Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Agung Budi Prasetyo
Abstrak :
Kemajuan pusat dunia transportasi di Indonesia dipicu akibat makin banyaknya kebutuhan rakyat Indonesia baik kebutuhan bepergian maupun kebutuhan pengangkutan barang, khususnya kebutuhan akan pengangkutan barang melalui laut mengingat negara Indonesia adalah negara kepulauan. Barang-barang tertentu seperti hasil bumi tentu tidak dapat didistribusikan ke seuruh daerah dengan angkutan udara. Di sinilah perusahaan angkutan laut berperan.
P.T. Pelayaran Bahtera Adhiguna sebagai satu dari BUMN di bawah naungan Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi yang bergerak di bidang angkutan laut (selain PELNI dan Djakarta Lloyd) mempunyai beban untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus berkewajiban mendistribusikan barang-barang berat termasuk hasil bumi ke seluruh Nusantara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi kantor pusat P.T. PBA yang sebagaimana diketahui bukan termasuk BUMN yang "besar" baik dari segi aset maupun dari segi lingkup organisasi. Penelitian dilakukan dengan mempelajari dan membandingkan struktur organisasi yang berlaku yang mencakup keseluruhan pegawai di kantor pusat P.T. PBA dari karyawan sampai ke tingkat direksi.
Dari hasil studi ini dapat ditemukenali hal-hal sebagai berikut :
- Pembentukan Direktorat baru
- Pengembangan divisi/biro menjadi unit mandiri
- Penyederhanaan rentang kendali oleh Direktur Utama
- Reorganisasi koordinasi dan pembinaan divisi-divisi
Hasil studi dituangkan dalam bentuk saran struktur organisasi yang baru yang merupakan campuran antara sistem multi-divisi dengan sistem fungsional.
2001
T5307
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Prih Erwan Sujadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kepentingan pemilik dan manajemen tidak selalu sejalan, dan sering kali sumber daya perusahaan dapat digunakan secara tidak efisien oleh manajer. Kecenderungan manajer untuk tidak mengoptimalkan penggunaan sumber daya dimungkinkan jika kontrol yang dilakukan pemegang saham sangat minim.
Untuk menghilangkan ketidaksesuaian diantara kepentingan yang berbeda, maka diperlukan suatu mekanisme yang mengontrol manajemen. Salah satu bentuk mekanisme kontrol adalah struktur kepemilikan. Dalam hal ini struktur kepemilikan ditujukan untuk memecahkan masalah perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemilik perusahaan.
Pelaksanaannya adalah dengan cara menyederhanakan suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur, kemudian mengaturnya ke dalam suatu hierarki. Berdasarkan hierarki dibuat kuesioner dan dibagikan ke para responden terdiri dari beberapa Stake Holder : para pengguna jasa, pengemudi, teknisi, beberapa pakar yang terkait dan lainnya, terlibat langsung pada permasalahan yang diteliti. Hasil kuesioner diolah dengan program AHP dan expert choice.
Struktur kepemilikan pada perusahaan yang terdaftar pada bursa saham dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu closely held dan widely held. Menurut Murali dan Welch, 1989, suatu perusahaan dikategorikan closely held apabila lebih dari 50% saham perusahaan dimiliki oleh sekelompok kecil pemegang saham. Sebaliknya jika lebih dari 50% saham perusahaan dimiliki oleh publik dengan kepemilikan yang tersebar maka perusahaan tersebut masuk ke dalam tipe widely held.
Perbedaan struktur kepemilikan membuat perbedaan kontrol terhadap perusahaan. Kontrol yang efektif diasumsikan akan berjalan dengan baik jika lebih dari 50% saham perusahaan dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan atau sedikit pemegang saham. Dalam konteks ini, efetifitas kontrol terkait dengan penggunaan anggaran dan pengalokasian sumber daya perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan pokok penelitian tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan pada industri perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, penulis
menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan pengukuran
rasio profitabilitas return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) sebagai
variabel dependen. Model regresi pertama dengan ROA sebagai variabel
dependen pada penelitian ini adalah:
ROA = 13o + l31 ln(Assets)+ l32 (STDROA)+ l33 (OWNSHIP)
Model regresi kedua dengan ROE sebagai variabel dependen pada penelitian ini adalah:
ROE= 13o + f31 ln(Assets)+ f32 (STDROE)+ (33 (OWNSHIP)
Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan kuartalan perusahaan-perusahaan pada industri perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian (kuartal pertama tahun 2004 sampai dengan kuartal keempat tahun 2005). Data komposisi kepemilikan saham digunakan untuk menentukan apakah suatu perusahaan termasuk kategori perusahaan closely held atau widely held. Dari hasil verifikasi kelengkapan data, diperoleh sampel dua puluh delapan perusahaan closely held dan lima perusahaan widely held.
Dari hasil regresi ditemukan bahwa struktur kepemilikan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada industri perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang diukur berdasarkan tingkat pengembalian atas total aktiva dan tingkat pengembalian atas total ekuitas.
Berdasarkan temuan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa struktur
kepemilikan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilan profitabilitas. Bagi investor, hasil ini semestinya dapat dijadikan
acuan dalam melakukan investasi dengan melihat struktur kepemilikan
sebagai dasar acuan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi stimulus bagi
peneliti lain untuk mencari variabel-variabel lain dalam mengkaji hubungan
antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan.
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library