Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan Atmowisastro
Abstrak :
Pertumbuhan industri polimer polipropilena di Indonesia demikian pesat, di proyeksikan pada tahun 1997 kapasitas produksinya akan melampaui kebutuhan untuk domestik, sehingga Indonesia akan menjadi salah satu negara pengekspor polipropilena. Produk polipropilena yang banyak digunakan di dalam negeri adalah jenis film mencapai 40 % dari total konsumsi. Salah satu kegunaannya adalah untuk pengemasan, karena hal tersebut, maka sifat kemudahan untuk dibuka (operability) dari pengemas tersebut merupakan salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh konsumen, disamping sifat yang lainnya seperti sifat optik. Untuk memperbaiki sifat openability, maka dilaksanakan penelitian mengenai pengaruh penambahan tiga tipe asam silikat (tipe A, B & C) pada polipropilena dengan konsentrasi yang bervariasi : 0, 0.15, 0.25, 0.40, 0.55 % berat SiO2. Dan dalam penelitian ini diamati juga perubahan-perubahan sifat optik, sifat mekanik, sifat listrik dan strukturnya, sehingga akan diketahui tipe dan kualitas asam silikat yang lebih sesuai untuk produk tadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam silikat dapat memperbaiki sifat openability dari kantong plastik, sehingga menjadi lebih mudah dibuka. Sifat optik, sifat mekanik, sifat listrik sedikit mengalami perubahan, sedangkan strukturnya tetap. Asam silikat tipe B dengan ukuran partikel 4.54 gm memberikan hasil relatip lebih baik dibandingkan tipe lainnya. Konsentrasi asam silikat 0.25 % berat masih memberikan hasil yang diharapkan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Wulan Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Pengendalian pH merupakan salah satu faktor penting dalam dunia industri karena bertujuan untuk menjaga besaran nilai yang diinginkan agar sesuai dengan kualitas yang ingin dicapai. Pengendalian pH pada penelitian ini menggunakan program SIMULINK untuk simulasi proses pencampuran asam lemah dan air dengan penambahan reagent. Pengendali yang dipakai adalah pengendali PI dan PID karena banyak digunakan pada industri dan memiliki efisiensi yang tinggi. Performa pengendali yang dinyatakan baik adalah dengan nilai IAE yang paling sedikit pada setiap variabel. Pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi asam, perubahan set point, dan memperlambat respon fungsi alih. Pada kosentrasi asam 1.0e-7 nilai IAE minimum adalah 88 menggunakan pengendali PI. Dan pada konsentrasi asam 1.0e-2 nilai IAE minimum pada saat menggunakan pengendali PID dengan nilai IAE 1,158.12.
ABSTRACT
Controlling pH is one important factor in the industry as it aims to keep the desired pH value to match the quality standard. PH control in this research is using SIMULINK to describe simulation process of mixing weak acid and water with the addition reagent. Controller used are PI and PID controllers because they are widely used in the industry and has high efficiency. Optimal control parameters which has minimum IAE value least on each variable. In this research, the variation data are acid concentration, change set point, and the slow response of the transfer function. At acid concentration 1.0e-7 mol/l IAE minimum value achieved is 88 when use PI controller. And the acid concentration of 1.0e-2 minimum IAE values achieve when using PID controller with the value of IAE is 1,158.12.
2015
S58724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jensen, William B.
