Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifaurrohmah
Abstrak :
Perkembangan teknologi telah mempengaruhi berbagai sektor di kehidupan termasuk juga dengan sektor pembelanjaan, seperti e-commerce. E-commerce termasuk media belanja yang selalu berkembang, salah satunya live streaming. Layanan live streaming social media menjadi terkenal di kisaran tahun 2020-2021 dengan tingkat penjualan di siaran langsung meningkat tajam hingga 76 persen di seluruh dunia. Tiktok live shopping merupakan layanan dari aplikasi Tiktok yang menawarkan peluang bagi brand untuk memamerkan produk secara real-time melalu acara live streaming. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi prilaku transaksi impulsif melalui live streaming e-commerce Tiktok live menggunakan model Stimulus Organism Respons (SOR). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei terhadap pengguna aktif TikTok live yang telah melakukan pembelian produk melalui live streaming e-commerce. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non-probability sampling dan analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor seperti price promotion, promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, shopping convenience terhadap transaksi impulsif. Hasil analisis membuktikan bahwa price promotion, customer-streamer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, shopping convenience berpengaruh terhadap transaksi impulsif, terdapat beberapa variabel penelitian seperti promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, shopping convenience berpengaruh negatif terhadap perceived risk. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perceived risk memediasi hubungan antara promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, shopping convenience dan transaksi impulsif. ......Technological advancements have influenced various sectors of life, including the retail sector, such as e-commerce. E-commerce, including live streaming, is a constantly evolving shopping medium. One of the popular trends in recent years is live streaming on social media platforms. Live streaming services on social media gained popularity around 2020-2021, with live broadcast sales increasing by up to 76 percent worldwide. TikTok live shopping is a service offered by the TikTok app that provides opportunities for brands to showcase their products in real-time through live streaming events. The purpose of this research is to analyze the factors that influence impulsive transaction behavior through TikTok live e-commerce using the Stimulus Organism Response (SOR) model. This study conducted a survey among active TikTok live users who have made product purchases through live streaming e-commerce. Data collection was done using non-probability sampling techniques, and data analysis was performed using Partial Least Square (PLS). The research aims to analyze several factors such as price promotion, promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, and shopping convenience in relation to impulsive transactions. The analysis results demonstrate that price promotion, customer-streamer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, and shopping convenience have an influence on impulsive transactions. Additionally, several research variables such as promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, and shopping convenience negatively affect perceived risk. From the research findings, it can be observed that perceived risk mediates the relationship between promotion time limit, customer-streamer interaction, customer-customer interaction, best deal, visual appeal, perceived value, shopping convenience, and impulsive transactions.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Diandarma
Abstrak :
ABSTRACT
Overdispersi sering kali menjadi kendala dalam memodelkan count data dikarenakan distribusi Poisson yang sering digunakan untuk memodelkan count data tidak dapat menanggulangi data overdispersi. Telah diperkenalkan beberapa distribusi yang dapat digunakan sebagai alternatif dari distribusi Poisson dalam menanggulangi overdispersi pada data. Namun, distribusi yang ditawarkan tesebut memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibanding distribusi Poisson dalam hal jumlah parameter yang digunakan. Untuk itu, ditawarkan distribusi baru yang memiliki sebaran mirip dengan distribusi Poisson, yaitu distribusi Lindley. Namun, distribusi Lindley merupakan distribusi kontinu sehingga tidak dapat digunakan untuk memodelkan count data. Oleh karena itu, dilakukan diskritisasi pada distribusi Lindley menggunakan metode yang mempertahankan fungsi survival dari distribusi Lindley. Distribusi hasil dari diskritisasi distribusi Lindley tersebut memiliki satu parameter dan dapat digunakan untuk memodelkan data overdispersi sehingga cocok digunakan sebagai alternatif dari distribusi Poisson dalam memodelkan count data yang overdispersi. Distribusi hasil dari diskritisasi distribusi Lindley tersebut biasa disebut distribusi Discrete Lindley. Dalam penulisan ini diperoleh karakteristik dari distribusi Discrete Lindley yang unimodal, menceng kanan, memiliki kelancipan yang tinggi, dan overdispersi. Berdasarkan simulasi numerik, diperoleh pula karakteristik dari parameter distribusi Discrete Lindley yang memiliki bias dan MSE besar pada sekitaran nilai parameter exp(-1).
