Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Morina Leony Himra
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Kualitas kesehatan gigi dan mulut yang baik masih menjadi hal yang sulit didapatkan. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap kesehatan rongga mulutnya sendiri -dalam hal ini lansia-, dan kurangnya kemampuan lansia untuk melaporkan status kesehatan gigi dan mulutnya. Intervensi DHE dibutuhkan guna menurunkan meningkatkan kesadaran, persepsi dan kemampuan lansia untuk mencegah masalah gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh DHE terhadap self-perceived oral health pada lansia Kota Depok. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental one-group pretest-post-test design dengan membandingkan self-perceived oral health sebelum dan sesudah diberikan intervensi DHE pada 195 lansia yang menjadi subjek penelitian. Penelitian dilakukan di Kecamatan Beji, Sukmajaya, dan Pancoran Mas. Hasil: Ketimpangan terlihat antara self-reported oral health dengan status klinis dari penilaian normatif dengan perbedaan persentase melebihi 50%. Self-perceived oral health setelah diberikan intervensi DHE mengalami peningkatan dilihat dari analisa uji komparatif menggunakan perhitungan Chi-Square dan uji Wilcoxon dengan batas perbedaan bermakna p<0,05. Kesimpulan: DHE berpengaruh dalam meningkatkan self-perceived oral health.
ABSTRACT
Background: The good quality of oral health is still difficult to obtained. This is due to the lack of awareness and public attention to their own oral health -especially elderly-, and the lack of ability of the elderly to report their oral health status. DHE intervention are needed to increase awareness, self-perceived, and to reduce the percentage of oral health problems. This study is purposed to evaluate the effect of DHE on self-perceived oral health in elderly in Depok. Method: The method of this study is quasi-experimental study one-group pretest-post-test design which compares self-perceived oral health before and after DHE intervention among 195 elders in Beji, Sukmajaya, and Pancoran Mas. Result: Discrepancies is occurred between self-reported oral health and clinical status from normative assessment which has more than 50% difference percentage. Self-perceived after being given DHE intervention has increased, seen from the comparative test analysis using Chi-Square calculation and Wilcoxon test with the significant difference in p<0,05. Conclusion: DHE has an effect in increasing self-perceived oral health.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinda Rizky Afdrian
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Karies adalah penyakit multifaktorial, yang disebabkan oleh paparan asam pada permukaan gigi yang dihasilkan oleh metabolisme bakteri yang memicu demineralisasi dan dapat berubah menjadi remineralisasi ketika keasaman rongga mulut kembali ke netral. Sikat gigi dilakukan untuk menghilangkan plak dari rongga mulut, dua kali sehari, setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Akhir-akhir ini keluhan muncul dari rasa sakit primer yang dimulai dengan rasa sakit karena abrasi dan erosi terkait dengan kebiasaan menyikat gigi. Tujuan: Mengetahui pengaruh menyikat gigi sebelum makan dan setelah makan pada tingkat mineralisasi email gigi yang diperiksa oleh DIAGNOdent Pen. Metode: Desain eksperimental dengan pendekatan uji coba crossover acak sebelum-sesudah. 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dipilih dan dibagi menjadi 2 kelompok. Grup A menyikat gigi sebelum makan dan Grup B menyikat gigi setelah makan pada minggu pertama pemeriksaan. Setelah periode pencucian 1 minggu, pengobatan untuk kedua kelompok dipertukarkan. Pemeriksaan dilakukan 4 kali; baseline, setelah menyikat gigi, setelah makan dan 6 jam setelah makan / menyikat gigi. Hasil: Hasil uji Mann-Whitney menyimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara menyikat gigi sebelum makan dan setelah makan (p> 0,05). Nilai rata-rata setelah menyikat gigi dan setelah makan pemeriksaan pada Grup A lebih rendah dari Grup B. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan dalam tingkat mineralisasi enamel antara menyikat gigi sebelum dan sesudah makan.
ABSTRACT
Background: Caries is a multifactorial disease, caused by exposure to acids on the surface of the teeth produced by bacterial metabolism that triggers demineralization and can turn into remineralization when the acidity of the oral cavity returns to neutral. Toothbrushes are used to remove plaque from the oral cavity, twice a day, after breakfast in the morning and at night before bed. Lately complaints arise from primary pain that starts with pain due to abrasion and erosion associated with the habit of brushing teeth. Objective: To determine the effect of brushing teeth before eating and after eating on the level of tooth enamel mineralization examined by DIAGNOdent Pen. Method: An experimental design with a before-after random crossover trial approach. 20 subjects who met the inclusion criteria were selected and divided into 2 groups. Group A brushed teeth before eating and Group B brushed teeth after meals in the first week of examination. After the washing period of 1 week, the treatment for the two groups was exchanged. The inspection is carried out 4 times; baseline, after brushing teeth, after eating and 6 hours after eating/ brushing teeth. Results: The Mann-Whitney test results concluded there was no statistically significant difference between brushing teeth before eating and after eating (p> 0.05). The mean values ​​after brushing and after eating the examination in Group A were lower than Group B. Conclusion: There was no difference in the level of enamel mineralization between brushing teeth before and after eating.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library