Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Khusnul Fuadah
"Rencana pemindahan Ibu kota negara dari Jakarta ke IKN serta dampak ekonomi pasca Pandemi mulai banyak memunculkan wacana proyek pembangunan besar-besaran pada Ibu kota Lama DKI Jakarta. Hal tersebut memunculkan rasa penasaran terkait bagaimana kemungkinan pengubahan fungsi bangunan yang ada dapat terjadi. Oleh karenanya muncul keingintahuan penulis akan pendalaman mengenai bagaimana adaptive reuse diaplikasikan. Adaptive reuse sebagai bentuk pendekatan dalam konstruksi bangunan dimana penggunaan kembali baik bangunan, material, maupun metode konstruksi terjadi. Adaptive reuse merupakan proses konversi bangunan industri, untuk melakukan perubahan penggunaan, mempertahankan sebanyak mungkin konstruksi aslinya, sekaligus meningkatkan kinerja untuk memenuhi standar saat ini (Vardopoulos & Theodoropoulou, 2020). Dalam pengaplikasiannya dibutuhkan pemahaman mengenai konstruksi serta material, baik pada bangunan eksisting maupun bangunan atau struktur baru. Adaptive reuse menjadi metode yang baik dalam memperpanjang masa hidup bangunan, dapat mendukung tujuan sustainabilitas dan circular economy, dikarenakan berkurangnya pengadaan material dari bahan baku (Bradley, 2002).
The plan to relocate the national capital from Jakarta to IKN (Nusantara) and the post-pandemic economic impact have begun to generate discussions about large-scale development projects in the old capital, DKI Jakarta. This raises the author's curiosity about the potential for repurposing existing buildings. Therefore, the author seeks to study how adaptive reuse is applied. Adaptive reuse is an approach in building construction where existing buildings, materials, or construction methods are repurposed. It is an industrial building conversion process, to undertake a change of use, retaining as much as possible of the original construction, while upgrading the performance to meet current standard (Vardopoulos & Theodoropoulou, 2020). Its application requires an understanding of construction and materials, both in existing buildings and new structures. Adaptive reuse is a good method for extending the lifespan of buildings, supporting sustainability and the circular economy by reducing the need for raw materials (Bradley, 2002)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Daniella Eleora
"Skripsi ini membahas mengenai adaptive reuse museum sebagai sebuah strategi konservasi bangunan cagar budaya yang menekankan pada intervensi bangunan menyesuaikan konteks masa kini. Sebagaimana museum identik akan koleksi peninggalan bersejarah serta bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah akan dihadapkan dengan elemen masa kini sebagai tindakan adaptive reuse. Intervensi tersebut menghasilkan juxtaposition atau kekontrasan antara bangunan lama dengan elemen ataupun bangunan baru. Terlepas dari adanya kontras, suatu proses adaptive reuse akan dinilai berhasil ketika keduanya menciptakan keharmonisan dan menyatu antara satu sama lain. Didukung dengan teori Shearing Layers oleh Stewart Brand, Old Buildings/ New Forms milik Francois Bollack, serta Harmony in Juxtaposition dari Carmona, Rogers, dan Tiesdell, skripsi ini akan mengupas secara tuntas pembahasan tersebut lewat melihat dua contoh studi kasus yakni, The British Museum dan Dresden Military History Museum untuk melihat bagaimana sebuah proses adaptive reuse museum bekerja dan bagaimana juxtaposition tersebut diciptakan serta pengaruhnya terhadap bangunan maupun sekitarnya.
This thesis discusses adaptive reuse of museums as a conservation strategy for cultural heritage buildings, emphasizing interventions that adapt buildings to contemporary contexts. Museums typically house historical collections and cultural heritage buildings with historical value, which face contemporary elements through adaptive reuse actions. Such interventions create juxtaposition or contrast between old buildings and new elements or structures. Despite these contrasts, a successful adaptive reuse process is evaluated when they harmoniously blend together. Supported by theories such as Stewart Brand's Shearing Layers, Francois Bollack's "Old Buildings/New Forms," and Carmona, Rogers, and Tiesdell's "Harmony in Juxtaposition," this thesis thoroughly examines these topics through two case studies: The British Museum and the Dresden Military History Museum. These case studies explore how the adaptive reuse process operates and how such juxtaposition influences the buildings and their surroundings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Ulayya Zalfaa
"Skripsi ini membahas strategi transformasi program ruang yang dilakukan pada revitalisasi dengan pendekatan adaptive reuse di De Tjolomadoe. Revitalisasi menjadi satu dari beberapa cara untuk mengupayakan pelestarian bangunan bersejarah dan adaptive reuse hadir sebagai cara yang secara spesifik mampu memberikan napas baru baginya. Pada pelaksanaannya, program ruang menjadi elemen yang mendapatkan banyak pengaruh atas intervensi yang kemudian hadir, menciptakan suatu transformasi. Transformasi dalam adaptive reuse dapat terjadi dikarenakan adanya penyesuaian antara masa lalu dan masa kini yang ingin dituangkan kepada suatu rancangan. Kajian literatur, observasi lapangan, dan wawancara pun dilakukan untuk dapat mengetahui informasi terkait objek studi kasus secara spesifik. Melalui informasi dan pembahasan yang telah dilalui, diketahui bahwa program ruang De Tjolomadoe mengalami transformasi yang signifikan atas perubahan fungsinya, di mana fungsi ruang produksi bergeser menjadi ruang publik berkonsep penggunaan campuran. Dalam perwujudannya, dilakukan intervensi yang didasarkan kepada alur aktivitas yang dibutuhkan untuk mengakomodasi fungsi baru bangunan di dalam bangunan yang sudah lama berdiri, dengan fungsi berbeda. Temuan ini menunjukkan seberapa penting keseimbangan dan keselarasan pada upaya revitalisasi bangunan bersejarah.
This thesis examines the transformation strategy of the spatial program implemented through revitalization and adaptive reuse in De Tjolomadoe. Revitalization is one of several ways to strive for the preservation of historic buildings, and adaptive reuse is a specific approach that can give them a new lease of life. In its implementation, the space program is an element that has a lot of influence on the interventions that follow, creating a transformation. Transformations in adaptive reuse can occur due to adjustments between the past and the present that are incorporated into a design. Literature reviews, field observations, and interviews were conducted to find out information related to the specific object of the case study. Through the information and discussions that have been passed, it is known that De Tjolomadoe’s spatial program has undergone a significant transformation due to the change in its function, where the function of the production space has shifted to a public space with a mixed-use concept. In its manifestation, interventions are carried out based on the flow of activities needed to accommodate new functions in buildings that have been standing for a long time with different functions. These findings show how important balance and harmony are in the revitalization efforts of historic buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library