Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyono
Abstrak :
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri, maka permasalahan dalam suplai dan distribusi bahan bakar minyak akan semakin komplek, karena besar dan luasnya jangkauan distribusi yang harus dilayani. Mengingat Indonesia negara kepulauan, maka peranan armada tanker (transportasi laut) dalam suplai dan distribusi BBM dalam negeri, memegang peranan yang sangat vital dan strategis, hal ini terlihat hampir 70% kebutuhan BBM disuplai dan didistribusikan dengan armada tanker/tongkang. Pola suplai distribusi BBM yang menitik-beratkan terjaminnya ketersediaan BBM dengan jumlah, kualitas dan waktu yang tepat atau dikenal dengan "security of supply", dimana mendatang tentu tidak dapat dipertahankan. Untuk itu, diperlukan evaluasi dan kajian (optimasi) atas pola suplai distribusi yang diterapkan, untuk mencapai pola suplai yang optimum. Optimasi pola suplai distribusi BBM dalam negeri terpusat pada pemilihan rute pengiriman produk (BBM) dari sumber ke tujuan dalam jaringan distribusi, sehingga total biaya transportasi dapat diminimumkan. Optimasi dimulai dengan melihat gambaran verbal pola suplai distribusi yang ada, menentukan tujuan yang hendak dicapai, memperhatikan kendala yang dihadapi (variabel transportasi), kemudian diterjemahkan kedalam matrik transportasi dan diselesaikan dengan bantuan perangkat lunak (program komputer) Quantitative System For Business (QSB). Pola suplai distribusi BBM dalam negeri akan selalu berubah secara dinamis mengikuti perubahan yang terjadi pada variabel transportasi yaitu suplai BBM kilang, permintaan dari depot, kapasitas tangki timbun, kapasitas dermaga, jarak antara supply point dan discharges point, kondisi geografis dan lokasi dummy (lokasi floating storage untuk menampung BBM impor). Dari hasil optimasi, terlihat bahwa pola suplai distribusi yang diterapkan saat ini masih belum optimal, maka untuk tahap pertama perlu segera diterapkan pola suplai distribusi existing dimana potensi efisiensi yang dapat dilakukan sebesar US $ 21,933,222 atau Rp. 175.465.776.000,- per tahun tanpa adanya investasi. Mengingat pola suplai distribusi existing bukan merupakan pola suplai distribusi optimum, maka langkah selanjutnya adalah merubah dari pola suplai distribusi existing ke pola suplai distribusi optimum (diperlukan investasi), dimana potensi efisiensi sebesar US $ 32,997,862 atau Rp. 263.982.896.000,- per tahun. Lokasi dummy (floating storage) di Tlk. Semangka dan Kalbut, masih dapat dipertahankan apabila total biaya sewa lebih kecil atau sama dengan US $ 14,130,040.0 per tahun. Bila biaya sewa floating storage lebih besar dari US $ 14,130,040.0 per tahun, maka fungsi floating storage tersebut dapat digantikan oleh transit terminal Tanjung Gerem dan transit terminal Manggis (diperlukan investasi untuk mengembangkan kedua transit terminal tersebut).