ABSTRACT
Overdispersion often being a problem in modeling count data because the Poisson distribution that is often used to modeling count data cannot conquer the overdispersion data. Several distributions have been introduced to be used as an alternative to the Poisson distribution on conquering dispersion in data. However, that alternative distribution has higher complexity than Poisson distribution in the number of parameters used. Therefore, a new distribution with similar distribution to Poisson is offered, that is Lindley distribution. Lindley distribution is a continuous distribution, then it cannot be used to modeling count data. Hence, discretization on Lindley distribution should be done using a method that maintain the survival function of Lindley distribution. Result distribution from discretization on Lindley distribution has one parameter and can be used to modeling overdispersion data so that distribution is appropriate to be used as an alternative to Poisson distribution in modeling overdispersed count data. The result distribution of Lindley distribution discretization is commonly called Discrete Lindley distribution. In this paper, characteristics of Discrete Lindley distribution that are obtained are unimodal, right skew, high fluidity and overdispersion. Based on numerical simulation, another charasteristic of parameter is also obtained from Discrete Lindley distribution that has a large bias and MSE when parameter value around exp(-1).
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfia Choirun Nisa
Abstrak :
Keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari kondisi kesejahteraan rakyatnya. Peningkatan kesejahteraan rakyat menjadi sasaran utama dalam kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Agar pembangunan yang dilakukan efektif dan tepat sasaran, perlu dilakukan pengelompokan untuk mengetahui karakteristik wilayah. Penelitian ini membahas mengenai pengelompokan kabupaten/kota di Pulau Jawa berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat tahun 2022. Kesejahteraan yang diukur merupakan kesejahteraan materi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase penduduk miskin, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, persentase pengeluaran per kapita untuk makanan, tingkat pengangguran terbuka, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan angka harapan hidup. Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mengelompokkan kabupaten/kota beserta variabel-variabelnya. Pendekatan pertama adalah mengelompokkan kabupaten/kota dan variabel-variabelnya secara simultan dengan menggunakan metode biclustering plaid model. Pendekatan kedua adalah mengelompokkan kabupaten/kota menggunakan clustering metode Ward dan dilanjutkan dengan metode biplot. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil kedua pendekatan tersebut, yaitu hasil biclustering dan hasil cluster-biplot pada data 119 kabupaten/kota di Pulau Jawa pada tahun 2022 berdasarkan indikator kesejahteraan rakyat. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan jumlah kelompok dari kedua pendekatan tersebut adalah sebanyak 2 dengan kelompok 1 merupakan wilayah yang lebih sejahtera daripada kelompok 2. Ditinjau dari nilai standar deviasinya, kelompok hasil biclustering plaid model memiliki nilai standar deviasi yang lebih kecil dibanding kelompok hasil cluster-biplot. Dengan demikian, secara umum pendekatan pertama menghasilkan kelompok yang lebih baik karena lebih homogen dibandingkan dengan pendekatan kedua. ......The success of a country's development can be known from the well-being of its people. Improving the welfare of the population is the main goal in the development activities carried out by government. To ensure that development is effective and targeted, grouping is needed to understand the characteristics of the region. This study discusses the grouping of regencies/cities in Java based on the people's welfare indicators in 2022. The measured welfare is material well-being. Variables used in this study are the percentage of the poor population, GDP per capita at current prices, average length of schooling, expected length of schooling, percentage of per capita expenditure on food, open unemployment rate, population, population density, and life expectancy. There are two approaches used in grouping regencies/cities along with their variables. The first approach is to group regencies/cities and their variables simultaneously using plaid model biclustering method. The second approach is to group regencies/cities using the Ward clustering method and then followed by the biplot method. The aim of this study is to compare the results of these two approaches, namely the biclustering results and the cluster-biplot results on data from 119 regencies/cities in Java in 2022 based on people's welfare indicators. Based on the results of this study, the number of groups from each approach is 2, with group 1 being more prosperous than group 2. Judging from the standard deviation values, the plaid model biclustering result groups have lower standard deviation values compared to the cluster-biplot result groups. Therefore, in general the first approach produces better groups as they are more homogeneous compared to the second approach.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefany Nurhatika
