Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Oloan Marolop
Abstrak :
Dalam rangka pembiayaan pelayanan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta senantiasa berupaya menggali sumber-sumber penerimaan Daerah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Reklame dan Pajak Reklame dan Keputusan Gubemur Propinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Reklame. Di dalam Keputusan Gubemur tersebut diatur bahwa bagi reklame yang berada di dalam sarana dan prasarana kota dikenakan sewa titik reklame. Sesuai dengan Keputusan Gubemur No. 128 Tabun 2000, sewa titik reklame tersebut terdiri dari dua jenis unsur yaitu harga sewa lahan dan harga nilai strategis. Perhitungan tarif harga nilai strategis tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu kelas jalan peletakan reklame (40 %), luas bidang reklame (30 %) dan ketinggian reklame (30 %). Para stakeholder reklame terutama Biro Reklame seringkali berpolemik di mas media baik elektronik maupun cetak bahwa Pemda DKI Jakarta dalam menetapkan tarif tidak memiliki dasar dan tidak pemah melibatkan Biro Reklame. Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : Seberapa besar hubungan kelas jalan peletakan reklame, luaas bidang reklame dan tinggi reklame dengan nilai strategis titik reklame di Propinsi DKI Jakarta dikaitkan dengan indikator-indikator nilai strategis titik reklame sebagaimana hasil penelitian Sensory Logic Inc. (2000), yang menyatakan bahwa terdapat 4 atribut yang diperhitungkan sebagai kunci kesuksesan suatu reklame yaitu readability, message, memorability dan stopping power. Instrumen statistik yang dipergunakan adalah korelasi Rank Spearman 'S karena data yang diolah ordinal. Populasi penelitian terdiri dari penduduk Jakarta menurut sensus tahun 2000 berjumlah 8.400.000 dan Biro Reklame yang terdaftar di Biro Perlengkapan Propinsi DKI Jakarta sebanyak 65 perusahaan. Dengan menggunakan formula Sloven dibutuhkan sample dari penduduk Jakarta sebesar 100 orang dan Biro reklame 40 perusahaan dengan tingkat kepercayaan 10 %. Melalui pengolahan software SPSS versi 11 didapat nilai koefisien korelasi antara kelas jalan dengan nilai strategis reklame sebesar 0,531 atau hubungan sedang dan positif serta terdapat hubungan yang signifikan_ Nilai korelasi antara Iuas bidang reklame dengan nilai strategis reklame sebesar 0,380 atau kategori hubungan rendah namun positif serta ada hubungan yang signifikan. Nilai koefisien korelasi antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame adalah -0.064 atau berarti sangat lemah dan negatif serta terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame. Lebih lanjut dilakukan pengujian lebih rinci antara kelas jalan, luas bidang reklame dan tinggi reklame dengan masing-masing indikator dan disimpulkan hubungan yang paling kuat adalah antara variabel kelas jalan (dibanding variabel has bidang reklame dan tinggi reklame) dengan faktor indikator kemudahan membaca suatu reklame (readability), faktor indikator kemudahan menangkap pesan reklame (message), faktor indikator kemudahan mengingat suatu reklame (memorability), dan faktor indikator daya tank bagi individu untuk memperhatikan secara seksama atas produk reklame (stopping power). Melalui pengujian hipotesis ternyata terdapat hubungan yang signifikan antara kelas jalan dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan slopping power). Terdapat hubungan yang signifikan antara luas bidang reklame dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan stopping power). Sedangkan untuk tinggi reklame, variabel ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator readability, tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator message, memorability, dan stopping power. Sesuai hasil penelitian ini maka diusulkan perlunya dilakukan review atau tinjauan ulang atas komponen utama yang menjadi dasar perhitungan nilai strategis reklame dengan mengeliminir tinggi reklame dan memasukkan faktor lain setelah dilakukan pengidentifikasian faktor lain dimaksud dengan penelitian.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismatno Eko Ariyanto
Abstrak :
Pembangunan nasional di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di segala bidang. Seirama dengan imelajunya pembangunan, maka taraf hidup dan kebutuhan manusiapun pada umumnya mengalami peningkatan. Selain kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, manusia juga merasakan kebutuhan akan transportasi. Adanya peningkatan kesadaran masyarakat dewasa ini akan transportasi juga disadari oleh pemerintah, yaitu dengan dibangunnya berbagai prasarana transportasi darat, seperti jembatan, jalan layang, jalan bebas hambatan, serta peningkatan dan perbaikan jalan yang telah ada. Dengan adanya prasarana-prasarana itu, penggunaan kendaraan bermotor menjadi iebih luas dan semakin dirasakan sebagai sarana kebutuhan sehari-hari. Faktor-faktor ini rnenyebabkan konsumen Iebih tertarik terhadap kendaraan bermotor. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif untuk menawarkan berbagai jenis kendaraan bermotor. Dengan banyaknya produsen lain yang menawarkan kendaraan bermotor, maka persaingan akan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan harus aktif dalam memasarkan produknya agar ia dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya melalui kegiatan promosi yang tepat. Perusahaan melaksanakan aktivitas promosi yang diharapkan menjembatani jarak antara penjual dan konsumen. Program promosi yang diiaksanakan adalah penjualan secara pribadi (personal selling], pengiklanan (advertising], promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat ( public relation ), yang dilakukan Alexander grup bekerja sama dengan biro iklan Dian Aviads. Kegiatan ini ditujukan untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan, serta menanamkan citra yang baik bagi perusahaan dan produk yang ditawarkan di mata konsumen. Perencanaan aktivitas di atas mendorong penulis untuk meneliti kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, apakah mampu menciptakan suatu competitive advantage bagi perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Produk yang dipasarkan terbagi dalam dua kelompok, yaitu produk reguler (standar Suzuki dan atau Indomobil) dan produk nonreguler (produk karoseri seperti minibus) dan jika dibagi menurut Gaikindo, maka terbagi atas kendaraan niaga kategori I Carry dan Futura) dan kategori IV (Vitara dan Jimny) serta kendaraan penumpang atau sedan {Forsa atau Esteem). Untuk produk nonreguler sasaran utama adalah golongan ekonomi menengah ke atas, mengingat harga Alexander relatif lebih mahal dari pada minibus lain yang sejenis. Produk reguler sasaran utama adalah golongan ekonomi atas. Untuk kendaraan niaga kategori I, sasaran utamanya adalah golongan ekonomi menengah dan untuk kendaraan sedan (Esteem atau Forsa) serta Jeep Vitara sasaran utamanya adalah golongan ekonomi atas. Pasar yang dtlayani seluruh OKI Jaya dan sekitarnya untuk consumer market, organizational market, reseller market dan government market . Untuk pasar luar OKI Jaya ditangani oleh Alexander House dealer dan Alexander House outlet yang juga melayani pasar yang sama dengan Alexander House, yaitu consumer market, organizational market di daerah, dan government market di daerah (Pemerintah Daerah). Pasar reseller market ditangani Alexander House pusat di Jakarta. Masalah yang dihadapi perusahaan antara lain ; turunnya penjualan sejak 1991 dan turunnya total produksi pabrik sejak 1988, kurang fleksibel penilaian atas prestasi kerja wiraniaga karena penggunaan sistem target penjualan unit dan bukan sistem target nilai. Masalah lain adalah mempertemukan permintaan dan penawaran dari produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh struktur permintaan yang berfluktuasi dan banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal, seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga dan pola sosial budaya. Terbatasnya kemampuan perusahaan untuk semakin memperluas pasar karena segmen pasar golongan ekonomi menengah ke atas yang relatif terbatas sehingga konsumen harus dibujuk supaya mau melakukan transaksi. Kurangnya wiraniaga yang menjalankan fungsi salesmanship yang baik serta kurangnya pengetahuan tentang produk (knowledge of the product}, lemahnya sistem data base dan hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan iklan (iktan hanya terbatas) dan promosi penjualan, merupakan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam pelaksanaan program bauran promosi. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa dalam usaha untuk memperta-hankan dan mengembangkan pasar, perusahaan sebaiknya menyusun suatu program terpadu di antara a!at-alat promosi yang ada, demi mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Kegiatan bauran promosi yang banyak membantu penjualan Alexander adalah penjualan perseorangan dan promosi penjualan yang terkait dengan harga (potongan harga, angsuran dengan bunga 0%, dan lain-lain). Oleh karena itu tenaga wiraniaga harus dibenahi dengan memberikan pefatihan yang meliputi materi salesmanship, pengetahuan tentang produk dan pengetahuan tentang pesaing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Depok: PAU-EK-UI, 1990
659.109598 RHE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Batra, Rajeev
New Jersey: Prentice-Hall, 1996
659.1 BAT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Batra, Rajeev
New Jersey: Prentice-Hall, 1996
659.1 Bat a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nufian S. Febriani
Jakarta: UB Press, 2022
659.1 NUF s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuten, Tracy
Abstrak :
This book, shares the untold stories of senior executives and rising stars in advertising, demystifies the craft of advertising from the perspectives of creatives, media strategists, planners, and account executives, provides insights, strategies, and tactics readers can put to work immediately, and offers predictions on the rapidly changing advertising landscape.
New York: Springer, 2012
e20425427
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Meisari Arvini Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Industri media massa baik media cetak maupun media elektronik di dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir terlihat mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Industri media cetak di tahun 2003 dapat dikatakan paling kompetitif dibanding industry televisi karena sepanjang tahun 2003, tak kurang dari 68 media cetak baru tumbuh pada tahun ini. Kompas sebagai surat kabar harian dengan skala nasional merupakan bagian dari KKG adalah top of mind koran sekaligus koran yang paling banyak di baca di kota oleh white collar.

