Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Roida Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2016, Anne Zohra Berrached berhasil merilis sebuah film berjudul 24 Wochen. Film ini mengisahkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai selebriti dan melakukan tindakan aborsi pada usia kandungan 24 minggu. Tindakan ini disebut sebagai Spatabtreibung. Dalam film ini, Astrid Lorenz menjadi representasi perempuan yang berpengaruh di dalam industri pentas kabaret dan juga menjadi representasi perempuan yang berani dalam memilih untuk melakukan tindakan aborsi. Di dalam film ini juga diperlihatkan permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi Astrid ketika hendak membuat keputusan untuk melakukan tindakan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan konstruksi pro-choice di dalam film 24 Wochen. Adegan di dalam film ini akan dianalisis menggunakan konsep representasi dan identitas dari Stuart Hall
ABSTRACT
This study discusses the pro-choice construction on the movie titled 24 Wochen which directed by Anne Zohra Berrached in 2016. This movie tells about an actress who performs the abortion at 24 weeks of her pregnancy and it is known as Spatabtreibung. Astrid Lorenz, the main character in this movie, become the most inspired female representation who has the courage to choose whether do the abortion or not. This study uses Stuart Hall`s concept of representation and identity by analyzing the selected scenes in this movie, in order to show the pro-choice construction.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ramadhani Nugraha
Abstrak :
ABSTRACT
Permasalahan yang sering timbul karena adanya imigran adalah isu toleransi, kepedulian, dan multikulturalisme, meskipun imigran bukanlah sesuatu yang baru. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan imigran biasanya hanya merupakan kebijakan jangka pendek. Padahal tanpa disadari, anak-anak juga ikut menjadi korban dari isu-isu tersebut dan hanya mendapatkan sedikit perhatian. Banyak yang sering lupa bahwa anak-anak merupakan agen perubahan yang bisa memberikan dampak jangka panjang apabila kesadaran mereka terhadap isu-isu terkait sudah diberikan sejak dini. Salah satu cara untuk menimbulkan kesadaran tersebut adalah melalui narasi. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana dua cerita mengenai permasalahan imigran dalam dua periode yang berbeda dan berasal dari Jerman yakni Bestimmt wird alles gut dan Fremder Bruder menampilkan isu toleransi, kepedulian, dan multikulturalisme dalam cerita anak-anak. Untuk menjelaskannya, penulis menggunakan dua teori, yakni strategi narasi dan sosiologi sastra. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengamatan yang baik dan pemilihan strategi yang tepat dari penulis karya sastra mampu menjelaskan isu maupun situasi yang kompleks dengan baik, mudah dipahami, dan tetap menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya menyenangkan, tetapi strategi narasi ini juga memiliki dampak terhadap cara berpikir dan bersikap yang akhirnya ditunjukkan anak-anak setelah membaca karya sastra tersebut.
