Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suripan Sadi Hutomo
"ABSTRAK
Karangan ini berisi studi tentang sastra. Dengan istilah sastra lisan yang dimaksud ialah karya sastra yang diciptakan dan disampaikan secara lisan dengan mulut, baik di dalam sesuatu pertunjukan seni maupun di luarnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan guna atau fungsi dari cerita kentrung pada umumnya dan cerita Sarahwulan pada khususnya. Berhubung guna atau fungsi terpenting adalah pendidikan, maka di dalam penelitian ini juga diungkapkan pesan dan nilai budaya yang ditanamkan oleh dalang kentrung kepada para p"
1987
D1153
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Afiati
"Ramayana adalah sebuah epos` besar, disamping Mahabharata serta epos-epos Iainnya. Terkadang ada juga yang menyebutnya kisah Rama dan Sita. Dalam penelitian ini yang menjadi obyeknya adalah cerita Ramayana Jawa Kuno atau kakawin yang terdapat dalam Indonesian Ramayana. Kakawin adalah jenis puisi Jawa KunoZ. Sudah ada beberapa yang meninjau Ramayana dari berbagai sudut pandang penafsiran, misalnya saja moral, karena memang muatan moralnya sangat tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selviana Tri Damayanti
"Salah satu peninggalan sejarah adalah naskah. Menurut Barried dick dalam bukunya, Pengantar Teori Filologi (1994 :2) naskah adalah semua bahan tulisan tangan yang meyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya masa lampau. Naskah dapat digolongkari menurut isinva Pendapat Pigeaud dalam Literature of Java vol.III (1976:2) pengelompokan naskah berdasarkan isinya adalah : 1. Religi dan etika, 2. Sejarah dan mitologi, 3. Susastra (belles-lettres), 4. Ilmu pengetahuan, kesenian, kemanusian, undang-undang. foklor, adat istiadat dan bunga rampai (Miscellanrea).
Serat Isra Mikraj Nabi Muhammad (SIM) merupakan salab satu karya sastra yang diciptakan oleh para sastrawan muslim untuk memberikan pengetahuan tentang perjalanan Nabi Muhammad ke Surga untuk menghadap Allah SWT. Teks SIM diciptakan dengan berbagai bentuk dan menggunakan bahasa Jawa Teks SIM tersebar di tiga tempat, yaitu; Perpustakaan Fakultas sastra Universitas Indonesia (NR 304, NR 178, dan NR 129), Musium Sanabudaya Yogyakarta (L20, I.21, L22, L23, L24, 125 dan L25a), dan di Universitas Leiden Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Endang Hastarini Indiastoeti Yoedasri Kartika Devi
"Cangkriman adalah soal yang berupa kalimat, cerita, gambar dan sebagainya yang dikemukakan secara samar-samar atau hal yang sulit memecahkannya, yang membutuhkan jawaban. Menurut Ranneft, Cangkriman dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu cangkriman dalam bentuk puisi (CT) dan cangkriman dalam bentuk prosa. Cangkriman dalam bentuk puisi adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk tembang Jawa. Sedangkan cangkriman dalam bentuk prosa adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk selain tembang. Cangkriman sebagai salah satu karya sastra pasti mempunyai fungsi tertentu, karena setiap karya sastra pasti memiliki fungsi atau manfaat tertentu. Hal ini dikatakan oleh Horace yang dikutip oleh Wellek dan Warren dalam teroi Kesuasastraan (1989 : 25). Masalah sekarang apa fungsi cangkriman. Oleh karena fungsi cangkriman dalam bentuk prosa telah diteliti oleh Wibowo, maka dalam skripsi ini akan dianalisa fungsi CT dengan tujuan untuk mengetahui fungsi CT, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk menyimpulkan fungsi cangkiriman pada umumnya. Sumber data yang digunakan untuk menganalisa fungsi CT adalah buku Tjangkriman Basa Djawa Ngganggo Tembang, terbitan Bale Poestaka pad atahun 1931, yang terdiri dari 252 bait cangkriman, dalam 12 macam tembang, yang dikumpulkan oleh Ranneft. Buku ini dipilih karena dari 3 buku kumpulan cangkriman yang ditemukan, buku ini paling lengkap dan telah mencakup isi dari buku yang lainnya, selain itu buku ini juga telah dialih aksarakan ke dalam aksara latin. Untuk menganalisa CT ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pencarian fungsi dari setiap bait yang kemudian diinventarisasikan, lalu ditentukan fungsi-fungsi yang paling dominan, dominan dan kurang dominan, setelah itu baru ditarik kesimpulan secara keseluruhan. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa CT mempunyai 3 fungsi, dengan fungsi yang paling dominan adalah untuk mendidik, fungsi yang dominan adalah untuk menguji kepandaian berkias dan yang kurang dominan adalah sebagai hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Joko Supriyanto