The trend of oil Fuel's demand in domestic always increases, hence the problem in supply and distribution of oil fuel will become more complex because of the scope of area which must be served. Indonesia is an archipelago country, so sea transportation has significant contribution in supply and distribution of oil fuel. It can be seen that almost 70% oil fuel's demand is supplied and distributed by tanker. The model of oil fuel's supply and distribution, which based on security of supply, in the future will be obsolete. It needs to be evaluated to get optimum model. Optimizing process will be focused in choosing route for distributing oil fuel from supply points to discharge points, to get minimum total transportation cost. Optimizing will be started with evaluating existing model, set up the objective, considering constrains (transportation variables), transfer it into transportation matrix, and will be solved by Quantitative System for Business (QSB). The optimum model always change following the change of transportation variables for instance supply from refinery, demand from depot, storage capacity, jetty capacity, distance between supply point and discharge point, geography condition, and dummy location (floating storage location for import oil fuel). The existing model has not fully applied (uses tramper model). Subsequently the first step is doing fully applied existing model which has potential efficiency about US$ 21,933,222 or Rp 175.465.776.000,- per year without any investment. The existing model is not an optimum one; therefore it will be followed by second step that is change the existing model into optimum model (it needs investment), which has potential efficiency around US$ 32,997,862 or Rp 263.982.896.000,- per year. Floating storage location in Teluk Semangka and Kalbut still optimum if its total rent cost is US$ 14,130,040 or less per year. On the other hand, if total rent cost of floating storage is more than US$ 14,130,040 per year, floating storage must be changed by expansion of Transit Terminal Tanjung Gerem and Transit Terminal Manggis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
Abstrak :
Penggunaan batubara yang dikategorikan sumberdaya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2 sebagai Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk, Citeureup. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalisis penggunaan bahan bakar alternatif (BBA) pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing memenuhi unsur-unsur keberlanjutan seperti economically profitable, socially acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus, kesimpulannya yaitu: (1) Kriteria pemilihan BBA dalam industri semen: nilai kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendala pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syarat belum mencukupi dan kendala berupa biaya investasi serta operasional yang tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan serbuk gergaji tidak dapat mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan BBA ini tidak memperhitungkan penggunaan BBA sebagai bahan bakar rumah tangga dan bahan dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya bahan bakar sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7,49%, (6) Teknologi co-processing pada tanur semen, memberikan penerimaan (kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara mandiri sehingga mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan jika pengolahanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T 333.7 / 2009 (11)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Sopian
Abstrak :
Peningkatan performance mesin sangat diharapkan oleh pengguna kendaraan bermotor, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan mencampur bahan bakar standar dengan toluene (C7H8). Penambahan toluene yang dilakukan sebesar 10% dan 20%, yang Selanjutnya disebut bentol 10% dan bentol 20%. Pengujian yang menggunakan bahan bakar bentol untuk mengetahui kenaikan performance dari mesin jika dibandingkan dengan bahan bakar standar atau premium analisa yang dilakukan yaitu lorsi dan horse power yang dihasilkan mesin serta peningkatan akselerasinya. Emisi gas buang dan fuel consumption juga menjadi parameter perubahan karakteristik dari pencampuran toluene dau premium. Faktor ekonomis dijadikan perbandingan selain faktor performance, fuel consumption dan emisi gas buang anlara benlol dan pertamax. Penggunaan bahan bakar bentol 20% mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan bentol 10%. Peningkatan yang dihasilkan untuk torsi scbesar 1,6% horse power 1,5% , sedangkan emisi gas buang yang dihasilkan Iebih ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia jika dibandingkan dengan bahan bakar premium, sedangkan jika dibandingkan dengan pertamax lebih ekonomis sebesar 7,5% tiap liter, dengan perbandingan torsi dan horse power tidak besar yaitu 0,5% dan 0,7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kebutuhan manusia akan bahan bakar semakin hari semakin meningkat, terutama kebutuhan akan bahan bakar minyak. Saat ini tersebar informasi yang menyatakan cadangan minyak bumi di seluruh dunia telah mengalami pengurangan yang drastis. Efisiensi pembakaran yang rendah, bahan bakar yang tak terbakar, dan polusi udara masih menjadi masalah yang serius yang belum bisa diselesaikan secara optimal dengan teknik - teknik yang telah berkembang saat ini. Magnetisasi adalah salu teknik yang masih belum banyak diketahui oleh orang, yang masih menjadi perdebatan. Untuk itu diperlukan suatu penelitian untuk membuktikan hipotesa dan perdebatan yang berkembang di masyarakat.

Penelitian pengaruh magnetisasi dengan kompor minyak tanah bertekanan dilakukan dengan menguji beberapa variasi, yaitu laju alir minyak tanah, kuat medan magnet, volume air yang dipanaskan, jarak magnet ke bumer, dan otientasi kutub magnet. Magnet yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu Fuel Max berkekuatan 4860 Gauss, Car Booster berkekuatan 5500 Gauss, dan magnet batang tanpa coating berkekuatan 2370 Gauss Parameter yang akan diukur adalah waktu pemenasan untuk mendapatkan data efisiensi termal.

