Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 439 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Made Suparta
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat Bali sebagaimana masyarakat dunia pada umumnya, adalah sebuah masyarakat yang dilatarbelakangi oleh budaya paternalistik, yang disebut "pancar-purusa" atau "purusa-istik". Tapi, ternyata kedudukan wanita Bali tidak rendah. Bahkan, dalam berbagai aktivitas sosio-kultural dan keagamaannya, mereka melakukan peran sentral dan mulia. Seperti menjadi seorang pedanda istri (pendeta perempuan), atau pemangku istri (wanita sebagai pemimpin upacara di pura).

Di samping itu, wanita Bali juga memiliki keterlibatan dan peran yang sangat penting dalam aktivitas hidup berkesenian, khususnya dalam kehidupan seni pertunjukan mereka. Hal ini merupakan suatu masalah baru, yakni sejak akhir abad ke-19-an atau awal abad ke-20-an. Karena, dahulu hanya gadis-gadis kecil yang menjadi penari atau performer yang menari sebagai bagian dari ritual keagamaannya. Tapi sekarang kebanyakan gadis-gadis Bali ambil bagian dalam berbagai pertunjukan seni.

Penelitian ini bermaksud mengungkapkan citra wanita Bali dalam seni pertunjukan tradisional. Masalah pokok yang dikaji, yaitu: (1) citra wanita di dalam seni pertunjukan--baik yang termasuk dalam tari wali, tari bebali, dan tari balih-balihan, dan (2) citra wanita sebagai seorang pragina atau performer dalam hidup berkesenian masyarakat Bali. Masalah ini cukup menarik berkenaan dengan konsep gender dalam sistem nilai masyarakat Bali. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif; dan untuk penganalisisan data diterapkan pendekatan hermeneutik.

Berdasar analisis yang dilakukan, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan: pertama, citra wanita dalam seni pertunjukan tradisional Bali, baik yang termasuk dalam tari wali, tari bebali, dan tari balih-balihan pada dasarnya mengacu pada sistem nilai budaya masyarakatnya, seperti konsep tentang taksu, ngayah, dan seka. Kedua, pemahaman terhadap citranya itu tidak dapat dipisahkan dari berbagai genre tari yang diperankan dalam hidupnya sebagai seorang pragina wanita Bali. Ketiga, secara umum citra wanita dalam pertunjukan seni untuk pariwisata masih rendah. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih kurang pemahaman terhadap nilai-nilai kesenian tradisional itu sendiri oleh masyarakat luas.
ABSTRACT
Image of Women in Balinese Traditional Performing ArtThe Balinese society similar to any other sicieties in the world, is a community which is based on paternalism, which is called "pancar-purusa" ("male-oriented") or "purusaism". But, in reality the position of Balinese women is not inferior. Moreover, in the various kinds of socio-cultural activities and religious life, they play a central and noble role, such as pedanda istri (priestess), or pemangku istri (holy-women, head of the ritual offerings in the temple).

Besides, the Balinese women also have a great involvement and a very important role in aristic activities, particularly in performing arts. This fact has become a new problem, since the end of the 19th or the begining of the 20th century. Because, in the past only little girls could become dancers or performers who danced as a part of religious rituals. But today most of Balinese girls have taken part in the various art performance events.

This research is intended to reveal the images of women in Balinese traditional performing arts. The main problems which would be investigated, are : (i) images of women in the performing arts -- that include the Wali ("sacred dances"), the Bebali ("ceremonial dances"), and the Balih-Balihan ("secular dances"), and (2) the image of women as a pragina (dancer, actress, performer} in the artistic sphere of Balinese society. The method that is used in this research is qualitative method; and for data analysis hermeneutic approach is applied.

