Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Rahman
Abstrak :
This thesis adopts two approaches in examining the effects of air pollution on international tourist arrivals, namely instrumental variables and long-run growth, using dataset of 141 countries in period 2010-2017. The findings are that the level of air pollution has a negative influence on the number of international tourists visiting a country. Another finding is the tourist arrival-air pollution elasticity less than unity. Government should treat the cost of air pollution reduction as an investment.
Tesis ini mengadopsi dua pendekatan dalam menguji efek polusi udara pada kedatangan wisatawan internasional, yaitu variabel instrumental dan pertumbuhan jangka panjang, dengan menggunakan dataset dari 141 negara pada periode 2010-2017. Temuannya adalah bahwa tingkat polusi udara memiliki pengaruh negatif pada jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke suatu negara. Temuan lainnya adalah elastisitas antara kedatangan wisatawan dengan polusi udara kurang dari satu. Pemerintah harus memperlakukan biaya pengurangan polusi udara sebagai sebuah investasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Hanung Prakoswa
Abstrak :
Pada tahun 2019, kualitas udara di DKI Jakarta tercatat memburuk, diindikasikan oleh meningkatnya konsentrasi Particulate Matter berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM 2,5) di wilayah tersebut. Seiring pesatnya pertumbuhan populasi dan laju urbanisasi, sektor transportasi menjadi kontributor utama bagi emisi polutan PM 2,5 di DKI Jakarta, yang kemudian menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. Dengan pendekatan bottom-up serta permodelan dispersi udara menggunakan perangkat lunak AERMOD, studi ini mengestimasi tingkat konsentrasi PM 2,5 tahunan yang dihasilkan aktivitas transportasi di DKI Jakarta. Kemudian, studi ini mengkalkulasi kasus mortalitas dan morbiditas yang diakibatkan paparan konsentrasi PM 2,5 tersebut, beserta kerugian ekonomi yang terkait dengannya. Valuasi ekonomi dari dampak kesehatan dilakukan dengan nilai satuan Value of Statistical Life (VSL) untuk kasus mortalitas, serta nilai satuan Cost of Illness (COI) dan Willingness to Pay (WTP) untuk kasus morbiditas. Ketiga nilai tersebut diturunkan dengan pendekatan benefit-transfer nilai satuan dari studi terdahulu di DKI Jakarta dan wilayah lainnya di luar negeri, dengan penyesuaian terhadap tingkat pendapatan maupun inflasi. Khusus untuk insiden perawatan dan kunjungan Rumah Sakit, nilai satuan COI diperoleh dari regulasi terkini yang mengatur standar tarif pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Rata-rata konsentrasi PM 2,5 tahunan dari sektor transportasi di DKI Jakarta berada di rentang 3,16 µg/m-69,12 µg/m3 pada tahun 2019, di mana konsentrasi tinggi (37-69 µg/m3) cenderung berada di ruas jalan tol. Sebagai dampaknya, tingkat kematian prematur yang diakibatkan mencapai 4.267 jiwa, sebagian besar diakibatkan penyakit jantung iskemik dan stroke. Kemudian, paparan konsentrasi PM 2,5 juga diestimasikan menyebabkan 2.626 kasus perawatan rumah sakit, 26.000 kasus kunjungan IGD, 320.852 kasus serangan asma, 19.544 kasus bronkitis akut pada anak-anak, 3.075 kasus bronkitis kronis, respiratory symptom days sebanyak 20,25 juta hari, dan berkurangnya hari kerja sebanyak 1,72 juta hari. Sejumlah dampak kesehatan tersebut diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi hingga Rp24,35 triliun, atau setara dengan 0,86% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta tahun 2019. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah untuk melakukan intervensi kebijakan secara spesifik di sektor transportasi, yang merupakan kontributor terbesar bagi pencemaran udara di DKI Jakarta. ......In 2019, Particulate Matter less than 2,5 micrometers (PM 2,5) was recorded increasing in DKI Jakarta, which signaled deteriorating air quality in the region. Along with rapid population growth and urbanization, the transportation sector becomes a major contributor to PM 2,5 emission in DKI Jakarta, which then poses health risks to the society. Through the bottom-up approach and air dispersion modelling with AERMOD software, this study estimates the annual PM 2,5 concentration