New York: John Wiley & Sons, 1980
546.24 JEN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Budi Mulia
Abstrak :
Biodiesel merupakan energi alternatif sebagai solusi dari keterbatasan sumber daya dan cadangan minyak. Secara konvensional, biodiesel diproduksi dengan katalis homogen yang masih memiliki kekurangan. Katalis heterogen resin penukar ion menjadi pilihan terbaik karena mampu mendukung proses sintesis biodiesel. Fasanya yang padat menyebabkan proses pemisahannya menjadi lebih mudah, dapat diaktifkan kembali dan digunakan secara berulang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan baku minyak jelantah (waste cooking oil), katalis resin Lewatit makropori, resin Amberlite gel dan Zeolit alam bayah. Tahapan penelitian dimulai dari proses pertukaran ion dengan variasi waktu, suhu, konsentrasi larutan asam HCl dan basa NaOH. Kemudian dilakukan uji aktivitas dengan variasi kecepatan pengadukan, ukuran partikel, material katalis. Tahapan terakhir adalah uji stabilitas dengan perlakuan dan tanpa perlakuan regenerasi. Uji aktivitas dilakukan pada rasio molar minyak dan metanol yaitu 1 : 7 dan 3 % wt (1 gr) berat katalis. Kondisi operasi optimum pada proses sintesis biodiesel terjadi pada suhu 60 oC selama 2 jam dengan kecepatan pengadukan sebesar 700 rpm. Zeolit alam bayah yang dipertukaran dengan NaOH 6M menghasilkan 16,19 % yield biodiesel, Amberlite gel yang dipertukaran dengan HCL 6 M menghasilkan yield sebesar 65,22 % dan material Lewatit makropori yang dipertukaran dengan NaOH 6 M merupakan bahan material yang menghasilkan yield biodiesel terbaik sebesar 85,94%. Lewatit makropori dengan hasil terbaik dipilih sebagai material utama yang digunakan dalam variasi kecepatan pengadukan, suhu, waktu reaksi, konsentrasi basa dan uji stabilitas. Menurut hasil perhitungan uji HPLC menunjukkan yield metil oleat terbaik kembali dihasilkan oleh Lewatit makropori dengan NaOH 6M sebesar 62,95 %.
Biodiesel is an alternative energy as a solution to the limited resources and oil reserves. Conventionally, biodiesel is produced by using homogeneous catalyst which still has shortcomings. Heterogeneous catalysts ion exchange resin is the best choice because it is able to support the biodiesel synthesis process. By its Solid phase made an easier separation process, able to be reactivated and used repeatedly. The research was conducted by using raw materials used waste cooking oil, Lewatit macroporous resin, Amberlite gel resin and natural zeolite bayah as the catalysts. The first stage of the research is ion exchange process with variations in time, temperature, the concentration of HCl and NaOH solution. Next stage is the activity test with variarion of stirring rate, zeolite particle size and comparison of different ion exchange catalysts. The final stage is the stability test with and without treatment regeneration treatment. Activity test is performed on oil and methanol molar ratio of 1: 7 and 3 % wt (1 g) weight of the catalyst. The optimum operating conditions of biodiesel synthesis process is at temperature of 60 °C for 2 hours with a stirring speed of 700 rpm. Natural zeolite bayah with 6 M of NaOH solution produced 16.19%, Amberlite gel with 6 M HCL produced 65.22% of biodiesel yield and material Lewatit macroporous with 6 M of NaOH solution produced 85.94% as the maximum result. As the best result, Material Lewatit macroporous selected as the main material which was used in the variation of stirring speed, temperature, reaction time, concentration of base and stability test. According to the results of test calculations yield methyl oleic HPLC produced by Lewatit macroporous with 6 M NaOH at 62.95%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofian Ansori
Abstrak :
