Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Maulidiansyah
Abstrak :
Penelitian ini mencoba mendeskripsikan upaya pemberdayaan masyarakat melalui sebuah program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan pendidikan yang berbasis masyarakat (community-based education). Pendidikan regular yang dilaksanakan pemerintah sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi ternyata bukan jaminan akan juga memberikan kesejahteraan secara sosial dan ekonomi kepada warganya. Kurikulum yang kaku dan tidak berorientasi pada pengembangan kreatifitas siswanya agar menjadi orang yang mandiri dan bisa berdaya di masa mendatang, membuat jalur pendidikan sekolah kurang diminati oleh rakyat yang lebih membutuhkan beras dari pada ceramah. Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah program pemerintah untuk menyatukan dan memadukan seluruh jalur pendidikan luar sekolah yang ada di masyarakat untuk dibina dan diarahkan agar benar-benar dapat melayani kebutuhan dan minat belajar masyarakat yang real, dan benar-benar bisa memberdayakannya. PKBM berupaya memadukan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill), bahkan mereka bukan hanya sekedar belajar untuk menguasai pengetahuan baru tetapi juga diarahkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau mata pencaharian baru termasuk akses kepada pasar. PKBM adalah media mempertemukan strategi pembangunan dari pemerintah (top down planning) dengan kebutuhan dan permasalahan rakyat (bottom up planning). Penelitian yang dilaksanakan pada dua buah PKBM, "At-Taqwa" Desa Dewasari dan "17 Agustus" Desa Parnalayan di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualititatif. Setelah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, serta studi kepustakaan dan dokumentasi dilakukan analisis dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, organisasi data, dan interpretasi data untuk mendapatkan jawaban atas tiga permasalahan dalam tesis ini, yaitu; bagaimanakah proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan belajar yang ada di PKBM, apakah kegiatan-kegiatan tersebut benar-benar sesuai dengan aspirasi masyarakat, dan apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi untuk mengembangkan PKBM. Dari analisis hasil temuan lapangan, dapat disimpulkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat belum terwujud dengan baik, program pendidikan yang disusun belum berdasarkan pada proses assessment dan identifikasi yang benar. Di pihak masyarakat masih menaruh ketergantungan yang cukup besar pada bantuan pemerintah, sementara di pihak pemerintah masih belum serius memperhatikan pengembangan PKBM. Semangat masyarakat untuk membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang bisa membuat dirinya sejahtera sudah cukup tinggi, namun terhalang oleh sulitnya mendapatkan modal atau investasi. Jika dilaksanakan dengan penuh keseriusan oleh pemerintah dengan mengalokasikan anggaran pendidikan luar sekolah yang lebih besar, maka program PKBM akan mampu menjadi motor penggerak bergulirnya ekonomi kerakyatan sejak di tingkat desa hingga nasional. Ditambah dengan perhatian yang besar dan lembaga keuangan maupun investor dalam bentuk bantuan modal maupun kerja sama pemasaran dan teknologi, PKBM akan mampu mewujudkan masyarakat yang mapan secara ekonomi atau self-sufficient economy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Burton R.
