Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan Mawardi
"ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan di Yayasan True Hope, Pamulang, Tangerang dari Mei sampai dengan 7uli 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya pengaruh Konseling Islami (XI) terhadap Kecerdasan Adversitas (Y1) dan Kecerdasan Spiritual (Y2) ODHA. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan perlakuan terhadap para ODHA.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, kualitatif sebagai pendekatan utama dan kuantitatif sebagai pendekatan pendukung. Sebagai partisipan penelitian dalam tesis ini adalah anggota ODHA yang terdaftar di Yayasan True Hope yang telah direkomendasikan dan menyatakan kesetujuannya menjadi partisipan penelitian, yaitu: Maman, Thama, dan Refnit.
Proses Konseling Islami yang diselenggarakan oleh peneliti kepada tiga prang klien dilakukan selama dua bulan. Masing-masing ada yang mendapatkan tujuh sesi dan ada juga yang hanya lima sesi pertemuan. Selain konseling, peneliti juga melakukan wawancara kepada klien dan keluarga bersangkutan untuk kepentingan asesmen dan pendekatan.
Konseling Islami (XI) memberikan pengaruh terhadap Kecerdasan Adversitas (Y1) dan Kecerdasa Spiritual (Y2) para ODHA. Dikarenakan nilai r dari korelasi setiap variabel dalam penelitian ini berada di antara 0.80 - 1.000, maka korelasi antara ketiga variabel terscbut adalah "Sangat Kuat"
Mari hasil dua kali pengisian kuesioner yang ditunjukkan peneliti kepada partisipan penelitian, Para ODFIA dapat memahami tingkat AQ dan SQ serta pengaruhnya terhadap ketahanan mental.
Dari hasil perbandingan nilai AQ dan SQ masing-masing responden antara pres test dan post ternyata mengalami peningkatan setelah dilakukan Konseling Islami, maka kini ODHA partisipan penelitian berkemampuan meningkatkan AQ dan SQ-nya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil perbandingan nilai AQ dan SQ masing-masing responden antara pre test dan post test ternyata juga menunjukkan rasa pcrcaya diri para ODHA untuk berusaha optimal mcmpcrbaiki kondisinya menjadi lebih baik.
Namun, peneliti hares mengakui bahwa masih terdapat keterbatasan hasil peneliti-an, yaitu hasil penelitian ini masih belum dapat digcncralisasikan. Hal itu dikarenakan sampel penelitian yang masih sedikit. yakni tiga orang ODHA sehingga helum mewakili populasi para ODHA mengcnai pengaruh Konseling Islami terhadap AQ dan SQ. Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan responden ODHA yang lebih banvak sehingga dapat mendukung hasil penelitian ini.

ABSTRACT
The research is executed at True Hope Foundation, Pamulang, Tangerang from May up to July 2007. This research's aim is to know the level of Islamic Counseling influence (Xi) to Adversity Intelligence (Y1) And Spiritual Intelligence (Y2) ODHA. This Research is projected able to give contribution to the treatment reparation to ODHA.
This research will use two approaches; qualitative as main approach and quantitative as supporter approach- Hence this thesis is more having the character of descriptive. And, as the research object in this thesis is the members of ODHA, who are listed in True Hope Foundation, Pamulang, Tangerang- They have been recommended and they agree becoming the participant of the research, they are Maman, Thama, and Refnit.
The process of the Islamic Counseling is conducted by researcher to three clients by two months. Some will have seven session, and others will have about five meeting session. Researcher will not only have the concealing, but also interview with related family and client on behalf of assessment and approach.
The result of research will represent in general on the three clients whom are given the service of Islamic Counseling. They will have the increasing level of Adversity and Spiritual Intelligence.
From the comparison of respondents' value on AQ and SQ between pre and post-test of Islamic Counseling, it is increasing in fact. Now, the respondents have improved their AQ and SQ and they can apply it in daily life.
The comparison value of AQ and SQ of each respondent between pre and post test, actually it shows that the self confidence of ODHA to make an effort to refurbish their condition to be better.
However, the researcher must admit that because of the result of this research is still deficient, so the result can not be generalized. It is because the research sample is only for a small number of respondents (3 respondents). We can say that they can no be representative of ODHA population regarding the Islamic Counseling on AQ and SQ.
Accordingly we need a further research which is involving many respondents from ODHA in order to support the result of the research.