Zeolit alam telah dimodifikasi menggunakan tandem asam-basa treatments untuk membentuk zeolit mesopori. Zeolit mesopori kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, EDX, AAS, dan BET. Pola XRD menunjukkan struktur zeolit terutama Mordenit. Setelah zeolit mengalami treatment, tidak ada perubahan yang signifikan dalam pola XRD zeolit. Hal ini menunjukkan bahwa struktur zeolit masih utuh. Analisis FTIR menunjukkan pergeseran bilangan gelombang dalam spektrum tandem asam-basa dari raw materialnya. Pergeseran terjadi pada vibrasi ulur -OH (3500 cm-1), tekuk OTO (1200 cm-1), tekuk OTO (850 cm-1), namun gugus utama zeolit masih ada setelah treatment asam-basa. Rasio Si / Al meningkat setelah proses dealuminasi. Ukuran pori rata-rata pada zeolit hasil treatment sebesar 2-50 nm. Hasil zeolit mesopori ZA2B1 dan zeolit impregnasi Co/ZA2B1 digunakan pada sintesis Asam Lemak Methyl Ester (FAME) dari Crude Palm Oil (CPO). Berdasarkan hasil yang didapatkan ZA2B1 dan Co/ZA2B1 dapat mengkonversi CPO menjadi FAME dengan %b/v masing-masing sebesar 2.264% dan 3.950%. ........Natural zeolite has been modified using acid-base tandem treatments to form a mesoporous zeolite. Mesoporous Zeolites then characterized using XRD, FTIR, EDX, AAS, and BET. The XRD pattern shows the structure of zeolites, especially mordenite. After the zeolite undergo treatment, there was no significant change in the XRD pattern of zeolite. This indicates that the structure of zeolite is still intact. FTIR analysis shows a shift wavenumber in the spectrum of acid-base tandem of raw material. The shift occurred in the OH stretching vibration (3500 cm-1), bend the OTO (1200 cm-1), bend the OTO (850 cm-1), but the main cluster of zeolite is still present after treatment of acid-base balance. Si/Al ratio increases after dealumination process. The average pore size of the zeolite results of treatment of 2-50 nm. Results ZA2B1 mesoporous zeolites and zeolite impregnation Co/ZA2B1 used in the synthesis of Fatty Acid Methyl Ester (FAME) of Crude Palm Oil (CPO). Based on the results obtained ZA2B1 and Co/ZA2B1 can convert the oil into FAME with% w/v respectively 2,264% and 3,950%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofian Ansori
Abstrak :
Zeolit alam telah dimodifikasi menggunakan tandem asam-basa treatments untuk membentuk zeolit mesopori. Zeolit mesopori kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, EDX, AAS, dan BET. Pola XRD menunjukkan struktur zeolit terutama Mordenit. Setelah zeolit mengalami treatment, tidak ada perubahan yang signifikan dalam pola XRD zeolit. Hal ini menunjukkan bahwa struktur zeolit masih utuh. Analisis FTIR menunjukkan pergeseran bilangan gelombang dalam spektrum tandem asam-basa dari raw materialnya. Pergeseran terjadi pada vibrasi ulur -OH (3500 cm-1), tekuk OTO (1200 cm-1), tekuk OTO (850 cm-1), namun gugus utama zeolit masih ada setelah treatment asam-basa. Rasio Si / Al meningkat setelah proses dealuminasi. Ukuran pori rata-rata pada zeolit hasil treatment sebesar 2-50 nm. Hasil zeolit mesopori ZA2B1 dan zeolit impregnasi Co/ZA2B1 digunakan pada sintesis Asam Lemak Methyl Ester (FAME) dari Crude Palm Oil (CPO). Berdasarkan hasil yang didapatkan ZA2B1 dan Co/ZA2B1 dapat mengkonversi CPO menjadi FAME dengan %b/v masing-masing sebesar 2.264% dan 3.950%. ......Natural zeolite has been modified using acid-base tandem treatments to form a mesoporous zeolite. Mesoporous Zeolites then characterized using XRD, FTIR, EDX, AAS, and BET. The XRD pattern shows the structure of zeolites, especially mordenite. After the zeolite undergo treatment, there was no significant change in the XRD pattern of zeolite. This indicates that the structure of zeolite is still intact. FTIR analysis shows a shift wavenumber in the spectrum of acid-base tandem of raw material. The shift occurred in the OH stretching vibration (3500 cm-1), bend the OTO (1200 cm-1), bend the OTO (850 cm-1), but the main cluster of zeolite is still present after treatment of acid-base balance. Si/Al ratio increases after dealumination process. The average pore size of the zeolite results of treatment of 2-50 nm. Results ZA2B1 mesoporous zeolites and zeolite impregnation Co/ZA2B1 used in the synthesis of Fatty Acid Methyl Ester (FAME) of Crude Palm Oil (CPO). Based on the results obtained ZA2B1 and Co/ZA2B1 can convert the oil into FAME with% w/v respectively 2,264% and 3,950%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Frans Wensten
Abstrak :
