Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supardi Sudiro, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Program pensiun manfaat pasti merupakan salah satu program yang digunakan Dana Pensiun dalam pengelolaan program pensiun. Program tersebut memberikan manfaat pensiun yang besar manfaatnya dapat diketahui sesuai rumusan tertentu. Dengan telah ditentukannya rumusan manfaat pensiun maka setiap pensiunan dapat mengetahui besar manfaat pensiun yang akan diterima pada saat pensiun serta manfaat yang akan diberikan kepada Pihak Yang Berhak.

Dalam penetapan rumusan manfaat pensiun, baik pemberi kerja, pengelola Dana Pensiun maupun para pensiunan pada dasarnya mengharapkan manfaat pensiun yang diberikan dapat menjadi penghasilan yang layak untuk biaya hidup para pensiunan selama menjalani masa pensiun serta berlaku sama untuk seluruh pesetia atau tidak diskriminatif. Hal ini penting karena pemberian manfaat pensiun merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi bagi karyawan dalam bekerja.

Dalam perkembangannya, dengan adanya kenaikan'-biaya hidup serta perangkat peraturan dari Pemerintah mengenai minimum besar manfaat pensiun, maka manfaat pensiun yang telah dirumuskan sebenarnya masih dapat ditinjau untuk dinaikkan atau disesuaikan dengan menggtmakan pola kenaikan tertentu sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan pensiunan serta tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Terdapat banyak cara untuk menetapkan pola kenaikan manfaat pensiun dan penetapan suatu pola kenaikan sebaiknya dilatarbelakangi kesesuaian rumusan manfaat pensiun yang ditetapkan dengan situasi dan kenyataan yang ada. Pada penulisan karya akhir ini, penulis ingin melakukan pengkajian pada tiga alternatif pola kenaikan manfaat pensiun yaitu peningkatan asumsi kenaikan PhDP per tahun, peningkatan asumsi kenaikan manfaat pensiun per tahun, serta kenaikan manfaat pensiun kepada Pihak Yang Berhak.

Ketiga altematif pola kenaikan memberikan dampak yang berbeda terhadap posisi pendanaan dari Dana Pensiun. Hal ini karena setiap pola kenaikan memberikan dampak kenaikan pada kewajiban aktuaria dan kewajiban solvabilitas serta iuran normal yang berbeda pula. Yang menjadi permasalahan pada karya akhir ini adalah menentukan pola kenaikan manfaat pensiun yang sesuai dengan kemampuan keuangan pemberi kerja dengan memperhatikan posisi pendanaan Dana Pensiun.

Sebagai contoh penerapan dan analisis dari pola kenaikan yang dibahas pada karya akhir ini, penulis menggunakan data dari Dana Pensiun ABC. Metode analisis yang digunakan adalah membandingkan setiap kenaikan kewajiban aktuaria, dan kewajiban solvabilitas sebagai akibat adanya kenaikan manfaat pensiun dari ketiga pola kenaikan. Selanjutnya membandingkan dampak dari setiap pola kenaikan terhadap posisi pendanaan Dana Pensiun ABC serta kenaikan kewajiban dari Pemberi Keija ABC dari sisi pendanaan. Hasil analisis juga akan digunakan untuk menentukan pola kenaikan yang sesuai kemampuan keuangan pemberi keija berdasarkan pada anggaran yang disediakan PT. ABC untuk pendanaan Dana Pensiun ABC. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa memberikan kenaikan manfaat pensiun kepada Pihak Yang Berhak memberikan dampak kenaikan kewajiban aktuaria dan iuran normal yang relatif paling kecil.

Saran-saran bagi Dana Pensiun ABC untuk melakukan kenaikan manfaat pensiun, dengan memilih pola kenaikan yang sesuai dengan kemarnpuan keuangan Pemberi Kerja ABC disajikan dalarn karya akhir ini.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buddy Nugraha, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) sebagai salah satu jenis program pensiun menetapkan manfaat pensiunnya dalam suatu formula khusus, misalnya berupa prosentase dari besaran gaji terakhir untuk setiap tahun masa kerja. Oleh karenanya memerlukan perhitungan pendanaan pensiunnya. Pola pendanaan pensiun akan memberi konsekuensi logis terhadap kenaikan kewajiban aktuaria dan iuran normal.

Sebagai bentuk upaya menjaga kelangsungan pola pendanaan pensmn, maka diperlukan pemilihan metode perhitungan aktuaria yang sesuai dengan kondisi keuangan Pemberi Kerja. Metode perhitungan aktuaria yang dipilih adalah metode yang antara lain memiliki kriteria ideal dapat memberikan basil perhitungan kewajiban aktuaria dan iuran normal yang paling kecil jika dibandingkan dengan metode perhitungan aktuaria yang lain. Kenaikan Kewajiban Aktuaria dan luran Normal yang tidak terlalu drastis lonjakannya juga merupakan kriteria lain dalam pemilihan. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan kondisi Keuangan Pemberi Kerja. Metode perhitungan aktuaria yang umumnya digunakan oleh kalangan industri Dana Pensiun adalah metode perhitungan aktuaria Projected Unit Credit (PUC), Entry Age Normal (EAN) dan Attained Age Normal (AAN).

