Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aulia Hafif
"Dalam rangka pembuatan sebuah supporting item pada helikopter dibutuhkan perhitungan analisa tegangan yang tepat sehingga dapat diketahui kemampuan dari struktur untuk menanggung beban yang diberikan. Pembuatan dudukan Antenna KAC 952 dan Exciter KTR 953 yang merupakan bagian dari KHF 950 HF yang merupakan sebuah supporting item pada helikopter BELL 206 L4. Pemasangan ini dilakukan dengan adanya service buletin yang diterbitkan oleh perusahaan BELL. Berdasarkan aturan yang diterbitkan oleh CASR sebagai lembaga yang mengatur tentang keamanan dalam regulasi pesawat terbang, supporting item harus mampu menahan load case yang diberikan. Load case tersebut yaitu forward 12 G, downward 12 G, sideward 6 G, rearward 1,5 G dan upward 1,5 G. Proses yang dilakukan dalam mendisain dan simulasi terhadap pembuatan dudukan ini merupakan sebuah aplikasi ilmu yang diterapkan dalam sebuah karya nyata. Pembuatan dudukan ini dilakukan simulasi dengan memasukan load case yang ada dari luar dan diuji kemamputahanan dari dudukan yang telah didisain dengan menggunakan software berbasis finite elemen modeler yaitu ANSYS. Penggunaan software dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Dari hasil simulasi software didapatkan tegangan von-Misses, tegangan normal, dan tegangan geser. Untuk tegangan normal dan tegangan geser dilakukan perhitungan margin of safety yang memberikan gambaran bahwa dudukan untuk KAC 952 dan KTR 953 ini dapat memenuhi sarat sebagai supporting item dimana nilai margin of safety lebih besar dari nilai yang ditetapkan oleh PT XYZ.
In case to make a supporting item for the helicopter, needed a analysis of the stress where the supporting item to be. The stress analysis use to simulate the ability of supporting item from the given load. Tray of KAC 952 and KTR 953 which is part of KHF 950 HF is a supporting item in the helicopter BELL 206 L4. This installation because of the new service bulletin from the BELL Company. Under the rules issued by the CASR as the agency that regulates the regulation of safety in aircraft, supporting the item must be able to withstand a given load case. The load case is forward 12 G, 12 G downward, sideward 6 G, rearward 1.5 G and upward of 1.5 G. The process in design and simulation for this tray is an application of the knowledge in a real work. The making of this tray simulate by input of the external load and endurance test. Design of the tray made by finite elemen modeler basis software that ANSYS. This software use to make easier calculating. From the software simulation results obtained von Misses stress, normal stress and shear stress. For normal stress and shear stress calculation of the margin of safety which suggests that the holder for KAC KTR 952 and 953 can be complied with as a supporting item where the value of the margin of safety is greater than the value set by PT XYZ."
2017
S66368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Aji Setyawan
"Ketersediaan bahan bakar minyak semakin menurun seiring dengan meningkatnya tingkat kebutuhan energi khususnya kebutuhan bahan bakar minyak. Permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian bahan bakar minyak yang semakin meningkat dapat menyebabkan semakin tingginya emisi dan menurunnya ketersediaan bahan bakar. Pada Permen ESDM No. 12/2015 diatur mengenai pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak yang diproyeksikan akan mencapai 20% pada tahun 2025 pada bidang transportasi. Pemanfaatan bioetanol dinilai dapat meningkatkan angka RON dan menurunkan kadar emisi pada kendaraan. Namun hal ini sulit untuk diterapkan, dikarenakan biaya produksi yang cukup tinggi dan keterbatasan dalam mendapatkan bahan baku. Sehingga ditemukan solusi dengan melakukan penambahan metanol pada campuran etanol dan bensin. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan etanol dan metanol terhadap bensin RON 90 serta melakukan karakterisiasi pada seluruh komponen penyusun dan sampelnya. Selanjutnya, penelitian ini akan melakukan perbandingan antara produk bensin RON 90 dengan sampel bahan bakar campuran bensin-etanol-metanol pada unjuk kerja dan emisi. Selain itu akan dilakukan perbandingan antara pengujian dan perhitungan pada sampel bahan bakar campuran. Pencampuran bensin RON 90 dengan etanol dan metanol digunakan untuk mencapai target iso-stoichiometric dengan E-70. Komposisi campuran bahan bakar akan dihitung menggunakan persamaan Air to Fuel Ratio (AFR). Sampel campuran bahan bakar yang telah diperoleh akan dilakukan uji karakterisasi, unjuk kerja, dan emisi. Karakterisasi yang digunakan pada penelitian ini diantaranya densitas (ASTM D4052), angka oktan (ASTM D2699), distilasi (ASTM D86), reid vapor pressure (ASTM D5191). Selanjutnya akan