Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zenithesa Gifta Nadirini
Abstrak :
Individu memiliki attachment awal dengan orang tua sebagai care giver-nya dan dapat beralih ke teman sebaya saat masa remaja. Remaja tidak terpisah dengan dunia pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembangunan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parent dan peer attachment dengan prestasi akademik remaja di SMA Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 87 responden dipilih melalui teknik cluster sampling. Peneliti melihat attachment menggunakan kuesioner IPPA-R dan prestasi akademik menggunakan nilai rapor semester akhir. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,6% responden memiliki insecure attachment dengan kedua orang tuanya dan 52,7% memiliki insecure attachment dengan teman sebaya. Sebanyak 51,7% responden memiliki prestasi atas rata-rata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara parent attachment dan peer attachment dengan prestasi akademik (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan studi komparatif antara sekolah swasta dan sekolah negeri agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi. ......Individuals have initial attachment with parents as their care giver and may switch to peers when they reach adolescent. Adolescents are inseparable from education with its important role for the development of the country. The aim of this research is to identify the relation between parent and peer attachment with adolescents’ academic achievement in SMA Labschool Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross-sectional approach on 87 respondents was involved with cluster sampling technique. Researcher used IPPA-R questionnaire to study attachment and last semester grades to measure academic achievement. The result showed that 50,6% respondents has insecure attachment with parent whilst 52,7% respondents has insecure attachment with peer. 51,7% respondents has above average academic achievement. Bivariate analysis result showed that there was no relation between parent and peer attachment on academic achievement (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). The future research should conduct comparative studies between private and public schools to get vary result.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lanawati
Abstrak :
Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa prestasi belajar siswa di sekolah tidak terlepas dari kemampuan inteligensi (IQ) yang dimiliki siswa. Diperkirakan siswa yang memiliki kemampuan inteligensi yang tinggi juga akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Namun dalam proses belajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, bahkan ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. IQ bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan siswa di sekolah, masih banyak faktor lain yang menentukan, seperti kreativitas, kepribadian, emosi dan sebagainya. Menurut Goleman manusia mempunyai dua inteligensi yang berbeda yaitu Emotional Intelligence (EI) dan Rational Intelligence (IQ). Keberhasilan kehidupan seseorang tidak hanya ditentukan oleh IQ, melainkan juga ditentukan oleh EI. Selanjutnya ia juga menunjukkan bahwa EI dapat dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar (Goleman, 1995:284). Berdasarkan pandangan di atas, penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana hubungan antara EI, IQ dan prestasi belajar yang diperoleh siswa SMU di sekolah, serta melihat sumbangan yang diberikan EI dan IQ terhadap prestasi belajar, dan sumbangan yang diberikan dimensi-dimensi EI (kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial) dan IQ terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini siswa yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah siswa SMU, di mana pada masa ini siswa dianggap telah menunjukkan perkembangan kematangan fisik, mental, emosional dan sosial (Hurlock, 1987). Sebanyak 129 siswa SMU Methodist dilibatkan dalam penelitian ini. Kepada mereka diberikan Inventori EI (Emotional Intelligence Inventory) dan Tes CFIT (Culture Fair Intelligence Test), sedangkan prestasi belajar diperoleh dari nilai rata-rata raport cawu III tahun ajaran 1997-1998. Untuk penelitian ini dilakukan adaptasi Inventori EI melalui analisis butir, penentuan validitas dan reliabilitas. Sampel normatif adalah siswa SMU dan mahasiswa S1, sejumlah 895 orang dari SMU Kalam Kudus, SMU Bethel, Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen Indonesia. Data diperoleh