Pemilihan program pensiun untuk perusahaan yang baru berdiri yang memiliki prospek usaha._diatas rata-rata dapat memilih biaya awal yang rendah (low initial costs) karena pada masa datang akan memiliki kewajiban yang lebih besar. Perusahaan yang memiliki usaha yang luas dan besar akan lebih baik jika memilih metode EAN level percent yang lebih bisa diprediksi (predictability) daripada PUC yang relatif tidak terprediksi (unpredictability). Sementara itu perusahaan yang telah lama berdiri yang memiliki Kewajiban Masa Ke1)a. Lalu yang besar pada saat memulai program pensiun (saat pendirian Dana Pensiun), dapat mengambil EAN yang dapat menyebar/membagi kewajiban masa kerja lalu tersebut ke dalam seluruh/total masa kerja pegawai, atau dapat juga memilih metode AAN yang membagi dua horison waktu perhitungan aktuaria.

Biaya sebenamya dari suatu Dana Pensiun tidak dapat diketahui secara tepat sampai seluruh manfaat pensiun telah dibayarkan kepada peserta terakhir. Metode Perhitungan Aktuaria hanyalah suatu sarana untuk memperkirakan pembiayaannya dari sudut pandang timing-nya saja. Persoalan kemudian timbul jika metode yang dipilih kemudian tidak dapat mengantisipasi secara baik kenaikan kewajiban aktuaria dan iuran normal. Permasalahan ini kemudian dianalisis dengan . menggunal.Can tiga metode perhitungan aktuaria yaitu Projected Unit Credit (PUC), Entry Age Normal (EAN) dan Attained Age Normal (AAN). Selanjutnya dilihat metode yang paling sesuai dengan mempertimbangkan sisi praktis pemakaian metode tersebut bagi Dana Pensiun XYZ dan kondisi keuangan Pemberi Kelja PT XYZ sebagai pendiri Dana Pensiun XYZ, dengan turut pula memperhatikan Kemampuan Metode Perhitungan Aktuaria untuk: a. memandu pembentukan Kekayaan Dana Pensiun yang dapat memenuhi pembayaran manfaat pensiun dalam segala keadaan atau security. b. menghasilkan tingkat iuran yang tidak dipengaruhi oleh fluktuasi perbedaan realisasi dan asumsi yang digunakan, atau stability. c. menghasilkan tingkat pendanaan yang tidak berlebihan dan tidak kekurangan.

Perhitungan dan analisis menggunakan asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan oleh Konsultan Aktuaria yang ditunjuk oleh Dana Pensiun XYZ. Hasil perhitungan dan analisis diharapkan akan memberikan pilihan metode yang sesuai bagi Dana Pensiun XYZ. Setelah melalui serangkaian perhitungan dan analisis dengan ketiga metode, maka Metode Entry Age Normal (EAN) lebih sesuai untuk dipakai oleh Dana Pensiun XYZ.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Kartika Shanti
Abstrak :
Ketika seorang karyawan telah mencapai usia pensiun normal, maka karyawan tersebut tidak lagi bekerja sehingga mereka tidak dibayar. Dengan mengikuti program asuransi dana pensiun, karyawan akan mendapatkan dua jenis manfaat, yaitu manfaat normal dan keuntungan tambahan. Besarnya manfaat yang akan diperoleh peserta dana asuransi Pensiun dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan aktuaria untuk program asuransi dana pensiun manfaat pasti. Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang perhitungan aktuaria dengan sistem proyeksi, yaitu metode usia masuk normal. Pertama-tama, itu ditentukan pertama manfaat yang akan diterima oleh peserta asuransi, selanjutnya akan ditentukan premi. Setelah manfaat dan premi dihitung, maka kewajiban selanjutnya akan dihitung aktuaris. Data untuk ilustrasi tugas akhir ini menggunakan gaji PNS sipil. ......When an employee has reached the normal retirement age, the employee is no longer working so they are not paid. By joining the pension fund insurance program, employees will get two types of benefits, namely normal benefits and additional benefits. The amount of benefits to be received by Pension insurance fund participants can be calculated using actuarial calculations for the defined benefit pension fund insurance program. In this final project will discuss about actuarial calculations with a projection system, namely the normal entry age method. First of all, it is determined first the benefits that will be received by the insurance participant, then the premium will be determined. After the benefits and premiums are calculated, the next obligation will be calculated by the actuary. The data for this final project illustration uses civil servant salaries.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshmukh, Shailaja
Abstrak :
The book also discusses stochastic models for interest rates and calculation of premiums for some products in this set up. The highlight of the book is usage of R software, freely available from public domain, for computations of various monetary functions involved in insurance business. R commands are given for all the computations.
New Delhi: [Springer, ], 2012
e20419789
eBooks  Universitas Indonesia Library