Abstrak :

Analisis triclustering merupakan pengembangan dari analisis clustering dan biclustering. Analisis triclustering bertujuan mengelompokkan data tiga dimensi secara simultan yang menghasilkan submatriks dinamakan tricluster. Pendekatan yang digunakan dalam analisis triclustering di antaranya adalah pendekatan berdasarkan greedy dan pattern. Salah satu contoh pendekatan analisis triclustering berdasarkan greedy adalah metode  Î´ – Trimax. Sedangkan salah satu contoh analisis triclustering berdasarkan pattern adalah metode Timesvector. Metode δ – Trimax bertujuan menghasilkan tricluster yang memiliki mean square residual kecil dari threshold  dengan volume data tricluster yang maksimal. Metode Timesvector bertujuan mengelompokkan matriks data yang menunjukkan pola yang sama atau berbeda pada data tiga dimensi. Implementasi metode  Î´ – Trimax dan metode Timesvector pada penelitian ini dilakukan pada data ekspresi gen pasien penderita penyakit periodontitis. Ekspresi gen diukur pada 14 titik kondisi dan 4 titik waktu. Berdasarkan beberapa skenario yang telah diterapkan, metode Î´ – Trimax memberikan hasil terbaik pada saat menerapkan skenario dengan nilai threshold =0,0028564 dan =1,25 dengan jumlah tricluster yang dihasilkan adalah 260 tricluster. Dari 260 tricluster tersebut, dipilih tricluster ke-216 yang dianalisis dengan menggunakan metode Timesvector. Hasil tricluster yang diperoleh dapat menambah wawasan bagi ahli medis dalam memberikan periodontal treatment kepada pasien penderita periodontitis berikutnya. ......Triclustering analysis is the development of clustering and biclustering. Triclustering analysis aims to group three-dimensional data simultaneously, forming the initial subspace known as a tricluster. It utilizes two main approaches that are greedy-based and pattern-based approaches, exemplified by the δ – Trimax and Timesvector methods, respectively. The δ – Trimax method aims for triclusters with smaller mean square residuals than the threshold δ, while Timesvector groups data matrices with similar or different patterns. In a study on periodontitis patients gene expression data, comprising 14 condition points and 4 time points, both methods were implemented. The δ – Trimax method yielded optimal results under specific conditions (δ = 0.0028564, λ = 1.25), producing 260 triclusters. Among these, the 216th tricluster was selected for further analysis using the Timesvector method. The insights gained from these triclusters can enhance periodontal treatment strategies for patients with subsequent periodontitis, providing valuable guidance to medical experts.

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahlia Amanda Putri
Abstrak :
ABSTRAK Dalam mendukung pendidikan di Indonesia, pemerintah telah memberikan perhatian dengan cara mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, masalah pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) masih ditemukan, dimana salah satu akar permasalahannya adalah kurangnya fasilitas pendidikan. Jumlah SMA yang relatif banyak merupakan salah satu penghambat dalam penyaluran dana APBN tersebut. Dengan demikian, analisis pengelompokan SMA berdasarkan fasilitas pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi pemerintah dalam memprioritaskan penyaluran dana APBN secara cepat dan tepat. Banyaknya observasi yang digunakan adalah 13.486 SMA dengan 9 variabel kategorik fasilitas pendidikan yang tercatat di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Agustus tahun 2019. Adapun metode yang digunakan adalah Robust Clustering Using Link (ROCK) yang diyakini mempunyai tingkat akurasi yang baik dan mampu menangani data kategorik dalam jumlah yang besar. Untuk mendapatkan profil kelompok yang lebih jelas, metode ROCK dimodifikasi dengan melakukan Nested Clustering. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk 14 kelompok SMA yang memiliki karakteristik masing-masing. Diperoleh kelompok 3 merupakan kelompok yang relatif baik dan kelompok 1a merupakan kelompok yang relatif kurang baik. Secara umum, SMA di Indonesia membentuk kelompok yang memiliki kebutuhan fasilitas pendidikan yang berbeda dan memerlukan perhatian dari pemerintah.