melalui pemberian tes secara kelompok. Prosedur adaptasi inventori EI adalah : butir-butir EI yang telah disusun berdasarkan Bar-On Emotional Inventory (Bar-On, 1997) dan Meta Mood Scale (Salovey, 1996), serta beberapa butir yang disumbangkan oleh Rudy Salan, dan beberapa butir lagi disusun oleh penulis sendiri, dikonsultasikan bersama tiga orang nara sumber. Uji coba diadakan untuk menentukan waktu yang diperlukan dan kejelasan pengertian bahasa. Kemudian hasil uji coba digunakan untuk mengambil data adaptasi inventori EI. Analisis butir dilakukan dengan metode skala Liked. Dalam menilai taraf reliabilitas butir-butir digunakan rumus Cronbach's Alpha, kemudian untuk melihat validitas konstruk dilakukan analisis faktor dengan rotasi varimaks. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara EI dan prestasi belajar (r = 0.150 dengan p = 0.090). El juga berkorelasi secara tidak bermakna dengan IQ (r = 0.054 dengan p = 0.545). Namun ditemukan korelasi yang bermakna antara IQ dan prestasi belajar (r = 0.239 dengan p = 0.006). Dari analisis regresi untuk menghitung sumbangan varians EI dan IQ terhadap prestasi belajar, dengan metode step-wise, varians yang keluar hanya IQ, dan diperoleh multiple regression sebesar 0.239. Dengan kata lain dalam penelitian ini hanya IQ yang memberikan sumbangan yang bermakna kepada prestasi belajar (R2 = 5.7%), sedangkan EI tidak memberikan sumbangan yang bermakna kepada prestasi belajar. Dalam menghitung sumbangan varians dari ke lima dimensi EI (self-awareness, self-control, self-motivation, empathy dan social skill) dan IQ terhadap prestasi belajar, ternyata hanya IQ dan SC (self-control) yang memberikan sumbangan signifikan kepada prestasi belajar (R= 0.324). Dengan kata lain, SC dan IQ memberikan sumbangan varians sebesar 10.5%, di mana 4.8% sumbangan dari dimensi SC dan 5.7% sumbangan dari varians 1Q. Hal ini berarti dari ke lima dimensi EI hanya dimensi SC yang memberikan sumbangan yang bermakna kepada prestasi belajar. Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan ialah perlu melakukan penelitian lanjutan dengan sampel yang menurut konstruk teoritik lebih sesuai, yaitu orang dewasa yang sudah mempunyai pengalaman kehidupan sehari-hari. Perlu melakukan validitas eksternal dengan menemukan hubungan tes EI ini dengan instrumen lainnya. Selain itu juga disarankan agar dalam mendapatkan data prestasi belajar siswa perlu menggunakan tes yang baku.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumahorbo, Hotma
Abstrak :
ABSTRAK Berbagai keluhan di masyarakat yang mengisyaratkan rendahnya mutu lulusan pendidikan keperawatan sekarang antara lain kurangnya ketrampilan para lulusan, sikap yang judas dan kurang perhatian terhadap pasien. Performansi lulusan pendidikan keperawatan menjadi satu indikator dari keberhasilan lembaga pendidikan keperawatan dalam mengantarkan para lulusannya memasuki dunia profesi keperawatan. Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan keperawatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan mahasiswa Akper menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar.Keberhasilan belajar mahasiswa dalam mata kuliah keahlian keperawatan (MKK) yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka kelak sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan keberhasilan belajar mahasiswa Akper dalam mata kuliah keahlian di Kotamadya Bandung tahun 1999. Disain Penelitian berupa Cross Sectional, dengan besar sampel 124 orang. Populasi penelitian adalah mahasiswa Akper tingkat III yang telah menyelesaikan MKK. Seluruh populasi berjumlah 389 orang tersebar di tujuh Akper Negeri maupun Swasta. Data kuantitatif diperoleh melalui kuestioner terstruktur dan tak terstruktur. Data kualitatif diperoleh melalui diskusi kelompok terfokus. Pengolahan dan analisa data baik univariat, bivariat maupun multivariat menggunakan perangkat lunak mikro komputer dengan program Epi Info versi 6.04 dan Stata versi 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Indeks prestasi mahasiswa Akper dalam mata kuliah keahlian dengan rerata 2,56 , simpangan baku 0.31 dan rentang nilai antara 2,00 - 3,25. Mahasiswa yang tinggal di asrama memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang tinggal di luar sarama ( p = 0,000 ). Mahasiswa yang memiliki sikap yang positif terhadap MKK memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang memiliki sikap negatif terhadap MKK ( p = 0,007 ). Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi menjadi perawat memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa yang memiliki minat yang kurang menjadi perawat ( p = 0,04 ). Mahasiswa dengan keberadaan dosen yang memadai memiliki indeks prestasi MKK yang lebih tinggi dari mahasiswa dengan keberadaan dosen yang tidak memadai (p = 0,07). Direkomendasikan perlunya studi sejenis yang meminimalkan keterbatasan penelitian seperti menggunakan disain yang dapat mengungkap hubungan faktor determinan seperti kasus kontrol atau kohort dan perlunya mempertimbangkan faktor inteligensi mahasiswa sebagai konfonder. Agar semua lembaga pendidikan Akper menyediakan asrama bagi mahasiswanya. Disarankan agar Pusdiknakes mempertegas peraturan penyediaan asrama bagi mahasiswa Akper. Sagi para instruktur klinik kiranya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa di lapangan.Seleksi diperlukan bagi calon dosen di lingkungan pendidikan keperawatan menyangkut aspek kognitif, sikap dan ketrampilan. Perlu dipertimbangkan "faktor minat mahasiswa menjadi perawat" dalam proses seleksi mahasiswa baru maupun dalam proses belajar mengajar .
ABSTRACT People have been unsatisfied with the performance of nursing staff due to lack of professional skills and attitudes. People will always value this situation as lack of caring behavior. Theoretically, the performance level of nursing staff will be an indicator for nursing institution to bring up their students to be a professional nurse. Academy of nursing as one of the nursing institution has strategic roles to prepare students to be first professional level of nurses by providing them a process of teaching learning in a period time. Nursing Subjects (here means Mata Kuliah Keahlian = MKK) is a core subject in the curriculum of nursing education. The subjects have certain competencies that have to be met. The academic achievement of the students on MICK will expectedly be demonstrated through their professional capability as nurse in the future. The purpose of this research was to assess factors related to academic achievement of third grade nursing academy students on MKK in Bandung in 1999. The study design wasca cross sectional, and 124 samples participated in the study. The inclusive criteria was third grade academy of nursing students who have completed their nursing subjects. The population was 389 students from seven nursing academy institution. Quantitative data were collected by utilizing structured and non structured questionnaires. Quantitative data were gathered through a focused group discussion. Data analyses was done through uni variat, bi-variat, and multi variety, using an Epi Info Program 6.04 version and Stata 4.0 version. The result showed that IP Nursing Academy Student in MKK : mean 2,56 standard deviation 0,31, grade range between 2,00 - 3,25. Relation of succeeding in MKK with staying location is significant (p = 0,000 ), attitude to MILK is significant (p = 0,007 ), interested to be a nurse is significant ( p = 0,04 ), existing of lecturer is significant ( p = 0,07 ).Relation between succeeded learning in MILK to the way of learning, facility of learning and method of teaching is not significant. IP mean of student in MKK is far more than IP passing grade which is standardized by Pusdiknakes (I997)_Factors which is related to student IP in MKK with staying of location, attitude to MKK, interested to be a nurse and existing of lecturer. Students who are staying in Dormitory, their attitudes to MKK are positive, have high interested to be a nurse, appropriate existing of lecturer. They are going to have bigger IP M CK than students who are not in Dormitory, their attitudes to MKK are negative, less in interest to be a nurse and in appropriate of existing of lecturer. The study recommended that studies need to be done further to minimize encountered limitation, and to eliminate errors found in the present study. The findings also recommended that Pusdiknakes will consistently apply the rule and regulation for all nursing institution to provide dormitories to students. Hopefully instructor and lecturer in Nursing Institution area should be increase their quantity and quality of teaching learning process in field. Let the interested of nursing candidate student as a consideration on determination of admission test process.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Sofian