From the analysis, we can eventually formulate several conclusions: first, images of women in Balinese traditional performing arts, including the wall, bebali, and balih-balihan, bacically refer to the cultural value system of the society, such as the concepts of taksu ("religious-charisma"), ngayah ("devotional-service"), and seka ("artist-group"). Second, the understanding of the image could not be separated from the various genres of dance that are performed in their life as well as from their role as Balinese pragina. Third, generally, images of women in the performing arts intended for tuorism tend to be inferior. One reason of this is the fact that there is little understanding of the traditional artistic values on the part of the society at large.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LAPEN 02 Set a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budya Pradipta
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wirasmi Abimanyu
Abstrak :
Teks yang dipilih sebagal bahan analisa struktural adalah karya sastra berbentuk novel dengan judul tarot karangan Yasawidagdo, diterbitkan oleh Balai Pustaka. No_vel ini ditulis dengan huruf Java, berbahasa Jawa krama, terdiri dari dua jilid. Jilid T (81 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Weltevreden 1922, sedang jilid II (107 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Betawi Sentrem 1931. Sebetulnya novel Jarot ini tidak banyak dikenal orang. Walaupun begitu masih ada satu dua orang sarjana . yang mau menyinggungaya barang sedikit dalam buku-buku karangannya seperti J.J. Ras clan Suripan Sadi Hutorno. J.J. Ras (1979, halaman 14), menyinggung tentang novel Jarot sebagai berikut:
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Wardhani Abyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Subyek skripsi ini mengungkapkan deskripsi dan re1e_vansi ajaran yang terkandung dalam Serat Wulang susunan Raden Mas Riya Jayadiningrat I (Jakarta: PN Balai Pustaka, 258 halaman, tahun 1951.) ini terdi.ri dari empat sub judul suluk (Suluk Marga Wirya, Suluk Jekrek, Suluk Mas Nganten,Suluk Candra).

Data deskripsi yaitu berdasarkan jumlah penggolongan dan kualitas ajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan; sesama manusia dan alam sekitar (flora, fauna ,dan benda); dengan mempertimbangkan unsur cerita maupun uraian yang terdapat dalam setiap suluknya.

Adapun untuk mengungkapkan relevansi suatu ajaran, yaitu berdasarkan jumlah rumusan dan kualitas ajaran yang tampil dari setiap data deskripsi, dengan mernpertimbangkan pola pemikiran Jawa, pola sebab akibat dan pengalaman hidup di sekitar penulis serta seminim mungkin perbedaan tafsiran antara penulis dengan pembaca.