ABSTRACT
The problems that often arise because of the existence of immigrants is the issue of tolerance, careness, and multiculturalism, although immigrants are not something new. The steps taken to solve immigrant problems are usually only short-term policies. Yet unknowingly, children also become victims of these issues and just get a little attention. Many people often forget that children are agents of change that can have long-term effects if their awareness of related issues is given early on. One way to generate that awareness is through narration. This research will explain how the two stories of immigrant problems in two different periods and derived from Germany entitled Bestimmt wird alles gut and Fremder Bruder present issues of tolerance, careness and multiculturalism in children's stories. To explain it, the author uses two theories, narrative strategy and sociology of literature. The results of this study indicate that good observation and proper selection of strategies from literary authors are able to explain complex issues and situations well, easily understood, and remain fun for children. Not only is fun, but this narrative strategy also has an impact on the way of thinking and attitude that children end up showing after reading the literary works.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Marianna
Abstrak :
ABSTRAK
Heimat merupakan konstruksi sosial yang esensial bagi diaspora. Konstruksi tersebut mengikat diaspora dengan lingkungan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap proses identifikasi diri. Konstruksi Heimat terhadap diaspora dapat kita lihat melalui film dokumenter Yes, I Am, yang mengangkat kisah tentang konflik budaya yang dialami tiga pemusik Afro Jerman selama tinggal di Jerman serta bagaimana Reunifikasi Jerman mempertemukan mereka untuk bersatu melawan diskriminasi warna kulit dan ras yang masih terjadi di Jerman. Film ini sangat menarik karena terdapat lagu karya ketiga pemusik tersebut yang memvisualisasikan kisah hidup mereka. Konstruksi makna Heimat dalam film akan dianalisis berdasarkan beberapa adegan dan satu lagu dalam film dengan menggunakan teori circuit of culture Stuart Hall mengenai representasi dan identitas. hr> ABSTRACT
Heimat is an essential social construction for the diaspora. This construction binds the diaspora to the environment which can have a major influence on the process of self-identification. We can see the Heimat construction on the diaspora through the documentary Yes, I Am, which raises the story of the cultural conflicts experienced by three German Afro musicians while living in Germany and how German Reunification brought them together to unite against the discrimination of skin color and race that still occurs in Germany . This film is very interesting because there are songs by the three musicians who visualize their life stories. The construction of Heimat's meaning in the film will be analyzed based on several scenes and one song in the film using Stuart Hall's circuit of culture theory of representation and identity.
2017
S69116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ariani
Abstrak :
Proses nominalisasi merupakan salah satu cara membentuk nomina yang terdapat di dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. bahasa Jerman membedakan pemakaian istilah nominalisasi, yaitu Nominalisierung untuk tatatran frase dan kalusa, dan substantivierung untuk tataran kata; bahasa Indonesia hanya memiliki satu istilah untuk tataran kata, frase dan klausa yaitu nominalisasi. Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan penggunaan alat pembentuk, yaitu afiks. Dalam bahasa Jerman hanya sufiks yang dapat mengubah kelas kata, sedangkan bahasa Indonesia dapat dilakukan oleh prefiks, sufiks, konfiks dan kombinasi afiks. Kedua proses nominalisasi tersebut masing-masing diuraikan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi bentuk maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapat digambarkan dalam bentuk tabel. Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan dan persamaan bentuk serta makna semantis dari hasil proses nominalisasi. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada proses nominalisasi dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia walaupun berbeda bila ditinjau dari segi bentuk tetapi memiliki persamaan dari segi makna.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avianti
Abstrak :