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor dominan . yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di VTC PT. Siemens Indonesia cilegon dengan mengkaji kontribusi yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Untuk meneliti lebih dalam terhadap variabel independen yang paling berpengaruh, maka analisa lanjutan dengan mendiskripsikan indikator variabel independen. Unit analisis penelitian adalah prestasi belajar secara individu dari siswa yang dilihat dari sisi kemampuan ilmu pengetahuan ( knowledge ) dan keterampilan (skill ) siswa. Responden untuk mengungkapkan tujuan penelitian, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing variabel yaitu 30 peserta pelatihan untuk variabel X1, 15 orang instruktur untuk variabel X2, 15 instruktur ditambah 15 siswa untuk variabel X3 dan satu orang pimpinan ditambah 4 orang staf ditambah 15 instruktur ditambah 10 orang siswa untuk variabel X4. Data primer dari setiap variabel independen diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan. Data sekunder dari variabel dependen diambil dari nilai ujian smester di tingkat pertama untuk materi ujian teori dan praktek. Analisa yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian ini adalah dengan metode korelasi product moment. Setelah diperoleh korelasi tertinggi antar variabel independen dengan variabel dependen, maka analisa selanjutnya dilakukan dengan analisa diskriptif untuk mendapatkan faktor-faktor dominan. Penelitian ini menemukan, secara terpisah keempat variabel tersebut berpengaruh secara nyata pada taraf signifikansi 0,05 terhadap pembentukan prestasi belajar siswa dengan variabel yang memiliki kontribusi terbesar ( dengan korelasi 0,7668 pada p = 0,000 ), adalah variabel faktor siswa. Secara bersama-sama temyata faktor yang berpengaruh nyata terhadap prestasi pelatihan siswa adalah faktor siswanya ( dengan korelasi 0,8064, p = 0,002 ). Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah tingginya nilai IQ khusunya nilai bakat teknik, kondisi status sosial ekonomi, persaingan yang sangat ketat untuk memasuki pelatihan di VTC, penerapan secara konsekuen drop-out bagi peserta yang tidak berprestasi, jaminan bekerja diperusahaan PT. Siemens Indonesia bagi 10 besar tamatan VIC ini, relevansi pelatihan dengan dunia pekerjaan yang sangat tinggi, pembebasan atas biaya pelatihan ditambah kompensasi biaya hidup dan makan siang, kelengkapan fasilitas tersedia merupakan pemicu keinginan belajar yang keras dari setiap peserta pelatihan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi tersebut disarankan agar seleksi siswa lebih diperketat, penerapan modernisasi pelatihan terus ditingkatkan dan regionalisasi calon siswa ditiadakan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Iriani
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian mengenai prestasi belajar umumnya dapat dilakukan dengan fokus yang bervariasi. Telaah dalam kajian ini menekankan pada pemahaman atas suatu penerimaan diri anak sepenuhnya sebagai pribadi yang harus dihargai karena setiap anak sesungguhnya mempunyai potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan prestasi belajar dengan faktor-faktor komunikasi yang dilakukan anak dengan keluarga, guru dan peer group. Khusus untuk faktor-faktor komunikasi terdapat 7 variabel yang diukur mengacu kepada paradigma humanistik yaitu tingkat perhatian, keterbukaan, kedekatan, empathy, sikap mendukung, sikap positip dan kesetaraan. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui hubungan prestasi belajar dengan kegiatan belajar, media dan sarana serta NEM. Di samping itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model kausal antara faktor komunikasi keluarga, komunikasi guru, komunikasi peer group, kegiatan belajar, media dan sarana serta NEM dengan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Lanjutan Pertama Kelas III yaitu SLTP 20 Bulak Rantai, SLIP 49 Kramat Jati dan SLTP 109 Jatiwaringin pada bulan November sampai Desember 1997, Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan teknik korelasional dan model kausal, Populasi penelitian adalah siswa SLTP kelas III berusia antara 14 - 16 tahun. Penelitian yang digunakan eksplanatif dan kajian dilakukan secara kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 128 yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposif (purposial sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan angket dengan menggunakan skala likert. Instrumen faktor-faktor komunikasi, kegiatan belajar, media massa dan sarana dibuat oleh peneliti dengan dasar pengkajian teori. Instrumen tersebut telah memenuhi keterandalan dan kesahihan instrumen. Instrumen komunikasi keluarga, instrumen komunikasi guru dan instrumen komunikasi peer group memiliki koefisien reliabilitas masing-masing sebesar 0,87, 084 dan 0,83. Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis multivariat yang meliputi antara lain : (a) analisis deskritif. (b) analisis faktor (c) analisis korelasional dan regresi Untuk pengujian hipotesis mengunakan analisis korelasional, regresi ganda dan analisis jalur yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC for WINDOWS Release 6.0. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan : Pertama, tidak terdapat hubungan positip antara komunikasi keluarga dengan prestasi belajar. Kedua, terdapat hubungan positip antara tingkat empathy pada komunikasi guru dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi ' 0, 007. Ketiga, terdapat hubungan positip antara sikap mendukung dalam komunikasi peer group dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,008. Keempat, tidak terdapat hubungan positip antara kegiatan belajar dan prestasi belajar. Kelima, tidak terdapat hubungan positip atara media massa dan sarana dengan prestasi belajar. Keenam terdapat hubungan positip antara NEM dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,003. Ketujuh., koefisien korelasi telah teruji keberartiannya dengan tingkat signifikansi 0,012 (lebih kecil dari 0,05). Kedelapan, terdapat model kausal antara komunikasi guru, komunikasi peer group, media dan NEM dengan prestasi belajar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makmur
Abstrak :
Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam indeks prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan di AKPER Pemkab Labuanbatu adalah rendahnya IP peserta didik, bila hal ini dibiarkan dan tidak diperhatikan secara serius maka akan berpengaruh terhadap kemampuan lulusan tenaga perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan. Adanya masalah tersebut mendorong peneliti untuk menganalisa hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan indeks prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab Labuanbatu. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tentang hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa AKPER Pemkab Labuanbatu. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah peserta didik semester I, III, dan V AKPER PemkabLabuanbatu, tahun akademik 2001/2002 sebanyak 180 mahasiswa semuanya 162 dijadikan sebagai sample Data kuantitatif yang diperoleh sebanyak 162 mahasiswa dan semuanya dijadikan sebagai sampel. Data diperoleh melalui kuesioner dan dokumen. Pengolahan dan analisa data secara Univariat, Bivariat, dan Multivariat. Hasil analisa Bivariat memperlihatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah suku bangsa p value = 0,045, asal sekolah p value = 0,039, nilai ujian masuk p value = 0,006, dan motivasi berprestasi p value = 0,015. Hasil analisa multivariat menghasilkan variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar ialah motivasi berprestasi dengan nilai OR = 2,84. Untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa AKPER Labuanbatu perlu mendorong mahasiswa agar meningkatkan kebutuhan berprestasinya. Bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut, faktor lain yang berhubungan dengan indeks prestasi. Kepustakaan 32 (1985-2001)
The Relation among Perception of Education Services, Entrance Test Grade, and Motivation mib Studying Prestation Index Student of Nursing Academy Distric Office of LabuanbatuNursing Academy is one of the education institute under Departement of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and learning process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced in the Nursing Academy of District Office of Labuanbatu is the lower Achievement Index of the student, if this things ignored and seriously not interested then influence the capability of nurse graduate in doing the public health services. The problem encourage the scientist to analyze the relation among perception of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu. The final aim of this research to have a picture about correlation among perseption of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu. The design of research used in this study is Cross Sectional. Population research are students semester I, III, and V Nursing Academy District Office of Labuanbatu, academic years 2001/2002. The quantitative data which collected is 162 students and both of the data used as a sample.The data collected through questionnaires and document. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariate. The analyzed bivariat result which variable showed correlation with studying index is tribe p value 0,045, school origin p value = 0,039, entrance test grade p value = 0,006, and motivation achievement p value = 0,015, the result of multivariate analyzing produced variable which correlated with prestation index is motivation achievement with result OR = 2,84. To increase student prestation Nursing Academy District Office of Labuanbatu needs to encourage the students to increase their need for achievement, and for other researcher to research continuosly, other factor which correlated with prestation index.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putra Syarif Hidayat