ABSTRACT The government has given attention to support education in Indonesia by allocating the state budget (APBN). However, the problem of education at the senior high school level is still found, which one of the root problems is the lack of educational facilities. The large number of senior high schools in Indonesia becomes one of the barriers to distributing APBN funds. Thus, the analysis of the grouping of senior high schools based on educational facilities in Indonesia is expected to be an alternative for the government in prioritizing the distribution of APBN funds quickly and accurately. The number of observations is 13,486 with nine categorical variables recorded on a website of the Ministry of Education and Culture in August 2019. The method used is Robust Clustering Using Link (ROCK), which is believed has good accuracy and good to handle many categorical data. To get clearer profile of cluster, ROCK method modified with do Nested Clustering. The results of this study indicate that 14 clusters were formed and have their profiles. Cluster 3 is relatively good cluster while cluster 1a is relatively poor cluster. In general, high schools in Indonesia consist of groups that have different educational facility needs and require attention from the government.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Kristina
Abstrak :
Kementrian Kesehatan menyatakan Indonesia sudah memasuki kondisi ageing population, dimana kondisi tersebut ditandai dengan kenaikan persentase penduduk lanjut usia (lansia). Kondisi tersebut tentunya memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Demensia adalah istilah medis untuk menggambarkan gejala penurunan memori dan fungsi kognitif pada tubuh manusia. Indonesia termasuk sepuluh negara dengan jumlah penderita orang dengan demensia (ODD) tertinggi di dunia, dan pada tahun 2050 jumlahnya diprediksi mencapai empat juta jiwa. Prediksi tersebut dibuat berdasarkan perbandingan jumlah lansia di Indonesia dengan jumlah ODD di seluruh dunia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran dari masing-masing uji klinis untuk mengidentifikasi penderita ODD dan mereduksi komponen uji klinis yang memiliki peran kontribusi rendah. Data yang digunakan adalah data uji klinis NIFD (Neuroimaging in Frontotemporal Dementia). Metode yang akan digunakan adalah Principal Component Analysis (PCA), dimana metode ini bertujuan untuk melihat komponen uji klinis yang memberikan peran kontribusi dalam mengidentifikasi penderita ODD. Selain itu, akan dilakukan proses imputasi missing value dengan menggunakan algoritma pengembangan dari PCA, yaitu SVD-Impute dan PPCA. Setelah dilakukan tiga kali iterasi, pengujian menunjukan bahwa metode PPCA lebih baik dalam melakukan imputasi missing value dibandingkan dengan metode SVDImpute berdasarkan nilai NRMSE dan koefisien korelasi Pearson. ......The Ministry of Health stated that Indonesia had entered a condition of an aging population, where an increase in the proportion of older people marks this condition. This condition certainly requires special attention from the government. Dementia is a medical term to describe symptoms of decreased memory and cognitive function in the human body. Indonesia is one of the ten countries with the highest number of people with dementia in the world, and by 2050 it is predicted to reach four million people. This prediction was based on comparing the number of older people in Indonesia with those with dementia worldwide. The research aims to determine each clinical trial's role in identifying people with dementia and reducing the components of clinical trials with a low role contribution. The data used is NIFD (Neuroimaging in Frontotemporal Dementia) clinical trial data. The method used is Principal Component Analysis (PCA), which aims to see clinical component tests that contribute to identifying people with dementia. In addition, the missing value imputation process will be carried out using the development algorithm from PCA, SVD-Impute and PPCA. After three iterations, the test showed that the PPCA method was better at imputing missing values than the SVDImpute method based on the NRMSE value and Pearson's correlation coefficient.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Salma Hasanah
Abstrak :
ABSTRACT
Model hurdle adalah model alternatif untuk mengatasi penyebaran berlebihan (varians datanya adalah lebih tinggi dari nilai rata-rata) yang disebabkan oleh kelebihan nol. Model rintangan dapat memodelkan secara terpisah variabel respons yang memiliki nilai nol dan positif, melibatkan dua proses yang berbeda. Proses pertama adalah proses biner yang menentukan apakah variabel respon memiliki nilai nol atau nilai positif, dan dapat dimodelkan dengan biner model, menggunakan regresi logistik. Untuk variabel respons positif, kemudian lanjutkan ke proses kedua, yaitu proses yang hanya mengamati jumlah positif. Yang positif count dapat dimodelkan dengan model Zero-Truncated menggunakan regresi Poisson. Rintangan model juga dikenal sebagai model dua bagian. Estimasi parameter menggunakan Bayesian metode. Kombinasi informasi sebelumnya dengan informasi dari data yang diamati membentuk distribusi posterior yang digunakan untuk memperkirakan parameter. Distribusi posterior bentuk yang diperoleh tidak tertutup, sehingga diperlukan teknik komputasi, yaitu Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan algoritma Gibbs Sampling. Metode ini diterapkan ke data Parkinson untuk memodelkan frekuensi komplikasi motorik pada 300 Parkinsonpasien. Data tersebut digunakan dari Parkinson's Progressive Markers Initiative (PPMI, 2018). Hasil yang diperoleh adalah MDS-UPDRS (Movement Disorder Society-Unified Skala Peringkat Penyakit Parkinson) bagian 1, MDS-UPDRS bagian 2, dan MDS-UPDRS bagian 3 terkait secara signifikan MDS-UPDRS bagian 4 di kedua tahap.