Kesimpulannya, yaitu dalam Serat Wulang ini terdapat 55 rumusan ajaran (yang dibagi untuk 8 macam sasaran kepada siapa ajaran tersebut ditujukan), di mana ke 55 rumusan ajaran tersebut, keseluruhannya masih relevan dengan kehidupan masa kini.
1990
S11377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sukesi Adiwimarta
Abstrak :
Serat Asmara supi tjatjahipun wonten 2 idji, ingkang salajengipun kula tjireni mawi I. Naskah A ; II Naskah B. Serat asmara Supi punika klebet serat2 waosan pesantren , dados isinipun sakedik2 nggepok bab agami Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1954
S11389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini bernama Udayana-carita, berupa naskah salinan, suatu unicum tak ada lainnja, milik Prof.Dr.R.M.Ng.Porbatjaraka.berisikan tentang : Raja Udayana
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S11320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Serat Menak tentang cerita warna warni raja-raja Timur Tengah pada waktu perang Uhud (623)
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina
Abstrak :
Karya sastra berupa naskah atau manuskrip, sebagai peninggalan budaya lama Indonesia merupakan dokumen bangsa warisan budaya yang sangat diperlukan sebagai sumber penelitian dalam rangka penggalian, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan Indonesia. menurut Haryati Subadio dalam Lembar Sastra, hal. 1 bahwa dari peninggalan tertulis beberapa naskah itu dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai tata hidup dan budaya dalam masyarakat bangsa yang bersangkutan. Naskah Jawa sebagai salah satu peninggalan tertulis yang banyak tersimpan diberbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negri, memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan naskah dari daerah lain. naskah-naskah tersebut kini telah mendapat penanganan khusus, baik dalam bentuk perawatan maupun pengungkapan isi yang dilakukan para ahli dalam dan luar negri. ada beberapa ahli yang telah berhasil menyusun catalog dan menggolong-golongkan jenis naskah jawa berdasarkan sudut pandang yang berlainan. salah satu diantaranya adalah pigeaud, yang menelompokkan menjadi : 1. religi dan Etika, didalamnya termasuk naskah-naskah yang mengambil unsure-unsur hindhuisme, Budhisme, Islam, Kristen, ramalan, magi, dan sastra wulang, 2. Sejarah dean Mitologi, 3. Belle-Letters, dan 4. Hukum, Foklor, Kesenian, dan Kemanusiaan (1967 : 2) Berdasarkan pembagian tersebut di atas, penulis mencoba mengungkapkan naskah jawa yang tergolong dalam kelompok pertama, berupa karya sastra wulang jenis suluk 1. Karya sastra ini dihasilkan setelah agama islam dating dan berkembang di pulau jawa. Kesusastraan suluk menurut Simuh, adalah jenis kesusastraan jawa yang mengumgkapkan perpaduan (Sinkretisme) antara ajaran mistik 2 islam dengan tradisi kejawen warisan jawa-hindhu. 3. Menurut Pigeaud kesusastraan suluk diperkirakan timbul pada abad ke-16. Mengenai pemunculannya, pesisiran yang tumbuh di sekitar lingkungan pesantren, yang terutama banyak menghasilkan sastra ini adalah kesultanan Cirebon. Dalam perkembangan selanjutnya kemudian di serap, digubah, dan dikembangkan menjadi sastra yang amat halus di pusat-pusat kesultanan cirebon. Disamping itu harun dalam konsepsi tenteng manusia dalam kebatinan jawa juga menjelaskan bahwa islam yang datang tersebut adalah agama islam yang terpengaruh tasawuf 5 Persia dan mistik India yang terbukti dengan ditemukannya dokumen-dokumen di Aceh yang berasal dari abad ke-16 (Hadiwijono, 1983 : 55). A. H. John (Dalam Koentjaraningrat).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiatun Masruroh Alkiromah
Abstrak :
ABSTRAK Dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil obyek penelitian pada naskah babad. Selain memiliki banyak infor_masi yang dapat diambil, menurut Ekadjati (1078) naskah jenis ini juga memiliki sifat ganda, yaitu mengandung unsur sastra dan unsur sejarah. Naskah babad yang kemudian dipilih adalah naskah yang dapat dikategorikan dalam babad kecil atau sering juga disebut seba_gai babad lokal, yaitu BABAD BANYUMAS. Karena dengan penelitian terhadap babad- babad lokal akan sangat berguna untuk dapat memahami terhadap kebudayaan dan sejarah daerah tersebut, yang pada akhirnya juga akan sangat membantu pemahaman terhadap sejarah dan kebudayaan Indonesia secaraa keseluruhan. Hal pertama yang di lakukan adalah mengumpulkan naskah naskah yang memiliki judul yang sama. Ini dilakukan dengan cara melihat pada katalog-katalog yang ada ataaupun mendatangi /melacak beberapa perpusakaan seperti Perpustakaan Nasional, Perpustakaan FSUI (Jakarta) dan Perpustakaan Sonobudoyo (Yogyakarta). Dari naskah-_naskah yang dapat dikumpulkan itu kemudian diperbandingkan, dengan melihat kekuatan dan kelemahan masing-masing naskah. Dengan malakukan perbandingan itu akhirnya bisa didapat metode yang sesuai untuk penelitian, dalam hal ini yang penulis pakai adalah metode landasan. Setelah itu juga menentukan edisi yang digunakan dalam penyuntingaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan suatu edisi teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
1995
S11733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>