Bagi pasangan Jerman tahun 70an dan 80an mengambil keputusan untuk memiliki anak atau tidak bukanlah persoalan yang mudah. Berbagai situasi dan kondisi sosial politik, ekonomi, dan lingkungan hidup yang tidak sesuai dengan nurani mereka menjadi bahan pertimbangan yang serius untuk mengambil keputusan penting tersebut. Gunter Grass, seorang sastrawan sekaligus engagierter Zeitgenosse Jerman terkenal, menuangkan masalah tersebut dalam romannya, Kopfgeburten oder die Deutschen sterben aus. Kopfgeburten, yang ditulis dengan menggunakan perpaduan teknik penulisan skenario film dan roman serta sarat dengan pandangan serta cita-cita politik Gunter Grass, dengan gamblang menggambarkan permasalahan yang dihadapi pasangan muda Jerman tersebut lewat penokohan pasangan Peters. Oleh Gunter Grass pasangan Dorte dan Harm Peters ini digambarkan sebagai pasangan berprofesi guru yang idealis dan sangat terlibat dalam kehidupan sosial politik negaranya. Menurut pandangan mereka berdua, situasi sosial politik dan lingkungan hidup yang mereka hadapi saat itu tidak dapat menjamin kelangsungan hidup anaknya kelak. Kekhawatiran dan ketakutan mereka terhadap situasi-situasi tertentu berarti kesulitan yang harus dihadapi anaknya. Karena itu mereka tetap belum mempunyai anak setelah tujuh tahun menikah. Meskipun keinginan untuk mempunyai anak kerap timbul dalam perasaan Darte Peters maupun Harm Peters, tetap saja keinginan itu hanyalah keinginan dan tidak pernah diwujudkan. Keinginan untuk memiliki anak itu selalu timbul tenggelam, menjadi bahan perdebatan dan pertengkaran, dan akhirnya tetap menjadi konflik yang tidak terselesaikan. Anak pasangan Peters ini hanya ada di kepala mereka dan tidak pernah dilahirkan, sesuai dengan judul karya Gunter Grass ini, Kopfgeburten.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meifilinda Bachtiar
Abstrak :
Pecahnya Perang Dunia Kedua (1938-1945) telah banyak mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia, terutama bagi masyarakat Jerman yang mengalami kekalahan pada perang tersebut. Roman Du sollst nicht toten karya Hans Werner Richter merupakan roman yang mencerminkan situasi yang dialami masyarakat Jerman pada masa Perang Dunia Kedua tersebut dan penderitaan yang ditinggalkannya bagi mereka. Kekejaman perang dan semua derita yang diakibatkannya mengajarkan kepada manusia bahwa perang itu buruk dan tidak ada artinya selain daripada sebagai pembawa bencana dan petaka bagi manusia. Oleh karena itu manusia sedapat mungkin harus menjauhinya. Hans Werner Richter dalam roman Du sollst nicht toten ingin menyampaikan derita yang dialami manusia sebagai korban meletusnya api peperangan. Untuk itu ia menyerukan supaya kita harus menghindari terjadinya perang, apapun alasannya. Hal ini dapat terwujud jika setiap manusia bersikap saling mengasihi dan meghormati sesamanya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Budiastuti
Abstrak :
Sebagai mahluk sosial individu membutuhkan orang lain dan agar keberadaannya diakui oleh masyarakat ia harus patuh pada masyarakat. Hubungan antar individu dan masyarakat selalu berubah menurut perkembangan waktu dan zaman. Pada zaman Realisme hubungan antar individu pun dibatasi menurut kedudukan individu dalam masyarakat. Perkawinan antar kelas atas dan kelas bawah tidak akan mungkin pernah terjadi bila individu masih ingin diakui sebagai anggota masyarakat. Individu yang mengalami hal ini akan menerima kenyataan itu walaupun secara batiniah ia menderita sekali. Lene tokoh utama dalam Irrungen Wirrungen menyadari sepenuhnya kedudukannya sebagai rakyat biasa dan tak akan mungkin menikah dengan Rienaecker, seorang bangsawan. Dengan ketegaran, keoptimisan dalam menghadapi hidup ia mampu mengatasi kekecewaannya. Namun Rienacker tidak bisa menerima kenyataan itu karena ia begitu lemah dan tidak mempunyai pendirian yang kuat. Dalam kehidupan ia masih merasa terikat batiniah dengan Lene. Kepatuhan mereka beta, karena mereka tidak melihat akibat norma itu pada kehidupan mereka, hingga akhirnya mereka sendiri yang rugi. Melalui karyanya ini Fontane mengharapkan agar individu juga berhak memperhatikan kepentingan dirinya dengan melihat konteks norma itu sendiri tanpa mengabaikan tujuan dari norma itu sendiri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Safina
Abstrak :
ABSTRAK
Unterm rad adalah salah satu roman awal karya Hermann Hesse yang ditulis pada tahun 1904 sampai 1905. Jalinan cerita atau jalinan peristiwa di dalam roman ini tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup pengarangnya. Oleh sebab itu untuk dapat memahami roman ini orang harus melihat dan menelusuri kembali perjalanan hidup pengarangnya, terutama pengalaman dan konflik yang dialami oleh pengarangnya pada usia remajanya. Pengalaman dan konflik pada masa remaja pengarang merupakan faktor yang melatarbelakangi proses penciptaan roman Unterm Rad.

