Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudith Abdullah
Abstrak :
Beton teraerasi merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan permukiman, highrise atau lowrise building, baik sebagai pengganti batu bata, dinding partisi ataupun pelat lantai. Hal ini karena sifat beton teraerasi yang mudah dipotong menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan menggunakan alat potong apapun seperti gergaji kayu/gergaji mesin serta kemudahan pada saat instalasi karena beratnya yang ringan, kemudian umur beton teraerasi yang lebih cepat matang dibandingkan dengan beton ringan lainnya, menjadikan beton teraerasi memiliki nilai jual yang lebih, serta limbah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan beton biasa. Untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, beton teraerasi harus melalui proses pemberian tekanan uap panas/steam (autoclave) (12 bar) selama 12 jam, akan tetapi dikarenakan biaya investasi yang diperlukan cukup besar untuk proses tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk menggantinya dengan memberikan tekanan uap panas/steam menggunakan pressto cooker (0,8bar ) selama 15 jam. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk melanjutkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu dengan mengetahui pengaruh penambahan aerated agent H2O2 (Hidrogen Peroksida) dan Admixture ke dalam campuran beton teraerasi yang terdiri dari semen, kapur, pasir dan air, serta pengaruh pemberian tekanan uap panas/steam terhadap kekuatan, densitas, dan pertambahan volume, serta mencari proporsi yang optimal dari beton teraerasi. Nilai densitas terkecil pada umur 7 hari diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,6 % dengan nilai rata-rata 1,673 gr/cm3, pada umur 14 hari nilai densitas terkecil diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 % dengan nilai rata-rata 1,643 gr/cm3, sedangkan pada umur 28 hari nilai densitas terkecil diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 %. Nilai kuat tekan terbesar pada umur 7 hari diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,9 % dengan nilai rata-rata 6,067 Mpa, pada umur 14 hari nilai kuat tekan terbesar diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 % dengan nilai rata-rata 7,7 Mpa, sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan terbesar diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,9 % dengan nilai rata-rata 7,933 Mpa. Kadar optimum admixture SikamentNN yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan beton teraerasi adalah berkisar antara 0,9 -1,2 %. Biaya yang diperlukan untuk membuat satu buah benda uji berkisar Rp 4287,5 hal ini lebih mahal dibandingkan dengan harga 1 buah batu bata.
Concrete teraerasi is one of the material alternative precast for the building of setlement, highrise or lowrise building, good in the place of brick, wall partisi and or lisp the floor. This matter because nature of aerated concrete the crosscut easyness become the measure - wanted measure use any clippers be like saw kayu/gergaji machine and also amenity at the time of installation because light wt., then aerated concrete the matured quickerness compared to the other light concrete, make the aerated concrete have the value sell the more, and also slimmer yielded waste if/when compared to usage of ordinary concrete. To get optimal strength, aerated concrete have to through process pressurizing of vapour steam ( autoclave) ( 12 bar) during 12 hour, however because of big enough needed invesment expense for the process, hence wishful researcher to change it by giving the vapour pressure steam use pressto cooker ( 0,8 bar ) during 15 hour. At this research of writer try to continue the research which have been done before all that is given the influence of addition aerated agent H2O2 ( Hydrogen Peroxida) and Admixture into concrete mixture teraerasi which consist of the cement, chalk, water and sand, and also influence of pressurizing of hot vapour / steam to strength, density, and accretion of volume, look for the optimal proportion of aerated concrete. Value of density smallest at the age of 7 day obtained at rate SikamentNN equal to 0,6 % with value flatten - flatten 1,673 gr/cm3, at the age of 14 day assess density smallest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 % with value flatten-flatten 1,643 gr/cm3, seadangkan at the age of 28 day assess density smallest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 %. Strong value depress biggest at the age of 7 day obtained at rate SikamentNN equal to 0,9 % with value flatten-flatten 6,067 Mpa, at the age of 14 strong value day depress biggest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 % with value flatten-flatten 7,7 Mpa, is while at the age of 28 strong value day depress biggest obtained at rate SikamentNN equal to 0,9 % with value flatten-flatten 7,933 Mpa. Optimum rate admixture SikamentNN able to be used to improve strength of aerated concrete is ranging from 0,9 -1,2 %. needed to expense make one test object gyrate Rp 4287,5 this matter costlier compared to the price of 1 brick.
2008
S50563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Rafles Parada
Abstrak :
Konkrit teraerasi dapat dikarakterisasi dengan adanya pori-pori dalam matriks konkrit untuk mengurangi densitasnya. Konkrit teraerasi ini umumnya diproduksi dengan metoda curing di dalam autoclave. Akan tetapi, produksi konkrit teraerasi yang harus menggunakan autoclave membutuhkan biaya yang besar. Untuk menekan biaya produksi, eliminasi autoclave menjadi pilihan yang terbaik. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh pasta aluminium (A% dan B%) dan hidrogen perosida (P%, Q%, R%, S%, T % dan U%) sebagai agen pengaerasi pada konkrit teraerasi dengan metoda curing di udara terbuka selama 28 hari (non autoclaved). Setelah masa curing selesai, pengujian densitas dan kekuatan tekan dan kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian konkrit AAC Hebel. Pengamatan struktur mikro juga dilakukan pada perbesaran 150 dan 1000 kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan pasta aluminium akan meningkatkan nilai densitas dan nilai kekuatan tekan untuk konkrit teraerasi tanpa autoclave dan penambahan H2O2 akan meningkatkan nilai densitas konkrit teraerasi akan tetapi nilai kekuatan tekan optimum sebesar 3.43 MPa diperoleh pada saat R% H2O2. Nilai densitas yang terrendah dimiliki oleh konkrit dengan agen pengaerasi H2O2 yaitu sebesar 0.91 g/cm3 dengan P% H2O2 dan nilai kekuatan tekan yang tertinggi dimiliki oleh konkrit dengan agen pengaerasi H2O2 yaitu sebesar 3.43 MPa dengan R% H2O2.
Aerated concrete is characterized by the presence of pores in its matrix to reduce density. This aerated concrete is generally produced by curing in autoclave. However, aerated concrete produced in autoclaving needs a lot of cost. In order to reduce the production cost, eliminating autoclave is the best choice. This research is focused in the effect of aluminum paste (A% and B%) and hydrogen peroxide (P%, Q%, R%, S%, T% and U%) as aerating agent in aerated concrete by curing time 28 days (non autoclaved aerated concrete). After curing time, the density and compressive strength tests are conducted then the results will be compared to the AAC Hebel's. Microstructure observation is also conducted in 150 and 1000 magnificence. The test results indicate that increasing aluminum paste will increase the density and compressive strength for non autoclaved aerated concrete and increasing hydrogen peroxide will increase the density but the optimum compressive strength (3.43MPa) is gained at R% H2O2. The lowest density is 0.91 g/cm3 at P% H2O2 and the highest compressive strength is 3.43 MPa at R% H2O2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library