Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Dolli
Abstrak :
Pada pembuatan bangunan air terutama untuk bagian yang terendam oleh air maka hal sangat penting pada pembuatannya di lapangan adalah suatu campuran beton segar yang memiliki workability yang baik. Hal ini berguna untuk kemudahan penempatannya serta kualitas hasil akhir beton tersebut. Pasta semen yang baik yaitu memiliki sifat kohesif tetapi tidak berair. Ketika pengecoran bawah air berlangsung maka kurang dari 30% dari semen akan terbawa oleh air (washout) hal ini tentunya akan mengurangi kekuatan dari beton yang dihasilkan. Dari penelitian ini dilakukan percobaan menggunakan Anti Washout Admixture (AWA) sebagai bahan tambahan untuk beton yang diaplikasikan untuk pengecoran bawah air. Bahan tambahan tersebut berfungsi meningkatkan sifat kohesif dari campuran semen dan mengurangi washout yang terjadi sehingga pengecoran akan lebih baik serta hasil akhirnya akan lebih baik pula. Kemudian pada penelitian ini kami telah melakukan perbandingan 3 jenis rancangan campuran beton biasa dengan bahan tambahan Anti Washout Admixture (AWA) serta beton biasa dengan tambahan Anti Washout Admixture (AWA) dan Water Reducer Admixture (WRA) yang diambil dari produk PT. Fosroc Indonesia yaitu dengan nama Conplast UW (Under Water) yang merupakan jenis AWA mengandung Cellulose Ether dan Plasticizer P211. Proses penelitian ini menitikberatkan pada pemeriksaan pengaruh bahan tambahan AWA dan WRA untuk aplikasi bawah air terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton dalam kondisi sebelum mengeras yaitu setting time, washout, SS, pH, turbidity dan suhu beton serta dalam kondisi beton telah mengeras yaitu permeability dan kuat tekan baik yang dilakukan pengecoran di udara maupun sampel yang dilakukan pengecoran di bawah air. Hasil uji washout, SS dan turbidity menunjukkan bahwa pengaruh AWA terhadap jumlah pasta beton yang tergerus karena pengaruh air untuk sample yang diberi AWA sebanyak 0.6% dari berat semen akan semakin berkurang. Sedangkan pengaruh lain yang didapatkan dari uji pada saat beton belum mengeras adalah jenis AWA Cellulose Ether yang digunakan mempunyai sifat retarded atau memperlambat initial setting time beton. Peningkatan kuat tekan juga terlihat dari hasil pengujian baik pada aplikasi pengecoran di udara beban maupun di bawah air, serta penurunan kekuatan yang terjadi pada saat pengecoran di bawah air, serta penurunan kekuatan yang terjadi pada saat pengecoran di bawah air disbanding dengan pengecoran di udara bebas karena pengaruh bahan tambahan tersebut menjadi berkurang. Pengaruh AWA pada perbaikan nilai permeabilitas beton tidak tampak tetapi perbaikan nilai permeabilitas beton terlihat pada mutu beton yang berbeda yaitu pada sample yang diberi bahan tambahan AWA dan WRA sebanyak 0.4% dari berat semen. Dapat disimpulkan bahwa AWA memberikan perbaikan sifat kohesif beton yang terlihat pada pengurangan washout beton yang terjadi kemudian AWA juga memberikan pengaruh sifat retarded pada beton sehingga memperlambat initial setting time namun AWA jenis ini tidak pengaruh pada perubahan nilai permeabilitas beton tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam dunia konstruksi, beton sebagai material utama pembentuk struktur, telah banyak ditemukan dalam pembuatan berbagai tipe konstruksi umum maupun khusus, seperti jalan raya, jembatan, gedung bertingkat, bendungan, konstruksi saluran air (canal linings), terowongan, dan lain-lain. Dikarenakan peruntukan beton sebagai bahan utama dalam kegiatan konstruksi, maka penggunaan beton sebagai bahan konstruksi harus didasari oleh sifat-sifat beton yang dapat mendukung kemudahan pelaksanaan dilapangan tanpa mereduksi kemampuan dan sifat beton itu sendiri. Perkembangan industri konstruksi yang terjadi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton siap pakai menjadi salah satu kebutuhan mendasar dimana sifat-sifat mekanis maupun fisis beton merupakan hal utama yang sangat mendukung industri konstruksi ini. Dalam memenuhi kebutuhan akan berbagai sifat-sifat beton yang digunakan sesuai dengan peruntukkannya dalam dunia konstruksi, maka penggunaan bahan tambah (admixture) merupakan salah satu jawaban yang dapat mendukung industri beton ini. Salah satu produk bahan tambah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa trigliserida dengan nama produk yaitu Emtal 50WP. Emtal 50WP adalah admixture atau bahan tambahan pada campuran beton yang berfungsi utama sebagai bahan pelapis anti air dan bahan tambahan untuk menaikkan kekuatan beton. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan tambah ini dalam campuran beton terhadap sifat fisis dan mekanis beton. Pengujian sifat mekanis beton dibatasi hanya untuk pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah serta permeabilitas beton keras. Sedangkan untuk sifat fisis beton dilakukan pengujian workabilitas beton berupa konsistensi slump beton an waktu ikat beton (initial setting time). Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari bahan tambah trigliserida jenis Emtal 50WP yang diperlukan untuk mendapatkan kenaikan kekuatan beton yang optimum serta penurunan tingkat permeabilitas yang signifikan.
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], [2006, 2006]
S35310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library