Abstrak :
Jurusan Teknik Radiodiagnostik Politeknik Kesehatan Jakarta II merupakan institusi yang mencetak insan profesi di bidang radiografi yang lulusannya dituntut mempunyai kualitas dan profesionalisme yang tinggi menghadapi era globalisasi. Pada realitasnya menunjukkan bahwa nilai prestasi belajar mahasiswanya rata-rata hanya 2,58 belum mencapai pada tingkat prestasi yang baik, demikian pula hasil nilai ujian masuk mahasiswanya rata-rata hanya 33,18 masih sangat rendah. Penelitian ini membahas tentang hubungan nilai ujian masuk terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan berbagai faktor konfoundingnya dan hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dengan berbagai faktor konfoundingnya. Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan analisis statistik menggunakan uji korelasi, uji T, uji Anova, dan Regresi linier ganda. Hasil analisis statistik multivariat regresi linier ganda menunjukkan adanya hubungan positif dan linier antara nilai ujian masuk dengan prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel konfounding jenis kelamin dan interaksi (nilai ujian masuk, jenis kelamin). Nilai R= 0,697, nilai R2 0,486, nilai R2 adjusted = 0,477. Model Regresi Linier yang diperoleh dengan persamaan matematis sebagai berikut : Prestasi Belajar = 2,047 + 0,01211 Nilai Ujian Masuk - 2,039 Jenis Kelamin - 0,835 Nilai Ujian Masuk Jenis Kelamin. Hasil analisis statistik multivariat regresi liner ganda motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa (P value= 0,793) tidak mempunyai hubungan bermakna setelah dikontrol oleh variabel konfounding pembagian kelas, sikap, sekolah menengah jurusan(1), tingkat(l), status mahasiswa, jenis kelamin, sekolah menengah jurusan(2), dan nilai ujian masuk. Nilai R-- 0,639, nilai R2 = 0,408, nilai R2 adjusted = 0,377. Dengan persamaan matematis : Prestasi Belajar = 2,242 + 0,000877 Motivasi + 0,05591 Kelas - 0,00215 Sikap - 0,126 Jurusan SMU(2) - 0,0732 tingkat(l) - 0,14 status mahasiswa + 0,221 jenis kelamin - 0,42 Jurusan SMU(1) + 0,01398 nilai ujian masuk. Nilai Ujian Masuk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan interaksinya (nilai ujian masuk jenis kelamin). Untuk memperoleh calon mahasiswa Teknik Radiodiagnostik yang berkualitas maka harus menetapkan hasil ujian masuk yang terbaik dengan menentukan nilai batas lulus minimal 50 dengan kategori lulus 4 mata uji atau 3 mata uji. Walaupun hubungan motivasi dengan prestasi belajar berdasarkan analisis statistik tidak signifikan, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yang harus menjadi perhatian penting bagi institusi pendidikan Teknik Radiodiagnostik dalam merancang kegiatan belajar mengajar guna menghasilkan mutu mahasiswa yang berprestasi baik. Daftar bacaan : 65 (1984 -- 2003)
The Relationship Between the Score of Admission Test and Motivation with Learning Achievement of the Students of Radiodiagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II, Ministry Of Health in 2003Department of Radio diagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II is an institution which produce the professional of radiographers and high qualified graduation facing the globalization. The evidence show the mean of student score during study only 2.58. That score mean the achievement grade is still not good enough, while the mean score of admission test only 33.18. This research study about relationship between the score of admission test with the learning achievement and the various confounding factor and also the relationship between motivation with the learning achievement and the various confounding factor. The study design is cross sectional, with statistical analysis using Correlation test, T-tes, ANOVA test, and Multiple Linear Regression. The result of bivariate analysis showed that the variable that correlate with the learning achievement of student