Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apsanti Djokosuyatno
"Remaja merupakan kelompok pembaca yang khas dalam kajian pragmatik sastra. Dalam masa transisi itu, mereka mulai mencari identitas dan melakukan pengamatan yang cermat pada dunia sekeilingnya. Apakah menyukai bacaan? yang membuka dunia mereka dan membuat mereka berpikir.
Novel merupakan jenis bacaan Tara yang digemari oleh remaja karena mengungkapkan suatu dunia yang berkesan rill dan membuat mereka berpikir. Novel penting karena menyampaikan nilai-nilai dan pemikiran dengan cara halus dan tak terasa, oleh karena itu dapat digunakan untuk membentuk remaja menjadi manusia yang berakhlak dan memiliki sikap dan pemikiran yang sexual rniluk tuntutan /anion. Namun munculnya stasiun televisi swasta di tahun 1987 menyebabkan remaja Iebih suka diteluk menonton tayangan televisi daripada membaca buku. Buku-buku tidak lab( dan para pengarang berhenti menulis karena para penerbit enggan menerbitkan buku sastra.
Meskipun demikian harus dicatat bahwa novel-novel Indonesia yang terbit antara tahun 1985 sampai dengan 1987 memperlihatkan keragaman genre dan tokoh-tokoh yang menarik dan positif sebagai sosok teladan bagi pembaca remaja. Novel-novel tersebut, meskipun terbatas, juga mengandung nilai-nilai yang sesuai untuk generasi yang harus menghadapi era globalisasi yang harus bersaing dengan luar negeri. Hal yang mendorong ke arah ilmu pengetahuan, seperti keingintahuan dan keberanian, kegigihan dan ketekunan, dan kerjasama terdapat di dalamnya.
Penelitian ini hanya merupakan satu aspek dari bacaan remaja secara keseluruhan dan ternyata memperlihatkan aspek-aspek lain yang perlu mendapat perhatian juga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
"Dalam khasanah sastra Jawa, karya sastra Cina Peranakan Jawa selama ini agak terlupakan. Padahal karya sastra tersebut turut memberikan warna bagi dunia sastra Jawa. Beberapa karya sastra Jawa modern membahas peranan etnis Cina Peranakan Jawa ini pada untaian kisahnya. Beberapa sarjana telah melakukan penelitian-penelitian. Suripan lebih mengacu pada karya sastra Jawa baru di mana para pengarang Cina Peranakan Jawa menulis beberapa cerita pendek. Th. Pigeaud menyajikan judul judul naskah SCPJ yang ada di Perpustakaan Universitas Leiden. Ann Kumar menguraikan panjang lebar sejarah keterlibatan etnis Cina dari waktu ke waktu di burni Indonesia, baik Melayu maupun Jawa. Di lain pihak, Caludine Salmon selama 10 tahun berhasil mendata ribuan sastra Cina Peranakan Melayu.
Penelitian ini bermaksud mendata judul judul karya SCPJ yang ada di perpustakaan FSUI (Depok), PNRI (Jakarta), Museum Sonobudoyo (Yogyakarta), Museum Reksopustoko (Solo), Museum Radyapustaka (Solo), dan Universitas Leiden (Belanda). Pendataan dilakukan melalui katalog-katalog yang telah diterbitkan dan melakukan pengecekan di lokasi penyimpanan. Dan hasil pendataan tersebut terdata 74 judul SCPJ, terdiri dari buku cetakan dan naskah tulisan tangan. Sebag:an besar ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa, dan sebagian lagi ditulis dalam aksara latin.
Isi dari karya SCPJ tersebut kebanyakan menceritakan tentang kerajaan-kerajaan di negeri Tiongkok, kisah cinta, dan tragedi. SCPJ ditulis dalam rentang waktu tahun 1859 hingga 1932. Generasi muda Cina Peranakan Jawa khususnya tidak lagi membaca dan mengenal karya tersebut. Masih banyak peiuang untuk melakukan penelitian sebagai bentuk apresiasi terhadap SCPJ."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawangningrum
"Erotisme yang cenderung ditabukan dalam karya-karya sastra modern ternyata banyak dijumpai dalam karya-karya sastra Jawa khususnya Jawa Kuna. Erotisme dalam karya-karya sastra Jawa ,Kuna ternyata muncul juga dalam karya sadurannya.
Berdasarkan pengolahan data dijumpai bahwa erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha dan Serat Wiwaha Jarwa menunjukkan adanya keberlanjutan. Dalam keberlanjutan tersebut terdapat pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh pengarangnya, baik itu berupa penambahan atau pengurangan. Selain itu, erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha dan Serat Wiwaha Jarwa mengikuti suatu pola tertentu. Berdasarkan kategori isi dalam struktur naratif erotisme terdapat dalam adegan percintaan khususnya pada rasa asmara dan ulah cinta penuh kesenangan. Sementara itu, erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha berdasarkan sandhi terdapat dalam pratimukha, vimarsa, dan nirvahana, begitu juga dalam Serat Wiwaha Jarwa. Erotisme berdasarkan empat tujuan hidup muncul dalam kama.
