Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Damayanti
Abstrak :
Masalah kemiskinan selalu menjadi masalah besar di negara berkembang seperti Indonesia dan cara menanggulangi permasalahan ini merupakan isu yang sangat penting, bukan hanya pada tataran pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah. Sulawesi, yang merupakan salah satu dari lima pulau besar di Indonesia yang merupakan pintu gerbang area timur Indonesia juga menghadapi isu yang sama. Walaupun sebagian besar daerah di Pulau Sulawesi mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan pada satu dasawarsa terakhir ini, jumlah penduduk miskin tetap tinggi dan ketimpangan pendapatan juga meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan dengan menngunakan panel data dari 52 Kabupaten/kota di pulau Sulawesi sejak tahun 2006 hingga 2015 dengan presentase penduduk miskin sebagai dependen variabel. Beradasarkan hasil regresi dari random efek model, koefisien dari GDP per kapita, gini rasio, dan rata-rata lama sekolah semuanya memeliki efek yang signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Pulau Sulawesi. Selanjutnya,  analisis regresi panel dinamik juga dilakukan untuk memperkuat hasil dari regresi random efek model. Karena presentase penduduk miskin memiliki efek yang negatif terhadap GDP per kapita dan memiliki efek positif terhadap gini rasio, pemerintah daerah diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sembari menurunkan ketimpangan pendapatan antar rumah tangga dalam rangka untuk mengurangi kemiskinan di tiap-tiap daerah di pulau Sulawesi.
Poverty is still a big problem in developing country like Indonesia and the way how to reduce it is the most important policy issue not only for the central government but also for the provincial and district governments. Sulawesi, which is one of the 5 major islands in Indonesia and known as a gateway to eastern Indonesia faces the same problem. Even though the Sulawesi region has achieved a relatively high economic growth over the last decade, the number of poor people is still very high and expenditure inequality has been rising. This study analyzed the factors of poverty by conducting panel data regression analyses for 52 districts over the period from 2006-2015 with poverty head count ratio as the dependent variable. Based on the result of the random effects model, the coefficients of per capita GDP, the Gini coefficient and mean years of education are all statistically significant and have expected signs. A dynamic panel data regression analysis is also conducted to investigate the robustness of the random effect model. Since poverty head count ratio is negatively associated with per capita GDP and positively associated with the Gini coefficient, district governments should promote economic growth while decreasing inequality among households to reduce poverty.
2018
T51911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas Eric Darmawan
Abstrak :
ABSTRAK
Kemiskinan adalah permasalahan yang sudah lama terjadi di Indonesia, dan meskipun usaha yang dilakukan untuk mengurangi kemiskinan berhasil, kecepatan pengurangan kemiskinan itu melambat, menurut data dari Bank Dunia. Akses kredit adalah aspek penting dalam pengurangan kemiskinan, dan Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan kemudahan akses kredit melalui program inklusi keuangan. Meskipun begitu, orang-orang miskin masih belum bisa menyediakan persyaratan berupa jaminan atau informasi yang cukup untuk mendapat pinjaman dari institusi keuangan formal, sehingga mereka meminjam kepada sektor informal, dimana mereka lebih longgar dalam persyaratan peminjamannya. Masalah yang terjadi ialah ketika orang-orang ini meminjam dari sektor informal, ada kemungkinan mereka dikenakan bunga yang lebih tinggi dari yang mereka mampu bayarkan, sehingga mereka dapat terus miskin, atau jatuh miskin ketika mereka awalnya tidak miskin. Mereka yang memberikan pinjaman seperti ini disebut lintah darat, dimana di Indonesia mereka sangat tersebar luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari akses kredit dan kredit informal terhadap insidensi kemiskinan dengan menggunakan data dari IFLS3, IFLS4, dan IFLS5 dan diolah menggunakan ordered logit regression model. Untuk mengukur pengaruh jangka pendeknya, akan menggunakan IFLS3 dan IFLS4, sedangkan jangka panjangnya menggunakan IFLS3 dan IFLS5. Ditemukan dalam penelitian ini bahwa baik akses kredit maupun lintah darat mempengaruhi insidensi kemiskinan secara konsisten dan signifikan. Akses kredit akan meningkatkan kemungkinan menjadi tidak pernah miskin, dan orang-orang yang meminjam dari lembaga keuangan informal memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk tetap miskin antar periode, atau jatuh miskin.