"Penelitian mengenai analisis arah, jenis, dan faktor penyebab terjadinya alih kode di program acara Mitra Gegana Sabha Graha Campursari RRI Pro 2 FM Madiun. Latar belakang pemilihan topik ini adalah bahwa pokok bahasan mengenai alih kode pada khususnya, dan sosiolinguistik pada umumnya masih banyak menyimpan potensi untuk dikaji lebih lanjut. Teknik dan metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah teknik dan metode penelitian deskriptif. Tujuan dan penelitian ini adalah memperoleh gambaran secara jelas mengenai arah alih kode, jenis alih kode, dan faktor penyebab terjadinya alih kode. Pemerolehan data dilakukan dengan merekam keseluruhan acara Mitra Gegana Sabha Graha Campursari, RRI PRO 2 FM Madiun, ke dalam kaset. Landasan teori yang digunakan pada penelitian skripsi ini antara lain adalah teori Gumperz, Soepomo, Tanner, dan beberapa teori mengenai alih kode lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alih kode melibatkan tataran sintaksis mulai dari kata, frase, klausa, hingga kalimat. Arah terjadinya alih kode meliputi alih kode bahasa dan alih kode varian bahasa. Di samping itu, alih kode selalu mengarah pada kode yang dirasa tepat dengan konteks pembicaraan dan kode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyatna
"Penulisan ini mengenai Konsep Laku dalam Suhik Linglung Sunan Kalijaga (Syeh Malaya). Latar belakang pemilihan topik ini adalah bahwa pokok pembahasan mengenai sastra suluk yang berkaitan dengan mistik belum banyak di kaji. Oleh karena itu dalam penulisan ini diketengahkan sebuah topik tentang suluk, mistik dan laku. Lebih jauhnya untuk mengungkapkan dan mengkaji lebih lanjut konsep Laku yang terdapat dalam Suluk Linglung Sunan Kalijaga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Eko Susetio
"Penelitian terhadap novel Trajumas diawali dengan timbulnya sebuah asumsi atau dugaan bahwa dalam novel Trajumas-sebagai wujud karya sastra Jawa Modern yang ber-genre novel-seperti halnya karya sastra Jawa yang lain tentulah di dalamnya terdapat ajaran pendidikan.moral (moral didaktik). Ajaran moral didaktik dalam sebuah noel sebagaimana lazimnya sebuah karya sastra, tentulah disampaikan secara simbolis. Dalam novel Trajumas, penyampaian ajaran moral didaktik tersebut tentunya disampaikan secara simbolis. Penulis menduga bahwa simbolisasi tersebut terletak pada judul serta aspek teknik penceritaan. Sehingga kemudian penulis menemukan bahwa teknik penceritaan novel ini unik karena disampaikan melalui gaya otobiografis. Karena antara ide, gagasan dengan aspek teknik penceritaan memiliki kaitan Berat, dengan demikian upaya untuk mengungkap ide, gagasan berupa citraan moral didaktik apa yang terkandung di dalam sebuah karya tidak dapat dilepaskan pada analisis terhadap teknik penceritaan. Dengan demikian maksud dan tujuan penulisan skripsi adalah untuk menemukan citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas melalui tinjauan semiotik-- sebuah tinjauan yang menitikberatkan pada kaidah hadirnya tiga tanda (ikon; indeks; simbol)--terhadap teks. Tinjauan semiotik dipilih karena hanya semiotiklah satu-satunya ilmu yang berbicara masalah tanda, dan tinjauan semiotiklah yang paling tepat untuk mengungkap makna dibalik simbolisasi (tanda) judul dan aspek teknik penceritaan dalam novel Trajumas. Sehingga dengan melalui tinjauan semiotik semacam ini, kemudian diperoleh hasil bahwa citraan moral didaktik yang terkandung dalam novel Trajumas adalah citraan moral didaktik kemanusiaan. Artinya suatu citraan moral yang mengajarkan tentang sikap-sikap yang dicontohkan oleh aku liris (ibu) di dalam novel kepada anaknya, yang diupayakan untuk menjaga harmonisasi atau kerukunan di dalam tatanan kehidupan masyarakat di mana anaknya tinggal. Melalui tinjauan semiotik