ABSTRACT
The obstacle model is an alternative model for overcoming excessive spread (the data variant is higher than the average value) which is questioned by zero excess. The obstacle model can separately model response variables that have zero and positive values, involving two different processes. The first process is a binary process that determines whether the response variable has a zero value or a positive value, and can be modeled with a binary model, using logistic regression. For positive response variables, then proceed to the second process, which is a process that is only positive. The positive one calculated can be modeled with a Zero-Truncated model using Poisson regression. The Obstacle Model is also known as the two part model. Parameter estimation using the Bayesian method. The combination of previous information with information from data collected collects the distributions used for parameter estimation. The posterior distribution of the obtained form is not closed, computational techniques are needed, namely Markov Chain Monte Carlo (MCMC) with Gibbs Sampling algorithm. This method is applied to Parkinson's data to model the frequency of motor complications in 300 Parkinson's patients. The data is used from Parkinson's Progressive Markers Initiative (PPMI, 2018). The results obtained are MDS-UPDRS (Movement Disorder-Community Parkinson's Disease Assessment Scale) part 1, MDS-UPDRS part 2, and MDS-UPDRS part 3 which significantly related MDS-UPDRS part 4 in both glasses.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Ayu Fauziyyah
Abstrak :
ABSTRACT
Dewasa ini, sudah banyak rumah sakit modern yang dilengkapi dengan peralatan monitoring yang lengkap, yang menyebabkan makin banyaknya data medis yang tersimpan. Data medis ini memiliki karakteristik khusus, dan biasanya metode statistika biasa tidak dapat diterapkan begitu saja. Dari sinilah kemudian muncul gagasan mengenai Medical Data Mining (MDM) yang sudah terbukti cocok untuk diterapkan dalam analisis data medis. Naive Bayes Classifier (NBC) merupakan salah satu implementasi dari MDM. Kendati terbukti memiliki hasil yang akurat dan memuaskan dalam proses diagnosis medis, metode-metode dalam MDM belum sepenuhnya diterima dalam praktek medis untuk diterapkan. Alasan utama mengapa metode ini belum dapat diterima adalah karena terdapatnya resistansi dari tenaga medis terhadap metode diagnosis yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan dan mengevaluasi performa NBC  pada data rekam medis pasien kanker payudara di salah satu rumah sakit di Jakarta dalam masalah klasifikasi subtipe molekular kanker payudara, serta membandingkan hasil klasifikasi NBC dengan metode MDM lain, yaitu Decision Tree (DT). Hasil analisis menunjukkan bahwa NBC mengungguli DT dengan tingkat akurasi sebesar 92,8%. Selain itu, dapat juga ditunjukkan secara empiris bahwa NBC mampu menangani missing value dengan cukup baik dan tidak membutuhkan data dalam jumlah banyak untuk tetap dapat mengklasifikasikan sebagian besar pasien dengan benar.
ABSTRACT
Nowadays, modern hospitals are well equipped with data monitoring devices, which resulted in an abundant amount of medical data. These medical data possess specific characteristics and usually, statistical methods could not be applied directly. This is what started the notion of Medical Data Mining (MDM), which has proven to be effective in analysing medical data. Naive Bayes Classifier (NBC) is an implementation of MDM. Even though MDM methods produce a sufficiently accurate and satisfying results in diagnosis problems, these methods are still not well accepted in the medical practice. One of the main reasons is because there is a resistance of physicians to a new diagnosis method. The main goal of this study is to apply and evaluate the performance of NBC in classifying breast cancer patients in a private hospital in Indonesia into five classes of molecular subtypes and compare its performance with another popular MDM method, Decision Tree (DT). Results showed that NBC outperformed DT by reaching an accuracy rate of 92.8%. This study could also show empirically that NBC does not need a big dataset to be able to achieve a high accuracy rate and that NBC could handle the problem of missing values just fine.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurilya Avissa Ardiyanti
Abstrak :
Konsumtif merupakan perilaku yang menjelaskan keinginan dalam mengkonsumsi hal secara berlebihan yang guna mencapai kepuasan semata. Perilaku konsumtif jika dibiarkan lambat laun dapat menimbulkan dampak negatif secara ekonomi dan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif serta mencari profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi. Faktor yang diduga berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif yaitu jenis kelamin, uang saku, media sosial, literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan berbelanja online, kecenderungan cashless, pola asuh, pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan, dan tingkat religiusitas. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Partial Least Square dan Classification and Regression Tree. Data yang digunakan merupakan data primer sejumlah 619 mahasiswa jenjang S1 Universitas Indonesia pada tahun ajaran 2019/2020 yang diambil menggunakan Purposive Sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif adalah literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan belanja online, kecenderungan cashless, dan pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan dan pola asuh. Profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi yaitu mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi serta kecenderungan belanja online tinggi dan mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi, kecenderungan belanja online tinggi dan literasi keuangan rendah.