ABSTRACT
Poverty has been a recurring problem in Indonesia for a long time, and despite successful efforts in reducing poverty, the rate of reduction is slowing down, according to World Bank data. Credit access is an important aspect in poverty alleviation, and Indonesia has been working on increasing the ease of credit access through financial inclusion programs. Even so, the poor still cannot afford to provide any form of collateral or enough information to secure a loan from the formal financial sector, so they look towards the informal sector, which are more lenient in terms of loan requirements. The problem is when these people borrow from the informal sector, there is a chance where they are charged with very high interest rate, which will leave them with more debt than they could ever repay, which may render them to stay poor between periods, or fall into poverty when they initially were not poor in the period before. The people who give out loans like those are called loan sharks, and they are very commonly found in Indonesia. This research aims to examine the effect of credit access and informal credit to poverty incidence by using data from IFLS3, IFLS4, and IFLS5 which will be processed through an ordered logit regression model. To measure the short-term effect, IFLS3 and IFLS4 will be used, while for the long-term effect, IFLS3 and IFLS5 will be used. The research concludes that both credit access and loan sharks consistently and significantly affect poverty incidence. Credit access will increase the probability of being never poor, while people that borrow from informal financial institutions will have a higher probability of staying poor or falling into poverty
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Taufiq
Abstrak :
ABSTRAK
Tantangan utama di dalam mengatasi masalah kemiskinan apabila dikaitkan dengan tenaga kerja adalah tingginya prevalensi pekerja di sektor informal. Kondisi pasar kerja di Indonesia pada tahun 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar angkatan kerja merupakan pekerja informal yaitu mencapai 58,35 persen dengan tingkat pendidikan yang masih rendah. Salah satu poin kunci mengatasi kemiskinan jika dikaitkan dengan tenaga kerja adalah melakukan transisi ekonomi dari informal menjadi formal. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap pindah pekerjaan dari pekerja informal menjadi pekerja formal (informal turnover) serta pengaruh perpindahan tersebut terhadap dinamika kemiskinan di Indonesia berdasarkan data Susenas Panel 2011-2013.

Hasil analisis model regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan untuk melakukan pindah pekerjaan dari pekerja informal menjadi pekerja formal. Selain pendidikan, jenis kelamin dan umur juga berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan untuk melakukan pindah pekerjaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin besar kecenderungan untuk melakukan pindah pekerjaan dari pekerja informal menjadi pekerja formal maka peluang untuk mengalami kemiskinan sementara maupun kemiskinan kronis (selalu miskin) akan semakin berkurang.
ABSTRACT
A significant challenge in addressing poverty when it is associated with labor is the high prevalence of workers in the informal sector. The labor market conditions in Indonesia in 2017 show that most of the labor force is informal workers that reach 58.35 percent with low education level. One of the key points to tackle poverty if linked to labor is transition from informal to formal. So this study aims to see the effect of education on the mobility of employment from informal workers to formal workers (informal turnover) as well as the effect of these movements on the poverty dynamics in Indonesia based on Susenas Panel data 2011-2013.

The results of ordered logit regression model analysis show that education has a significant effect on the tendency to move from informal workers to formal workers. In addition to education, gender and age also have a substantial impact on the propensity to do job mobility. The study also found that the higher tendency to switch jobs from informal workers to formal workers, the chances of experiencing transient poverty and chronic (always poor) poverty will diminish.
2018
T50371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library