Erotisme dalam Kakawin Arjuna Wiwaha tampaknya tidak terlepas dari tujuan ibadah. Hal tersebut disadari oleh pujangga Serat Wiwaha Jarwa, sehingga sang pujangga cenderung untuk mengikuti pola yang terdapat dalam karya Jawa Kunanya. Walaupun itu tidak menutupi adanya perubahan baik itu pengurangan maupun penambahan erotisme dalam karya gubahannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Depok: Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"Dasawarsa tahun 1950-an bagi Malaysia merupakan tahun yang amat panting mengingat pada dasawarsa itulah gerakan ke­ bangsaan Malaysia dalam usaha bangsa itu memperoleh kemerdeka­ annya, makin memperoleh bentuk yang lebih jelas. Berbeda de­ ngan dengan Indonesia yang kemerdekaannya diraih melalui pe­ rebut kekuasaan dan kontak senjata, di Malaysia perjuangan ke­merdekaannya dilakukan dengan kekuatan 1 pena. Dalam hal ini peranan wartawan dan sastrawan dalam menumbuhkan dan menggelo­ rakan semangat kebangsaan, sungguh besar artinya "Merekalah yang secara gi9ih menolak pembentukan Malayan Union yang amat rnerugikan bangsa Melayu dan kemudian menyerukan aqar Malaysia segera memperoleh kemedarkaannya.
Mengingat peranan para sastrawan dan wartawan panting, maka aistem penerbitannya ikut menentUkan berhasil atau tidaknya usaha perjuangan mereka Ternyata,' keberhasilan sistem penerbitan itu sangat ditentukan oleh tiga faktor:
Pertama, peran ganda sastrawan-wartawanKurangnya tenaga wartawan, menuntut banyak sastrawan yang. bekerja sebagai war­ tawan atau diminta untuk mengelola rubrik tertentu yang dise­ lenggarakan berbagai media massa. Dengan begitu, memungkinkan karya sastra mereka dipublikasikan di media massa bersangkutan.
Kedua, peran ganda sastr.awan--karyawan Tidak sedikit sastrawan yang bekerja di bidang penerbitan. Oleh karena itu, memungkinkan karya mereka diterbitkan penerbit bersangkutan.
Ketiga, beberapa sastrawan ada yanq juga sebagai pemilik sebuah penerbitan atau pengelola salah satu rn dia mereka umumnya diterbitkan oleh penerbitannya sendiri. Ketiga faktor itulah yang memunqkinkan sistem penerbitan di Malaysia tahun 1950an."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sartuni
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Wahyudi
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Wahyudi
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"ABSTRAK
Permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian ini yaitu masalah nakekat Wahyu Parunca Paridarma. ApaKan Wahyu Parunca Paridarma, dari manakah sumber wahyu, siapa­ kah yang memberiKan wahyu, siapakah yang menerima wahyu, bagaimanaKan proses pemierian wahyu, bagaimanakah peneri­ maan wahyu, bagaimanakah wujud wahyu,· dan untuk kepentin­ gan apa wahyu diturunkan adalah
Masalah yang akan dibica­ raka di dalam penelitian ini. Tentu saja pengertian wahyu dalam wayang, seperrti lakon Wahyu Parunca Paridarma akan berbeda engan pengertian wah yang terdapat dalam agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan pokok penelitian ini ialah untuk mendapatkan tentang hakekat wahya Parunca Paridar·ma melalui analisis siapaka pemberi wahyu, siapakah pnerima wahyu, bagaimanakah pemberian wahyu, bagaimanakah proses penerimaan wah bagaimanakah wujud wahyu, dan misi apakah yang diban dalam lakon Wahyu Parunca Paridarma.
Untuk meneliti hakekat Wahyu Parunca Paridarma saya mempergunakan metode analisa abstraksi dan mengenai hal­ hal tertentu saya akan mengadakan refleksi langsung.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"ABSTRAK
Rasa dalam Budaya Jawa merupakan hal yang sangat menarik untuk dibicarakan, karena di dalamnya dikandung unsur filsafat, sistem keyakinan maupun etika. Dalam penelitian ini penulis berusaha mengungkapkan makna rasa dalam budaya Jawa. Penelitian ini memfokus pada penelitian yang bersumber pada teks-teks karya sastra yang tertulis.
Rasa terdiri dari dua macam, pertama, rasa berhubungan dengan perihal keduniawian dan yang kedua rasa berkaitan dengan keTuhanan (spiritual-religiusitas). Rasa yang akan dibicarakan dalam penelitian ini adalah jenis rasa ke dua, yaitu rasa yang berorientasi pada nilai-nilai Ketuhanan. Oleh karena itu tinjauan yang akan dilakukan adalah rasa ditinjau melalui pendekatan religi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>