Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tagor
Abstrak :
Sektor limbah menyumbang sekitar 11% emisi gas rumah kaca (GRK) yang merupakan sumber emisi GRK keempat terbesar di Indonesia. Indonesia telah berjanji untuk menurunkan emisi sebesar 26% tanpa bantuan internasional dan 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2020. Sehingga, pengelolaan sampah merupakan salah satu solusi bagi Indonesia untuk mencapai target tersebut. Akan tetapi, emisi GRK dari berbagai propinsi di Indonesia belum tersedia termasuk Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui timbulan dan komposisi sampah Kota Depok; 2)mengetahui besar potensi emisi gas metana berdasarkan dua sekanrio yaitu skenario business as usual (BAU) dan skenario optimalisasi dan intervensi (O&I) ;dan 3) membandingkan jumlah emisi gas metana antara dua skenario. Penelitian dilakukan dengan skenario BAU mengacu pada "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok" (RPJMD). Sedangkan, skenario O&I dilakukan dengan pengembangan dan peningkatan di dalam sektor limbah Kota Depok dengan beberapa intervensi seperti peningkatan kinerja UPS, mengurangi timbulan sampah yang dibakar dan penutupan operasional TPA Cipayung. Timbulan dan komposisi sampah diproyeksikan dengan LCA-IWM prognostic tools. Emisi gas metana dihitung dengan metode IPCC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan limbah mencapai 267.728,9 kg dengan organik )73,24% merupakan komposisi paling dominan pada tahun 2016. Jumlah emisi gas metana dengan skenario BAU dan O&I adalah 5.626.282 kg CH4 dan 3.964.294,98 kg CH4. TPA merupakan kegiatan yang menyumbang emisi paling besar pada kedua skenario yaitu sekitar 76,51% dan 67,32% untuk skenario BAU dan O&I. Sedangkan kegiatan pengangkutan sampah menyumbang emisi paling kecil yaitu 0,03% (skenario BAU) dan 0,04% (skenario O&I). Untuk mengurangi emisi gas metana, beberapa intervensi seperti peningkatan pelayanan persampahan, law enforcement untuk stop pembakaran sampah, peningkatan kinerja UPS dengan praktik pengelolaan yag baik dan pengelolaan sampah di TPA dengan penutupan daily cover soil dan final capping perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah Kota Depok.
Waste sector contributes approximately 11% to national greenhouse gas emission (GHG) which becomes fourth largest source of GHG emission. Indonesia promised to reduce emission by 26% without international assistance and 41% with international assistance by 2020. Therefore, managing waste sector is one of the biggest challenges and opportunities for Indonesia to achieve this target. Unfortunately, GHG emission from most of provinces or cities across the nation are not readily available, including City of Depok. The objectives of this study are: 1) to determine waste generation and composition in city of Depok; 2) to estimate the potency of methane gas emission from waste sector in city of Depok based on two scenarios, which are Business As Usual (BAU) and optimization and intervention (O&I) scenario; and 3) to compare the amount of methane gas emitted between both scenarios. BAU scenario developed based on "City of Depok Medium-Term Development Plans" (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok). Meanwhile, O&I scenario developed based on optimistic scenario in development and improvement of waste sector in City of Depok by means to put several interventions such as enhancing MRF performance, reducing households waste burning, and Cipayung Landfill closure. Waste generation and composition projected with LCA-IWM waste prognostic tools. Methane emission is calculated based on IPCC method. The results showed that waste generation reached 268,728.9 kg with organic fraction (73.24%) dominated of waste composition by 2016. The amount of methane emission with BAU and O&I scenario are 5,626,282 kg CH4 and 3,964,294.98 kg CH4, respectively. Landfill is an activity that contributed the most methane emission for both scenarios, which account approximately 76.51% and 67.32% for BAU and O&I scenario, respectively. Furthermore, transportation activities contributed the least methane emission which are 0.03% (BAU scenario) and 0.04% (O&I scenario). In order to reduce methane emission from waste sector, some interventions such as development and improvement in waste management, law enforcement to stop open burning for household waste, improvement in MRF performance by good management practices, and managing landfill daily cover during active operation and final capping after landfill closure are needed to consider by Municipality of Depok.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Chairunnisa B
Abstrak :