that produced by transportation activities in DKI Jakarta. Furthermore, this study calculates mortality and morbidity cases resulting from these PM 2,5 exposures, as well as the associated economic losses. Economic valuation of health impacts is executed using the Value of Statistical Life (VSL) for mortality cases, together with Cost of Illness (COI) and Willingness to Pay (WTP) unit value for morbidity cases. Using benefit-transfer methods, these unit values are derived from previous studies in DKI Jakarta and other regions abroad, with adjustment to income level and inflation. Specific to hospital care incidents, the COI unit value is obtained from the latest regulations governing health service tariffs at the Dr. Cipto Mangunkusumo hospital. The annual PM 2,5 concentration from transportation sector in DKI Jakarta ranged between 3,16 µg/m3-69,12 µg/m3 in 2019, where high concentration (37-69 µg/m3) tends to be along the highway road. Subsequently, PM 2,5-attributable mortality was 4.267, mostly caused by Ischemic Heart Disease and stroke. Additionally, the total hospital admissions and emergency room visit were 2.626 and 26.000 respectively. Estimated chronic bronchitis, asthma attacks, and acute bronchitis for children were 3.075, 320.852, and 19.544 respectively. Lastly, there were 20,25 million days of respiratory symptom, and 1,72 million of work loss days. Simultaneously, the PM 2,5 exposure caused the economic loss of IDR 24,35 trillion, which is 0,86% of DKI Jakarta Gross Domestic Regional Product (GDRP) in 2019. The result of this study would provide a guidance for governments to design and implement the transportation sector-specific policies, which is the largest contributor to air pollution in DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Tamara
Abstrak :
Kota Bekasi adalah kota dengan penduduk terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Di Bekasi, pergerakan utamanya menggunakan kendaraan. Salah satu polutan hasil pembakaran mesin kendaraan adalah PM10 yang dapat diperoleh dari data volume kendaraan, passive sampler, dan Landsat 8. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola spasial PM10 di Kota Bekasi serta menganalisis validitas model spasial PM10 dari volume kendaraan/Landsat 8 dengan PM10 dari passive sampler sebagai validator. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif spasial dan analisis statistik RMSE. Berdasarkan PM10 dari volume kendaraan, jalan arteri berkapasitas besar mencakup wilayah PM10 dengan indeks kualitas buruk. Berdasarkan PM10 dari Landsat 8, hal tersebut terjadi berlawanan. Berkaitan dengan kondisi kemacetan, di jalan arteri berkapasitas kecil terdapat beberapa titik pengukuran volume kendaraan yang mengalami macet sekaligus tidak macet. PM10 dengan indeks kualitas udara tidak sehat juga dapat bersumber dari wilayah pemukiman, perdagangan dan jasa, serta industri. RMSE model spasial PM10 dari volume kendaraan memiliki tingkat kesalahan lebih rendah daripada model spasial PM10 dari Landsat 8. Meskipun begitu, jika dilakukan analisis lebih lanjut dengan mempertimbangkan aspek keruangan (seperti penggunaan lahan) maka terdapat beberapa area dan titik model yang berlokasi di wilayah penggunaan lahan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi kesalahan model dan hubungannya dengan karakteristik spasial dapat menjadi pendekatan baru untuk menilai kinerja model. ......Bekasi City is a city with the largest population in West Java Province. In Bekasi City, the movement mainly uses vehicles. This study aims to analyze PM10 spatial pattern in Bekasi City and analyze validity of PM10 spatial model from vehicle volume/Landsat 8 with PM10 from passive sampler as a validator. This research uses descriptive spatial analysis and Root Mean Square Error (RMSE) statistical analysis. Based on PM10 from vehicle volume, large capacity arterial roads cover PM10 with poorer quality index. Based on PM10 from Landsat 8, it happens in opposite phenomena. In relation to congestion traffic, on small capacity arterial roads some points of vehicle volume measurement are congested, and other points are not. PM10 with unhealthy air quality index also can be sourced from residential, trade & service, and industrial areas. Then, RMSE of PM10 spatial model from vehicle volume has lower error than PM10 spatial model from Landsat 8. However, if further analysis considers spatial characteristics (such as land use), there are several areas models that are in the same land use. This shows that combination of model errors and their relationship to spatial characteristics can be a new approach to assessing model performance.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Beladina
