Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zunelda
Abstrak :
Kegiatan posyandu bertujuan memantau pertumbuhan balita dengan indikator pencapaian adalah cakupan penimbangan balita (D/S). Pencapaian D/S tahun 2011 di Kota Padang terendah pada Puskesmas Nanggalo 42,7% dan tertinggi pada Puskesmas Ambacang 96,7%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor kader dan sarana posyandu dengan cakupan penimbangan di posyandu dua puskesmas Kota Padang tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional. Hasil penelitian rata ? rata D/S tahun 2012 puskesmas 66,01 % dengan proporsi cakupan tinggi 52,4 %. Pendidikan, lama kerja, pengetahuan, pelatihan, persepsi, jumlah kader dan sarana posyandu berhubungan bermakna dengan cakupan penimbangan balita. Perlu pelatihan kader, penambahan jumlah kader dan sarana posyandu. ......Posyandu activities aimed at monitoring the growth of underfive children with indicators of achievement is the scope of child's weight (D/ S). Achievement of D / S of Padang in 2011, Nanggalo 42.7% and Ambacang 96.7%. Research purposes to determine the correlation between the cadres and the facilities posyandu to coverage of weighing in posyandu Padang City in 2012. The study design was cross-sectional. The results the average D/ S in 2012 66,01% and propostion hight coverage of weighing 52,4 %. Education, Length of work, knowledge, training, perception, number of cadres and facilities posyandu significantly associated with coverage of weighting underfive children. Need training of cadres and increasing the number of cadres and facility.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Susilowati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peran traits kepribadian dan lokasi tinggal desa-kota terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMA, serta perbedaan pola traits kepribadian dan motivasi berprestasi ditinjau dari lokasi tinggal. Seratus sembilan belas siswa SMA di desa dan 100 orang siswa SMA di kota terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa lima dimensi traits berdasarkan Five Factor Model dan lokasi tinggal mampu menjelaskan 42.9 persen varians motivasi berprestasi pada siswa SMA. Adapun prediktor signifikan terhadap motivasi berprestasi terdiri atas trait neuroticism, extraversion, openness to experience dan conscientiousness. Sementara itu analisis menggunakan teknik statistik independent sample t-test menunjukkan bahwa siswa di kota memiliki tingkat neuroticism dan openness to experience yang lebih tinggi dibandingkan siswa desa. Adapun tingkat motivasi berprestasi siswa SMA di desa dan kota tidak memiliki perbedaan signifikan
ABSTRACT
The study aims to explore the role of personality traits and living location rural or urban on achievement motivation among high school students, and also find whether there are some differences on urban and rural students on personality traits patterns and achievement motivation. One hundred and nineteen rural students and one hundred urban students were involved in this study. The multiple regression analysis shows that all of the five personality dimension along with living location predicted 42.9 percents of achievement motivation rsquo variance. Neuroticism, extraversion, openness to experience, and conscientiousness were the significant predictors on achievement motivation. Meanwhile the independent sample t test analysis found that urban adolescents has a higher degree of neuroticism and openness to experience compared to the rural adolescents. Urban and rural rsquo adolescents were not significantly different regarding to their achievement motivation.
2017
T47605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fatma Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Prestasi belajar digunakan oleh pendidik sebagai tolok ukur untuk mengetahui sampai seberapa jauh pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan pendidik telah diterima seorang siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, salah satunya adalah motivasi berprestasi. Menurut para ahli motivasi berprestasi dapat meramalkan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai suatu prestasi. Masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah, dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Oleh karenanya, motivasi berprestasi hendaknya dipupuk sejak anak mulai sekolah.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, diantaranya adalah lingkungan keluarga yang didalamnya mencakup pola pengasuhan dan dukungan sosial orang tua. Ada tiga jenis pola pengasuhan yang biasa diterapkan orang tua pada anak, yaitu: authoritative, authoritarian, dan permissive. Ketiga pola pengasuhan tersebut di atas akan mempengaruhi perkembangan anak secara berbeda, yang tentunya akan berpengaruh pada proses penyesuaian diri anak terhadap Iingkungannya termasuk lingkungan sekolah dimana ia memperoleh pendidikan dan belajar untuk mencapai prestasinya secara optimal.

Selain pola pengasuhan orang tua, dukungan sosial yang diberikan orang tua ternyata akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar seorang anak.

Dukungan sosial itu sendiri secara umum mengacu pada bantuan yang diberikan pada seseorang oleh orang-orang yang berarti baginya seperti keluarga dan teman-teman. Dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak secara umum berfungsi untuk memberikan perasaan diterima, diperhatikan, disayangi, dihargai dan dicintai. Dengan adanya hal tersebut anak akan merasa bahagia dan tenang karena ia merasa ada orang lain yang dapat diandalkan bantuannya bila mendapat kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai reward dan dapat mengarahkan serta mendorong seseorang untuk berprestasi.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara pola pengasuhan orang tua dan dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah. Lebih jelasnya, penelitian ini ingin meiihat apakah ada hubungan yang signifikan antara pola pengasuhan authoritative, authoritarian, dan permissive dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah, dan untuk mengetahui pula apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD (usia 9 - 10 tahun), karena masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah dan pada usia tersebut, motivasi berprestasi anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Subyek penelitian ini yang berjumlah 218 siswa diperoleh dari 8 SD yang ada di wilayah Jakarta Pusat. Pengambilan sampel sekolah akan dilakukan secara accidental dan semua siswa kelas V dari sekolah tersebut akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Alat yang digunakan sebagai penjaring data ada tiga macam, yaitu (i) alat untuk mengukur motivasi berprestasi; (ii) alat untuk mengukur pola pengasuhan orang tua yang dipersepsi anak; (iii) alat untuk mengukur dukungan sosial orang tua berdasarkan pendapat anak. Ketiga alat tersebut berupa kuesioner yang berbentuk skala. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif.

Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola pengasuhan authoritative dengan motivasi berprestasi; terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola pengasuhan authoritarian dengan motivasi berprestasi; dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola pengasuhan permissive dengan motivasi berprestasi. Selain itu diketahui pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan-sumbangan teoritis bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, khususnya bagi orang tua, mengenai pola pengasuhan yang paling tepat agar anak termotivasi unluk menunjukkan prestasinya secara optimal. Sehingga para orang tua dapat mengurangi perilaku yang menggambarkan pola pengasuhan autoritharian dan permissive, dan meningkatkan perilaku yang mencerminkan pola pengasuhan authoritative. Seiain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis dalam rangka mengoptimalkan fungsi orang tua sebagai sumber dukungan sosial utama bagi anaknya yang berusia sekolah, sehingga memiliki motivasi berprestasi yang baik.
1997
S2452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library