Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stella Vania
Abstrak :
Kulit sebagai organ terbesar dan terluar dari tubuh manusia yang langsung berhadapan dengan lingkungan luar menjadi pertahanan fisik lini pertama sekaligus tempat kolonisasi mikrobiota komensal dalam mencegah invasi patogen. Identifikasi komposisi mikrobiota kulit menarik dilakukan untuk mengetahui interaksi antar mikrobiota sehingga mikrobiota kulit komensal yang bersifat probiotik dapat dikembangkan menjadi bahan aktif terapeutik mikrobioma kulit untuk menjaga kesehatan kulit. Keberagaman mikrobiota kulit dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor etnis. Penelitian ini mempelajari pengaruh faktor etnis pada dewasa muda pria dan wanita yang mewakili etnis Papua, Jawa, dan keturunan Tionghoa terhadap profil mikrobioma kulit. DNA genomik mikrobiota dari sampel kulit wajah diekstraksi dan disekuens dengan metode Next Generation Sequencing lalu dilakukan analisis diversitas alfa dan beta. Berdasarkan analisis alfa dengan indeks OTU yang dterobservasi, Shannon, dan Faiths PD, diversitas dalam grup tertinggi terdapat pada grup etnis Papua dan terendah pada grup etnis keturunan Tionghoa, namun diversitas alfa ketiga grup tidak berbeda signifikan secara statistik. Analisis beta dilakukan berdasarkan kualitatif dan kuantitatif menunjukkan pengaruh faktor etnis pada profil mikrobioma kulit antar etnis yang signifikan secara statistik serta pengelompokkan yang baik berdasarkan hasil PCoA pada indeks Jaccard, disimilaritas Bray Curtis, Unweighted, dan Weighted. Bakteri yang bersifat komensal dan dominan selanjutnya dapat dikembangkan menjadi bacterial cocktail maupun formula postbiotik untuk terapi mikrobiota kulit dengan pertimbangan interaksi komposisi mikrobiota kulit pada etnis terkait.
Skin as the largest and the outermost part of human body that directly exposed to the outer environment serves as the first physical barrier and colonised by commensal bacteria to prevent pathogen invasion. Identifying composition of commensal skin microbiota is interesting to know the interaction between the microbiota so the commensal skin microbiota who has probiotic effect can be developed as active substance of skin microbiome therapeutic to maintain skin health. The skin microbiome diversity is influenced by several factors, one of them is ethnicity. This study shows the influence of ethnicity factor in Papuans, Javanese, and Chinese descent young adults on skin microbiome profiles. The microbiota genomic DNA are extracted from the face skin samples and sequenced with Next Generation Sequencing method to be further analysed on its alpha and beta diversity. According to alpha diversity analysis with observed OTU, Shannon, and Faiths PD indices, the greatest alpha diversity shown in Papuans, while the smallest is shown in the Chinese descent group, but alpha diversity differences between three groups are not statistically significant. Beta diversity was assessed by the use of Jaccard index, Bray Curtis dissimilarity, Unweighted and Weighted Unifrac with PCoA shows the difference skin microbiome profiles according to ethnicity and is statistically significant between ethnic group. The characterised commensal and dominant bacteria can be further developed as bacterial cocktail and postbiotic formula as skin microbiome therapeutic with interaction between skin microbiota composition within each ethnicity taking into account.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Ramadhan
Abstrak :
Asiklovir, 9-[(2-Hidroksietoksi)-metil]guanin, adalah derivat guanosin asiklik yang merupakan penghambat selektif terhadap replikasi virus herpes dengan aktivitas antiviral yang poten secara klinis terhadap herpes simpleks dan virus Varicella zoster. Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan dioptimasi serta divalidasi untuk menganalisis asiklovir dalam plasma manusia in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi garam yang digunakan sebagai reagen salting out sehingga metode yang digunakan lebih sensitif dan valid untuk penetapan kadar asiklovir. Sampel plasma (500 μl) diekstraksi dengan 3 ml diklormetan-isopropanol (1:1, v/v) dan penambahan 500 μl larutan amonium sulfat 4 M. Pemisahan komponen dalam ekstrak plasma dianalisis menggunakan kolom Kromasil® fase terbalik 100-5C18 (250 x 4,6 mm, 5μm) dan dideteksi pada panjang gelombang 253 nm. Analisis dilakukan dengan fase gerak yang terdiri dari metanol-larutan natrium dihidrogen fosfat 0,02 M yang mengandung natrium dodesil sulfat 5 mM pH 3,04 dengan variasi elusi gradien perbandingan komposisi fase gerak yaitu 30:70 (v/v) dan 25:75 (v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Zidovudin digunakan sebagai baku dalam. Diperoleh koefisien korelasi kurva kalibrasi (r = 0,99546) pada rentang konsentrasi 20,32-1016 ng/ml. Nilai LLOQ yang diperoleh adalah 20,32 ng/ml. Nilai koefisien variasi dan % diff pada tiga konsentrasi asiklovir lebih rendah dari 15%. Uji perolehan kembali asiklovir diperoleh antara 80-120 %. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Acyclovir, 9?[(2-Hidroxysietoxy)-methyl]guanine, is an acyclic guanosine derivative that show selective inhibition of herpes virus replication by clinically potent antiviral activity against herpes simplex and Varicella zoster virus. A simple and sensitive high performance liquid chromatography method has been developed, optimized, and validated for analysis of acyclovir in human plasma in vitro. This study aims to determine the type and concentration of salt used for salting out reagent so that the method used is more sensitive and valid for the assay of acyclovir. Plasma sample (500 μl) was extracted with 3 ml dichlormethane-isopropyl alcohol (1:1, v/v) and the addition of 500 μl ammonium sulphate solution 4M as salting out reagent. Separation of components in the plasma extracts were analyzed using reversed-phase on Kromasil® 100-5C18 (250 x 4,6 mm) column and detected at wavelength of 253 nm. The analysis was done by using mobile phase consisting of methanol-sodium dihydrogen phosphate 0,02 M solution containing sodium dodecyl sulphate 5 mM pH 3,04 with gradient elution variation composition of mobile phase that was 30:70 (v/v) and 25:75 (v/v) at flow rate 1,0 ml/min. Zidovudine used as internal standard. The coefficient of correlation value obtained by calibration curve in the concentration range of 20,32?1016 ng/ml. The lower limit of quantitation (LLOQ) was found to be 20,32 ng/ml. Value of the coefficient of variation and % diff at three concentrations of acyclovir is lower than 15%. The acyclovir recovery percentage was between 80-120 %. The result of validation method fulfilled for the given criteria.