Sekam padi merupakan limbah pertanian yang sangat banyak jumlahnya di negara penghasil beras. Pada tahun 2015, Indonesia sebagai negara penghasil beras memproduksi padi sebanyak 75 juta ton dan sekitar 20-25 dari berat total padi adalah sekam padi. Akumulasi dari limbah sekam padi yang sangat banyak ini dapat menjadi ancaman bagi lingkungan. Salah satu cara untuk mengurangi akumulasi dari limbah tersebut ialah dengan memanfaatkan limbah tersebut. Sekam padi mengandung silika dengan nilai sekitar 20-25 dari berat total sekam padi. Silika memiliki banyak aplikasi dalam industri gelas, keramik, dan semen. Pada penelitian ini silika diesktraksi dari abu sekam padi menggunakan metode alkali yang disertai dengan proses refluks. Abu sekam padi direfluks menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 5, dan 10 selama 1 jam pada temperatur 80 C. Proses ini menghasilkan larutan Sodium Silikat Na2SiO3. Selanjutnya, asam HCl atau CH3COOH ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan sodium silikat disertai dengan pengadukan dengan kecepatan konstan. Proses ini akan menghasilkan silika gel. Silika gel yang terbentuk diisolasi pada temperatur 30 C selama 18 jam. Selanjutnya, silika gel dipanaskan selama 12 jam dengan temperatur 120 C. Proses ini akan menghasilkan xerogel. Xerogel kemudian dikarakterisasi. Metode karakterisasi material yang digunakan ialah X-ray Diffraction XRD, Fourier transform infrared FTIR, Braun Emmet Teller BET, dan Energy Dispersive X-Ray EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silika yang diekstraksi dari sekam padi banyak mengandung unsur Si dan O. Berdasarkan hasil analisis XRD, silika yang dihasilkan dari sekam padi merupakan silika amorf, dan berdasarkan hasil analisis FT-IR, terdapat vibrasi tekuk dan ulur Si-O dalam serbuk silika. Silika dengan pengasaman menggunakan asam HCl memiliki luas permukaan sebesar 236,2 m2/g. Sementara silika dengan pengasaman menggunakan asam CH3COOH memiliki luas permukaan sebesar 204,8 m2/g. Silika yang diasamkan dengan HCl memiliki yield tertinggi yaitu sebesar 74,9 yang didapatkan dari rasio antara 3,745 gr massa xerogel dengan 5 gr massa abu sekam padi. Silika yang diasamkan dengan CH3COOH memiliki yield terendah yaitu sebesar 60,06 yang didapatkan dari rasio antara 3,003 gr massa xerogel dengan 5 gr massa abu sekam padi.
Rice Husk RH is an enormous agricultural waste in rice producing country. In 2015, Indonesia, a rice producing country, produced paddy about 75 million tons, and about 20 22 of total weight of paddy is rice husk. The accumulations of these huge amount of rice husk waste can be environmental threat. One of the solution to reduce these accumulations is to utilize these wastes. Rice husk contains silica in the range of 20 ndash 25 wt. Silica has many applications in the glass, ceramics, and cement industries. In this study, silica was extracted from rice husk using alkaline extraction method with reflux process and it was followed by acidification. In this study, rice husks ash RHA was refluxed by aqueous NaOH with concentration 5 and 10, for 1 hour at 80 C. This process produced Sodium Silicate solution Na2SiO3. Next, HCl or CH3COOH acid was added dropwise into the sodium silicate solution under constant stirring condition until pH 7. This process produced wet gel silica. The silica gel obtained was isolated at 30 C for 18 hours. Then, it was heated to 120 C for 12 hours to produce xerogel. Next, xerogel was characterized. The Characterization methods which were used in this study are X ray Diffraction XRD, Fourier transform infrared FTIR , Braun Emmet Teller BET, and Energy Dispersive X Ray EDX. The results showed that silica which was extracted from rice husks contains many Si and O elements. Based on XRD analysis, silica produced from rice husk ash is an amorphous silica and based on FT IR analysis, it has bending and stretching vibration of Si O. Silica with HCl acidification has a surface area 236.2 m2 g. In the other hand, silica with CH3COOH acidification has a surface area 204.8 m2 g. Silica which acidified by HCl has the highest yield, that is about 74.9 which was obtained from ratio between 3.745 gr mass of xerogel and 5 gr mass of RHA. Silica which acidified by CH3COOH has the lowest yield, that is about 60.06 which was obtained from ratio between 3.003 gr mass of xerogel and 5 gr mass of RHA. Keywords Rice husk ash Silica Alkaline extraction Reflux process Xerogel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library