"
2007
T20658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Rizki Utami
"Studi Keluarga dan Anak-anak Rawan HIV dan AIDS tahun 2007 yang dilakukan di tujuh provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa kehadiran sekolah, pencapaian pendidikan, serta persepsi untuk melanjutkan sekolah anak pada rumahtangga dengan ODHA lebih rendah dibandingkan dengan anak pada rumahtangga tanpa ODHA. Oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji lebih jauh mengenai dampak keberadaan ODHA dalam rumahtangga terhadap partisipasi pendidikan anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan data Studi Keluarga dan Anak-anak Rawan HIV dan AIDS tahun 2007. Khususnya sampel rumahtangga dengan anak yang berusia 7 hingga 18 tahun yang berjumlah 509 rumahtangga ODHA dan 552 rumahtangga tanpa ODHA.
Penelitian ini menggunakan analisis multivariat dengan regresi logistik multinomial. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang tinggal pada rumahtangga ODHA berpeluang dua kali untuk tidak berpartisipasi dalam pendidikan dibandingkan anak yang tinggal pada rumahtangga tanpa ODHA. Hal ini terutama dikarenakan masalah ekonomi yang dihadapi rumahtangga ODHA sebagai akibat meningkatnya kebutuhan perawatan ODHA ataupun akibat kematian ODHA. Upaya mengatasi kesulitan ekonomi dilakukan rumahtangga antara lain; menjual berbagai aset rumahtangga, menyuruh anak bekerja, dan mengurangi biaya sekolah. Anak terpaksa harus menjaga ODHA atau anggota rumahtangga yang lebih kecil. Mahalnya biaya pendidikan juga menjadi penghalang begitu juga pendidikan orangtua/pengasuh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan pendidikan masih minim. Depdiknas belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait dengan pendidikan anak pada rumahtangga ODHA. KPAN juga belum menjadikan program mitigasi di seluruh provinsi. Penelitian ini mengajukan beberapa saran yakni; subsidi biaya-biaya yang terkait dengan sekolah dan pemberian beasiswa, skema pekerjaan yang sesuai untuk anak, respon berbasis keluarga dan komunitas, serta konseling oleh guru."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvan Abdi Fajriansyah
"Lelaki yang Seks dengan Lelaki (LSL) berada pada posisi yang rentan untuk tertular dan menularkan HIV melalui hubungan seksual berisiko.Di Indonesia, LSL menyumbang persentase sekitar 44,93% dari keseluruhan kasus baru di 2019. Meskipun akses terhadap Voluntary Counseling and Testing (VCT) sudah dibuka lebar namun pemaanfaatannya masih tergolong rendah. Terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi perilaku periksa VCT pada kalangan LSL. Melalui studi potong lintang ini diteliti hubungan antara faktor-faktor berpengaruh diantaranya usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status hubungan, pengetahuan tentang HIV/AIDS, Stigma terkait HIV, dan dukungan sosial serta hubungannya dengan perilaku periksa VCT. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 responden dengan metode pengumpulan snowball sampling. Penelitian ini menggunakan beberapa kuesioner diantaranya kuesioner perilaku periksa VCT yang dibuat dan dimodifikasi sendiri, HIV-KQ-18, HIV-Anticipated Stigma, serta Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan terhadap HIV/AIDS dengan perilaku periksa VCT (p = 0,032; α = 0,05). Selain itu, ditemukan terdapat hubungan bermakna antara stigma terkait HIV dengan perilaku periksa VCT (p = 0,014; α = 0,05). Tidak ditemukan hubungan bermakna antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status hubungan, dan dukungan sosial terhadap perilaku periksa VCT (p > 0,05).

Men who have sex with men (MSM) are in a vulnerable position to contracting and transmitting HIV through risky sexual intercourse. In Indonesia, MSM accounted for around 44.93% of all new cases in 2019. Even though access to Voluntary Counseling and Testing (VCT) has been widely opened, its utilization is still relatively low. There are many factors that can influence VCT checking behavior among MSM. This cross-sectional study examined the relationship between influential factors including age, education level, employment status, relationship status, knowledge of HIV/AIDS, HIV-related stigma, and social support and its relationship with VCT checking behavior. The number of samples used in this study were 100 respondents with the snowball sampling method. This study used several questionnaires including self-modified VCT checking behavior questionnaires, HIV-KQ-18, HIV-Anticipated Stigma, and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge of HIV/AIDS and VCT checking behavior (p = 0.032; α = 0.05). In addition, it was found that there was a significant relationship between HIV-related stigma and VCT checking behavior (p = 0.014; α = 0.05). No significant relationship was found between age, education level, employment status, relationship status, and social support on VCT checking behavior (p > 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library