Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Binar Candra Auni
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang membahas strategi penerjemahan Gottlieb (1992) dan tingkat graduation (Martin & White, 2005) pada drama Squid Game. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan ungkapan tabu dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia serta menganalisis tingkat graduation ungkapan tabu dalam terjemahan. Penelitian ini menggunakan teori strategi penerjemahan takarir dari Gottlieb (1992) dan teori tentang graduation (Martin & White, 2005) dalam teori appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan tabu paling banyak diterjemahkan dengan strategi parafrasa (73,20%), lalu disusul oleh transfer (17,53%), penghapusan (8,25%), dan angkat tangan (1,03%). Hasil analisis terhadap tingkat graduation menunjukkan bahwa penerapan strategi penerjemahan mengakibatkan kenaikan, penurunan, dan persamaan tingkat graduation pada ungkapan tabu. Kenaikan graduation terjadi pada 8 ungkapan tabu (14,29%) yang diterjemahkan dengan strategi parafrasa. Persamaan tingkat graduation terjadi pada 3 ungkapan tabu (7,14%) yang diterjemahkan dengan strategi transfer. Sementara itu, penurunan tingkat graduation terjadi pada 86 ungkapan tabu (78,57%) yang diterjemahkan dengan parafrasa, transfer, penghapusan, dan angkat tangan.
This qualitative research examines Gottlieb's (1992) translation strategies and graduation rates (Martin & White, 2005) in the translation of taboo expressions in the subtitle of the drama Squid Game. This study aims to analyze the strategies used by translators in translating taboo expressions from Korean into Indonesian and to analyze the graduation rates of the taboo expressions found in the translated text. This study uses Gottlieb's (1992) theory of subtitle translation strategies and the theory of graduation (Martin & White, 2005) in appraisal theory. The result shows that most taboo expressions are translated using the paraphrasing strategy (73.20%), followed by transfer (17.53%), deletion (8.25%), and resignation (1.03%) strategies. The result of the analysis of the graduation rate reveals that there are raised, lowered, and neutral graduation levels due to the implementation of translation strategies. There are 8 taboo expressions (14.29%) with rising graduation rates translated using the paraphrasing strategy and 3 taboo expressions (7.14%) with maintained graduation rates translated using the transfer strategy. Also, it was found that there are 86 taboo expressions (78.57%) with lower graduation rates translated by paraphrasing, transferring, deleting, and resignation strategies."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lupita Parameswari
"Penelitian ini berfokus pada penyesuaian budaya yang terjadi dalam penerjemahan gim novel visual Jepang yang berjudul 9-nine-Kokonotsu Kokonoka Kokonoiro. Gim ini dibuat dan dikembangkan oleh Palette dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh grup penerjemah penggemar Hero Soft. Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah berdasarkan prosedur penerjemahan gim oleh O’Hara dan Mangiron (2006) serta prosedur penerjemahan yang telah dirangkum dan dikembangkan oleh Dewi dan Wijaya (2021) dan mengkaji penyesuaian budaya yang terjadi dalam proses penerjemahan teks sumber (TSu). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah penggemar untuk menghadapi istilah budaya dalam gim novel visual dan mengkaji hubungan antara prosedur yang diterapkan dengan penyesuaian budaya yang terjadi. Berdasarkan berbagai prosedur penerjemahan dan jenis penyesuaian budaya yang ditemukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa ideologi yang diterapkan oleh penerjemah penggemar adalah domestikasi karena terlihat bahwa tujuan penerjemahan adalah mendekatkan gim kepada pemain sebagai audiens melalui penyesuaian banyak unsur budaya sumber dengan unsur budaya yang lebih dikenal dalam bahasa sasaran (BSa).
This study focuses on the cultural adjustment that occurs in the translation of the Japanese visual novel game 9-nine-Kokonotsu Kokonoka Kokonoiro. The game was created and developed by Palette and translated into Indonesian by Hero Soft, a group consisted of fan translators. This study analyzes the translation procedures applied by translators based on game translation strategies as proposed by O'Hara and Mangiron (2006) as well as translation procedures developed by Dewi and Wijaya (2021), and examines the cultural adjustments that occur in the translation process. This study uses a descriptive qualitative method. This research was conducted by identifying the translation procedures applied by fan translators when dealing with cultural terms in the game, as well as examining the relationship between the procedures applied and the cultural adjustments that occurred. Based on the variety of translation procedures and the types of cultural adjustments found, the researcher concludes that the ideology applied by fan translators is domestication because it appears that the translation’s purpose is to bring the game closer to the audience (i.e. the players) by adapting many source culture elements to more familiar source language (SL) cultural elements."
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library