were sex, the major of high school background, type of class, status of student, grade, and the score of admission test, while the variable that has not correlation with the learning achievement of student were age, allowance, attitude, perception about lecturer, body mass index (the nutritional status), education level of father, education level of mother, residence, motivation, and the background of high school region. The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate positive correlation between the score of admission test with the learning achievement of the student after controlled by confounding variable of sex and interaction (the score of admission test and sex), the significance value is 0,000. R value = 0,697. R2 value = 0,486, R2 adjusted value = 0,477. The mathematic model of multiple linear regression: the learning achievement = 2.047 + 0,01211 the score of admission test - 2.039 sex - 0,835 sex*the score of admission test. The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate correlation between motivation with the learning achievement of the student not significant (P value = 0,793) after controlled by confounding variable type of class, attitude, major of high school(2), grade(1), status of student, sex, major of high school(1), and the score of admission test. R. value = 0,639 R2 value = 0,408, and R2 adjusted = 0,377. The mathematic model of multiple linear regression is the learning achievement = 2,242 + 0,0008775 Motivation + 0,05591 type of class - 0,00215 Attitude - 0,126 Major of Highschool(2) - 0,0732 grade(l) - 0,140 status + 0,221 sex - 0,420 Major ofHlghschool(1) + 0,01398 the score of admission test. The score of admission test had influence to the learning achievement of the student after controlled by variable sex and interaction (sex *the score of admission test). To recruite the best candidates of students, so the departement must recomended the best of qualification with the passing grade of 50 or the condition pass in 4 or 3 examination subject. Although, with statistic analysis showed there is no relationship between motivation with the learning achievement, some another factor have influence the learning achievement of student, so it is important to Departement of Radiodiagnostic Technic to design educational process to produce the qualified graduation. Refferences: 65 (1984 -2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suryawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan fungsional motivasi belajar terhadap prestasi belajar murid, hubungan fungsional disiplin belajar terhadap prestasi dan hubungan fungsional motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar serta ingin mengetahui sumbangan masing-masing variabel tersebut dapat menjelaskan variabel terikat.

Penelitian dilakukan di Kotamadya Bekasi pada bulan Maret 1998. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Populasi penelitian ini adalah murid-murid kelas dua Sekolah Menengah Umum se Kotamadya Bekasi, dengan sampel sebesar 316 orang yang dipilih sccara proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar deperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data prestasi diambil dari hasil belajar di sekolah berupa raport cawu III.

Dengan bantuan program SPSS 6.0 maka teknik analisis yang digunakan terdiri analisis korelasi sederhana, analisis korelasi parsial, analisis korelasi ganda dengan taraf signifikansi a = 0.05

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan fungsional yang positif baik antara motivasi belajar (X1) dengan prestasi belajar (Y) maupun disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y). Masing-masing memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 3.70% dan 13.00% dan sisanya sebesar 83,3% disebabkan oleh faktor lain.

Hasil analisis regresi ganda menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi betajar murid (R2 = 0.361 ; p < = .000). Ini berarti bahwa prestasi hanya bisa menjelaskan sebesar 30,4%, dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Saut
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik siswa (tingkat pendidikan orang tua murid), variabel sekolah (ratio murid dan guru dan tingkat pendidikan guru) serta variabel proses (kegiatan les di luar sekolah, jumlah pekerjaan rumah yang diberikan kepada murid, bimbingan belajar IPA di sekolah, bimbingan belajar matematika di sekolah, pemberian soal-soal matematika di sekolah dan pemberian soal-soal IPA di sekolah) dengan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dan IPA.