Kualitas udara di dalam rumah perlu diperhatikan karena manusia menghirup udara sekitar 10 m3 setiap harinya dan menghabiskan waktu sekitar 80-95% di dalam ruangan. Adapun indikator pencemar mikrobiologis udara adalah bakteri dan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi bakteri dan jamur pada kelompok rumah kecil, sedang, dan besar, serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi bakteri dan jamur. Penelitian ini berlokasi di Perumahan Griya Rahmani 2 Depok dengan jumlah sampel sebanyak 25 rumah yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel acak berstrata. Lokasi pengambilan sampel bakteri dan jamur di udara adalah di ruang keluarga dengan menggunakan alat EMS 6 Bioaerosol Sampler dengan media kultur TSA dan PDA. Uji analisis yang digunakan adalah uji Anova oneway dengan taraf signifikansi sebesar 10%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri dan jamur dipengaruhi oleh kelompok rumah yang digolongkan berdasarkan luas bangunan. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri dan jamur pada kelompok rumah kecil lebih besar daripada kelompok rumah sedang dan besar. Konsentrasi rata-rata bakteri pada rumah kecil sebesar 862 CFU/m3, rumah sedang sebesar 372 CFU/m3, dan rumah besar sebesar 102 CFU/m3, sedangkan konsentrasi rata-rata jamur pada rumah kecil sebesar 760 CFU/m3, rumah sedang sebesar 453 CFU/m3, dan rumah besar sebesar 194 CFU/m3. Ventilasi dan jumlah penghuni memiliki pengaruh yang besar terhadap bakteri dan jamur, diikuti oleh suhu, kelembaban, dan aktivitas penghuni. Sehingga rekomendasi untuk mengurangi konsentrasi bakteri dan jamur adalah dengan menambahkan exhaust fan dengan kapasitas minimal 67,5 m3/jam untuk kamar mandi kelompok rumah kecil dan sedang, serta exhaust fan dengan kapasitas minimal 270 m3/jam untuk ruang tamu kelompok rumah kecil dan 405 m3/jam untuk ruang tamu kelompok rumah sedang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S65715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadi
Abstrak :
Indek standar pencemaran udara DKI Jakarta, parameter kritis terbanyak di Kelapa Gading. Untuk mengestimasi risiko kesehatan dilakukan analisis risiko kesehatan PM10 dan SO2 di Kelapa Gading. Konsentrasi risk agent diperoleh stasiun pemantau udara BPLHD DKI Jakarta selama 365 hari. Berat badan, waktu pajanan diukur dari 80 responden. Estimasi risiko kesehatan dinyatakan dalam RQ, dihitung dari intake risk agent dan dosis referensinya. Risiko kesehatan dianggap berisiko bila RQ>1. Hasil penelitian menunjukkan RQ PM10 dan SO2 pajanan realtime tidak berisiko. Pajanan lifespan konsentrasi maksimum PM10 berisiko terhadap kesehatan populasi. Konsentrasi PM10 diturunkan hingga 130 μg/m3,merupakan batas aman untuk semua pupolasi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fitria
Abstrak :
Salah satu ruangan yang berpotensi tinggi untuk mengalami masalah polusi udara dalam ruang adalah ruang perpustakaan. Di antara berbagai polutan yang memiliki peran penting terhadap kesehatan adalah terdapatnya kapang di dalam udara ruangan. Gangguan kesehatan akibat kapang di dalam ruangan perpustakaan dapat dialami oleh orangorang yang beraktivitas di dalam perpustakaan, misalnya petugas perpustakaan, dosen, dan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap kapang di dalam udara ruang perpustakaan di tiga fakultas (FA, FB, dan FC) di lingkungan Universitas ?X?. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Data yang dikumpulkan meliputi keberadaan kapang, serta kualitas fisik dan kimiawi udara dalam ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara dalam ruang di ketiga perpustakaan berada di atas standar peraturan. Intensitas cahaya sangat rendah di perpustakaan FB dan FC, sementara konsentrasi debu di perpustakaan FA sangat tinggi. Di perpustakaan FA ditemukan kapang pathogen, yaitu Aspergillus fumigatus, sementara di perpustakaan FB ditemukan Scopulariopsis candida, dan Fusarium verticilloides di perpustakaan FC. Secara umum, kualitas fisik, kimiawi, dan mikrobiologi udara dalam ruang di ketiga perpustakaan telah melebihi ambang batas.
The objective of this research was to identify mould in university?s library using cross sectional design. The existence of mould and physical and chemical quality of air in library have been investigated and observed in three faculties; they were in FA, FB, and FC. To identify the mould, it used petri dish in Potato Dextrose Agar medium. There were 6-9 samples from each library. The temperature in three libraries were higher than standard, the intensity of light were very low in location FB and FC, and the dust concentration in FA was very high. It was found the pathogenic mould; they were Aspergillus fumigatus in FA, Scopulariopsis candida in FB, and Fusarium verticilloides in FC. In general, the physical, chemical and microbial quality of air in libraries exceeded the legal standard.