2012
S42133
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkianna
Abstrak :
ASBTRAK
Karbamazepin merupakan obat yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System kelas dua dengan kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi, sehingga laju pelarutan menjadi tahap yang membatasi laju absorpsi obat. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan laju pelarutan karbamazepin dengan pembentukan kokristal menggunakan asam tartrat sebagai koformer. Pembuatan kokristal dilakukan dengan metode penguapan pelarut dan solvent drop grinding. Formulasi karbamazepin dan asam tartrat dibuat dengan perbandingan 1:0, 1:1, dan 2:1. Kokristal dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, dan DSC kemudian dibandingkan dengan karbamazepin. Berdasarkan uji difraksi sinar-x, terjadi perubahan bentuk dan ukuran kristal pada kokristal. Hasil spektrum inframerah menunjukan adanya interaksi berupa ikatan hidrogen antara karbamazepin dan asam tartrat. Laju pelarutan paling tinggi diperoleh dari metode penguapan pelarut dengan perbandingan 1:1. Peningkatan laju pelarutan mencapai 2,55 kali dari karbamazepin standar dengan DE180 sebesar 9,60%.
ABSTRACT
Carbamazepine is a drug that belongs to the Biopharmaceutical Classification System class II with low solubility and high permeability, so that the dissolution rate becomes rate limiting step of drug absorption. This study is intended to enhance the dissolution rate of carbamazepine by forming cocrystal with tartaric acid as coformer. Cocrystal were made by solvent evaporation and solvent drop grinding method. Formulations of carbamazepine and tartaric acid were made with a ratio of 1:0, 1:1, and 2:1. Cocrystal was characterized by FTIR, XRD, and DSC compared with carbamazepine. Based on the x-ray diffraction test, the changes in shapes and sizes of the crystals was shown. Moreover, the infrared spectrum showed hydrogen bonding interaction between carbamazepine and tartaric acid. The highest dissolution rate was obtained from solvent evaporation method with ratio of 1:1. Enhancement of dissolution rate reached 2.55 times from standard with DE180 9.60%.
Universitas Indonesia, 2012
S42277
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK Praktik kerja profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Periode Bulan Oktober Tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tepatnya di Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kefarmasian. Praktik kerja ini memberikan pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kefarmasian di bidang farmasi, serta wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kefarmasian, serta mendapat gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kefarmasian. Praktik kerja profesi di Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kefarmasian dilakukan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Buffer Stock di Instalasi Farmasi Pusat rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini mengetahui alur pengadaan obat buffer pusat di Instalasi Farmasi Pusat dan peran apoteker dalam penerimaan dan penyimpanan obat buffer pusat di Instalasi Farmasi Pusat
Internship at East Jakarta Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia Period October 2017 aims to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia, precisely in the Directorate of Public Medicines Administration and Pharmaceutical Supplies. This work practice provides knowledge about the main tasks and functions of the Directorate of Public Medicines Administration and Pharmaceutical Supplies. in the pharmaceutical field, as well as insights, knowledge, skills and practical experience in carrying out work at the Directorate of Public Medicines Administration and Pharmaceutical Supplies., as well as obtaining a real picture of pharmacy problems. Internship at East Jakarta Sub Department for Health was conducted for two weeks with special assignment ldquo;Procurement of Medicines and Health Supplies for Stock Buffers at the Central Pharmacy Installation rdquo;. The purpose of this special assignment is to find out the central buffer drug supply flow at the Central Pharmacy Installation and the role of the pharmacist in receiving and storing central buffer drugs at the Central Pharmacy Installation
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK Praktik kerja profesi di PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2017 bertujuan untuk memahami tugas serta tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi, memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis untuk nantinya melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi, serta dapat memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB , dan memiliki gambaran nyata terkait pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi. Praktik kerja profesi di PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant dilakukan selama dua bulan dengan tugas khusus terkait ldquo;Management of Quality Assurance Agreemenst rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini untuk memahami proses pembuatan dokumen Quality Assurance Agreements dalam kerjasama antara pihak PT Bayer Indonesia ndash; Cimanggis Plant dengan supplier atau manufacturer bahan baku. Secara umum, PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.
Internship at PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant Period July-August 2017 was intended to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry, to earn knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work field in the Pharmaceutical Industry, also to understand the application of Good Manufacturing Practice GMP , and experiencing the real picture of pharmaceutical jobs in the Pharmaceutical Industry. Internship at PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant was conducted for two months with special assignment about ldquo;Management of Quality Assurance Agreements rdquo;. The purpose of this special assignment is to comprehend the process in the making of Quality Assurance Agreements document with in the collaboration between PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant and supplier or manufacturer of materials. In general, PT Bayer Indonesia-Cimanggis Plant has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have gained the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library