Consumptive is a behavior that explains the desire to consume excessive things that not really necessary to achieve maximum satisfaction. Consumptive behavior can cause a negative impact on the economy and society. The purpose of this research finds out the factors that corresponded to consumptive behavior tendencies and know the profile of students with a high level of consumptive behavior tendencies. Factors that involved are gender, pocket money, social media, financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, parenting type, guidance about self-management and finances, and religiosity. Methods used are Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT). The sample used is 619 students of the University of Indonesia taken by purposive sampling. The results of this study obtained the factors that significantly corresponded to consumptive behavior tendencies are financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, and guidance about self-management and finances. Profile of students with high levels of consumptive behavior tendencies is students with high levels of hedonic lifestyle and high level of online shopping tendencies, also students with high levels of hedonic lifestyle, high level of online shopping tendencies, and low level of financial literacy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagitra Tri Meizanda
Abstrak :
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyat di Indonesia. Pada tahun 2021, Provinsi Papua dan Papua Barat menempati dua urutan terakhir berdasarkan nilai IPM di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam menikmati hasil pembangunan mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan provinsi lain. Tetapi, IPM hanya dapat menggambarkan kesejahteraan dari dimensi pembentuknya saja, sehingga dibutuhkan indikator lain yang dapat menggambarkan kesejahteraan dari berbagai dimensi yang lebih luas. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan terhadap kabupaten/kota yang ada di Pulau Papua agar pemerintah lebih mudah dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan rakyat di Pulau Papua. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis biclustering. Analisis biclustering merupakan metode pengembangan dari analisis clustering yang digunakan untuk mengelompokkan baris dan kolom pada data secara bersamaan. Salah satu metode dari analisis biclustering adalah menggunakan algoritma Cheng and Church. Algoritma Cheng and Church menghasilkan bicluster yang memiliki ukuran yang maksimal dan mempunyai nilai mean squared residue lebih kecil dari batas yang telah ditentukan. Evaluasi dari hasil biclustering menggunakan rata-rata mean squared residue terhadap volume bicluster dan indeks Jaccard yaitu kemiripan antara dua hasil biclustering. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data indikator kesejahteraan rakyat di pulau Papua tahun 2021. Analisis biclustering terhadap data indikator kesejahteraan rakyat di pulau Papua tahun 2021 menggunakan algoritma Cheng and Church mampu menghasilkan sebanyak 9 bicluster. Harapannya, pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sesuai dengan masalah yang terjadi pada setiap bicluster. ......The Human Development Index (HDI) is one of the indicators that can be used to describe the level of people's welfare in Indonesia. In 2021, Papua and Papua Barat Provinces occupy the last two ranks based on HDI values in Indonesia. This indicates that the welfare of the people in Papua and Papua Barat Provinces in enjoying the results of development has lagged compared to other provinces. However, HDI can only describe welfare from the dimensions that form it, so other indicators are needed to describe welfare from a broader range of dimensions. In this study, a grouping of districts/cities in Papua Island is carried out so that the government can more easily take the right policy to overcome the problems of people's welfare in Papua Island.  The analysis used in this research is biclustering analysis. Biclustering analysis is a development method of clustering analysis used to simultaneously group rows and columns in the data. One method of biclustering analysis is using the Cheng and Church algorithm. Cheng and Church's algorithm produces a bicluster with a maximum size and a mean squared residue value smaller than the predetermined limit. Evaluation of the biclustering results uses the average mean squared residue of the bicluster volume and the Jaccard index, which is the similarity between the two biclustering results. The data used in this study are welfare indicators data on Papua Island in 2021. Biclustering analysis of welfare indicators data on Papua Island in 2021 using the Cheng and Church algorithm produced as many as 9 biclusters. The hope is that the government can make the right policy according to the problems that occur in each bicluster.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>