Universitas Indonesia, 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irwanto
Abstrak :
Dalam era kehidupan saat ini keberadaan akan udara bersih semakin sulit untuk ditemui, hampir dalam setiap daerah polusi udara merupakan hal yang biasa terjadi. Polusi udara terjadi disebabkan oleh asap dari kendaraan bermotor, limbah asap dari industri maupun rumah tangga, debu dan juga asap rokok. Polusi yang berada dalam udara menyebar dan melayang-layang dalam waktu lama yang bila masuk dalam sistim pernafasan akan membahayakan kesehatan manusia. Dengan membuat rancangan Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator Perancangan alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator meliputi pembuatan cyclone separator, elekrtosatik precipitator yang meliputi pembangkit tegangan tinggi searah DC menggunakan metoda penyearah pengali tegangan atau Walton- Cockroft pada keadaan hubung buka/tidak berbeban, pemilihan alumunium untuk filter dan pemilihan alat ndash; alat pendukung yaitu kover akrilik dan kipas angin DC 12 Volt beserta sumber tegangan 12 VDC. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator. Didapatkan efisiensi penjaringan polutan pada emisi gas buang kendaraan sebesar 60,23. ......In the current era where life will be clean air is increasingly difficult to find, in almost every area of air pollution is a common thing. Air pollution is caused by fumes from vehicles, smoke from industrial waste or household, dust and cigarette smoke. Pollution are in the air spread and drift Kite in a long time that when entering the respiratory system to be harmful to human health. By drafting crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator The design tool crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator includes the manufacture cyclone separator, elekrtosatik precipitator which includes a high voltage generator DC using the method of rectifier voltage multiplier or Walton Cockroft on the state of open circuit no load, aluminum election to filter and selection tools support tools that cover acrylic and 12 Volt DC fan along with 12 VDC voltage source.From the testing that has been done on crawler tool pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator. Obtained crawl efficiency of pollutants in vehicle exhaust emissions amounted to 60.23.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raehan Khalifsyah
Abstrak :
Pencemaran udara merupakan masuknya polutan ke lingkungan yang menyebabkan efek negatif terhadap lingkungan seperti menurunkan tingkat kesehatan manusia dan organisme lain. Polusi udara terdiri dari dua jenis polutan yang berbentuk partikel dan gas dimana partikel berisikan PM2.5&PM10, sedangkan gas bersisikan Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), dan Ozon (O3). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau tingkat polusi udara untuk mengetahui kualitas udara. Dengan menggunakan sistem berbasis Internet of Things (IoT), monitoring polusi udara dapat dilakukan secara real-time. Sistem IoT yang digunakan adalah berbasis Low Power Wide Area Network (LPWAN) yang cenderung baik untuk pemantauan polusi udara karena memiliki karakteristik konsumsi daya yang sedikit dan jarak jangkauan yang cukup luas. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah partikel PM2.5 & PM10 yang didasarkan oleh Air Quality Index (AQI). ......Air pollution is the entry of pollutants into the environment that causes negative effects on the environment, such as reducing the health levels of humans and other organisms. Air pollution consists of two types of pollutants in the form of particles and gases. Particles include PM2.5 and PM10, while gases include Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Dioxide (NO2), Sulfur Dioxide (SO2), and Ozone (O3). Therefore, a system is needed to monitor air pollution levels to determine air quality. By using an Internet of Things (IoT) based system, air pollution monitoring can be done in real-time. The IoT system used is based on Low Power Wide Area Network (LPWAN), which is well-suited for air pollution monitoring due to its low power consumption and wide coverage range. The parameters measured in this research are PM2.5 and PM10 particles, based on the Air Quality Index (AQI).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
French, Hilary F.