Berkeley California: University of California Press, 1968
374 CLA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Malouf, Doug
Australia: Business & Professional , 1994
374.13 MAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shobirin
Abstrak :
Remaja yang berkualitas merupakan aset yang cukup penting bagi eksistensi suatu bangsa. Untuk mewujudkan remaja yang berkualitas tersebut salah satu upaya penting yang harus dilakukan adalah melalui sektor pendidikan. Namun demikian ditengah situasi perekonomian Indonesia yang sedang dilanda krisis ini, tidak semua remaja dapat mengenyam atau melanjutkan pendidikan, atau sering disebut dengan putus sekolah. Pemerintah telah mengupayakan dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang sedang dan terus dilakukan adalah dengan memberikan keterampilan aplikatif kepada remaja putus sekolah agar mereka dapat memiliki keterampilan dan berfungsi sosial melalui PSBR Bambu Apus selaku Unit Pelaksana Teknis Departemen Sosial RI. Kegiatan yang dilakukan mencakup dua besaran, yaitu bimbingan keterampilan kerja dan bimbingan sosial termasuk bimbingan mental keagamaan. Namun demikian penelitian ini lebih difokuskan pada pembahasan tentang pelaksanaan program bimbingan keterampilan kerja. Kerangka pemikiran yang diulas dalam tesis ini adalah racikan dari konsep-konsep tentang remaja dari putus sekolah. Selanjutnya dikupas pula panti sosial sebagai organisasi pelayanan dan bimbingan keterampilan kerja sebagai salah satu programnya. Sebagai organisasi pelayanan yang mclaksanakan program kegiatan. Keberadaan, PSBR Bambu Apus tidak bisa dilepaskan dari permasalahan dan kendala dalam menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu pada bagian akhir Kerangka Pemikiran selanjutnya diuraikan tentang evaluasi program. Penelitian evaluatif ini menggunakan alur input, proses dan outcome yang selanjutnya diterjemahkan sebagai langkah kegiatan yang ada di PSBR Bambu Apus. Untuk melihat keberhasilan program pada alur outcome digunakan kriteria keberhasilan sebagaimana dikemukakan oleh Suchman yang terdiri dari effort performance, adequacy of performance, efficiency, dan process. Namun demikian pada alur input meskipun klien belum mendapatkan pelatihan, penelitian ini juga membahas lima kriteria keberhasilan tersebut meskipun hanya bahasan effort yang merupakan kriteria keberhasilan paling sederhana. Dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, informan penelitian ini adalah para pejabat struktural. pekerja sosial dan instruktur sebagai pelaksana utama dan pihak yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan. Sedangkan pada alur outcome selain kepada mereka, informan utama adalah lima orang mantan yang telah selesai mendapatkan pembinaan di Panti dan masing-masing mewakili lima jurusan keterampilan yang ada. Hasil penelitian pada alur input menunjukkan bahwa aspek raw material seperti ruang, alat-alat dan bahan pelatihan keterampilan serta pola dan pola sistem pengajaran sesuai dengan kriteria ideal yang ditetapkan sebagai suatu standar maksimal sebuah program pelatihan.Sedangkan yang tidak sesuai adalah tenaga instruktur, kriteria calon klien, kurikulum dan buku panduan, alat peraga serta target pelatihan. Sementara untuk menilai alur outcome langkah yang dilakukan adalah dengan membedah apa yang menjadi tujuan pelatihan itu sendiri. Pada aspek pertama yaitu jumlah lulusan, terjadi pengurangan klien yang selesai atau lulus dari Panti. Demikian juga pada aspek kcdua tentang tingkat pemahaman klien terhadap materi menujukkan. meskipun tidak seluruh materi dapat dimengerti namun sebagian besar klien mengaku dapat memahaminya. Pada aspek ketiga yang membahas pekerjaan, ada klien yang bekerja sesuai dengan pelatihan yang pernah diikuti dan ada juga yang tidak. Namun demikian bagi klien yang belum mendapatkan bekerja menganggap bahwa bukan berarti pelatihan yang diikutinya tersebut menjadi sia-sia. Mereka tetap memperoleh pengaruh lain. berupa manfaat seperti lebih percaya diri, disiplin, dapat menyesuaikan diri, dan memiliki motivasi yang tinggi dalam memandang kehidupannya dan terus berupaya memperoleh pekerjaan. Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi, keberadaan instruktur disatu sisi mcrupakan faktor pendukung, namun mereka juga sekaligus menjadi faktor penghambat karena tidak memiliki kemampuan profesional dan pengalaman mengikuti diklat (training) yang berkaitan dengan bidang tugas mcngajarnya. Faktor pendukung lainnya adalah sarana prasarana yang memadai dan tersedianya anggaran rutin/tetap dari pemerintah. Sedangkan faktor penghambat adalah selain karakteristik klien yang memiliki tingkat pendidikan beragam, juga keberadaan alat keterampilan yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Selain itu adalah pengadaan bahan pelatihan yang sering terlambat atau tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh instruktur. Penelitian ini memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan oleh pelaksana di PSBR Bambu Apus. Saran berkaitan dengan temuan faktor penghambat yang diuraikan sebelumnya, yaitu perlu memberi kesempatan kepada instruktur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan penambahan penghasilan. Selanjutnya perlu disusun sebuah kurikulum yang baku, dan menciptakan transparansi anggaran dalam kaitan dengan penyediaan alat dan bahan pelatihan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pradipta Hidayat