Adapun teknik yang dipakai oleh Hermann Hesse di dalam upayanya memunculkan kembali pengalaman dan konflik masa remajanya tersebut ke dalam sebuah karya sastra adalah dengan mempergunakan prinsip polarische Spaltung.

Penerapan prinsip Polarische Spaltung dalam karya Hesse berangkat dari suatu konflik atau derita jiwa yang amat mendasar yang pernah dialami sendiri oleh Hermann Hesse, tetapi dalam pengungkapannya Hesse menciptakan atau kenghadirkan dua orang tokoh yang mewakili ciri-ciri yang bertentangan dari kepribadian Hesse. Kedua tokoh itu mempunyai sikap, tingkah laku dan cara berpikir yang sangat berlawanan dalam menghadapi suatu tema dasar yang sama. Kehadiran kedua tokoh tersebut membuat konflik menjadi lebih hidup. Seakan-akan pembaca menghadapi keadaan yang sebenarnya seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan penerapan prinsip Polarische SPaltung dalam skripsi ini dilakukan dengan bantuan metode historis geografis karena pada hakekatnya peristiwa dan tokoh-tokoh dalam roman Unterm Rad memiliki banyak kesamaan dengan pengalaman pribadi Hesse, namun ini bukanlah berarti bahwa karya tersebut merupakan replika atau fotokopi dari kehidupan Hesse sebab banyak pula hal-hal yang bersifat rekaan terdapat di dalam roman Unterm Rad.
1990
S14787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina
Abstrak :
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian. Dalam bab kedua dijabarkan teori tentang verbs berprefiks bahasa Jerman dari Drosdowsky, Ulrich Engel dan Wolfgang Fleischer. Pada bab.ketiga, korpus data yaitu 265 verba berprefiks dalam sepuluh artikel politik yang diambil dari Frankfurter Al-gemeine Zeitung dianalisis. Kesimpulan dari hasil analisis ada pada bab keempat. Dalam sepuluh artikel politik yang ada, terdapal 146 verba berprefiks terikat dan 119 verba berprefiks tidak terikat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Menta Dumaris
Abstrak :
Helena Menta Dumaris. Analisis Tindak Tutur Mengancam Muka di Tempat Kerja (Di bawah bimbingan Dr. Setiawati Darmojuwono). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Face Threatening Act (PTA) ist ein Akt, der gegen entweder das Gesicht des Sprechers oder das Gesicht des Horers ist. Dieses Gesicht hat 2 Aspekte. Sie sind negatives Gesicht and positives Gesicht. In dieser Arbeit wurden die Gemeinsamkeiten and die Unterschiede zwischen dem FTA, der von einem Mann and dem von einer Frau geaufert warden, analysiert. Es wird auch untersucht, der FTA, aus der Sicht der Mannersprache and der Frauensprache. AuBerdem wurden auch die Hoflichkeitsstrategien analysiert, die von einem Mann bzw. von einer Frau bei der AuBerung FTA benutzt wurden. Die Quelle der Daten in dieser Arbeit sind 2 Erzahlungen, namlich: Der erste Schritt (Woon Jung Chei) and Anneli wahnt hier trick mehr (Horst Scharnagl). these zwei Erzahlungen sind aus dem Birch Drtstennin Arbeitsplatz. Kriminelles aus den Betrieben, genommen warden, in dem als Hauptthema die Kriminalitat in den Betrieben erzahlte. Die Ergebnisse dieser Untersuchung weisen darauf hin, daB der FTA eher von der Rolle als von dem Geschlecht des Sprechers abhangig ist. Die Leute neigen die Bedrohungen zu mildern, wenn sie mit den Vorgesetzten sprechen. Dazu benutzen sie entweder negative Haflichkeiten oder positive Hoflichkeiten. Auterdem ist es auch in dieser Arbeit festgestellt, daB nicht alle Merkmale der...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>