Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raissa Dwifandra Putri
Abstrak :
Delinkuensi merupakan beragam bentuk perilaku antisosial yang dilakukan oleh remaja dan telah masalah serius di kalangan remaja di dunia, termasuk di Indonesia. Remaja dipanti asuhan merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap delinkuensi karena beragam masalah yang dihadapi di panti asuhan. Namun, Perspektif Psikologi Positif menjelaskan bahwa setiap remaja memiliki inner strength untuk mencegah dirinya terhadap perilaku delinkuen, seperti religiusitas dan resiliensi. Penelitian ini ingin membuktikkan kontribusi religiusitas dan resiliensi terhadap perilaku delinkuen remajadi panti asuhan di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah remaja berusia 11-19 tahun M =14,88; SD = 1,93. Penelitian ini dilakukan di 19 panti asuhan di Jakarta, dengan total partisipan sebanyak 403 remaja laki-laki = 179 remaja; perempuan = 224 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi religiusitas dan resiliensi secara bersama-sama terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. Besar kontribusi yang diberikan adalah 5,3. Secara parsial, religiusitas memiliki kontribusi terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. ......Delinquency is a variety of forms of antisocial behavior performed by adolescents andbecome a serious problem among adolescents in the world, including in Indonesia.Adolescents in orphanages are one of vulnerable population to delinquency because ofthe various problem which faced in orphanages. However, the Positive PsychologyPerspective explains that every adolescent has inner strength to prevent himself againstdelinquent behavior, such as religiosity and resilience. This research wants to indicatethe contribution of religiosity and resilience to delinquency among adolescents atorphanages in Jakarta. This research is a quantitative research with correlational designstudy. Participants are adolescents whose aged 11 19 years M 14,88 SD 1,93. Thestudy was conducted in 19 orphanages in Jakarta, with total participants are 403adolescents male 179 adolescents, female 224 adolescents . The results of thisstudy indicate there is a contribution of religiosity and resilience to delinquency amongadolescents at orphanages in Jakarta. Bigger contribution given is 5.3 . Partially,religiosity has contributed to the behavior of delinkuen adolescents in orphanages inJakarta.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanur Purbojati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial dan kepuasan hidup pada remaja perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial diukur menggunakan alat ukur The Attitude of Mobile Phone as a Social Status symbol dari Abeele et al. 2014 , sedangkan kepuasan hidup diukur dengan menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale dari Diener et al. 1985 . Responden dalam penelitian ini berjumlah 158 orang remaja yang berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial dengan kepuasan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial tidak diikuti dengan perubahan pada kepuasan hidup pada remaja perkotaan.
ABSTRACT This research was conducted to find the correlation between Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol and Life Satisfaction in Urban Adolescents. This research used the quantitative approach. Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol was measured by using the Attitude of Mobile Phone as a Social Status Symbol AMPSSS , developed by Abeele et al. 2014 , and life satisfaction was measured by using Satisfaction With Life Scale SWLS , developed by Diener et al. 1985 . The responden of this research are 158 adolescents that from Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. The results of this research showed that there is no significant correlation between Attitude of Mobile Phone as a Social Status Symbol and Life Satisfaction. This indicates that changes within the Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol scores won rsquo t be followed by changes of the Life Satisfaction in Urban Adolescents.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library