Masalah yang mungkin muncul pada bisnis media cetak adalah ketika pemasar ingin menentukan lokasi yang tepat untuk menempatkan iklan produk perusahaannya Harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tidak semua pembaca surat kabar membaca setiap halaman dari surat kabar sehingga karakter iklan dan penempatan iklan yang tepat sangat penting untuk memancing keingintahuan pembaca. Melihat hal ini dapat dikatakan bahwa potensi pendapatan ildan suatu surat kabar termasuk Kompas memiliki porsi yang cukup besar akan tetapi terdapat tantangan yang cukup besar yang harus dihadapi, bahwa media cetak dalam hal ini Kompas harus dapat menentukan strategi penentuan lokasi yang tepat untuk kepentingan efekiivitas suatu iklan sehingga Kompas dapat menarik bagi pembaca.

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, penulis ingin mengetahui perbedaan efektivitas penempatan iklan antara halaman ganjil dengan halaman genap dan pengaruh daya tarik seksual terhadap efektivitas iklan pada Surat Kabar Harian Kompas. Penelitian ini memiliki rnanfaat bagi Surat Kabar Harian Kompas sehingga Kompas dapat menerapkan harga yang berbeda bagi lokasi halaman yang lebih efektif di baca oleh responden. Manfaat lain yaitu bagi pemasar bahwa pemasar dapat menentukan lokasi halaman yang tepat untuk memasang iklan dan menggunakan iklan yang memiliki daya tarik seksual jika ingin meletakkan iklan pada lokasi halaman genap.

Pengukuran efektivitas iklan ini ini berdasarkan model hierarchy of effect yang terdiri atas tujuh tahapan yaitu unawareness, awareness, knowledge, liking, preference, conviction dan purchase. Dimana pengukuran dilakukan dengan melalui awareness responden yang terdiri atas awareness iklan dan awareness recall. Awareness iklan terdiri atas top of mind produk/merek, produklbrand recall dan produklbrand recognition sedangkan awareness recall terdiri atas item product recall, copy recall dan message recall.

Penelitian ini berjenis eksperimen. Penelitian ini akan mencari perbandingan iklan yang ditempatkan pada halaman ganjil dan halaman genap serta iklan yang memiliki daya tarik seksual dan iklau yang tidak memiliki daya tarik seksual dengan menggunakan dua jenis iklan yaitu iklan berwarna dan hitam putih. Metode pengambilan data melalui in depth interview yaitu melalui wawancara Iangsung dengan responden. Responden berjumlah 100 orang berdasarkan kriteria setidaknnya membaca surat kabar minimum selama satu minggu terakhir.

Berdasarkan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan-iklan yang benda di halaman ganjil Jebih efekiif dibandingkan iklan-iklan yang berada di halaman genap. Kemudian, pengaruh daya tarik seksual terhadap efektivitas iklan pada Surat Kabar Harian Kompas adalah jika pemasar meletakkan iklan pada halaman genap maka dengan menggunakan bintang iklan perempuan akan menumbuhkan awareness bagi iklan tersebut. Selain itu dengan menggunakan daya tarik seksual yang harus diperhatikan adalah pembaca akan Iebih memperhatikan bintang iklan daripada produk yang diiklankan.

Dari penelitian ini maka dapat direkomendasikan bahwa surat Kabar Harian Kompas dapat menerapkan harga yang lebih mahal bagi iklan-iklan yang berada pada lokasi halaman ganjil dibandingkan halaman genap karena penelitian membuktikan bahwa iklan-iklan yang berada di halaman ganjil Jebih efektif dibandingkan iklan-iklan yang berada pada halaman genap. Kemudian, pemasar dapat memilih halaman ganjil sebagai prioritas utarna untuk memasang iklan. Jika pemasar ingin memasang iklan pada halamn genap maka pemasar dapat meningkatkan awareness pembaca dengan menggunakan iklan yang memiliki daya Tarik seksual sebagai cara untuk meningkatkan awareness pembaca terhadap iklan yang di pasang.

Selain itu, penggunaan endorser. seperti bintang iklan yang terkenal dalam mengiklankan suatu produk yang tidak terlalu terkenal menyebabkan overshadowing. Jika suatu produk menggunakan bintang iklan yang kontroversial maka citra produk dapat menjadi turun walaupun iklan akan mudah diingat. Pemasar dapat melakukan survey dan penelitian terhadap bintang iklan yang akan digunakan sehingga menghindari memiliki citra yang tidak baik di mata masyarakat.

Terdapat faktor lain yang mempengaruhi efektivitas iklan selain lokasi dan daya Tarik seksual yaitu antara lain hal-hal yang terdapat dalam iklan dan pesan yang disampaikan. Jika hal-hal yang terdapat dalam iklan dan pesan yang disampaikan memiliki pesan yang menarik perhatian pembaca maka pembaca akan lebih ingat. Selain itu yang harus diperhatikan adalah yang harus diperhatikan adalah ukuran yang digunakan.

Secara teknis penelitian, dapat disarankan untuk melakukan penelitian Ianjutan yang menggunakan produk yang lebih variatif dengan sebelumnya melakukan penelitian pendahuluan sehingga tingkat pengenalan responden terhadap produk dapat diminimalkan. Selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan sampel responden yang lebih besar yang berasal dari target pembaca Kompas yaitu masyarakat dengan pendidikan minimum lulusan SMU dengan status sosial ekonomi A dan B.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aaker, David A.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1987
659.1 AAK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Depok: PAU-Ekonomi Universitas Indonesia, 1993
659.1 RHE m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>