dilakukan pengujian unjuk kerja dan emisi menggunakan sepeda motor SI 4 stroke 150cc. Pengujian unjuk kerja yang dilakukan diantaranya torsi (SAE J1349), daya (SAE J1349), AFR (SAE J1829), dan konsumsi bahan bakar (SNI 7554), sedangkan pada pengujian emisi meliputi emisi CO2, CO, dan HC dengan menggunakan standar (SNI 19-7118.1). Pengujian daya, torsi, dan AFR dilakukan pada kecepatan 4000-10000 RPM. Berdasarkan hasil pengujian, jika dilihat dari karakteristiknya sampel campuran bahan bakar campuran mengalami peningkatan pada densitas yang mengalami peningkatan terbesar pada sampel 1 sebesar 3,91% dan angka oktan dengan peningkatan terbesar pada sampel 1 sebesar 15,6 %. Sedangkan reid vapor pressure mengalami penurunan terbesar pada sampel 1 sebesar 26,02 % dan distilasi mengalami penurunan kurva dari bensin RON 90. Pengujian torsi dan daya mengalami penurunan diakibatkan kondisi mesin belum dilakukan optimasi sehingga mesin mengenali bahan bakar campuran sebagai excess air. Sedangkan, pengujian AFR mengalami peningkatan terbesar pada sampel 4 sebesar 30,13 %. Pada pengujian konsumsi bahan bakar yang dilakukan pada 3 variasi kecepatan yaitu 90 km/jam, 120 km/jam, dan urban driving, mengalami peningkatan terkecil pada sampel 3 sebesar 25,1 %. Pada pengujian emisi bahan bakar campuran dibandingkan dengan bahan bakar produk RON 90. Pada emisi CO2 mengalami peningkatan terkecil pada sampel 3 sebesar 21,9 %, emisi CO mengalami penurunan terbesar pada sampel 4 sebesar 99,2 %, dan pada emisi HC mengalami penurunan maksimum pada sampel 4 sebesar 83,7 %.

The availability of fuel oil is decreasing along with the increasing level of energy demand, especially the need for fuel oil. The problems caused by the increasing use of fuel oil can lead to higher emissions and decreased availability of fuel. The government issued the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 12/2015 regarding the use of bioethanol as a mixture of fuel oil which is projected to reach 20% by 2025 in the transportation sector. Utilization of bioethanol is considered to be able to increase RON numbers and reduce emission levels in vehicles. However, this is difficult to implement, due to the relatively high production costs and limitations in obtaining raw materials. So a solution was found by adding methanol to a mixture of ethanol and gasoline. This study aims to determine the effect of adding ethanol and methanol to RON 90 gasoline and to characterize all constituent components and samples. Furthermore, this study will make a comparison between RON 90 gasoline products and gasoline-ethanol-methanol mixture fuel samples on performance and emissions. In addition, a comparison will be made between testing and calculations on mixed fuel samples. Blending RON 90 gasoline with ethanol and methanol is used to achieve the target iso-stoichiometric with the E-70. The composition of the fuel mixture will be calculated using the equation Air to Fuel Ratio (AFR). The fuel mixture samples that have been obtained will be subjected to characterization, performance, and emission tests. The characterization used in this study included density (ASTM D4052), octane number (ASTM D2699), distillation (ASTM D86), and reid vapor pressure (ASTM D5191). Furthermore, performance and emission testing will be carried out using a 4-stroke 150cc SI motorbike. The performance tests carried out included torque (SAE J1349), power (SAE J1349), AFR (SAE J1829), and fuel consumption (SNI 7554), while the emission tests included CO2, CO, and HC emissions using the SNI 19 standard. -7118.1. Power, torque, and AFR tests were carried out at a speed of 4000-10000 RPM. Based on the test results, when viewed from the characteristics of the mixed fuel mixture samples experienced an increase in density with the largest increase occurring in sample 1 at 3.91, and the octane number with the largest increase occurring in sample 1 at 15.6%. The reid vapor pressure with the largest decrease occurring in sample 1 at 26.02% and distillation has decreased in the curve of RON 90 gasoline. Torque and power tests decreased due to engine conditions not being optimized so that the engine recognized mixed fuel as excess air. Meanwhile, the AFR test with the largest increase in sample 4 at 30.13%. The fuel consumption test was carried out at 3-speed variations, between 90 km/h, 120 km/h, and urban driving cycle, with the smallest increase occurring in sample 3 at 25.1%. In testing mixed fuel emissions compared to RON 90 product fuel. CO2 emissions experienced the smallest increase in sample 3 at 21.9%, CO emissions experienced the largest decrease in sample 4 at 99.2%, and HC emissions experienced a maximum decrease in sample 4 at 83.7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library