Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghaniyya Rahima Tejo
Abstrak :
Permasalahan yang menghalangi keberhasilan sintesis ACNT di DTK UI terletak pada sumber karbon yang kurang reaktif serta deposit karbon yang lebih banyak pada dinding reaktor dibandingkan substrat yang diinginkan. Pengujian kali ini akan mempelajari pengaruh dari substrat yang digunakan, yaitu substrat wire gauze SS304, bola SiO2, dan kuarsa. Sebagai sumber karbon, asetilen digunakan karena kemampuannya yang terbukti mampu menghasilkan ACNT dalam setiap percobaan pertumbuhan. Metode yang digunakan adalah floating catalyst chemical vapor deposition dengan katalis berupa ferrocene. Dalam penelitian ini, pengaruh penggunaan hidrogen juga diperhatikan untuk melihat hasil pertumbuhan dengan setiap substrat yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa setiap substrat yang digunakan mampu membentuk CNT, namun belum mencapai bentuk ACNT. Bentuk lainnya yang terbentuk adalah carbon nanofoam dan carbon helical. Substrat wire gauze SS304 memiliki yield yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,6875, namun hanya sedikit CNT yang tumbuh. Pada substrat bola silika, meskipun yield yang dihasilkan rendah atau hampir tidak ada deposit pada substrat tersebut, namun dapat memberikan hasil CNT yang baik. Substrat kuarsa memberikan persentase yang paling tinggi dengan nilai 0,1073% dengan jangkauan diameter 35-99 nm, lebih sempit daripada bola silika dengan jangkauan diameter 35-123 nm. Penggunaan hidrogen memberikan efek terhadap peningkatan yield dan mengecilkan diameter CNT yang dihasilkan. ......The problems that hinder the success of the ACNT synthesis in DTK UI lies in the carbon source which is less reactive and there’s more carbon deposits on the walls of the reactor than the desired substrate. This testing will study the effect of substrate used, those are the SS 304 wire gauze, SiO2 spheres, and quartz cylinder substrate. As the carbon source, acetylene is used because of its proven ability of producing ACNT growth in each experiment. The method used is floating catalyst chemical vapor deposition with ferrocene as the catalyst. In this study, the effect using hydrogen also be considered to see with each substrate used. The results show that each substrate used can form CNT, but has not reached ACNT form. Other shapes of CNT that also found are carbon nanofoam and helical carbon. SS304 wire gauze substrate has the highest yield, that is equal to 0.6875, but only a few CNTs are grown. On a substrate of silica spheres, although the resulting yield is low or almost no deposit on the substrate, but it can give good results CNT. Quartz substrates provide the highest percentage with the value of 0.1073% and diameter range in 35-99 nm, narrower than the silica spheres with a diameter range in 35-123 nm. The use of hydrogen give effect to increase yields and reduce the diameter of the CNT generated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S50830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiastuti
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui laju fiksasi nitrogen strain-strain Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886. Penelitian menggunakan 8 strain Nostoc koleksi Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA UI. Penelitian menggunakan metode Acetylene Reduction Assay (ARA) dengan 2 ulangan untuk setiap strain Nostoc. Pengujian dilakukan pada strain yang telah berumur 21 hari. Biomassa berat basah strain Nostoc yang digunakan adalah 0,1 gram. Masing-masing strain diinkubasi selama 30, 60, dan 90 menit dengan menambahkan 1 ml gas asetilen. Hasil penelitian menunjukkan data yang bervariasi untuk masing-masing strain Nostoc pada masing-masing waktu inkubasi. Sebanyak 6 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 30 menit. Sebanyak 2 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 60 menit. Strain Nostoc BTM6-02 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling tinggi yaitu 3892,5 μmol (dicapai pada inkubasi 60 menit). Strain Nostoc CPG24 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling rendah, yaitu 292,44 μmol (dicapai pada inkubasi 90 menit). ......The research of nitrogen fixation rate of Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886 have been done. Eight strains of Nostoc from Plant Taxonomy Culture Collection, Department of Biology, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, University of Indonesia, were used. The measurement of nitrogen fixation used Acetylene Reduction Assay (ARA) method with 2 samples for each strain. Experiments were conducted using strains at 21st day age. Wet weight of each strain was 0.1 gram. Then, each Nostoc strain was incubated with addition of 1 ml acetylene for 30, 60, and 90 minutes. The experiment result showed a different value for each Nostoc strain in every incubation times. Six Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 30 minutes. Two Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of BTM6-02 reached the highest value of 3892.5 μmol after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of CPG24 was the lowest ones (292.44 μmol) after incubated for 90 minutes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mevricka Aurinda Garini
Abstrak :