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan identifikasi auditor ? klien dan menguji pengaruh dari identifikasi diri tersebut terhadap kualitas audit. Identifikasi diri auditor didasarkan atas teori identitas sosial dan motivated reasoning. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data primer yang didapat melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi auditor ? klien terbentuk dari tingkat kepentingan klien, image klien, dan audit tenure. Identifikasi auditor ? klien terbukti meningkatkan kemungkinan auditor untuk menyetujui accounting treatment yang diharapkan klien tetapi menurunkan perilaku Reduced Audit Quality dari auditor. ABSTRACT
This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure. Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced Audit Quality acts.;This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure. Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced Audit Quality acts.;This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure. Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced Audit Quality acts., This study aims to discover the determinant of auditor – client identification and examine the effects of that identification to audit quality. Auditors’ identification is based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor – client identification is determined by clients’ importance, clients’ image, and audit tenure. Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to acquiescence with clients’ preferred accounting treatment but decrease the Reduced Audit Quality acts.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan Sugianto
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai peran Taman Baca Alfabet dalam menumbuhkan minat baca anak tingkat Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Baca Alfabet berperan dalam menumbuhkan minat baca anak tingkat Sekolah Dasar melalui koleksi buku dan kegiatan berupa: Baca buku di tempat, klub belajar, kegiatan gelar buku di Taman Lembah Mawar Kota Depok, dan sebagai tempat yang aman bagi anak untuk bermain, berkumpul dan berinteraksi. Kegiatan tersebut saling mendukung sekalipun dalam praktik dan teknik yang berbeda. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh Taman Baca Alfabet diharapkan dapat terus berjalan secara kontinu agar dapat dirasakan manfaatnya khususnya bagi anak tingkat Sekolah Dasar. Kata Kunci:minat baca, anak tingkat sekolah dasar, taman bacaan masyarakat.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the role of Taman Baca Alfabet to increase the interest of reading the elementary school children. This research is a qualitative research using case study method. Based on the results of the research indicates that Taman Baca Alfabet plays a role to increase the interest of reading the elementary school children through Read the book on the spot, learning club, book exhibition in Taman Lembah Mawar, Depok City, and as a safe place for children to play, gather, and interact. Those activities support each other, even though in different practices and techniques. So that activities conducted by Taman Baca Alfabet expected to continue to run continuously in order to feel the benefits especially for children Elementary School level. Key words Reading interest, elementary school children, community library.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Putra Anggara
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi bermain video game dengan fitur online multiplayer dan internal coping style to school-related stress. Partisipan penelitian ini adalah 89 siswa kelas 12. Motivasi bermain video game diukur mengunakan survey motivasi bermain game oleh Yee 2007 dan coping style to school-related stress diukur mengunakan CASQ-R oleh Barnes 2011 yang secara khusus digunakan bagian school-related stress. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi immersion bermain berkorelasi dengan internal coping style to school related stress r=0,338, p < 0,01 .
ABSTRACT<>br> The purpose of this study is to find out the correlation of between, motivation to play video game with online multiplayer and internal coping style to school related stress. The participant of this study are 89 student that are in 12 grades. There are 2 questionnaire that is use in this study. Motivation to play game is measure using motivation to play survey by Yee 2007 . While coping style to school related stress is measure using Coping Across Situation Questionnaire Revised CASQ R by Barnes 2011 . This study found that immersion motivation to play video game, correlate with internal coping style to school related stress r 0,338, p 0,01 .
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McGivney, Veronica
Leicester: The National Institute of Adult Continuing Education, 1991
374.9 MCG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Knowles, Malcolm S.
New York: Cambridge University Press, 1980
374.07 KNO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>