. Then, based on analysis there is an increasingon human resource number, raw material, capital, and services volume after the policy is implemented.
2017
S67819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library