Washington, D.C.: Worldwatch Institute , 1990
363.739 2 FRE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 2006
363.739 JAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nadia Putri A.T
Abstrak :
Hasil pengukuran kualitas udara di Kecamatan Pademangan tahun 2006-2010 dinyatakan kurang baik. Konsentrasi SO2 dan SPM selalu mengalami peningkatan dan penurunan secara fluktuatif, bahkan beberapa konsentrasi SPM telah melampaui baku mutu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsentrasi SO2 dan SPM dengan jumlah kejadian ISPA pada penduduk di Kecamatan Pademangan pada dua periode musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desain studi yang digunakan adalah studi ekologi menurut waktu dengan metode uji korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara SPM dan SO2 dengan ISPA pada musim kemarau dan musim hujan. Namun terdapat hubungan yang bermakna antara SO2 dengan ISPA pada kelompok H4 yaitu selama musim hujan di bulan Desember 2008 sampai dengan Februari 2009, (pvalue = 0,010). ......The measurement result of air quality in Pademangan district year 2006-2010 is stated as in ungood condition. The concentration of SO2 and SPM always fluctuactly increase and decrease, evenmore some of SPM concentration is exceed the maximum value level. This research is aimed to know the correlation between the concentration rate of SO2 and SPM and the occurence of ARI in Pademangan district in two season period, dry and rainy season. The design study used was ecological study according to seasoning time using the corelation test. The result showed that there was no correlation between the SPM and SO2 with the occurence of ARI. But there is a meaningful relation between SO2 and upper respiratory toward group H4, in a rainy season on December 2008 through February 2009, (pvalue = 0,010).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanti
Abstrak :
[ABSTRAK
Ruang adalah salah satu sumber daya yang terbatas. Ruang harus dikelola pemanfaatannya dengan baik. Pemanfaatan ruang terus dilakukan dengan banyak mengabaikan keberlanjutan kota padahal seharusnya mempertimbangkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Selain itu pemerintah dan masyarakat seringkali berpikir jangka pendek dalam mengambil keputusan pemanfaatan ruang, padahal peran serta masyarakat dan kebijakan pemerintah adalah salah satu faktor yang berperan dalam menentukan masa depan keberlanjutan sebuah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu strategi untuk mewujudkan kota sehat berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Kota Bekasi karena kota Bekasi adalah salah satu daerah penyangga ibukota Jakarta yang pemanfaatan ruangnya berlangsung besar-besaran. Metode yang digunakan adalah analisis komparasi, korelasi, dan menyusun scenario planning. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa saat ini kualitas udara di Kota Bekasi masih layak menurut PP 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara karena masih berada di bawah baku mutu, akan tetapi harus diwaspadai karena kecenderungan yang meningkat. Meskipun kualitas udara mengalami kecenderungan polutan meningkat dan kuantitas RTH semakin menurun tetapi tidak ada pengaruh yang sinifikan antara dua variable tersebut. Kualitas kesehatan masyarakat Kota Bekasi menurun jika dilihat dari tingkat prevalensi ISPA. Peran serta masyarakat sebagai salah satu subyek pembangunan juga sangat penting, pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik pada pemanfaatan lahan menjadi potensi yang harus dikelola dengan baik. Skenario yang tersusun menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat diminimalisasi dengan berbagai strategi bidang energi dan pemanfaatan ruang untuk memenuhi ruang hijau perkotaan.;
ABSTRACT
Space is one of the limited resources. Space utilization must be managed properly. Utilization of space continue to be made with many ignoring the sustainability of cities when it should consider the quality of the environment and the health of people living in it. In addition, governments and communities are often short-term thinking in decision making utilization of space, whereas the role of the community and the government's policy is one of the factors that play a role in determining the sustainability of an urban future. This study aimed to obtain a strategy to achieve sustainable healthy city. The study was conducted in Bekasi as the city of Bekasi is one area that the use of buffer capital Jakarta ongoing massive space. The method used is a comparative analysis, correlation, and prepare scenario planning. Results from this study is that the current air quality in the city of Bekasi still worth the PP 41 of 1999 on air pollution control standards, but will have to watch out because the upward trend. Although the quality of the air is increased and the quantity of pollutant trends RTH decreases but no effect sinifikan between the two variables. The quality of the Bekasi City public health declined when viewed from the prevalence of ARI. Community participation as one of the subject of development is also very important, knowledge, attitudes and behavior both on land use potential that must be managed properly. Arranged scenario illustrates the possibilities that can be minimized with a variety of strategies in energy and space utilization to being the urban green space., Space is one of the limited resources. Space utilization must be managed properly. Utilization of space continue to be made with many ignoring the sustainability of cities when it should consider the quality of the environment and the health of people living in it. In addition, governments and communities are often short-term thinking in decision making utilization of space, whereas the role of the community and the government's policy is one of the factors that play a role in determining the sustainability of an urban future. This study aimed to obtain a strategy to achieve sustainable healthy city. The study was conducted in Bekasi as the city of Bekasi is one area that the use of buffer capital Jakarta ongoing massive space. The method used is a comparative analysis, correlation, and prepare scenario planning. Results from this study is that the current air quality in the city of Bekasi still worth the PP 41 of 1999 on air pollution control standards, but will have to watch out because the upward trend. Although the quality of the air is increased and the quantity of pollutant trends RTH decreases but no effect sinifikan between the two variables. The quality of the Bekasi City public health declined when viewed from the prevalence of ARI. Community participation as one of the subject of development is also very important, knowledge, attitudes and behavior both on land use potential that must be managed properly. Arranged scenario illustrates the possibilities that can be minimized with a variety of strategies in energy and space utilization to being the urban green space.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>