Karbon dioksida merupakan salah satu gas utama yang menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berada pada atmosfer. Dikarenakan sifatnya yang inert, CO2 sulit bereaksi dengan senyawa lain sehingga dibutuhkan suatu katalis. Pada penelitian ini digunakan zeolit ZSM-5 berpori hirarki bersumber mineral alam yaitu zeolit alam Bayat dan kaolin Bangka yang diimpregnasi bimetal NiZn sebagai katalis untuk mengkonversi CO2 dengan bantuan dari asetilena untuk menghasilkan asam akrilat. Zeolit ZSM-5 alam berpori hirarki disintesis menggunakan metode double template, dengan primary template TPAOH sebagai pengarah framework MFI serta secondary template PDDA-M sebagai pengarah struktur mesopori. Impregnasi logam bimetal nikel (Ni) dan seng (Zn) dengan metode co-impregnation lalu direduksi dengan aliran gas H2. Karakterisasi material ZSM-5 alam berpori hirarki dan NiZn/ZSM-5 alam berpori hirarki dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRD, XRF, dan SEM-EDS. Analisis XRD menunjukkan kristalinitas dari ZSM-5 alam berpori hirarki berhasil disintesis. Analisis FTIR menunjukkan telah terjadinya dekomposisi template melalui kalsinasi. Pencitraan SEM menunjukkan morfologi material dengan bentuk coffin like-shaped yang merupakan ciri khas ZSM-5. Hasil analisisis EDS menunjukkan persen loading Ni dan Zn dalam ZSM-5 masing-masing sebesar 6,38% dan 3,23%. Reaksi karboksilasi asetilena dengan CO2 dilakukan dalam reaktor batch dengan variasi tekanan yaitu 1,5 bar, 2,5 bar, dan 3,5 bar. Produk hasil reaksi yang terbentuk dianalisis dengan HPLC. Dari hasil analisis HPLC diperoleh puncak pada waktu retensi 3,45 menit dengan kondisi optimum yaitu tekanan 2,5 bar, dan luas area sebesar 302,836 mAU. Sehingga, menunjukkan tidak adanya asam akrilat dalam produk. ......Carbon dioxide is one of the main gases that cause greenhouse gas emissions in the atmosphere. Because of its inert in the atmosphere, the catalyst is needed to help CO2 react with other compounds. In this research, hierarchical ZSM-5 was prepared from natural minerals as sources, which is natural zeolite Bayat and Bangka kaolin then impregnated with bimetallic Ni-Zn as a catalyst to convert CO2 with support of acetylene to produce acrylic acid. Hierarchical zeolite ZSM-5 was synthesized using double template method, with TPAOH as its primary template that directed to MFI framework and PDDA-M as its secondary template that directed mesoporous structure. Impregnation of nickel (Ni) and zinc (Zn) bimetallic was conducted by co-impregnation method followed by reduction H2 gas flow. Material characterization of natural ZSM-5 hierarchy and NiZn/ZSM-5 hierarchy were conducted FTIR, XRD, XRF, and SEM-EDS. FTIR analysis shows that there has been a decomposition of templates through calcination. XRD analysis showed that the crystallinity of the ZSM-5 hierarchy was synthesized successfully. SEM analysis shows the morphology of the material with the coffin like-shaped which is characteristic of the ZSM-5. The EDS analysis shows percent loading of Ni and Zn in ZSM-5 are 6.38% and 3.23%. The acetylene carboxylation reaction with CO2 was carried out in a batch reactor with pressure variations 1.5 bar, 2.5 bar, and 3.5 bar. The products formed were analyzed by HPLC and GCMS. HPLC analysis shows a new peak at a retention time of 3,625 minutes. The optimum condition was obtained at 2.5 bar and the value is 302.836 mAU. So, it shows do not contain acrylic acid in the product.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Mujiantono
Abstrak :
Konversi karbon dioksida CO2 menjadi senyawa lain menjadi sangat menguntungkan karena jumlahnya di atmosfer yang melimpah, namun karbon dioksida CO2 memiliki termodinamik dan kinetik yang stabil sehingga diperlukan bantuan logam bervalensi rendah contohnya Ni 0 untuk dapat bereaksi. Pada penelitian ini digunakan ZSM-5 terimpregnasi logam nikel sebagai katalis reaksi karboksilasi asetilena dengan karbon dioksida menjadi asam akrilat. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa material ZSM-5 memiliki kristalinitas yang tinggi berhasil disintesis. Analisa menggunakan SEM menunjukan bahwa ZSM-5 memiliki morfologi bentuk coffin-like dan setelah diimpregnasi tidak mempengaruhi struktur morfologi kristal. Karakterisasi menggunakan BET ZSM-5 hirarki yang disintesis memiliki pori berukuran meso karena terbentuk hystheresis loop. Analisa menggunakan AAS menghasilkan loading logam nikel pada ZSM-5 mikropori sebesar 1,9 sedangkan ZSM-5 hirarki sebesar 2,1. Karakterisasi XPS menunjukan logam nikel pada ZSM-5 memiliki biloks nol 0. Pada reaksi karboksilasi asetilena dengan karbon dioksida dengan target produk asam akrilat, analisis HPLC tidak menunjukan adanya asam akrilat dalam reaksi. Namun, terdapat puncak lain pada waktu retensi 3,625 dimana pada material ZSM-5 hirarki didapatkan kondisi optimum pada suhu 80oC dengan suhu 12 jam dan menggunakan katalis Ni 0 /ZSM-5 mikropori didapatkan kondisi optimum pada suhu 40oC dan waktu 12 jam. ...... Conversion of carbon dioxide CO2 into other compounds become very advantageous because of the abundance in the atmosphere, but carbon dioxide CO2 has thermodynamic and kinetic stable so it need low valent metal for example Ni 0 to react. In this studym ZSM 5 impregnated with nickel metal as catalyst of carboxylation reaction of acetylene with carbon dioxide to acrylic acid. XRD characterization results ZSM 5 material has high crytalinity successfully synthesized. Analysis using SEM obtain ZSM 5 has coffin like morphology and after impregnation doesnt affect the crystal morphology structure. Characterization using BET proves that ZSM 5 hierarchy has meso sized pore because of the hysthereses loop. Analyzing using AAS obtained that load of nickel metal on ZSM 5 micropore equal to 1,9 meanwhile ZSM 5 hierarchy equal to 2,1. The characterization of XPS show nickel metal on ZSM 5 has zero 0 oxidation. Carboxylation reaction of acetylene with carbon dioxide targeted acrylic acid product, HPLC analysis doesnt show the presence of acrylic acid in the reaction. However, there was another peak at retention time of 3,625 where in herarchical ZSM 5 material the optimum condition was obtained at temperature 80oC with 12 hours while using Ni 0 ZSM 5 micropore catalyst obtained 80oC with 12 hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library