terhadap novel Trajurnas terungkap makna dari simbolisasi judul Trajumas serta teknik penceritaan yang digunakan pengarang yang memiliki sudut pandang pencerita aku liris, serta gaya otobiografis sebagai keunikan dan kekuatan novel Trajumas--yaitu secara keseluruhan novel Trajumas merupakan sarana penyampaian ajaran moral dari pengarang kepada pembacanya. Fenomena semacam ini mengisyaratkan bahwa novel Trajumas merupakan bentuk seni-nasihat yang ditanggapi secara positif aleh pembaca (tahun 1950-an), dengan sikap baca mereka yang membaca novel berbahasa Jawa sebagai pemburu nasihat atau menghadapinya sebagai suatu nasihat yang menghibur. Analisis terhadap novel Trajumas membuktikan bahwa novel ini merupakan suatu sarana pendidikan moral seorang ibu kepada anaknya yang khas Jawa. Sekaligus tampil sebagai suatu bukti, bahwa tidak hanya karya sastra Jawa Tradisional saja yang mampu mengungkapkan nilai-nilai moral didaktik. Sehingga dengan bukti tersebut, karya sastra Jawa modern pun ikut andil dalam menyampaikan nilai-nilai moral didaktik kepada masyarakat Jawa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa novel Trajumas dengan nilai_nilai moral yang terkandung di dalamnya--yang diungkapkan melalui simbolisasi judul dan teknik penceritaan yang unik tersebut--merupakan simbolisasi karya sastra yang mengemban tugas untuk menghibur; mengajarkan; dan menggerakkan pembaca ke arah kebaikan secara khas dalam konteks moralisasi ke-Jawa-an."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Yuwono
"ABSTRAK
Skripsi ini mencoba menelaah puisi-puisi Jawa modern yang dihasilkan oleh penyair perintis Jawa modern tahun 1950-1955. Pembahasan ditekankan pada puisi-puisi yang mengungkapkan sikap pasrah dan tabah. Kajian terhadap puisi-puisi ini diutamakan untuk memperoleh gambaran tentang makna yang terkandung dalam puisi-puisi Jawa modern tahun 1950 sampai dengan 1955. Dari hasil kajian diperoleh gambaran sikap pasrah dan tabah dalam masyarakat Jawa. Pasrah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari dan sikap pasrah yang dikaitkan dengan perjuangan bangsa. Sikap pasrah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari lebih mencerminkan kepasrahan masyarakat golongan bawah 'petani'. Sikap pasrah dan tabah khususnya di kaitkan dengan kondisi alam dan hubungannya dengan golongan masyarakat kelas atas orang kaya, penguasa dan bangsawan. Sedangkan sikap pasrah yang berkaitan dengan kondisi alam disebabkan kondisi lingkungan hidup yang kurang mendukung untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Kondisi alam yang gersang dan kering memunculkan keputusasaan, kepasrahan dan ketidak berdayaan. Sikap pasrah yang disebabkan oleh dominasi budaya bangsawan menimbulkan sikap rendah diri dikala_ngan masyarakat golongan bawah 'petani'. Secara garis besar, dapat dilihat bahwa kepasrahan yang digambarkan dalam puisi-puisi Jawa modern tahun 1959-1955 diwujudkan dalam sikap rela 'rila', menerima 'narima, dan sabar. Perwujudan sikap pasrah tersebut lebih banyak menampilkan tokoh masyarakat kecil yakni petani dan orang-orang desa yang umumnya digambarkan sebagai manusia yang jujur, tidak banyak menuntut dan bekerja tanpa pamrih.

"
1996
S11641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnomo Agus Trikoranto
"ABSTRAK
Karya sastra Jawa berlatar pesisiran jarang sekali ditemukan. Ternyata Tamsir AS menghadirkannya dalam Krikil-krikil. Pasisir, di mama watak-watak tokohnya ditampilkan secara bebas (sebagaimana peri1akunya yang ada).
Untuk mendeteksi/mendata watak tidaklah mudah, sebab harus ditentukan lebih dulu watak siapa yang akan diteropong. Ternyata watak tokoh protagonislah yang menjadi tujuan te1aahnya. Selanjutnya , ditelaah latar, yaitu latar tempat yang mampu merubah watak tokoh protagonisnya. Setelah itu barulah ditelaah kaitan antara watak dan latar dalam Kriki1-krikil Pasisir.
Kesimpulannya, yaitu watak seseorang (tokoh protagonis) dapat mengalami penyesuaian, perkembangan, penyusutan maupun tetap/tidak berubah seiring dengan watak yang disandangnya pada latar tempat dan waktu tertentu.

"
1990
S11361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>