Tingkat analisa dalam penelitian ini dilakukan untuk sekolah dasar di mana analisa ditujukan terutama untuk tingkat sekolah berdasarkan prestasi belajar matematika dan IPA serta tingkat siswa sebagai penajaman analisis. Indikator dari prestasi belajar adalah nilai rapor terakhir siswa yang tercatat pada saat penelitian dilakukan. Jumlah sampel yang terpilih untuk analisa tingkat sekolah sebanyak 49 SDN di wilayah DKI Jakarta dan untuk tingkat Siswa adalah sebanyak 40 siswa yang terpilih secara random dari sekolah-sekolah di atas.

Alat analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan metode stepwise yang menggunakan program statistik SPSS. Deskriptif statistik seperti mean, standar deviasi dan nilai maksimum dan minimum digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari sampel penelitian dalam hubungannya dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.

Nilai koefisien korelasi r dapat memberikan gambaran tentang hubungan atau korelasi antara variabel-variabel babas dengan variabel terikatnya. Sedangkan nilai koefisien determinasi R2 menunjukkan varian dari Y yang dapat dijelaskan oleh semua variabel prediktor yang secara bersamaan masuk ke dalam model regresi. Perubahan nilai koefisien deterrninasi (R2 Change) menggambarkan perubahan varian dari setiap variabel prediktor yang terjadi dalam setiap tahapan regresi.

Uji statistik t digunakan untuk menjawab tingkat signifikansi setiap penduga pada model regresi, sedangkan uji statistik F digunakan untuk menjawab tingkat signifikansi dari semua prediktor terhadap variannya di dalam menjelaskan perubahan pada variabel terikat.

Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa untuk analisa tingkat sekolah, tingkat pendidikan guru temyata mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar matematika, sedangkan pendidikan orang tua murid ternyata mempunayi pengaruh paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar IPA. Untuk analisa tingkat siswa, kegiatan les di luar sekolah ternyata mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar matematika, sedangkan ratio murid dan guru mempunyai pengaruh yang paling besar di dalam meningkatkan prestasi belajar IPA.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Bambang Sugema
Abstrak :
Perlu disadari bahwa prestasi belajar seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, inteligensi, keluarga, sosial ekonomi, kebiasaan belajar, motivasi belajar, harapan-harapan, genetik dan lain-lain. Dari berbagai faktor tersebut, penelitian ini hanya menelaah hubungan dua variabel batas yaitu kebiasaan belajar dan motif berprestasi dengan prestasi belajar sebagai variabel terikatnya. Dalam kaitan itu semua, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1.) ada tidaknya hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, (2) ada tidaknya hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar, (3) ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar, (4) ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN Pejompongan Jakarta Pusat, yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : 2000 mahasiswa izin belajar yang diambil 200 orang sebagai sampling. Selanjutnya untuk kategori yang kedua, dari sejumlah 100 mahasiswa tugas belajar diambil 80 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan insidental sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket dengan skala Likert. Angket ini sebelumnya diujicobakan kepada 30 mahasiswa dan dipilih item yang valid dan reliabel. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN yang sekurang-kurangnya sudah menempuh 3 semester. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product-moment, Regresi Ganda dan T-test. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi r= 0,17, (2) ada korelasi positip antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dengan koefisien r= 0,18, (3) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar dengan koefisien korelasi ganda R = 0,24, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar dengan harga t = 2,57. Dilihat dari harga meannya maka ternyata menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa izin belajar lebih baik dibanding dengan mahasiswa tugas belajar. Dari realitas demikian penelitian ini setidaknya dapat memberikan gambaran riil tentang perbedaan antara mahasiswa izin belajar dengan tugas belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam kebijakan terhadap mahasiswa tugas belajar dengan izin belajar para mahasiswa STIA-LAN di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T7977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>