Abstrak :
PM2,5 merupakan salah satu indikator penilaian kualitas udara, yang telah dilaporkan sebagai penyebab dari berbagai gangguan kesehatan, salah satunya penurunan fungsi aru -; paru pada manusia. Industri marmer merupakan salah satu industri yang banyak menghasilkan PM2,5 sebagai limbah hasil produksinya. Oleh karena itu diperlukan intervensi kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan kerja di industri marmer. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi PM2,5 di udara tempat industri marmer dengan kejadian penurunan fungsi paru pada pekerjanya. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga Juni 2017, menggunakan studi potong lintang. Penelitian ini melibatkan seluruh pekerja industri marmer yang berjumlah 45 orang, dan 5 titik pengukuran kualitas udara di sentra industri marmer X sebagai sampel. Fungsi paru pekerja diukur menggunakan spirometri, sedangkan konsentrasi PM2,5 di udara diukur menggunakan HVAS. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square, regresi logistik, dan regresi linear dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor lingkungan dengan konsentrasi PM2,5 di udara, konsentrasi PM2,5 di udara dengan kejadian penurunan fungsi paru, serta hubungan antara karakteristik individu dengan kejadian penrunan fungsi paru. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kelembaban dengan konsentrasi PM2,5 di udara nilai p = 0,013. Hasil analisis juga menunjukkan hubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 di udara dengan penurunan fungsi paru pada pekerja nilai p = 0,004; OR = 7,56 . Karakteristik individu yang mempengaruhi penurunan fungsi paru pada pekerja antara lain adalah IMT nilai p = 0,011; OR = 6,909 dan masa kerja nilai p = 0,003; OR = 1,292. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2,5 di udara tempat industri marmer dengan kejadian penurunan fungsi paru pada pekerja di sentra industri marmer X, Kabupaten Tulungagung, tahun 2017. ...... PM2,5 is an air quality indicator, that have been reported as the cause of some health problems, including lung function decline. Marble industry is one of industries that produce PM2,5 as the waste of marble production. Therefore, health intervention, industrial environmental health in particular, is needed as preventive measures. The objective of this study was to understand about the association between PM2,5 concentration in marble production room and lung function decline among the workers. This study was held on February to June of 2017, using cross sectional study This study involving all of the marble production workers, total of 45 person, and 5 point of air quality measurement in X marble industry as the samples. Lung function decline was measured by spirometry method, while the PM2,5 concentration was measured using High Volume Air Sampler. Bivariate analysis using chi - square, logistic regression, and linear regression was done to know about the association between environmental factors and PM2,5 concentration, PM2,5 concentration and lung function decline, also between individual characteristics and lung function decline. The study result showed significant association between humidity and PM2,5 concentration p value 0,013 . The result also showed significant association between PM2,5 concentration and lung function decline among the workers p value 0,004 OR 7,56 . Induvidual characteristics that affected the lung function decline among the workers is BMI p value 0,011 OR 6,909 and the work duration p value 0,003 OR 1,292. The conclusion of this study is, PM2,5 concentration in marble production room is significantly associated with lung function decline among the workers in X marble production, Tulungagung, 2017.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library