Berdasarkan hasil penelitian, magnetisasi meningkatltan etisiensi termal kompor minyak bertekanan. Efisiensi terrnal optimum yang didapatkan dari hasil magnetisasi pada laju alir 4,1 ml/menit sebesar 33,98% dengan menggunakan magnet batang tanpa coaling jenis monopol, untuk laju alir 2,66 ml/menit, efisiensi optimum yang didapatkan sebesar 33,31% dengan menggunakan magnet batang tanpa coating jenis monopol, dan umtuk laju alir 2,13 ml/menit didapat efisiensi optimum sebesar 29,81% dengan menggunakan magnet Super Fuel Max yang berkekuatan 4860 Gauss.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Suryana Putra
Abstrak :
Keluarnya undang-undang anti monopoli memberikan kesempatan kepada pihak swasta asing untuk ikut bersaing di pangsa pasar penjual BBM non subsidi nasional. Hal ini mengakibatkan tingkat persaingan antar SPBU semakin tinggi. Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh Pertamina adalah dengan memberikan kepuasan pelanggan yaitu dengan memberikan layanan yang baik dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung agar mampu bertahan, bersaing dan mengusai pasar. Untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan metode analisa faktor guna mengetahui prioritas layanan dan fasilitas pendukung yang diinginkan oleh konsumen sebuah SPBU. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU di dalam kota Jakarta adalah kejelasan tanda dan petunjuk lokasi, sedangkan untuk konsumen SPBU di luar kota Jakarta adalah tata cahaya pada waktu malam hari. Adapun faktor yang tidak mempengaruhi konsumen dalam memilih SPBU adalah ketepatan ukuran meteran bahan bakar. ......With the publication of anti-monopoly legislation provides the opportunity for foreign private parties to compete in the market share of non-subsidized fuel sellers nationwide. This resulted in the level of the higher competition between gas stations. With stiff competition conditions, the main thing that should be prioritized by Pertamina is to provide customer satisfaction by providing good service and provide support facilities in order to survive, compete and dominate the market. For that conducted this study using factor analysis method to determine the priority of services and facilities desired by the consumer of a gas station. Results from studies suggest that the factors that most affect consumers in choosing a gas station in the city of Jakarta is the clarity of signs and clues to the location, while for consumer retail outlets outside the city of Jakarta is the lighting at night. The factors that do not affect consumers in choosing the pump is a precision fuel gauge sizes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Mechanical properties enhanced of the nickel ferro aluminium alloy with second phase reinforcement and grain structure. development of AlFeni alloy for fuel cladding structure material was done as anticipation of the hight density fuel development for research reactor to balance the fuel hardness....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Comparation of U - Zr fuel analysis result by XRF and AAS techniques. Comparation study of U - Zr fuel analysisresult by using XRF and SSA techniques has been done. Comparation of analysis is needed to obtain more accurate analysis result....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Qualitative analysis by using x ray diffraction technique at addition Zr elements to forming of phase in u - Zr alloys. U - Zr alloys represent one of type of uranium alloys which is used as fuel like fuel of training of radioisotope of General Atomic (TRIGA) in the form of U-ZrH, experiment Breeder Reactor (EBR) , integral of fast Reactor (IFR) and others. Making of U - Zr fuel conducted by melting U matal and Zr in arc furnace at variation of Zr content of 2,6,10 and 14% (U - 2Zr,U-6Zr,10Zr and U-14Zr)...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Influence of Zr element at U-Zr alloys and it interaction with the Al metal to phase forming. Have been done research of Zr element addition influence at U-Zr alloys and its interaction with the composition of 2,6,10,14 and 55% w Zr respectively are added by Al metal with the comparison of U-Zr and Al metal as one compared to half....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>